Anda di halaman 1dari 5

KONSEP JAHILIYAH DALAM AL-QUR’AN

Kata jahiliah atau jahiliyah berasal dari Bahasa Arab dari akar kata Al Jahlu (‫) الجهل‬
yang berarti bodoh. Secara bahasa, jahiliyah masih seakar kata dengan fi’il (kata kerja)
‘jahala’ yang artinya bodoh, bersikap bodoh atau tidak peduli. Penyebutan jahiliah biasanya
identik dengan keadaan sebelum diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam
(Saw). Saat itu disebutkan manusia berada dalam kesesatan, penyimpangan, dan kekufuran.
Lebih jauh, hal tersebut terjadi karena manusia jauh dari ajaran agama sebab risalah kenabian
sebelumnya sudah tidak tampak lagi. Orang-orang Yahudi melakukan penyimpangan
terhadap kitab Taurat sebagaimana kaum Nashrani menyelewengkan ajaran kitab Injil.1

Islam sangat membenci kebodohan, karena kebodohan adalah sumber malapetaka.


Selama manusia tenggelam dalam lumpur kebodohan, selama itulah manusia akan merasakan
derita. Dan akibat terbesar yang dialami umat manusia karena kebodohan adalah
penyimpangan akidah atau keyakinan. Kata ”jahiliyah” secara bahasa berarti kedobohan yang
disematkan kepada kaum musyrikin sebelum datang Islam adalah yang merangkum
keseluruhan makna penyelewengan dalam beribadah, kezaliman dan pembangkangan
terhadap kebenaran. Jahiliyah terbesar adalah penyembahan kepada selain Allah, itu adalah
ciri paling dominan untuk kata jahiliyah. Karena itu, masa sebelum pengutusan yang
bergelimang kesyirikan disebut jaman jahiliyah.

Menurut para ulama, pada asalnya kata jahiliyyah merujuk pada makna kondisi
bangsa Arab pada periode pra-Islam. Kondisi yang diliputi kebodohan tentang Allah, Rasul-
Nya, syariat agama, berbangga-bangga dengan nasab, kesombongan dan sejumlah
penyimpangan lainnya. Namun jahiliyah juga bisa berupa sifat yang ada pada seseorang yang
sudah memeluk Islam. Jahiliyah dengan makna ini ditunjukkan oleh sabda Rasul yang
berbunyi:

“Ada empat perkara jahiliyyah yang tidak ditinggalkan umatku…” (HR. Muslim)

Juga hadist lain yang Rasulullah ucapkan kepada Abu Dzar,

“Sesungguhnya pada dirimu ada sifat jahiliyyah.” (HR. Bukhari Muslim)

Intinya, jahiliyah adalah kata untuk seluruh perkara yang bertentangan dengan ajaran Islam,
baik pelanggaran besar yang berakibat kekafiran atau pelanggaran kecil yang tidak berakibat
kekafiran. Semuanya dikatakan jahiliyah karena seluruh pelanggaran atau perkara yang
bertentangan dengan ajaran Islam tidak mungkin bersumber dari ilmu, melainkan dari
kebodohan. Baik pelanggaran itu disebabkan karena ketidaktahuan atau karena dominasi
hawa nafsu yang mengalahkan dorongan keimanan. Dalam Al-Quran, kata jahiliyah
disebutkan oleh Allah sebanyak empat kali. Masing-masing disebutkan dalam konteks
sebagai sebuah keyakinan, sistem hukum, perilaku dan watak.2

Al Quran lah yang mengenalkan istilah Jahiliyyah. Meminta kita harus bertanya
kepada Al Quran langsung tentang kejahiliyahan ini. Agar terang bagi kita, analisis penyakit
diri, keluarga dan masyarakat. Al Quran mengutip Jahiliyyah dalam berbagai bentuk kata.
Ada fi'il (kata kerja), ada mashdar dan ada isim fa'il, baik tunggal ataupun jama '. Namun kata
Jahiliyyah (‫ )الجاهلية‬sendiri tersebutkan 4 kali dalam Al Quran. Masing-masing kata Jahiliyyah
mewakili bidang kehidupan besar yang dirusak oleh kejahiliyyahan. Sementara itu, jahiliyyah

1
https://www.hidayatullah.com/spesial/hidcompedia/read/2016/01/04/86728/jahiliah.html (4 Maret 2020)
2
Abu Khaleed Resa Gunarsa”Maksud Jahiliyah”, https://muslim.or.id/11590-maksud-jahiliyah.html (4 Maret
2020)
yang hadir dalam bentuk fi'il (kata kerja) dan isim fa'il (kata pelajaran) berbicara tentang
contoh-contoh kejahiliyyahan di masyarakat sehari-hari.3

4 Perkara Jahiliyah

Jika kita perhatikan, 4 perkara ini merupakan sumber kesengsaraan bagi umat.
Manusia menjadi sangat tidak tertata, tidak beradab, ketika mereka melanggar 4 perkara ini,

Pertama, prasangka jahiliyah, itulah suudzan kepada Allah yang merupakan lambang
kerusakan hati dan aqidah. Dan semua kerusakan aqidah di tengah umat, sumbernya adalah
dzan jahiliyah. Memiliki prasangka yang buruk tentang Allah. Seperti yang dijelaskan di
surat Ali Imran,

