Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FARMAKOTERAPI 1

VERTIGO

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

NAMA : MUHAMMAD ACHMAD SAKTI HNS

NIM : 516 19 011 204

KELAS : KONVERSI D

DOSEN PENGAMPU : ANDI MUH FARID, S.SI. M,SI. APT

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami kesehatan,
izin dan kekuatan kepada saya sehingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH ini dengan judul
“VERTIGO” tepat pada waktunya.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Farmakoterapi 1. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, dalam isi maupun sistematiknya. Hal ini
disebabkan keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata yang kami sampaikan, selamat mempergunakan dan mempelajari makalah ini sebaik-
baiknya, semoga ada guna dan bermanfaat bagi setiap orang yang mempelajarinya.

Makassar, 03 Juni 2020


Penyusun

Muhammad Achmad Sakti HNS


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit vertigo biasanya dikenal dengan istilah “pusin tujuh keliling” dikarenakan
seseoranga sedang mengalami keadaan yang serasa berputar dan lingkungan terasa berputar
pula, padahal keadaan tubuh seseorang tersebut tidak bergerak. Penyakit vertigo ini
disebabkan oleh gangguan keseimbangan pada perifer. Dan juga penyakit vertigo disebabkan
oleh kelainan telinga.
Vertigo berasal dari kata Yunani”Vertere”, yang berarti berputar, vertigo mengacu pada
adanya sensasi dimana penderitanya merasa bergerak atau berputar, puyeng, atau merasa
seolah-olah benda-benda disekitar penderita bergerak atau berputar. Verstibuler migrain (VM)
adalah vertigo yang langsung disebabkan oleh migrain. Vertigo dapat berlangsung hanya
beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Vertigo timbul akibat
gangguan telinga tengah dan dalam atau gangguan penglihatan. Berbagai penyakit dibagian
tubuh lain maupun sekitar otak juga menimbulkan vertigo, rasa sakit vertigo kadang dibarengi
dengan mual, sempoyongan seperti melayang (tidak ada beban berat), kehilangan
keseimbanganpucat, keringat dingin, muntah, perubahan denyut nadi, tekanan darah dan diare.
Penyebab vertigo terbanyak adalah gangguan pada leher, gangguan ini ditimbulkan adanya
pengapuran pada tulang leher yang menyebabkan vertigo (Fransisca, 2011).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik beberapa masalah yaitu:

a. Apa yang dimaksud dengan Vertigo?

b. Apa Gejala-gejala penyakit vertigo?

c. Apa faktor penyebab Vertigo?

d. Bagaimana cara mengobati penyakit Vertigo?

e. Bagaimana cara mencegah penyakit Vertigo?


C. Tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Vertigo,

2. Mengetahui gejala-gejala penyakit vertigo,

3. Mengetahui faktor penyebab Vertigo,

4. Mengetahui bagaimana cara mengobati penyakit Vertigo, dan

5. Mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit Vertigo.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Vertigo

a. Pengertan Vertigo
Vertigo merupakan sensasi berputar dan bergeraknya penglihatan baik secara
subjektif maupun objektif, Vertigo dengan perasaan subjektif terjadi bila seseorang
mengalami bahwa dirinya merasa bergerak, sedangkan vertigo dengan perasaan objektif
bila orang tersebut merasa bahwa di sekitar orang tersebut bergerak (Sjahrir H).
Vertigo sering terjadi pada orang tua. Penyebab vertigo yaitu Benign Paroxysmal
Positional Vertigo (BPPV), Acute Vestibular Neuronitis (AVN), dan penyakit Meniere
(Bahrudin, M, 2013).

