Anggaran Perusahaan
Anggaran Perusahaan
i.
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Direktur Politeknik NSC Surabaya
ii.
PRAKATA
iii.
penulis, berharap masukan dan kritikan dari pengguna buku ajar ini
untuk menjadikan buku ini menuju kesempurnaan.
Akhir kata, penulis berharap agar buku ajar ini dapat
membawa manfaat kepada pembaca dan pengguna buku ajar ini.
Secara khusus, penulis berharap semoga buku ajar ini menjadikan
generasi muda bermartabat, dan mandiri.
iv.
KATA PENGANTAR
berikutnya. Amin.
vi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya ucapkan terima kasih kepada Ayah dan Ibu yang mendukung
saya sejak dimulainya proses pembuatan buku ajar ini sampai dengan
proses penerbitan buku ajar ini. Saya ucapkan terima kasih pula
kepada Bapak Direktur Politeknik NSC Surabaya yang telah
menyetujui buku ajar ini terbit di lingkungan kampus Politeknik NSC
Surabaya. Dan saya ucapkan terima kasih kepada Direktur NSC Press
yang telah menerbitkan buku ajar ini. Serta pihak manajemen yang
telah mendukung proses penerbitan buku ajar ini di lingkungan
kampus Politeknik NSC Surabaya. Tak lupa pula saya ucapkan terima
kasih kepada sahabatku di Univesitas Kuningan, Politeknik Piksi
Ganesha Bandung, Universitas Singaperbangsa Karawang,
Universitas Fajar, dan IBI Darmajaya Bandar Lampung, serta
Politeknik Negeri Bali yang telah memberikan kritikan dan masukkan
mengenai buku ajar ini.
vii.
TUJUAN PEMBELAJARAN
viii.
DAFTAR ISI
ix.
BAB II. FORECASTING PENJUALAN ............................... 20
2.1. Forecasting ................................................................. 20
2.2. Teknik Forecasting …………………………............. 22
2.3. Metode Semi Average ................................................ 26
2.4. Metode Moment ......................................................... 30
2.5. Metode Least Square .................................................. 33
Rangkuman ………………………………………............ 40
Soal Pilihan Ganda ….…………………………………… 42
Soal Pertanyaan ….….…………………………………… 46
Tugas .…………………………………...……………….. 48
RPP ………………………………………………………. 50
BAB III. ANGGARAN PENJUALAN .................................. 53
3.1. Pengertian Anggaran Penjualan ................................. 53
3.2. Kegunaan Anggaran Penjualan ….............................. 55
3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan
Anggaran Penjualan ................................................... 56
3.4. Penyusunan Anggaran Penjualan ……....................... 57
Rangkuman ………………………………………............ 68
Soal Pilihan Ganda ………………………………............. 69
Soal Pertanyaan ….………………………………............. 74
Tugas …………………………………………………….. 82
RPP ………………………………………………………. 86
BAB IV. ANGGARAN PRODUKSI ..................................... 90
4.1. Pengertian Anggaran Produksi .................................. 90
4.2. Kegunaan Anggaran Produksi ................................... 93
x.
4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan
Anggaran Produksi …................................................. 93
4.4. Penyusunan Anggaran Produksi ................................ 94
Rangkuman ………………………………………............ 100
Soal Pilihan Ganda ………………………………............ 101
Soal Pertanyaan …………………………………………. 107
Tugas ……………………………………………………. 109
RPP ……………………………………………………… 111
BAB V. ANGGARAN BAHAN MENTAH .......................... 114
5.1. Pengertian Anggaran Bahan Mentah ......................... 114
5.2. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah ......................... 116
5.3. Anggaran Pembelian Bahan Mentah …..................... 120
5.4. Anggaran Biaya Bahan Mentah ................................. 123
Rangkuman ………………………………………............ 125
Soal Pilihan Ganda ………………………………............. 127
Soal Pilihan Pertanyaan ….………………………............. 131
Tugas …………………………………………………….. 137
RPP ………………………………………………………. 140
BAB VI. ANGGARAN TENAGA KERJA ........................... 143
6.1. Perencanaan Anggaran Tenaga Kerja ........................ 143
6.2. Pengertian Anggaran Tenaga Kerja Langsung .......... 144
6.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga
Kerja Langsung .......................................................... 145
6.4. Proses Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Langsung …………………………………………… 145
xi.
Rangkuman ………………………………………............ 151
Soal Pilihan Ganda ………………………………............. 152
Soal Pertanyaan ….………………………………............. 155
Tugas …………………………………………………….. 158
RPP ………………………………………………………. 160
BAB VII. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK …. 163
7.1. Pengertian Anggaran Biaya Overhead Pabrik .……... 163
7.2. Kegunaan Anggaran Biaya Overhead Pabrik ............ 165
7.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya
Overhead Pabrik …..................................................... 166
7.4. Perhitungan Harga Pokok Produksi ………............... 166
7.5. Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik ……. 172
Rangkuman ………………………………….................... 174
Soal Pilihan Ganda ………………………………............. 176
Soal Pertanyaan ….…………...…………………………. 180
Tugas …………………………………………………….. 183
RPP ………………………………………………............. 185
BAB VIII. ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI DAN
UMUM ................................................................. 189
8.1. Pengertian Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
..................................................................................... 189
8.2. Kegunaan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
…................................................................................. 192
8.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya
Administrasi dan Umum …………………………… 193
xii.
8.4. Penyusunan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
…...…………………………......................... 193
Rangkuman ………………………………………............ 196
Soal Pilihan Ganda ………………………………............. 197
Soal Pertanyaan ….………………………………............. 202
Tugas …………………………………………………….. 203
RPP ………………………………………………………. 205
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 209
INDEX .................................................................................... 210
xiii.
PENDAHULUAN
xvi.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
SKS : 3
SEMESTER : 3
MATAKULIAH : -
PRASYARAT
xvii.
Bentuk PENILAIAN Referensi
Kemampuan pembelajaran
Pertemuan MATERI
Akhir yang INDIKATOR (metode dan
Ke POKOK
direncanakan pengalaman Jenis Kriteria Bobot
belajar)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1-2 Mahasiswa Mahasiswa mampu Konsep - Ceramah Tes Ketepatan 5% R1, R2, R3
dapat memahami definisi Dasar - Diskusi lisan menjelaskan
menjelaskan budget dan budgeting Budgeting kelompok konsep dasar
Konsep Dasar Mahasiswa mampu budgeting
Budgeting menguraikan
kegunaan budgeting
Mahasiswa mampu
menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
penyusunan budget
Mahasiswa mampu
memahami anggaran
sebagai alat
manajemen
Mahasiswa mampu
mengetahui prosedur
penyusunan anggaran
xviii.