‫ر ِم ْن‬J ِ ‫ا ِمنَ اأْل َ ْم‬Jَ‫لْ لَن‬Jَ‫ونَ ه‬Jُ‫ق ظَ َّن ْال َجا ِهلِيَّ ِة يَقُول‬
ِّ J‫َوطَائِفَةٌ قَ ْد أَهَ َّم ْتهُ ْم أَ ْنفُ ُسهُ ْم يَظُنُّونَ بِاهَّلل ِ َغ ْي َر ْال َح‬
ِ ‫َش ْي ٍء قُلْ إِ َّن اأْل َ ْم َر ُكلَّهُ هَّلِل‬
Artinya:“Sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka
menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata:
“Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?.” Katakanlah:
“Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah.” (QS. Ali Imran: 154)

Kedua, hukum jahiliyah, itulah setiap aturan yang melanggar syariat. Yang
merupakan sumber kerusakan tatanan masyarakat. Ketika manusia dibiarkan meraba untuk
membuat aturan sendiri dengan spekulasi akalnya, bisa dipastikan akan ada banyak
kedzaliman dan ketimpangan. Sehingga mereka butuh aturan syariat, agar mareka bisa lebih
terkendali. Firman Allah di surat al-Maidah:

َ‫أَفَ ُح ْك َم ْال َجا ِهلِيَّ ِة يَ ْب ُغونَ َو َم ْن أَحْ َس ُن ِمنَ هَّللا ِ ُح ْك ًما لِقَوْ ٍم يُوقِنُون‬
Artinya:”Apakah mereka mau mencari hukum Jahiliyah. Siapa yang lebih baik hukumya bagi
orang yang yakin?” (QS. an-Nisa;: 50)

Ketiga, tabarruj jahiliyah, pamer keindahan tubuh di tengah masyarakat. Yang


merupakan lambang kerusakan wanita. Ketika mereka dibiarkan bebas, tidak dijaga
kehormatannya, pamer aurat di sembarang tempat, maka maksiat akan mewabah di tengah
masyakat. Firman Allah tentang tabarruj:

َّ ‫َوقَرْ نَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َواَل تَبَرَّجْ نَ تَبَرُّ َج ْال َجا ِهلِيَّ ِة اأْل ُولَى َوأَقِ ْمنَ ال‬
َ‫صاَل ة‬
Artinya:”Hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan tegakkanlah shalat.” (QS. al-Ahzab: 33)

Keempat, fanatisme jahiliyah. Cinta dan benci karena golongan. Memberikan


pembelaan karena kepentingan golongan. Sehingga rela menolak kebenaran demi golongan.
Fanatis terhadap sesuatu yang tidak maksum, adalah sumber terbesar manusia menolak
kebenaran. Fanatik terhadap golongan, rela mati demi golongan, meskipun mereka salah,
termasuk karakter orang kafir. Firman Allah tentang fanatisme golongan:

ْ ‫ولِ ِه َو َعلَى ْال ُم‬JJ‫ ِكينَتَهُ َعلَى َر ُس‬JJ‫أ َ ْن َز َل هَّللا ُ َس‬JJَ‫م ْال َح ِميَّةَ َح ِميَّةَ ْال َجا ِهلِيَّ ِة ف‬Jُ ‫وبِ ِه‬JJُ‫رُوا فِي قُل‬JJَ‫ َل الَّ ِذينَ َكف‬JJ‫إِ ْذ َج َع‬
َ‫ؤ ِمنِين‬JJ
‫ق بِهَا َوأَ ْهلَهَا َو َكانَ هَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ًما‬
َّ ‫ أَ َح‬J‫م َكلِ َمةَ التَّ ْق َوى َو َكانُوا‬Jُْ‫َوأَ ْلزَ َمه‬

3
Fathurrahman Kamal”Makna Jahiliyah Dalam Al-qur’an”, http://www.imania.web.id/makna-jahiliyah-dalam-
al-quran/ (4 Maret 2020)
Artinya:“Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu)
kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada
orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah
mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya.” (QS. al-Fath: 26)4

Ciri-Ciri Masyarakat Jahiliyah

1. Mempersekutukan Allah
2. Fanatisme yang berlebihan terhadap kelompoknya
3. Hobi berfoya-foya, minum-minuman keras dan berjudi
4. Pernikahan merajalela
5. Tindakan yang tidak pantas terhadap wanita5

KESIMPULAN
1. Secara umum jahiliyyah bisa diartikan sebagai keadaan sebelum diangkatnya
Muhammad menjadi utusan Allah, demikian pula seluruh perbuatan yang
bertentangan dengan ajaranyang disyariatkan Islam.
2. 4 Perkara Jahiliyah :
a) Prasangka
b) Hukum
c) Tabarruj
d) Fanatisme

4
Ammi Nur Baits”4 Perkara Jahiliyah Dalam Al-qur’an”, https://konsultasisyariah.com/25660-4-perkara-
jahiliyah-dalam-al-quran.html (4 Maret 2020)
5
https://www.academia.edu/35661405/Konsep_Jahiliyyah.docx (4 Maret 2020)
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hidayatullah.com/spesial/hidcompedia/read/2016/01/04/86728/jahiliah.html (4
Maret 2020)

Abu Khaleed Resa Gunarsa”Maksud Jahiliyah”, https://muslim.or.id/11590-maksud-


jahiliyah.html (4 Maret 2020)

Fathurrahman Kamal”Makna Jahiliyah Dalam Al-qur’an”, http://www.imania.web.id/makna-


jahiliyah-dalam-al-quran/ (4 Maret 2020)

Ammi Nur Baits”4 Perkara Jahiliyah Dalam Al-qur’an”,


https://konsultasisyariah.com/25660-4-perkara-jahiliyah-dalam-al-quran.html (4 Maret 2020)

https://www.academia.edu/35661405/Konsep_Jahiliyyah.docx (4 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai