Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan tujuan penggunaan atau pemanfaatannya, komoditas jagung


di Indonesia dibedakan atas jagung untuk bahan pangan, jagung untuk bahan
industri pakan, jagung untuk bahan industri olahan, dan jagung untuk bahan
tanaman atau disebut benih. Masing-masing jenis bahan tersebut memiliki nilai
ekonomi yang berarti.

Jagung mempunyai peran setrategis perekonomian nasional, mengingat


fungsinya yang multiguna. Jagung dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan, dan
bahan baku industri. Dari seluruh kebutuhan jagung, 50% di antaranya digunakan
untuk pakan. Dalam lima tahun terakhir, kebutuhan jagung untuk bahan industri
pakan, makanan, dan minuman meningkat 10 – 15% pertahun. Dengan demikian,
produksi jagung mempengaruhi kinerja industri peternakan.

Dalam perekonomian nasional, jagung menyumbang terbesar kedua


setelah padi dalam sektor tanaman pangan. Sumbangan jagung terhadap Produk
Dosmetik Bruto (PDB) terus meningkat setiap tahun, sekalipun pad saat krisis
ekonomi. Pada tahun 2000, kontribusi jagung dalam perekonomian nasional,
menscapai Rp 9,4 triliun pada tahun 2003 meningkat menjadi Rp 18,2 triliun.

Jagung sebagai bahan pangan, dapat dikonsumsi langsung maupun perlu


pengolahan seperti jagung rebus, bakar, maupun dimasak menjadi nasi. Sebagai
bahan pakan ternak, biji pipilan kering digunakan untuk pakan ternak bukan
ruminan seperti ayam, itik, puyuh, dan babi, sedangkan seluruh bagian tanaman
(brangkasan) jagung atau limbah jagung, baik yang berupa tanaman jagung muda
maupun jeraminya dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia. Selain itu,
jagung juga berpotensi sebagai bahan baku industri makanan, kimia farmasi dan
industri lainnya yang mempunyai nilai tinggi, seperti tepung jagung, gritz jagung,
minyak jagung, dextrin, gula, etanol, asam organik, dan bahan kimia lain.

1
Disamping itu, bahan tanaman jagung yang umum disebut benih, merupakan
bagian terpenting dalam suatu proses produksi jagung itu sendiri.

Plasma nutfah tanaman jagung yang tumbuh di dunia mempunyai banyak


jenis. Para ahli botani dan pertanian mengklasifikasikan tanaman jagung
berdasarkan sifat endosperma (kernel) sebagai berikut.

Biji Jagung Berdasarkan Sifat Endosperma


Berdasarkan penampilan dan tekstur biji (kernel), jagung diklasifikasikan
ke dalam 7 tipe yaitu

 flint corn,
 dent corn,
 sweet corn,
 pop corn,
 floury corn,
 waxy corn dan
 pod corn.

1.2. Alasan pemilihan usaha agroindustri “POP CORN”

Jagung berondong (pop corn) – Zea mays everta. Pada tipe jagung pop,
proporsi pati lunak dibandingkan dengan pati keras jauh lebih kecil dari pada
jagung tipe flint. Biji jagung akan meletus kalau dipanaskan karena
mengembangnya uap air dalam biji. Volume pengembangannya bervariasi
(tergantung pada varietasnya), dapat mencapai 15-30 kali dari besar semula. Hasil
biji jagung tipe pop pada umumnya lebih rendah daripada jagung flint atau dent.

Dalam usaha agroindustri kami memilih mengembangkan usaha “pop


corn” ,hal ini di karenakan Bisnis popcorn adalah salah satu usaha makanan
ringan yang mudah untuk memulainya. Popcorn merupakan makanan ringan yang
bisa dikonsumsi kapan saja dengan rasa yang manis dan gurih. Bahan-bahannya
relatif murah dan hasil akhirnya banyak.Bisnis popcorn bisa menjadi sebuah

2
bisnis yang menyenangkan dan menguntungkan.Bisnis tersebut menawarkan
peluang untuk menikmati barang yang banyak dinikmati dan bereksperimen
dengan bumbu yang berbeda-beda sementara bekerja dengan bahan yang telah
mudah didapatkan yang memberikan margin keuntungan yang besar.