b. Penyebab Vertigo
Menurut Mohammad Maqbool, terdapat beberapa penyabab vertigo. Penyebab vertigo
terdiri dari : (Maqbool, Mohammad, 2013).
a. Vascular
Penyebab vertigo dari gangguan vaskular terdiri atas insufisiensi vertebrobasiler, stroke,
migrain, hipotensi, anemia, hipoglikemia, dan penyakit meniere
b. Epilepsy
c. Receiving any treatment
Beberapa obat-obatan seperti antibiotik, obat jantung, antihipertensi, obat sedatif, dan
aspirin dapat menyebabkan gangguan vertigo
d. Tumour or Trauma or Tyroid
1) Tumor
Adanya tumor seperti neuroma, glioma, dan tumor intraventrikular dapat
menyebabkan gangguan vertigo
2) Trauma
Adanya trauma pada daerah tulang temporal dan trauma servikal dapat menyebabkan
gejala vertigo
3) Tiroid
Adanya penurunan fungsi tiroid dapat menyebabkan gejala vertigo
e. Infection
Apabila terjadi infeksi pada daerah keseimbangan seperti labirinitis maupun vestibular
neuronitis dapat menyebabkan gangguan vertigo
f. Glial disease (multiple sclerosis)
g. Ocular diseases or imbalance