3-4 Mahasiswa Forecasting - Ceramah Tes Ketepatan 5% R1, R2, R3
dapat
Mahasiswa mampu
Penjualan - Diskusi unjuk menjelaskan
memahami tentang
menjelaskan kelompok kerja dan menyusun
forecast penjualan
dan forecast
menyusun Mahasiswa mampu penjualan
forecast membuat forecast
penjualan penjualan dengan
metode semi average,
metode moment, dan
metode least square
Mahasiswa mampu
menjelaskan teknik
dalam forecast
penjualan
5-7 Mahasiswa Mahasiswa mampu Anggaran - Ceramah Tes Ketepatan 10 % R1, R2, R3
dapat memahami tentang Penjualan - Diskusi unjuk menyusun
menyusun anggaran penjualan kelompok kerja anggaran
anggaran Mahasiswa mampu penjualan
penjualan menguraikan
kegunaan anggaran
penjualan
Mahasiswa mampu
menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
penyusunan anggaran
penjualan
Mahasiswa mampu
menjelaskan langkah-
langkah menyusun
anggaran penjualan
xix.
Mahasiswa mampu
menyusun anggaran
penjualan
8 Minggu Tenang
9 Ujian Tengah Semester (UTS)
10 Mahasiswa Mahasiswa mengerti Anggaran - Ceramah Tes Ketepatan 4% R1, R2, R3
dapat tentang anggaran Produksi - Diskusi unjuk menyusun
Menyusun produksi kelompok kerja anggaran
Anggaran Mahasiswa mampu produksi
Produksi menguraikan
kegunaan anggaran
produksi
Mahasiswa mampu
menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
penyusunan anggaran
produksi
Mahasiswa mampu
menyusun anggaran
produksi
11-12 Mahasiswa Mahasiswa mengerti Anggaran - Ceramah Tes Ketepatan 4% R1, R2, R3
dapat tentang anggaran Bahan - Diskusi unjuk menyusun
Menyusun bahan mentah Mentah kelompok kerja anggaran bahan
Anggaran Mahasiswa mampu mentah
Bahan menjelaskan tentang
Mentah anggaran kebutuhan
bahan mentah
Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
xx.
anggaaran pembelian
bahan mentah
Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
anggaran biaya bahan
mentah
13 Mahasiswa Anggaran - Ceramah Tes Ketepatan 4% R1, R2, R3
dapat
Mahasiswa mengerti Tenaga - Diskusi unjuk menyusun
tentang perencanaan
Menyusun tenaga kerja Kerja kelompok kerja anggaran tenaga
Anggaran kerja
Tenaga Kerja Mahasiswa mengerti
tentang anggaran
tenaga kerja langsung
Mahasiswa mampu
menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
anggaran tenaga kerja
langsung
Mahasiswa mampu
menyusun anggaran
biaya tenaga kerja
langsung
xxi.
14-15 Mahasiswa Mahasiswa mengerti Anggaran - Ceramah Tes Ketepatan 4% R1, R2, R3
dapat tentang anggaran Biaya - Diskusi unjuk menyusun
Menyusun biaya overhead Overhead kelompok kerja anggaran biaya
Anggaran pabrik Pabrik overhead pabrik
Biaya Mahasiswa mampu
Overhead menguraikan
Pabrik kegunaan anggaran
biaya overhead
pabrik
Mahasiswa mampu
menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
penyusunan anggaran
biaya overhead
pabrik
Mahasiswa mampu
menghitung harga
pokok produksi
Mahasiswa mampu
menyusun anggaran
biaya overhead
pabrik
16 Mahasiswa Mahasiswa mampu Anggaran - Ceramah Tes Ketepatan 4% R1, R2, R3
dapat mengerti tentang Biaya - Diskusi unjuk menyusun
Menyusun biaya administrasi Administrasi kelompok kerja anggaran biaya
Anggaran dan umum dan umum administrasi
Biaya Mahasiswa mampu dan penjualan
Administrasi menguraikan
dan Umum kegunaan biaya
xxii.
administrasi dan
umum
Mahasiswa mampu
menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
penyusunan anggaran
biaya administrasi
dan umum
Mahasiswa mampu
menyusun anggaran
biaya administrasi
dan umum
17 Minggu Tenang
18 Ujian Akhir Semester
REFERENSI:
1. Nafarin,M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta; Salemba Empat.
2. Gunawan Adisaputro. 2004. Anggaran Perusahaan. Jogjakarta: BPFE.
3. Tendi Haruman & Sri Rahayu, 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Edisi kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2007
xxiii.
BAB I
Konsep Dasar Budgeting
Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar Budgeting.
Indikator :
1. Mahasiswa mampu memahami definisi budget dan budgeting.
2. Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan budgeting.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan budget.
4. Mahasiswa mampu memahami anggaran sebagai alat
manajemen.
5. Mahasiswa mampu mengetahui prosedur penyusunan
anggaran.
2.
Proses menghubungkan antara para pekerja dengan pekerjaan-
pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan.
3. Penataan staf (Staffing)
Proses untuk menjamin bahwa para pekerja yang cakap telah
dipilih, dikembangkan, dan diberi penghargaan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
4. Kepemimpinan (Leading)
Proses pemberian motivasi baik kepada kelompok maupun
individu untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
5. Pengendalian (Controlling)
Proses untuk menjamin bahwa pelaksanaan kerja yang efisien
akan dapat mencapai tujuan perusahaan.
Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses dimulai
dari tahap persiapan yang dibutuhkan sebelum penyusunan rencana,
pengumpulan berbagai data dan informasi, pembagian tugas
perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari
rencana tersebut sampai ke tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil
rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah
anggaran (budget).
Anggaran adalah rencana perluasan yang dinyatakan dalam
satuan uang atau satuan kuantitatif lain mengenai program kegiatan
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang.
Sehingga anggaran memiliki 3 aspek yaitu:
1. Penetapan tujuan yang akan dicapai.
3.
2. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh dari semua
alternatif yang mungkin dipilih.
3. Usaha-usaha yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar
alternatif yang dipilih.
Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan, menghitung, dan
menyusun anggaran perusahaan, sedangkan anggaran perusahaan
hanya menampilkan bentuk dari anggaran perusahaan, seperti
anggaran penjualan atau anggaran modal tanpa disertai penjelasan,
penghitungan maupun penyusunannya.
Tabel 1.1 Perbedaan Budget dan Budgeting
Anggaran (Budget) Penganggaran (Budgeting)
Hasil kerja (out put) yang Proses kegiatan yang
terutama berupa taksiran- menghasilkan budget tersebut
taksiran yang akan sebagai hasil kerja (out put) serta
dilaksanakan diwaktu yang proses kegiatan yang berkaitan
akan datang, dan dituangkan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi
dalam suatu naskah tulisan budget, yaitu fungsi-fungsi
yang disusun secara teratur pedoman kerja, alat
dan sistematis. pengkoordinasian kerja dan alat
pengawasan kerja.
4.
cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda
dengan tujuan serta cara kerja sistem lain yang terdapat dalam
perusahaan.
6.
Sedangkan Faktor internal yang mempengaruhi penyusunan anggaran
antara lain:
1. Data penjualan tahun-tahun yang lalu
2. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah
harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan
saluran distribusi dan sebagainya
3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
5. Modal kerja perusahaan
6. Fasilitas-fasilitas perusahaan
7. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran,
produksi, pembelanjaan, administrasi maupun personalia.
8.
1.5. LANGKAH - LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN
Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi biasanya
dikoordinasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran.
Prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang
diantisipasi, dan SWOT
2. Menyusun perencanaan strategik dan program
3. Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program
4. Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi
5. Menyusun usulan anggaran
6. Menyerahkan revisi usulan anggaran
7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi
anggaran perusahaan
8. Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan
kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya
dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam PT pada RUPS.
Dalam penyusunan anggaran yang harus diperhatikan oleh para
pelaku pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan antara
lain sebagai berikut:
1. Anggaran harus dibuat serealistis mungkin dan secermat mungkin
2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi
manajemen puncak
3. Anggaran harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana
tidak merasa tertekan tetapi justru termotivasi
9.
4. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan
yang akurat dan tepat waktu
5. Pembuatan anggaran harus cakap, mampu berpikir ke depan dan
memiliki wawasan yang luas
6. Wewenang dalam membuat anggaran harus tegas
RANGKUMAN
Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses dimulai
dari tahap persiapan yang dibutuhkan sebelum penyusunan rencana,
pengumpulan berbagai data dan informasi, pembagian tugas
perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari
rencana tersebut sampai ke tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil
rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah
anggaran (budget). Anggaran adalah rencana perluasan yang
dinyatakan dalam satuan uang atau satuan kuantitatif lain mengenai
program kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dimasa
yang akan datang.
Anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain: Semua
kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama, dapat
digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan,
dapat memotivasi karyawan, alat pendidikan bagi para manajer,
menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan, menghindari
pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu, sumber daya (seperti
tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat dimanfaatkan seefisien
mungkin.
10.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran secara
garis besar dibedakan 2 kelompok yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Anggaran sebagai alat manajemen dibidang perencanaan dan
pengawasan ternyata tidak begitu saja dapat diperoleh manfaatnya
secara penuh dan berimbang oleh perusahaan yang telah
menggunakannya tanpa ada usaha khusus dengan persyaratan tertentu
yang harus dipenuhi. Antara lain tingkat penggunaan sistem akuntansi
keuangan dan akuntansi biaya sampai tingkat batas tertentu.
Prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi,
dan SWOT, menyusun perencanaan strategik dan program,
mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program, memilih
taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi, menyusun usulan
anggaran, menyerahkan revisi usulan anggaran, menyetujui revisi
usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan, revisi dan
penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan
perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik
perusahaan atau dalam PT pada RUPS.
12.
4. Berikut ini manfaat anggaran adalah kecuali ………
a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan
bersama
b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan
kekurangan karyawan
c. Dapat memotivasi karyawan
d. Alat penguasa bagi para manajer
e. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan
14.
a. Keadaan persaingan
b. Pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
c. Ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi
individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan
d. Revisi usulan anggaran
e. Modal kerja perusahaan
15.
c. Laporan laba rugi jangka pendek, dan jangka panjang, neraca
kas, dan modal kerja di masa yang akan lalu.
d. Laporan laba rugi dan laporan perubahan keuangan
e. Laporan perubahan keuangan dan modal kerja.
SOAL PERTANYAAN
1. Jelaskan tentang definisi budget dan budgeting sehingga terlihat
perbedaannya ?
2. Sebutkan langkah-langkah dalam menyusun anggaran perusahaan
terutama perusahaan yang berbentuk PT ?
3. Jelaskan anggaran dianggap sebagai alat manajemen !
4. Sebutkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dalam
penyusunan anggaran !
5. Sebutkan tujuan dan manfaat anggaran perusahaan ?
TUGAS
1. Identifikasikan dan Jelaskan 7 faktor yang mempengaruhi segala
perencanaan yang dilakukan oleh seorang business manager ?
2. Identifikasikan dan jelaskan klasifikasi anggaran berdasarkan
ruang lingkup, fleksibilitas, dan jangka waktu ?
16.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Capaian : Mahasiswa mampu menyusun
Pembelajaran anggaran komprehensif, anggaran
penjualan, anggaran produksi,
anggaran bahan mentah, anggaran
tenaga kerja, dan anggaran biaya
overhead pabrik, serta anggaran biaya
administrasi dan umum
17.
Mahasiswa mampu mengetahui
prosedur penyusunan anggaran
Materi Pokok : Konsep Dasar Budgeting
Langkah Kegiatan :
18.
Menjelaskan tentang
anggaran sebagai alat
manajemen
Menjelaskan tentang
prosedur penyusunan
anggaran
Kegiatan Penutup Ceramah 15 1. White Board
Melakukan diskusi Diskusi Menit 2. OHP/ LCD
dengan mahasiswa kelompok 3. Note Book
Memberikan 4. Transparansi
kesimpulan mengenai / powerpoint
materi pertemuan ke 1 5. Spidol
&2 6. Penghapus
Melakukan Absensi
kelas dan mengisi
jurnal kegiatan
Menutup pertemuan
dengan salam
Surabaya, ...............................
Dosen Pengampu Mata kuliah
19.
BAB II
Forecasting Penjualan
Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyusun forecast penjualan.
Indikator :
1. Mahasiswa mampu memahami tentang forecast penjualan.
2. Mahasiswa mampu membuat forecast penjualan dengan metode
semi average, metode moment, dan metode least square.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik dalam forecast
penjualan.
2.1 FORECASTING
Penjualan produk perusahaan merupakan aspek yang penting
bagi perusahaan sehingga penyusunan rencana penjualan perlu
dilakukan dengan benar. Rencana penjualan merupakan keputusan
manajemen yang didasarkan pada forecast penjualan setelah
manajemen memasukkan berbagai pendapat yang berkenaan dengan
volume, harga, usaha-usaha penjualan, produksi dan keuangan. Jika
forecast penjualan diterima maka forecast tersebut diubah menjadi
rencana penjualan. Forecast penjualan merupakan proyeksi teknis
tentang permintaan pelanggan potensial di waktu yang akan datang
dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu. Atas dasar ramalan
penjualan (sales forecasting) yang disusun manajemen perusahaan
20.
juga akan dapat mengetahui keadaan perusahaan pada masa yang
akan datang sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan
perusahaan. Penyusunan forecast penjualan merupakan fungsi teknis
yang sebaiknya dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli. Forecast
penjualan merupakan sumbangan utama dari staf peramal kepada
manajemen dalam penyusunan rencana penjualan. Forecast penjualan
mungkin ditolak, dimodifikasi, atau diterima oleh manajemen.
Anggaran adalah rencana perluasan yang dinyatakan dalam
satuan uang atau satuan kuantitatif lain mengenai program kegiatan
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang.
Sehingga dapat disimpulkan dari pengertian tersebut yaitu: anggaran
dinyatakan dalam ukuran uang, umumnya berjangka waktu satu
tahun, dan berisi komitmen manajemen untuk mencapainya. Berbeda
dengan ramalan penjualan (sales forecasting) dimana dinyatakan
dalam ukuran moneter atau bukan, dapat sembarang waktu, peramal
tidak bertanggung jawab atas tercapainya ramalan.
Pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan forecast
penjualan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti:
1. Sifat produk yang dijual
2. Metode distribusi yang akan dipakai
3. Besarnya perusahaan dibanding dengan perusahaan pesaing
4. Tingkat persaingan yang dihadapi
5. Data historis yang tersedia
21.