Popcorn merupakan makanan yang mengandung kalori sangat rendah


asalkan tidak dicampur dengan mentega dan garam.Bayangkan, walaupun sudah
mengonsumsi 740 gram popcorn, kita hanya memasukkan 100 kalori ke dalam
tubuh. Jadi dibandingkan memiliki keripik dan kue sebagai camilan, pastikan
mulut kita sibuk mengunyah popcorn rendah kalori ini. Perut pun akan merasa
nyaman karenanya.

Peluang Bisnis Popcorn.

Popcorn adalah makanan dari bahan dasar jagung.Popcorn adalah


makanan ringan yang cukup digemari masyarakat, mulai dari anak-anak hingga
dewasa.
Peluang usaha popcorn cukup menjanjikan. Selain bahan baku mudah diperoleh,
proses pembuatan popcorn juga sangat mudah dan cepat.
usaha popcorn juga bisa menjadi usaha tambahan yang menguntungkan.

Keuntungan di Bisnis Popcorn.

Modal dari memulai bisnis popcorn adalah mesin popcorn, dan bahan
baku popcorn. Perkiraan jumlah modal sekitar 5 s/d 8 jutaan.
Bahan baku yang mudah didapat, dan pengelolaan bisnis yang mudah, menjadikan
usaha popcorn ini sangat menguntungkan dan menjanjikan.

3
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1. FUNGSI PERENCANAAN DALAM AGROINDUSTRI POP CORN

2.1.1. Pemilihan teknologi

Peralatan yang dibutuhkan untuk bisnis popcorn termasuk penggorengan


khusus dengan kompor jika Anda akan membuat dan mengemas popcorn, atau
sebuah alat pembuat popcorn yang portabel jika Anda ingin berjualan dalam
acara-acara temporer. Dirikan fasilitas untuk kode kesehatan yang relevan.
Popcorn tidak dianggap sebagai makanan berbahaya sehingga Anda tidak akan
perlu menyimpan dalam kulkas kecuali jika Anda memberikan tambahan seperti
mentega. Namun Anda akan membutuhkan lingkungan dengan sanitasi yang
bersih seperti bak cuci piring aluminium untuk mencuci peralatan dan fasilitas
cuci tangan yang bisa digunakan dengan mudah. 

Teknologi yang digunakan dalam usaha pembuatan pop corn adalah


teknologi modern (mesin) dan manual. hal yang mendasari pemilihan teknologi
modern ini karena lebih memudahkan dalam proses pembuatan,lebih efisien dan
efektif,serta kemudahan dalam hal suku cadang karena mesin ini tidak
menggunakan teknologi yang sangat canggih,berikut ini adalah alat-alat yang di
gunakan dalam proses pembuatan pop corn.

Hal yang mendasari pemilihan teknologi manual adalah untuk mengatasi


apabila alat mesin tidak dapat beroperasi karena mesin tersebut menggunakan
elemen panas dari listrik,sehingga apabila listrik padam/mati maka alat manual
yang akan digunakan.walaupun dari segi waktu dan kapasitas hasil terbilang
masih kurang dari mesin.

Mesin Pembuat Popcorn.

Anda tidak perlu repot dan bingung tentang bagaimana cara membuat
popcorn. Kini tersedia Mesin Pembuat Popcorn.Anda tidak perlu repot dan
bingung tentang bagaimana cara membuat popcorn. Kini tersedia mesin praktis

4
pembuat pop corn. Dengan mesin popcorn ini, Anda dengan mudah bisa membuat
popcorn hanya beberapa menit saja. Proses pembuatannnyapun sangat mudah,
yaitu hanya dengan menaruh jagung popcorn di mesin yang telah diberi mentega,
lalu tunggu beberapa menit. Maka pop corn yang rasa nya gurih dan lezat siap
anda nikmati dan anda jaul.

Tristar-07 merupakan mesin pembuat popcorn menggunakan element


pemanas.Kita hanya tinggal memasukkan jagung ke dalam panci yang sudah
disediakan, tambahkan sedikit pewarna yang dijinkan, sedikit mentega, kemudian
tutup.Cocok untuk usaha di Mall.

Cara kerjanya sangat mudah & praktis.Dapat digunakan untuk


memproduksi popcorn aneka warna & rasa dengan cepat dan sekaligus sebagai
lemari display.

Specification mesin :
Daya : 1,3Kw/220V.
Dimensi : 71 x 56 x 123 cm.
Hasil : 3-5 Menit / plate.

Cara dan langkah-langkah membuat pop corn secara manual:

Bahan-bahan:
1. 2 genggam jagung pop corn.
2. 3 sdm minyak goreng.
3. 3 siung b.putih, memarkan.

5
4. 1 sdt garam.
5. 20 gr salted butter.
6. 1 sdm margarin

Cara:

1. Panaskan minyak goreng di dalam panci yang cukup tebal.


2. Tambahkan bawang putih. Tumis sampai harum.Angkat bawang putihnya.
3. Masukkan jagung pop corn dan garam. Aduk rata.
4. Tutup panci. Panaskan dengan api kecil.
5. Tunggu sebentar. Bila terdengar bunyi "pop", goyangkan panci.Letakkan
lagi di atas kompor.
6. Ulangi lagi menggoyangkan panci, sampai bunyi “pop” berhenti, tanda
pop corn sudah matang semua.
7. Buka tutup panci. Tambahkan butter dan margarin. Aduk rata.
8. Pop corn siap dinikmati.

2.1.2. Pemilihan lokasi usaha “ Pop corn ”.

Lokasi yang cocok untuk usaha popcorn ini adalah tempat-tempat


keramaian, seperti tempat rekreasi, mall, sekolah, kampus, pasar, arena bermain,
bioskop, dan lain sebagainya. Jika kebetulan Anda saat ini berbisnis di lokasi
seperti itu, usaha popcorn juga bisa menjadi usaha tambahan yang
menguntungkan.

Outlet tempat penjualan “ popcorn”.

Outlet popcorn di mall outlet popcorn di tempat rekreasi

6
Lokasi pemasaran produk tersebar di tempat-tempat yang ramai,gambar di
atas merupakan contoh lokasi pemasaran produk dan fasilitas tempat yang
menggerakkan usaha ini. Lokasi penjualan pop corn tidak memerluan tempat yang
besar dan khusus hal ini pula yang memudahkan dalam mengembangkan usaha ini
karena mengurangi biaya operasional. (pada kegiatan ini juga harus dilakukan
kegiatan adaptasi lingkungan untuk menentukan mana daerah yang paling
berpotensi untuk lokasi pemasaran produk ).

2.1.3. Fasilitas persediaan dan masukan.

Persediaan bahan baku, bahan baku pembuatan pop corn ini adalah jagung
yang sudah di pippilkan dari tongkolnya, untuk menjaga ketersediaan bahan baku
kami membuka lahan perkebunan jagung sendiri yang nantinya akan mampu
mencukupi sekitar 80% dari kebutuhan bahan baku jagung sebagai bahan utama
dalam pembuatan jagung. Sedangkan bahan – bahan penunjang lainya ( mentega,
pewarna makanan, perasa makanan) akan kami peroleh dari distributor –
distributor yang mampu menjamin ketersediaan bahan, untuk mengurangi resiko
terjadinya suatu kendala dalam pengadaan bahan baku dengan harga yang tetap
maka kami akan mengajukan suatu pola kerja sama dengan kontrak kerja yang
bersifat mengikat dengan setiap distributor produk bahan penunjang.

Fasilitas persediaan yang di butuhkan :

1. kulkas, untuk menyimpan popcorn yang belum habis terjual dan jika Anda
memberikan tambahan seperti mentega.
2. perkebunan/lahan produksi bahan baku sendiri (jagung).

Ruangan penyimpanan yang bersuhu STP, dan terrhindar dari sinar


matahari langsunguntuk tempat menyimpan bahan-bahan penunjang (mentega,
perasa makanan, pewarna makanan).

2.1.4.Perencanaan bahan pelengkap produksi popcorn.

Bahan – bahan pelengkap produksi :Jagung pop corn, minyak goreng,


bawang putih, garam, salted butter, margarin pewarna untuk popcorn bumbu
tabur anekarasa : BBQ, Keju, Balado, Rasa Pizza, Roasted Corn, BBQ & Chilli,
Chicken,dll.