c. Patofisiologi Vertigo
Reseptor yang berfungsi sebagai penerima informasi untuk sistem vestibular terdiri
dari vestibulum, proprioseptik dan mata,serta integrasi dari ketiga reseptor terkait dengan
batang otak serta serebelum.
Informasi yang berasal dari sistem vestibular 50 persen terdiri dari vestibulum,
sisanya dari mata dan proprioseptik. Adanya gangguan dari sistem vestibular menimbulkan
berbagai gejala antara lain vertigo, nystagmus, ataksia, mual muntah, berkeringat, dan
psikik. Gejalagejala tersebut dapat timbul secara bersamaan, sendiri, atau terjadi secara
bergantian. Gejala tersebut dipengaruhi oleh derajat, sumber, maupun jenis dari rangsangan.
Fungsi sistem vestibular terletak pada kanalis semisirkularis yang berada pada dalam
apparatus vestibular, terisi cairan yang apabila bergetar berfungsi mengirim informasi
tentang gerakan sirkuler atau memutar. Ketiga kanalis semisirkularis bertemu di vestibulum
yang terletak berdekatan dengan koklea. Adanya kerjasama dari mata dan sistem vestibular
mengakibatkan terjaganya pandangan agar benda terlihat dengan jelas ketika bergerak. Hal
ini disebut dengan reflek vestibular-okular.
Gerakan cairan dalam kanalis semisirkularis memberi pesan kepada otak bagaimana
kecepatan kepala berotasi, ketika kepala mengangguk, atau saat kepala menoleh. Setiap
kanalis semisirkularis memiliki ujung yang menggembung dan berisi sel rambut. Adanya
rotasi kepala mengakibatkan gerakan/aliran cairan yang akan mengubah posisi pada bagian
ujung sel rambut terbungkus jelly-like cupula. Selain kanalis semisirkularis, terdapat organ
yang termasuk dalam bagian sistem vestibuler, yaitu sakulus dan utrikulus. Kedua organ
tersebut termasuk dalam organ otolit. Organ otolit memiliki otokonia yaitu sel rambut
terbungkus jelly-like layer bertabur batuan kecil kalsium.
Saat kepala menengadah maupun posisi tubuh berubah, terjadilah pergeseran batuan
kalsium karena pengaruh gravitasi. Akibatnya, sel rambut menjadi bengkok sehingga
terjadinya influx ion kalsium yang selanjutnya neurotransmitter keluar memasuki celah
sinap dan ditangkap oleh reseptor. Selanjutnya, terjadi penjalaran impuls melalui nervus
vestibularis menuju tingkat yang lebih tinggi. Adanya sistem vestibular bekerja sama
dengan sistem visual dan proprioseptik membuat tubuh dapat mempertahankan orientasi
atau keseimbangan.11Sistem keseimbangan pada manusia adalah suatu mekanisme yang
kompleks terdiri dari input sensorik bagian dari alat vestibular, visual, maupun
proprioseptif. Ketiganya menuju otak dan medulla spinalis, dimodulasi dan diintegrasikan
aktivitas serebrum, sistem limbik, sistem ekstrapiramidal, dan korteks serebri dan
mempersepsikan posisi tubuh dan kepala saat berada dalam ruangan, mengontrol gerak mata
dan fungsi sikap statik dan dinamik. Adanya perubahan pada input sensorik, organ efektor
maupun mekanisme integrasi mengakibatkan persepsivertigo, adanya gangguan gerakan
pada bola mata, dan gangguan keseimbangan. Kehilangan pada input dari 2 atau lebih dari
sistem vestibular mengakibatkan hilangnya keseimbangan sehingga terjatuh. Karenanya,
apabila seorang pasien dengan gangguan proprioseptif berat disertai sensory disequilibrium,
atau disfungsi vestibular unilateral uncompensated dan vertigo, akan jatuh bila penglihatan
ditutup (Bahrudin, M, 2013).
Vertigo sentral disebabkan salah satunya oleh karena iskemia batang otak. Pada penyakit
vertebrobasiler dan Transient Ischemic Attackbatang otak, vertigo dan disekulibrium adalah
gejala yang sering muncul disertai gejala iskemia seperti diplopia, disartria, rasa tebal pada
muka dan ekstremitas, ataksia, hemiparesis maupun hemianopsia.
Nistagmus posisional dapat dibangkitkan pada iskemia batang otak. Adanya Manuver
Nylen Barany dapat membedakan gangguan vestibuler dan batang otak.
Pada kasus infark dan perdarahan serebral dapat menyebabkan vertigo dan gangguan
keseimbangan berat disertai disartria, sindrom horner, rasa tebal pada wajah dan paresis
facialis. Adanya Infark pada kawasan arteri serebelaris posterior dapat menyebabkan
disekulibrium jalan dan ataksia pada ekstremitas tanpa disertai vertigo (Jenie MN, 2001).
Berikut merupakan Klasifikasi Vertigo berdasarkan letak lesinya :
a. Sentral
1) Infark batang otak
2) Tumor otak
3) Radang Otak
4) Insufisiensi a.v. basiler
5) Epilepsi
b. Perifer
1) Labirin
(a) Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
(b) Meniere
(c) Ototoksik
(d) Labirinitis
2) Saraf vestibuler
(a) Neuritis
(b) Neuroma Akustikus
BPPV ditandai oleh adanya rasa berputar yang hebat dengan atau tanpa rasa mual akibat
perpindahan secara cepat seperti bangun ke berbaring atau berbaring ke bangun. Hal ini
disebabkan karena adanya kelainan pada otoconial berupa deposit pada kupula kanalis
semisirkularis posterior. Adanya deposit menyebabkan kanalis menjadi sensitif saat tubuh
mengalami perubahan gravitasi disertai perubahan posisi kepala (Joesoef et al, 2012).

d. Gejala-gejala umum penyakit Vertigo


Serangan vertigo yang terjadi secara tiba-tiba menimbulkan rasa tidak nyaman,
penderitanya akan merasakan pusing seketika dan tidak melihat semua yang berada di
sekelilingnya berputar-putar. Selain itu gejala vertigo juga akan disertai dengan:

 Sakit di telinga
 Tinnitus atau telingan berdenging
 Kehilangan pendengaran
 Demam tinggi

Apabila sudah mengalami serangan vertigo maka untuk berjalan dengan baik tidak
bisa, sebab keseimbangan akan terganggu. Dibutuhkan bantuan orang lain untuk dapat
berjalan dengan baik, sebab jika tidak akan terjatuh, karena penyakit vertigo (kepala
berputar)akan lebih buruk apabila vertigo berlangsung lama jadi akan menghambat
pekerjaan juga.
Adapun diagnosis dari gejala penyakit vertigo yang harus diketahui antara lain:

1. Dalam menguji keseimbangan penderita, penderita vertigo dapat diinstruksikan untuk


berdiri dan berjalan dalm garis lurus dengan awalnya mata terbuka dilanjutkan dengan
mata tertutup

2. Adanya gerakan mata yang abnormal adalah petunjuk yang terdapat kelainan fungsi pada
telinga bagian dalam atau kelainan pada syaraf yang menghubungkannya ke otak.
Gerakan mata dari atas ke bawah atau yang cepat dari kiri ke kanan biasa disebut
sebagai nistagmus. Hal ini dilakukan karena sangat membantu pn cara meneteskn air
dingienentuan diagnosa. Nistagmus juga dapat dirangsang dengan cara melakukan
gerakan kepala si penderita penyakit vertigo secara tiba-tiba atau dengan cara
meneteskan air dingin ke dalam telinga penderita.

3. Penderita vertigo akan merasa berputar-putar atau merasa benda-benda yang berada di
sekitarnya seperti berputar

4. Dilakukan pula tes pendengaran yang dapat menentukan adanya kelainan pada telinga
sehingga berpengaruh terhadap pendengaran dan keseimbangan

5. Untuk menentukan telinga atau tulang belakang terkena infeksi, maka dapat mengambil
cairan dari sinus

6. Jika ada dugaan bahwa penurunan aliran darah ke dalam otak maka harus dilakukan
pemeriksaan angiogram agar dapat mendeteksi adanya penyumbat pembuluh darah yang
mengalir ke otak

7. Melakukan pemeriksaan dengan CT scan dan MRI kepala yang dapat memberikan
petunjuk kelainan tumor dan tulang yang bisa menekan syaraf

e. Pengobatan Vertigo
1. Meclizine
Meclizine adalah obat vertigo jenis antihistamin untuk mencegah dan meringankan gejala
pusing, mual, dan muntah akibat mabuk kendaraan. Meclizine dapat digunakan sebagai obat
vertigo yang disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam.
Dosis umum meclizine untuk obat vertigo pada orang dewasa adalah 25 mg diminum 1-4 kali
sehari atau 50 mg diminum 2 kali sehari. Obat ini tersedia lewat resep dokter maupun dijual
bebas di apotek.

