PEMERIKSAAN BATU
TRAKTUS URINARIUS
Penyusun
SAFYUDIN
YANTI ROSITA
DASAR
Zat-zat yang kurang larut di dalam urin dapat mengendap di dalam ginjal atau saluran
urin dan membentuk benda padat. Bentuk dan ukurannya berbeda sesuai dengan tempat
terbentuknya dan zat-zat pembentuknya. Batu urin terdiri dari zat-zat yang juga
membentuk sediment urin, misalnya asam urat, oksalat, fosfat, karbonat, sistin, xantin
dan lain-lain. Zat-zat tersebut biasanya terdapat dalam bentuk larutan di dalam urin dan
dapat mengendap karena perubahan-perubahan atau faktor-faktor tertentu.
2. Batu Oksalat
Merupakan batu yang terbanyak didapatkan setelah batu asam urat. Berwarna
coklat tua sampai hitam. Keras dan biasanya mempunyai permukaan kasar,
terutama batu yang besar.
3. Batu Fosfat
Batu yang didapatkan pada operasi ginjal sebagian besar merupakan batu oksalat
dan fosfat. Berwarna putih sampai abu-abu, biasanya kasar da lebih mudah
dihancurkan daripada batu oksalat dan batu urat. Dapat merupakan campuran
kalsium fosfat, magnesium fosfat atau aluminium magnesium fosfat („triple
phosphate“)
4. Batu Karbonat
Jarang terdapat. Bentuknya agak kecil. Berwarna putih atau abu-abu dengan
permukaan licin.
5. Batu Sistin
Dapat terbentuk pada sistinuria. Warnanya putih, kuning atau kehijauan dan agak
lunak. Batu jenis ini jarang terdapat.
6. Batu Xantin
Lebih jarang terdapat daripada batu sistin. Berwarna coklat sampai merah dan
lebih besar daripada batu sistin
TUJUAN
Identifikasi zat-zat pembentuk batu traktus urinariu
METODE
1. Pemeriksaan jenis batu traktus urinarius secara makroskopis