7
Fasilitas penunjang dalam proses produksi :

Alat – alat : Mesin tristar – 07, panci, kulkas, aliran listrik, outlet penjualan.

Pendanaan : Kedit untuk usaha kecil dan menengah ( UKM ).

Fungsi dari bahan-bahan pelengkap proses produksi jagung diatas adalah


untuk meningkatkan daya saing terhadap sesama produk popcorn,meningkatkan
cita rasa sesuai keinginan pembeli dan untuk meningkatkan minat para pembeli
dengan membuat produk menjadi menarik dan mempunyai ciri khas tersendiri
dalam cita rasa terhadap produk popcorn.

2.1.6. Perencanaan desain produksi popcorn

Desain produksi dari produk popcorn kami agar terus dapat berproduksi
secara terus menerus dan berkelanjutan adalah dengan pengendalian jumlah bahan
baku utama,bahan baku penunjang,serta sarana produksi yang terjamin kualitas
dan mutu kerjanya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam desain produksi:

1. Kemampuan untuk mencukupi kebutuhan baku utama secara mandiri


minimal 50%.
2. Menyesuaikan jumlah produksi dengan jumlah permintaan.
3. Sistem pemasaran produk yang dapat menarik pembeli.
4. Sarana dan pra-sarana pemasaran hasil produksi.
5. Menjalin kerjasama dengan distributor pemasok bahan baku utama dan
bahan penunjang.
6. Menyiapkan fasilitas kredit untuk usaha kecil dan menengah.
7. Menyiapkan rencana cadangan apabila rencana utama tidak berjalan baik.

8
Bentuk desain kemasan popcorn ini di buat agar menjaga cita rasa yang
khas dari produk dan membuat produk jadi menarik serta terkesan sebagai
makanan yang mewah.

2.2. FUNGSI MANAGEMEN PENGORGANISASIAN

Di dalam usaha agroindustri produksi popcorn perusahaan kami berbentuk


CV, dan bernamaCV.MAJU BERSAMA, dengan bentuk organisasi kerja sebagai
berikut:

MANAGER PENGADAAN BAHAN

SIHONO SUSILO

MANAGER PRODUKSI

KIKI ARDIANTO

MANAGER PEMASARAN

LUKMAN SYAIDI HARAHAP


DIREKTUR

ERWIN FEBRIYANDRA
MANAGER TEKNISI

GITA HARBIANTO

MANAGER KEUANGAN

SARTIKA

9
1. Fungsi dan tugas ”DIREKTUR” :
 Mengepalai semua anggota pada bidang pekerjaan.
 Membuat rencana kegiatan kerja.
 Membuat kebijakan di perusahaan .
 Menentukan prospek kerja serta menjadi penilai dari hasil kerja.
 Melakukan kegiatan pengawasan dan evaluasi.
2. Fungsi manager pengadaan bahan :
 Bertanggung jawab untuk selalu menjaga ketersediaan bahan baku.
 Menjaga kesetabilan jumlah bahan baku produksi.
 Bertanggung jawab terhadap ketersediaan bahan baku produksi.
 Menjaga ketersediaan bahan baku penunjang produksi.
 Menentukan kegiatan yang dapat mengatasi resiko kelangkaan bahan baku
produksi.
3. Fungsi manager produksi :
 Bertanggung jawab pada kegiatan produksi.
 Mengawasi kegiatan produksi.
 Meningkatkan jumlah produksi tanpa harus menambah modal produksi
awal.
 Menjaga kesetimbangan antara jumlah produksi dengan jumlah
permintaan.
4. Fungsi manager pemasaran :
 Menentukan lokasi tempat pemasaran produk.
 Melakukan kegiatan pemasaran melalui sarana-sarana publik.
 Menentukan pangsa pasar dari produk.
 Membuat suatu solusi mengatasi masalah persaingan pasar.
 Menentukan dan membuat kebijakan yang dapat memberikan keuntungan
yang besar untuk pemasaran produk.
 Bertanggung jawab mengenai pemasaran produk.
5. Fungsi manager teknisi :
 Manager ini bertanggung jawab atas segala kelancaran kerja alat-alat pada
proses kegiatan agroindustry.

10
 Mengawasi peralatan kerja utama maupun peralatan penunjang kegiatan
produksi.
 Bertanggung jawab memperbaiki peralatan kerja .
 Membuat perubahan-perubahan terbaru mengenai teknologi agar dapat
bekerja lebih modern.
6. Fungsi manager keungan :
 Mengeloloa keuangan perusahaan baik laba maupun modal.
 Mengendalikan kegiatan pembiayaan kerja.
 Melakukan kegiatan pembukuan terhadap keuangan perusahaan.
 Bertanggung jawab mengatasi maslah keungan perusahaan.

2.3. FUNGSI MANAGEMEN PENGAWASAN

Di dalam fungsi pengawasan usaha agroindustry popcorn ini di harapkan


dapat membantu meminimumkan biaya dimulai dengan pengawasan pada fungsi
managemen perencanaan yang telah di lakukan pada awal kegiatan, yaitu :

 Mengawasi pada kegiatan mandiri bahan baku atau kegiatan pembangunan


areal penanaman sendiri sumber bahan baku.
 Mengawasi dan memperhitungkan lokasi produksi terhadap sarana
penunjang kegiatan terutama sarana jalan.
 Mengawasi agar pendanaan dan pembiayaan kegiatan produksi tidak boros
 Mengawasi kegiatan pemasaran yang tidak tepat sasaran.
 Selalu mengingatkan dan mengawasi setiap petugas terhadap tugas pokok
dan tanggung jawabnya.
 Mengingatkan untuk membuat dana taktis sebagai sarana persiapan
terhadap suatu permasalahan yang tak terduga.

Di dalam fungsi pengawasan ini CV.MAJU BERSAMA menerapkan pola


pengawasan dengan 3 tahap pengawasan, yaitu:

1. pengawasan pendahuluan (plenninary control)

11
 modal : semua kegiatan pendanaan awal harus transparan dan berhak
diketahui oleh para pegawai sebagai batu loncatan dan target yang akan di
capai, baik modal kegiatan eksternal maupun internal.
 Sumber daya bahan baku : menyiapkan perencanaan mengenai cara untuk
memperoleh bahan baku dan penunjang produksi serta melakukan
pengkajian mengenai ketersediaan bahan baku dan bahan penunjang
tersebut.
 Sumber daya manusia : menentukan jumlah pekerja yang di butuhkan dan
untuk menempati posisi apa saja sesuai dengan kebutuhan dari kegiatan
agroindustry.
2. Pengawasan pada saat berlangsungnya kegiatan produksi.
 Melakukan pengawasan langsung pada setiap bidang pekerjaan dan
pekerjanya.
 Menilai secara langsung kemempuan kerja sumber daya manusianya.
 Mengecek standarisasi kualitas dan mutu pada proses produksi.
3. Pengawasan timbal balik (feed back control).
 Analisa laporan keuangan : adanya perkiraan keuntungan dan
kerugian,masukan dan pengeluaran (activa dan pasiva)
 Pengawasan kualitas : melakukan pengawasan terhadap dampak produk
bagi konsumen dan kualitas produk bagi kesehatan dengan kegiatan
standarisasi baik dari tim perusahaan maupun dari institusi pemerintah
yaitu BPOM.
 Evaluasi hasil kerja : memberikan penilaian kerja terhadap bidang-bidang
pada setiap kegiatan agroindustry.

2.4. FUNGSI MANAGEMEN EVALUASI

Pada fungsi managemen evaluasi usaha agroindustry popcorn ada beberapa


hal yang akankami lakukan :

1. Memberikan penilaian terhadap hasil kerja setiap penanggung jawab sector


kegiatan produksi

12
2. Mengevaluasi kesinambungan antara aktiva dan pasiva perusahaan pada
akhir kegiatan produksi
3. Mengevaluasi kualitas produk sebelum dipasarkkan
4. Mengevaluasi standarisasi produk terhadap kesehatan
5. Mengevaluasi kemampuan dalam pengolahan areal bahan baku sendiri
6. Memberikan penilaian yang sesuai dengan prospek kerja dari tenaga kerja
7. Menyiapkan langkah pengantisipasian jika ditemukanya suatu permasalahan
internal dan eksternal.

Langkah-langkah pada evaluasi ini dilakukan untuk mengurangi suatu


kesalahan pada setiap proses produksi dan mengurangi resiko terjadinya kendala-
kendala yang dapat mengancam keberlangsungan usaha agroindustry popcorn
CV.MAJU BERSAMA.Evaluasi dilakukan pada kegiatan akhir dari kegiatan
produksi.

Apa bila di dalam kegiatan ini jumllah produksi dan produk kami kurang
dikenal oleh konsumen maka kami akan menggunakan dana taktis yang sudah
dipersiapkan sejak awal perencanaan,kegiatan yang akan kami buat dengan
adanya dana taktis ini adalah :

1. Lakukan kegiatan promosi kepada konsumen


2. Memperkenalkan produk baik melalui sarana informasi surat kabar yang
terbit tiap hari maupun memperkenalkan melalui brosur-brosur yang disebar
di tempat yang ramai.
3. Buat suatu kebijakan pemasaran yang murah untuk beberapa waktu awal
pemasaran.

2.5. FUNGSI MANAGEMEN PENGENDALIAN

Di dalam usaha agroindustry popcorn yang mempunyai bahan utama


jagung ini memang tidak susah untuk mendapatkannya di pasaran namun
jumlahnya yang fluktuatif serta harga yang tidak tetap dapat menimbulkan

13
permasalahan finansial dan jumlah ketersediaan bahan baku,jadi kami
merencanakan di dalam pengendalian ini meliputi beberapa kegiatan,yaitu:

2.5.1. Pengendalian ketersediaan bahan baku utama.

Untuk menjaga kelancaran proses produksi perusahaan kami tidak akan


bergantung sepenuhnya kepada pembelian dan pemenuhan bahan baku dari luar,
kami akan mengusahakan mengolah areal perkebunan jagung sendiri dengan
kemampuan produksi dapat memenuhi minimal 50% kebutuhan bahan baku
popcorn.

Kekurangan bahan baku akan kami carikan solusinya dengan system


kontrak kerja kepada petani-petani jagung yang standarisasi produksi sudah dalam
kesepakatan bersama secara tertulis dan bersifat mengikat.

2.5.2. Pengendalian biaya.

Untuk mengendalikan biaya tak terduga yang di luar perkiraan awal


kegiatan perencanaan maka untuk kegiatan pengendalian kami menyiapkan dana
cadangan yang sudah termasuk dalam anggaran awal pendanaan hanya saja
memang di pergunakan untuk hal-hal yang tak terduga saja.

2.5.3. Pengendalian fungsi tenaga kerja.

Untuk menjalankan perusahaan agroindustry ini ada beberapa penanggung


jawab pada setiap sector kerja pengendalian ini harus dilakukan dengan system
penilaian hasil kerja pada fungsi evaluasi dan apabila di temukan suatu ke tidak
mampuan dari tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan yang sudah direncanakan
perusahaan untuk mencapai tuujuan maka harus ada pergantian tenaga kerja yang
lebih layak dan mampu dalam menjalankan serta mencapai tujuan perusahhaan
yang sudah di tetapkan.

2.5.4. Pengendalian system pemasaran.

System pemasaran harus dikendalikan guna memberikan hasil akhir berupa


keuntugan yang besar terhadap hasil produksi,dalam pengendalian pasar harus
selalu melihat peluang pasar dan mampu membaca keinginan konsumen yang
senantiasa terus berubah-ubah.Maka harus dilakukan terus inovasi terhadap cita
rasa produk dan bentuk kemasan dalam bentuk yang menarik,sesuaikan harga
produk di pasaran dengan modal awal produksi.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://bina-usaha-mandiri.com/node/108.

http://binaukm.com/2010/06/karakteristik-komoditas-jagung-dalam-usaha-
budidaya-jagung/.

http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/apa-yang-menyebabkan-biji-jagung-
menjadi-popcorn/.

http://en.wikipedia.org/wiki/Popcorn.

http://www.mesinpopcorn.com/.

15

Anda mungkin juga menyukai