2. Promethazine
Promethazine adalah obat antihistamin untuk mengobati rasa mual dan muntah-muntah terkait
dengan kondisi tertentu (misal, setelah operasi atau vertigo).
Dosis umum promethazine untuk obat mual dan muntah pada orang dewasa adalah 12.5 sampai
dengan 25 mg setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan. Biasanya, obat vertigo ini akan
membutuhkan resep.
3. Diphenhydramine
Diphenhydramine adalah antihistamin. Obat vertigo ini bekerja dengan memblokir efek bahan
kimia tertentu (histamin) penyebab mual dan muntah akibat vertigo. Anda bisa memperoleh
obat ini tanpa resep di apotek terdekat.
Dosis umum diphenhydramine untuk obat vertigo dan mual muntah pada orang dewasa adalah
25-50 mg diminum setiap 6-8 jam. Berikan dosis awal 30 menit sebelum paparan pada gerakan
dan ulang sebelum makan dan sebelum perjalanan.
4. Dimenhydrinate
Dimenhydrinate adalah obat antihistamin untuk mencegah dan mengobati mual, muntah, dan
pusing yang disebabkan oleh mabuk perjalanan. Dimenhydrinate juga bisa digunakan sebagai
obat vertigo.
Dosis umum dimenhydrinate sebagai obat vertigo untuk orang dewasa adalah 50 sampai 100 mg
setiap 4 sampai 6 jam, sampai maksimum 400 mg dalam 24 jam.
5. Lorazepam
Lorazepam adalah obat vertigo kelas benzodiazepin yang bekerja pada otak dan sistem saraf
pusat untuk menghasilkan efek menenangkan. Lorazepam termasuk obat penekan vestibular,
yang merupakan obat untuk mengurangi nystagmus (gerakan mata) disebabkan oleh
ketidakseimbangan vestibular, atau obat untuk mengurangi mabuk kendaraan.
Dosis umum lorazepam sebagai obat vertigo untuk orang dewasa adalah 0.5 mg dua kali sehari.
f. Cara Kerja obat vertigo
Banyak pertanyaan mengenai bagaimana kerja obat anti vertigo? Untuk itu harus
mengetahui mekanisme patofisiologi vertigo terlebih dahulu. Dengan perkembangan neuroscience
kita banyak mendapat pengetahuan tentang neurotransmitter dan biomolekuler dari learning dan
memori. Vertigo diduga karena adanya stimulus yang berlebihan yang tidak diimbangi dengan daya
adaptasi. Adaptasi merupakan salah satu bentuk learning dan memori, sehingga stimulus yang
berulang nantinya akan direkam baik di otak bagian hipokampus. Seseorang yang mengalami
rangsangan gerakan akan meningkatkan stress fisik dan psikis yang akan memicu corticotropin
releasing faktor (CRP). CRP akan mengubah keseimbangan dari saraf simpatis terhadap
parasimpatis sehingga akan timbul vertigo. Berikutnya manakala keseimbangan berganti lagi
kearah parasimpatis akibat proses reciprokal inhibition maka muncul gejala mual dan muntah. Jika
rangsangan diulang-ulang maka jumlah ion Ca dalam sel prasinap akan kian berkurang, bersamaan
dengan kian menyempitnya kanal ion Ca (kalsium) yang mempersulit masuknya ion Ca (Ca influk).
Dengan demikian rangsangan berulang menyebabkan progresif Ca channel closure yang diduga
merupakan dasar mekanisme proses adaptasi. Yang selanjutnya menurunkan kemampuan
pengeluaran neurotransmitter dengan akibat respon jaringan (gejala) berkurang kemudian
menghilang.

Kerja obat anti vertigo


1. Flunarizin (antagonis kalsium). Cara kerjanya diduga daerah vestibular di dalam sel rambut
banyak mengandung celah kalsium. Dan influk yang terus menerus dari kalsium menyebabkan
timbulnya vertigo. Dengan kerja antagonis kalsium yang menghambat masuknya kalsium akan
menyebabkan rangsangan semakin menurun kemudian menghilang. ( Ca entry bloker
( mengurangi aktivitas eksitatory SSP dengan menekan pelepasan glutamat, menekan aktivitas
NMDA spesial channel, bekerja langsung sebagai depresor labirin). Flunarizin (sibelium 3x 5-10
mg/hr).

2. Dimenhidrinat merupakan antihistamin yang Tidak semua obat antihistamin mempunyai sifat
anti vertigo. Antihistamin yang dapat meredakan vertigo seperti obat dimenhidrinat,
difenhidramin, meksilin, siklisin. Antihistamin yang mempunyai anti vertigo juga memiliki
aktivitas anti-kholinergik di susunan saraf pusat. Mungkin sifat anti-kholinergik ini ada kaitannya
dengan kemampuannya sebagai obat antivertigo. Efek samping yang umum dijumpai ialah
sedasi (mengantuk). Pada penderita vertigo yang berat efek samping ini memberikan dampak
yang positif. Efek anticholinergik dan merangsang inhibitory-monoaminergik dengan akibat
inhibisi n vestibularis). cinnarizin 3×25 mg/hr. Dimenhidrinat (dramamine) 3×30 mg/hr.

3. Betahistin mempunyai struktur analog dengan histamin, aktif peroral meningkatkan sintesis dan
pengeluaran histamin dan dapat meningkatkan kompensasi. Peningkatan kompensasi melalui
efek vasodilatasi, efek arausal, dan restorasi fungsi vestibular. (histaminik (inhibisi neuron
polisinaptik pada nervus vestibularis lateralis (merislon) 3×8 mg.

a) Increases cochlear and cerebral blood flow.

B) Regulates firing activity of vestibular nuclei.

C) H1 agonist and H3 receptor antagonist

Beberapa obat yang dapat digunakan pada pengobatan vertigo antara lain:

1. Antikolinergik yang biasa digunakan yaitu homatropin dan skopolamin

2. Antihistamin yang biasa diresepkan untuk vertigo yaitu prometazin, meklozin,


siklizin,dimenhidrinat dan difenhidramin

3. Histaminergik yang biasa dipakai untuk mengobati vertigo yaitu betahistin dan interhistin.

4. Antidopaminergik yang biasa diresepkan untuk vertigo yaitu domperidon dan metoklopramid.

5. Benzodiazepin yang biasa dipakai untuk mengobati vertigo yaitu lorazepam, diazepam, dan
klonazepam.

6. Antagonis kalsium yang biasa dipakai untuk mengobati vertigo yaitu sinarizin dan flunarizin.

Obat vertigo di atas ada yang bisa dibeli bebas tetapi sebagian besar harus menggunakan resep
dokter.

g. Pencegahan Vertigo
Kondisi sakit kepala dengan sensasi kepala berputar dapat meningkatkan risiko Anda
jatuh dan melukai diri sendiri. Mengalami vertigo saat berkendara atau mengoperasikan alat
berat dapat meningkatkan kemungkinan kecelakaan.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi ini, antara
lain:
1. Orang yang keseimbangannya dipengaruhi oleh vertigo harus mengambil tindakan
pencegahan untuk mencegah cedera dari jatuh.
2. Orang yang memiliki faktor risiko stroke harus mengendalikan tekanan darah tinggi dan
kolesterol tinggi serta berhenti merokok.
3. Orang dengan penyakit Ménière harus membatasi garam dalam makanannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit vertigo biasanya dikenal dengan istilah “pusin tujuh keliling” dikarenakan
seseoranga sedang mengalami keadaan yang serasa berputar dan lingkungan terasa berputar
pula, padahal keadaan tubuh seseorang tersebut tidak bergerak. Penyakit vertigo ini
disebabkan oleh gangguan keseimbangan pada perifer. Dan juga penyakit vertigo disebabkan
oleh kelainan telinga.
Penyakit vertigo yang dialami oleh siapapun, baik yang hanya sesaat ataupun yang
lama akan sangat mengganggu dan juga akan sangat menyisak penderitanya. Maka dari itu
apabila menderita penyakit vertigo baiknya segera mengatasinya dengan cepat agar tidak
berkelanjutan panjang.

B. Saran
Oleh karena itu kami menyarankan bagi anda agar harus bisa menjaga kondisi
kesehatan tubuh atau badan dengan baik dan benar, agar tidak mudah mengalami vertigo ini.
Yang intinya, vertigo ini dengan bisa berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak
diatasi atau ditangani dengan tindakan atau penanganan yang tepat dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Bahrudin, M. Neurologi Klinis. Malang : UMM Press. 2013

http://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/obat-vertigo-paling-ampuh/

http://penyakitvertigo.com/

Jenie MN. Sindrom klinik vertigo. Vertigo: patofisiologi, diagnosis, dan terapi. Semarang. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro Semarang. Hal 45-52. 2001

Joesoef et al. Pedoman tatalaksana vertigo. Kelompok studi vertigo. PERDOSSI. 2012

Maqbool, Mohammad. Textbook of ear, nose and throad disease 9th ed. New

Nursalam. Batticaca, B. Fransisca. 2011. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.

Sjahrir H. Nyeri Kepala dan Vertigo. Yogyakarta. Pustaka Cendekia Press

Vertigo. https://www.webmd.com/brain/vertigo-symptoms-causes-treatment#1. (Diakses pada 4


Desember 2019).

Anda mungkin juga menyukai