Forecast penjualan mempengaruhi, bahkan menentukan
keputusan dan kebijaksanaan yang akan diambil seperti tampak pada
gambar dibawah ini:
1. Kebijaksanaan dalam perencanaan produksi
2. Kebijaksanaan persediaan barang jadi
3. Kebijaksanaan penggunaan mesin-mesin
4. Kebijaksanaan pembelian bahan mentah dan pembantu
5. Kebijaksanaan aliran kas
6. Kebijaksanaan investasi aktiva tetap
22.
Metode Forecast Penjualan :
1. Statistik; 2. Non Statistik atau
Judgement; 3. Metode khusus
Metode Statistik :
1. Analisis Trend:
- Penerapan garis trend secara bebas
- Penerapan garis trend dengan setengah rata-rata
- Penerapan garis trend secara matematis
2. Analisis Korelasi
Metode Khusus :
1. Analisis Industri
2. Analisis Product Line
3. Analisis Penggunaan Akhir
Tahun X Y XY X2 Y2 Yp
1979 3 130 390 9 16900 132
1980 4 145 580 16 21025 142
1981 5 150 750 25 22500 152
1982 6 165 990 36 27225 162
1983 7 170 1190 49 28900 172
25 760 3900 135 116550 760
24.
Rumus :
∑ − ∑ ∑
R=
√ ∑ − (∑ ) √ ∑ − (∑ )
R = 5 (3.900) – 25 (760)
√ 5 (135) – (25)2 √ 5 (116.550) – (760)2
= 19.500 – 19.000
√ 675 – 625 √ 582.750 – 577.600
= 500 / (7,07) (71,76)
= 500 / 507,44 = 0,985
Sedangkan metode non statistik, metode ini digunakan untuk
menyusun forecast penjualan maupun forecast kondisi pada
umumnya. Sumber pendapat yang dipakai sebagai dasar melakukan
forecast adalah pendapat salesman, pendapat sales manager, pendapat
para ahli, dan survey konsumen. Metode khusus atau specific purpose
method meliputi analisis industri, analisis product line, dan analisis
penggunaan akhir. Analisis industri, analisis ini menghubungkan
potensi penjualan perusahaan dengan industri pada umumnya
(volume, posisi dalam persaingan). Analisis product line, analisis ini
digunakan pada perusahaan yang menghasilkan beberapa macam
produk yang tidak mempunyai kesamaan, sehingga dalam membuat
forecast harus terpisah. Analisa penggunaan akhir, analisis ini
digunakan perusahaan dalam pembuatan forecast yang ditentukan
oleh penggunaan akhir yang ada kaitannya dengan produk yang
dihasilkan.
25.
2.3 METODE SEMI AVERAGE
Metode ini menggunakan perhitungan-perhitungan, sehingga
unsur subyektif sudah dihilangkan. Metode ini dalam penerapan
datanya dapat digunakan dalam jumlah data ganjil ataupun data
genap. Metode trend semi average dapat digunakan untuk keperluan
peramalan dengan membentuk suatu persamaan seperti analisis
regresi. Ramalan penjualan menggunakan metode semi average dapat
dihitung dengan rumus:
Y=a+bx
Keterangan:
Y = nilai trend
a = rata-rata kelompok I
b = rata-rata kelompok II – rata kelompok I
n
n = jumlah tahun dalam satuan waktu
x = periode
Contoh kasus metode semi average data ganjil:
Berikut ini data penjualan PT “A” dengan menggunakan data dibawah
ini untuk membuat peramalan penjualan untuk tahun 2010 dengan
menggunakan metode semi average.
26.
Tabel 2.1 Data Penjualan PT “A” (dalam 000 unit)
2005-2009
Tahun Penjualan
2005 100
2006 120
2007 130
2008 140
2009 160
Perhitungan :
Tahun Penjualan Kel. X Semi Total Semi
(angka Average
tahun)
2005 100 I -1 350 116,67
2006 120 0 (100+120+130) (350/3)
2007 130 1
2007 130 II 2 430 143,33
2008 140 3 (130+140+160) (430/3)
2009 160 4
a = rata-rata kelompok I
= 116,67
b = rata-rata kelompok II – rata kelompok I
n
= 143,33 – 116,67
3
= 8,89
Persamaan trend adalah : Y = 116,67 + 8,89 X
27.
Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan PT “A” tahun 2010
adalah :
Y2010 = 116,67 + 8,89 X
= 116,67 + 8,89 (5)
= 116,67 + 44,45
= 161,12
Penjualan PT “A” tahun 2010 diperkirakan sebesar 161.120 unit.
Contoh kasus metode semi average data genap :
Berikut ini data penjualan PT “A” dengan menggunakan data dibawah
ini untuk membuat peramalan penjualan untuk tahun 2011 dengan
menggunakan metode semi average.
28.
Perhitungan :
Tahu Penjuala Kel X Semi Total Semi
n n . (angk Averag
a e
tahun)
2005 200 I -4 650 216,67
2006 220 -3 (200+220+230 (650/3)
2007 230 -2 )
2008 250 II -1 900 300
2009 300 0 (250+300+350 (900/3)
2010 350 1 )
a = rata-rata kelompok I
= 216,67
b = rata-rata kelompok II – rata kelompok I
n
= 300 - 216,67
3
= 27,78
Persamaan trend adalah : Y = 216,67 + 27,78 X
Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan PT “A” tahun 2011
adalah :
Y2011 = 216,67 + 27,78 X
= 216,67 + 27,78 (2)
= 216,67 + 55,56
= 272,23
Penjualan PT “A” tahun 2011 diperkirakan sebesar 272.230 unit.
29.
2.4 METODE MOMENT
Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan
cenderung menuju ke satu arah dalam suatu data runtut waktu.
Metode ini merupakan analisis trend garis lurus (linear). Metode
trend moment merupakan metode untuk mencari garis trend dengan
perhitungan statistika dan matematika tertentu guna mengetahui
fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk
oleh data historis. Penerapan metode ini tidak mensyaratkan jumlah
data harus genap. Dengan demikian pengaruh unsur subyektif dapat
dihindarkan. Ramalan penjualan menggunakan metode moment dapat
dihitung dengan rumus:
Y=a+bx
∑ Y = a.n + b. ∑ X
∑ XY = a. ∑ X + b. ∑ X2
Keterangan:
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Nilai konstan
b = koefisien arah regresi
n = banyaknya data
30.
Contoh kasus data ganjil :
Tabel 2.3 Volume Penjualan Sepeda BMX
(dalam 000 unit)
Tahun 2006 s/d 2014
Tahun Penjualan (Y) X XY X2
2006 8.000 0 0 0
2007 8.800 1 8.800 1
2008 10.000 2 20.000 4
2009 9.200 3 27.600 9
2010 10.400 4 41.600 16
2011 10.800 5 54.000 25
2012 12.000 6 72.000 36
2013 12.400 7 86.800 49
2014 13.500 8 108.000 64
Jumlah 95.100 36 418.800 204
Perhitungan :
∑Y = a.n + b. ∑ X
∑ XY = a. ∑ X + b. ∑ X2
91.500 = 9a + 36b (x 4) 366.000 = 36a + 144b
418.800 = 36a + 204b (x 1) 418.800 = 36a + 204b –
-52.800 = -60b
b = 880
∑Y = a.n + b. ∑ X
95.100 = 9 a + (880) 36
95.100 = 9 a + 31.680
9a = 95.100 – 31.680
9a = 63.420
a = 7046,67
Persamaan trend adalah : Y = 7046,67 + 880 X
31.
Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan sepeda BMX
tahun 2015 adalah :
Y2015 = 7.046,67 + 880 X
= 7.046,67 + 880 (9)
= 7.046,67 + 7.920
= 14.966.67
Penjualan sepeda BMX tahun 2015 diperkirakan sebesar
14.966.670 unit.
Contoh kasus data genap :
∑Y = a.n + b. ∑ X
∑ XY = a. ∑ X + b. ∑ X2
32.
47.320 = 10a + 45b (x 9) 425.880 = 90a + 405b
214.590 = 45a + 285b (x 2) 429.180 = 90a + 570b -
-3.300 = -165b
b = 20
∑Y = a.n + b. ∑ X
47.320 = 10a + (20) 45
47.320 = 10a + 900
46.420 = 10a
a = 4.642
Persamaan trend adalah : Y = 4.642 + 20 X
Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan buku cerdas
cermat tahun 2008 adalah :
Y2008 = 4.642 + 20 X
= 4.642 + 20 (10)
= 4.642 + 200
= 4.842
Penjualan buku cerdas cermat tahun 2008 diperkirakan sebesar
4.842.000 unit.
Y=a+bx
atau
a = ƩY – b ƩX atau a=ƩY
n n n
Keterangan:
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Nilai konstan
b = koefisien arah regresi
n = banyaknya data
34.
Contoh kasus data ganjil :
Tabel 2.5 Volume Penjualan Mobil Kijang Innova
(dalam 000 unit)
Tahun 2006 s/d 2014
Tahun Penjualan (Y) X XY X2
2006 200 - 4 - 800 16
2007 245 - 3 - 735 9
2008 240 - 2 - 480 4
2009 275 - 1 - 275 1
2010 285 0 0 0
2011 300 1 300 1
2012 290 2 580 4
2013 315 3 945 9
2014 310 4 1.240 16
Jumlah 2.460 775 60
Perhitungan :
a=∑Y/n
= 2.460 / 9
= 273,33
b = ∑ XY / ∑ X2 = 775 / 60 = 12,92
Persamaan garis liniernya adalah :
Y = 273,33 + 12,92 X
Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan mobil kijang
innova tahun 2015 adalah :
Y2015 = 273,33 + 12,92 X
= 273,33 + 12,92 (5)
= 273,33 + 64,6
= 337,93
35.
Penjualan mobil kijang innova 2015 diperkirakan sebesar
337.930 unit.
Tabel 2.6 Volume Penjualan Mobil Honda Jazz
(dalam 000 unit)
Tahun 2006 s/d 2014
Tahun Penjualan (Y) X XY X2
2006 200 0 0 0
2007 245 1 245 1
2008 240 2 480 4
2009 275 3 825 9
2010 285 4 1.140 16
2011 300 5 1.500 25
2012 290 6 1.740 36
2013 315 7 2.205 49
2014 310 8 2.480 64
Jumlah 2.460 36 10.615 204
Perhitungan :
b = n. ƩXY – ƩX. ƩY
n ƩX2 – (ƩX)2
= 9 (10.615) – (36)(2.460)
9 (204) – (36)2
= 95.535 – 88.560
1.836 – 1.296
= 6.975
540
= 12,92
a = ƩY – b ƩX
n n
= 2.460 – 12,92 36
9 9
36.
= 273,33 – 51,68
= 221,65
Persamaan garis liniernya adalah :
Y = 221,65 + 12,92 X
Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan mobil honda jazz
tahun 2015 adalah :
Y2015 = 221,65 + 12,92 X
= 221,65 + 12,92 (9)
= 221,65 + 116,28
= 337,93
Penjualan mobil honda jazz 2015 diperkirakan sebesar 337.930 unit.
Contoh kasus data genap :
Tabel 2.7 Volume Penjualan Sepeda Motor Honda Supra Fit
(dalam 000 unit)
Tahun 1998 s/d 2005
Tahun Penjualan X XY X2
(Y)
1998 200 - 7 - 1400 49
1999 245 - 5 - 1225 25
2000 240 - 3 - 720 9
2001 275 - 1 - 275 1
2002 285 1 285 1
2003 300 3 900 9
2004 290 5 1.450 25
2005 315 7 2.205 49
Jumlah 2.150 1.220 168
a=∑Y/n
= 2.150 / 8
= 268,75
37.
b = ∑ XY / ∑ X2
= 1.220 / 168
= 7,26
Persamaan garis liniernya adalah :
Y = 268,75 + 7,26 X
Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan sepeda motor
honda supra fit tahun 2006 adalah :
Y2006 = 268,75 + 7,26 X
= 268,75 + 7,26 (9)
= 268,75 + 65,34
= 334,09
Penjualan sepeda motor honda supra fit tahun 2006 diperkirakan
sebesar 334.090 unit.
38.
Perhitungan :
b = n. ƩXY – ƩX. ƩY
n ƩX2 – (ƩX)2
= 8 (8.135) – (28)(2.150)
8 (140) – (28)2
= 65.080 – 60.200
1.120 – 784
= 4.880
336
= 14,52
a = ƩY – b ƩX
n n
= 2.150 – 14,52 28
8 8
= 268,75 – 50,82
= 217,93
Persamaan garis liniernya adalah :
Y = 217,93 + 14,52 X
Dengan persamaan ini dapat diramalkan penjualan sepeda motor
vespa tahun 1992 adalah :
Y1992 = 217,93 + 14,52 X
= 217,93 + 14,52 (8)
= 217,93 + 116.16
= 334,09
Penjualan sepeda motor vespa tahun 1992 diperkirakan sebesar
334.090 unit.
39.
RANGKUMAN
Forecast penjualan merupakan proyeksi teknis tentang
permintaan pelanggan potensial di waktu yang akan datang dengan
menggunakan asumsi-asumsi tertentu. Atas dasar ramalan penjualan
(sales forecasting) yang disusun manajemen perusahaan juga akan
dapat mengetahui keadaan perusahaan pada masa yang akan datang
sehingga perusahaan dapat menentukan kebijakan perusahaan.
Penyusunan forecast penjualan merupakan fungsi teknis yang
sebaiknya dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli. Forecast
penjualan mungkin ditolak, dimodifikasi, atau diterima oleh
manajemen.
Teknik statistik digunakan sebagai alat utama bagi penyusun
ramalan penjualan, sedangkan intrepetasi dan judgement dipakai
sebagai pelengkap. Teknik atau metode forecast dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yaitu metode statistik, metode non statistik atau
judgement, dan metode khusus. Metode statistik, metode ini unsur
subyektivitas ditekan sedikit mungkin. Perhitungan lebih didasarkan
pada data obyektif, seperti analisis trend dan analisis korelasi. Analisis
trend terdiri dari 3 yaitu penerapan garis trend secara bebas,
penerapan garis trend dengan setengah rata-rata, dan penerapan garis
trend secara matematis. Sedangkan metode non statistik, metode ini
digunakan untuk menyusun forecast penjualan maupun forecast
kondisi pada umumnya. Sumber pendapat yang dipakai sebagai dasar
melakukan forecast adalah pendapat salesman, pendapat sales
manager, pendapat para ahli, dan survey konsumen. Metode khusus
40.
atau specific purpose method meliputi analisis industri, analisis
product line, dan analisis penggunaan akhir.
Metode trend semi average dapat digunakan untuk keperluan
peramalan dengan membentuk suatu persamaan seperti analisis
regresi. Metode ini menggunakan perhitungan-perhitungan, sehingga
unsur subyektif sudah dihilangkan. Metode trend moment merupakan
metode untuk mencari garis trend dengan perhitungan statistika dan
matematika tertentu guna mengetahui fungsi garis lurus sebagai
pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis. Metode
ini juga merupakan analisis trend garis lurus (linear), dimana suatu
trend yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus. Analisis
korelasi ini digunakan untuk menggali hubungan sebab akibat antara
beberapa variabel. Bila koefisien korelasi menunjukkan angka + 1
atau mendekati + 1.
Metode trend semi average dapat digunakan untuk keperluan
peramalan dengan membentuk suatu persamaan seperti analisis
regresi. Metode trend moment merupakan metode untuk mencari garis
trend dengan perhitungan statistika dan matematika tertentu guna
mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah
yang dibentuk oleh data historis. Metode ini disebut dengan metode
kuadrat terkecil, metode peramalan yang digunakan untuk melihat
trend dari data deret waktu.
41.
SOAL PILIHAN GANDA
1. Proyeksi teknis tentang permintaan pelanggan potensial di waktu
yang akan datang dengan menggunakan asumsi-asumsi tertentu
disebut ……..
a. Ramalan Penjualan
b. Anggaran
c. Rencana Penjualan
d. Penjualan
e. Teknik kuadrat terkecil
44.
Persamaan trend moment adalah Y = a + bx. Maka nilai a adalah
……
a. 8.000
b. 8.100
c. 8.500
d. 8.200
e. 8.300
SOAL PERTANYAAN
1. Data Penjualan (000 unit) PT Laskar Pelangi tahun 1995 s/d
tahun 2002 adalah :
Tahun Penjualan
1995 2.000
1996 2.200
1997 2.500
1998 2.300
1999 2.600
2000 2.700
2001 3.000
2002 3.100
Atas dasar data yang tersedia diminta untuk :
a. Menyusun ramalan penjualan tahun 2004 atas dasar metode
semi average
b. Menyusun ramalan penjualan tahun 2003 atas dasar metode
least square
c. Menyusun ramalan penjualan tahun 2004 atas dasar metode
moment
46.
2. Hitung koefisien korelasi dengan data sebagai berikut :
Tahun X Y XY X2 Y2
2011 3 130 390 9 16.900
2012 4 145 580 16 21.025
2013 5 150 750 25 22.500
2014 6 165 990 36 27.225
2015 7 170 1.190 49 28.900
∑ 25 760 3.900 135 116.550
TUGAS
1. Data Penjualan (000 unit) PT “ABC” tahun 2005 s/d tahun 2011
adalah:
Tahun Penjualan
2005 500
2006 1.020
2007 1.250
2008 5.000
2009 6.500
2010 5.500
2011 4.500
48.
Atas dasar data yang tersedia diminta untuk :
a. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode semi
average
b. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode least
square
c. Menyusun ramalan penjualan tahun 2012 atas dasar metode
moment
49.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menyusun anggaran
komprehensif, anggaran penjualan,
anggaran produksi, anggaran bahan
mentah, anggaran tenaga kerja, dan
anggaran biaya overhead pabrik, serta
anggaran biaya administrasi dan umum
Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat menjelaskan
yang direncanakan dan menyusun forecast penjualan
Alokasi Waktu : 1 x 3 (SKS) x 50 menit
Indikator : * Mahasiswa mampu memahami
tentang forecast penjualan
* Mahasiswa mampu menyusun
operating dan financial budget
* Mahasiswa mampu menjelaskan
teknik dalam forecast penjualan
Materi Pokok : Forecasting Penjualan
Langkah Kegiatan :
Langkah Metode Waktu Sumber/ Media/
Pembelajaran Alat
Kegiatan Ceramah 5 1. White Board
Menit
Pendahuluan 2. OHP/ LCD
3. Note Book
4. Transparansi/
power point
50.
Membuka 5. Spidol
perkuliahan 6. Penghapus
dengan salam
Menjelaskan
materi
pertemuan ke 3
&4
Kegiatan Inti Ceramah 130 1. White Board
Menit
Diskusi 2. OHP/ LCD
Menjelaskan
kelompok 3. Note Book
tentang forecast
Tes unjuk 4. Transparansi/
penjualan
kerja power point
Menjelaskan
5. Spidol
teknik dalam
6. Penghapus
forecast
penjualan
Menyusun
operating dan
financial budget
Kegiatan Penutup Ceramah 15 1. White Board
Diskusi Menit 2. OHP/ LCD
Melakukan
kelompok 3. Note Book
diskusi dengan
4. Transparansi/
mahasiswa
power point
Memberikan
5. Spidol
kesimpulan
51.
mengenai 6. Penghapus
materi
pertemuan ke 3
&4
Melakukan
Absensi kelas
dan mengisi
jurnal kegiatan
Menutup
pertemuan
dengan salam
Surabaya, ......................................
Dosen Pengampu Mata kuliah
52.
BAB III
Anggaran Penjualan
Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat menyusun anggaran penjualan.
Indikator :
1. Mahasiswa mampu memahami tentang anggaran penjualan.
2. Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan anggaran
penjualan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah menyusun
anggaran penjualan.
5. Mahasiswa mampu menyusun anggaran penjualan.
Anggaran Penjualan
Anggaran
Biaya
Penjualan dan
Anggaran Anggaran Administrasi
Persediaan Akhir Produksi
58.
Ditanya :
- Buatlah forecasting penjualan barang x dan barang Y untuk tahun
2010 dengan metode least square (catatan unit dibulatkan
dalam ribuan dan harga dibulatkan dalam ratusan rupiah)
- Buatlah anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah
penjualan, dan waktu penjualan bila indeks musim diketahui
sebagai berikut:
20 30 50 70 90 100 130 150 170 180 195 200
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des
59.
Barang X (unit) :
a= ∑Y/n
= 103.000/7
= 14.714,29
b= ∑ XY / ∑ X2
= 34.000 / 28
= 1.214,29
Y = a + bx
= 14.714,29 + 1.214,29 X
= 14.714,29 + 1.214,29(4)
= 19.571,45
= 20.000 unit dibulatkan dalam ribuan
Barang Y (unit) :
a= ∑Y/n
= 147.500/7
= 21.071,43
∑ XY / ∑ X2
b=
32.000 / 28
=
1.142,86
=
a + bx
Y=
21.071,43 + 1.142,86 X
=
21.071,43 +1.142,86(4)
=
25.642,87
=
26.000 unit
=
60.
unit dibulatkan dalam ribuan
Barang Daerah unit Perbandingan Nilai
A 4 8.000
X B 3 6.000
20.000
C 3 6.000
TOTAL 10 20.000
Barang X Barang Y
Barang X Barang Y
Tahun
(n) 2 2
Harga/ Harga/ X X XY X X XY
Unit Unit
unit unit
2003 10,000 1,500 18,000 3,000 -3 9 -4,500 -3 9 -9,000
2004 13,000 2,500 19,000 3,500 -2 4 -5,000 -2 4 -7,000
2005 14,000 2,800 19,500 3,900 -1 1 -2,800 -1 1 -3,900
2006 15,000 3,000 20,500 4,500 0 0 0 0 0 0
2007 16,000 3,400 22,500 5,000 1 1 3,400 1 1 5,000
2008 17,000 3,500 23,000 5,500 2 4 7,000 2 4 11,000
2009 18,000 3,700 25,000 5,800 3 9 11,100 3 9 17,400
Barang x (harga/unit) :
a= ∑Y/n
= 20.400/7
= 2.914,29
b = ∑ XY / ∑ X2
= 9.200/ 28
61.
= 328,57
Y = a + bx
= 2.914,29 + 328,57 X
= 2.914,29 + 328,57 (4)
= 4.228,57
= 4.200
harga dibulatkan dalam ratusan rupiah
Barang Y (harga/unit) :
a= ∑Y/n
= 31.200/7
= 4.457,14
b = ∑ XY / ∑ X2
= 13.500 / 28
= 482,14
Y = a + bx
= 4.457,14 + 482,14 X
= 4.457,14 + 482,14(4)
= 6.385,70
= 6.400
harga dibulatkan dalam ratusan rupiah
62.
Anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan, dan waktu penjualan:
63.
Anggaran penjualan berdasarkan jenis dan waktu penjualan :
64.
Anggaran piutang berdasarkan waktu :
JUMLAH PENYISIHAN
Bulan Piutang Netto
PIUTANG (1%)
Jan 1,807,942 18,079 1,789,863
Feb 2,711,913 27,119 2,684,794
Mar 4,519,856 45,199 4,474,657
Apr 6,327,798 63,278 6,264,520
Mei 8,135,740 81,357 8,054,383
Jun 9,039,711 90,397 8,949,314
Jul 11,751,625 117,516 11,634,108
Agu 13,559,567 135,596 13,423,971
Sep 15,367,509 153,675 15,213,834
Okt 16,271,480 162,715 16,108,765
Nov 17,627,437 176,274 17,451,162
Des 18,079,422 180,794 17,898,628
TOTAL 125,200,000 1,252,000 123,948,000
65.
Anggaran penerimaan kas dari penjualan tunai
JUMLAH PENYISIHAN
Bulan Piutang Netto
PIUTANG (1%)
Jan 1,807,942 18,079 1,789,863
Feb 2,711,913 27,119 2,684,794
Mar 4,519,856 45,199 4,474,657
Apr 6,327,798 63,278 6,264,520
Mei 8,135,740 81,357 8,054,383
Jun 9,039,711 90,397 8,949,314
Jul 11,751,625 117,516 11,634,108
Agu 13,559,567 135,596 13,423,971
Sep 15,367,509 153,675 15,213,834
Okt 16,271,480 162,715 16,108,765
Nov 17,627,437 176,274 17,451,162
Des 18,079,422 180,794 17,898,628
TOTAL 125,200,000 1,252,000 123,948,000
66.
Anggaran penerimaan kas dari piutang :
67.
RANGKUMAN
Anggaran penjualan adalah budget yang direncanakan secara
lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan
datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas)
barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu
penjualan serta tempat/daerah penjualannya. Anggaran penjualan
sebagai dasar dalam menyusun anggaran lainnya dan umumnya
disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya.
Kegunaan anggaran penjualan yaitu sebagai pedoman kerja;
sebagai alat koordinasi; sebagai pengawasan kerja; sebagai dasar bagi
penyusunan anggaran-anggaran yang lainnya. Tujuan penyusunan
anggaran penjualan adalah merencanakan tingkat penjualan pada
periode yang akan datang dengan memperhatikan data sebagai
pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu pada
bidang penjualan. Manfaat penyusunan anggaran penjualan adalah
sebagai dasar penyusunan anggaran yang lain dan ujung tombak
dalam memperoleh laba yang optimal.
Faktor internal yang mempengaruhi penyusunan anggaran
penjualan adalah penjualan tahun-tahun yang lalu, kebijakan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, kapasitas
produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya, tenaga kerja
yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya, modal kerja yang
dimiliki perusahaan, fasilitas lain yang menunjang. Sedangkan faktor
eksternal yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan adalah
keadaan persaingan dipasar, posisi perusahaan dalam persaingan,
68.
tingkat pertumbuhan penduduk, elastisitas permintaan terhadap harga
barang yang dihasilkan, kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah
yang berpengaruh.
Prosedur yang dilakukan dalam melakukan penyusunan
anggaran penjualan adalah dimulai dari mempertimbangkan faktor
yang mempengaruhi anggaran penjualan, menetapkan harga jual
untuk produk tertentu dan daerah tertentu, membuat taksiran tiap jenis
produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual pada
daerah tertentu, memperhitungkan anggaran penjualan, dan
menyusun anggaran penjualan.
SOAL PERTANYAAN
1. Barang X, Y, dan Z dijual di kota A, B, C, dan D.
- Untuk X jumlah unit untuk tiap-tiap daerah perbandingannya
adalah 4:3:2:1, untuk barang Y perbandingannya adalah 2:2:2:4,
sedangkan untuk barang Z perbandingannya adalah 3:4:2:1
- Berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu penjualan dilakukan
secara tunai sebesar 50% dan sisanya kredit.
- Untuk penjualan tunai perusahaan memberikan discount sebesar
15%, sedangkan untuk penjualan secara kredit disisihkan 5%
sebagai piutang tak tertagih.
- Dari piutang netto penerimaannya dengan cara sebagai berikut:
40% diterima pada bulan penjualan
40% diterima satu bulan setelah penjualan
20% diterima dua bulan setelah penjualan
74.
Tahun
Barang X Barang Y Barang Z
(n)
Ditanya :
- Forecasting penjualan barang X, barang Y, dan barang Z untuk
tahun 2007 dengan metode least square (catatan unit
dibulatkan dalam ribuan dan harga dibulatkan dalam
ratusan rupiah)
- Anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan, dan
waktu penjualan bila indeks musim diketahui sebagai berikut:
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
50 65 75 80 83 85
Juli Agust Sep Okt Nov Des
92 102 108 110 115 125
75.
- Anggaran penjualan berdasarkan jenis dan waktu penjualan
- Anggaran piutang berdasarkan waktu
- Anggaran penerimaan kas dari penjualan tunai
- Anggaran penerimaan kas dari piutang
76.
Ditanya :
- Buatlah forecasting penjualan barang x dan barang Y untuk tahun
2010 dengan metode least square (catatan unit dibulatkan
dalam ribuan dan harga dibulatkan dalam ratusan rupiah)
- Buatlah anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah
penjualan, dan waktu penjualan bila indeks musim diketahui
sebagai berikut:
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
20 30 50 70 90 100
78.
- Anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan, dan
waktu penjualan bila indeks musim diketahui sebagai berikut:
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
50 65 75 80 83 85
Juli Agust Sep Okt Nov Des
92 102 108 110 115 125
- Anggaran penjualan berdasarkan jenis dan waktu penjualan
- Anggaran piutang berdasarkan waktu
- Anggaran penerimaan kas dari penjualan tunai
- Anggaran penerimaan kas dari piutang
79.
Tahun
(n) Barang X Barang Y
Unit Harga/unit Unit Harga/unit
2003 1.000 1.000 10.000 3.000
2004 3.000 2.500 9.000 5.500
2005 4.000 3.500 19.000 2.900
2006 5.000 4.000 20.000 1.500
2007 6.000 5.500 22.000 1.000
2008 7.000 7.500 23.000 800
2009 8.000 8.500 25.000 500
Ditanya :
- Buatlah forecasting penjualan barang x dan barang Y untuk tahun
2010 dengan metode moment (catatan unit dibulatkan dalam
ribuan dan harga dibulatkan dalam ratusan rupiah)
- Buatlah anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah
penjualan, dan waktu penjualan bila indeks musim diketahui
sebagai berikut:
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
20 30 50 70 90 100
Juli Agust Sep Okt Nov Des
130 150 170 180 195 200
- Buatlah anggaran penjualan berdasarkan jenis dan waktu
penjualan
- Buatlah anggaran piutang berdasarkan waktu
- Buatlah anggaran penerimaan kas dari penjualan tunai
- Buatlah anggaran penerimaan kas dari piutang
5. Barang X dan Y dijual di kota A dan B.
80.
- Untuk X jumlah unit untuk tiap-tiap daerah perbandingannya
adalah 4:2, sedangkan untuk barang Y perbandingannya adalah
5:3.
- Berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu penjualan dilakukan
secara tunai sebesar 70% dan sisanya kredit.
- Untuk penjualan tunai perusahaan memberikan discount sebesar
2%, sedangkan untuk penjualan secara kredit disisihkan 1%
sebagai piutang tak tertagih.
- Dari piutang netto penerimaannya dengan cara sebagai berikut:
65% diterima pada bulan penjualan
35% diterima satu bulan setelah penjualan
Tahun
(n) Barang X Barang Y
Unit Harga/unit Unit Harga/unit
2003 1.000 1.000 10.000 3.000
2004 3.000 2.500 9.000 5.500
2005 4.000 3.500 19.000 2.900
2006 5.000 4.000 20.000 1.500
2007 6.000 5.500 22.000 1.000
2008 7.000 7.500 23.000 800
2009 8.000 8.500 25.000 500
Ditanya :
- Buatlah forecasting penjualan barang x dan barang Y untuk tahun
2010 dengan metode moment (catatan unit dibulatkan dalam
ribuan dan harga dibulatkan dalam ratusan rupiah)
81.
- Buatlah anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah
penjualan, dan waktu penjualan bila indeks musim diketahui
sebagai berikut:
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
20 30 50 70 90 100
Juli Agust Sep Okt Nov Des
130 150 170 180 195 200
- Buatlah anggaran penjualan berdasarkan jenis dan waktu
penjualan
- Buatlah anggaran piutang berdasarkan waktu
- Buatlah anggaran penerimaan kas dari penjualan tunai
- Buatlah anggaran penerimaan kas dari piutang
TUGAS
1. Barang X dan Y dijual di kota A dan B.
- Untuk X jumlah unit untuk tiap-tiap daerah perbandingannya
adalah 2:9, sedangkan untuk barang Y perbandingannya adalah
7:3.
- Berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu penjualan dilakukan
secara tunai sebesar 80% dan sisanya kredit.
- Untuk penjualan tunai perusahaan memberikan discount sebesar
5%, sedangkan untuk penjualan secara kredit disisihkan 1%
sebagai piutang tak tertagih.
- Dari piutang netto penerimaannya dengan cara sebagai berikut:
70% diterima pada bulan penjualan
30% diterima satu bulan setelah penjualan
82.
Tahun
(n) Barang X Barang Y
Unit Harga/unit Unit Harga/unit
2003 1.000 1.000 10.000 3.000
2004 3.000 2.500 9.000 5.500
2005 4.000 3.500 19.000 2.900
2006 5.000 4.000 20.000 1.500
2007 6.000 5.500 22.000 1.000
2008 7.000 7.500 23.000 800
2009 8.000 8.500 25.000 500
Ditanya :
- Buatlah forecasting penjualan barang x dan barang Y untuk tahun
2010 dengan metode moment (catatan unit dibulatkan dalam
ribuan dan harga dibulatkan dalam ratusan rupiah)
- Buatlah anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah
penjualan, dan waktu penjualan bila indeks musim diketahui
sebagai berikut:
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
20 30 50 70 90 100
Juli Agust Sep Okt Nov Des
130 150 170 180 195 200
83.
2. Barang X, Y, dan Z dijual di kota A, B, C, dan D.
- Untuk X jumlah unit untuk tiap-tiap daerah perbandingannya
adalah 4:2:2:2, untuk barang Y perbandingannya adalah 1:2:3:4,
sedangkan untuk barang Z perbandingannya adalah 2:4:2:1
- Berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu penjualan dilakukan
secara tunai sebesar 30% dan sisanya kredit.
- Untuk penjualan tunai perusahaan memberikan discount sebesar
10%, sedangkan untuk penjualan secara kredit disisihkan 2%
sebagai piutang tak tertagih.
- Dari piutang netto penerimaannya dengan cara sebagai berikut:
40% diterima pada bulan penjualan
40% diterima satu bulan setelah penjualan
20% diterima dua bulan setelah penjualan
Tahun
Barang X Barang Y Barang Z
(n)
Unit Harga/unit Unit Harga/unit Unit Harga/unit
2000 2.000 1.000 500 11.000 1.500
2.500
2001 4.000 2.500 1.000 12.000 3.000
5.000
2002 6.000 3.000 1.500 13.000 5.000
7.500
2003 8.000 4.500 2.000 14.000 7.500
10.000
2004 10.000 5.000 2.500 15.000 9.000
12.500
2005 12.000 6.500 3.000 16.000 13.500
15.000
2006 14.000 7.000 3.500 17.000 14.000
20.000
84.
Ditanya :
- Forecasting penjualan barang X, barang Y, dan barang Z untuk
tahun 2007 dengan metode least square (catatan unit dibulatkan
dalam ribuan dan harga dibulatkan dalam ratusan rupiah)
- Anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan, dan
waktu penjualan bila indeks musim diketahui sebagai berikut:
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
10 35 55 60 75 85
Juli Agust Sep Okt Nov Des
95 105 110 115 125 135
85.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menyusun
anggaran komprehensif, anggaran
penjualan, anggaran produksi,
anggaran bahan mentah, anggaran
tenaga kerja, dan anggaran biaya
overhead pabrik, serta anggaran
biaya administrasi dan umum
Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat menyusun
yang direncanakan anggaran penjualan
Alokasi Waktu : 1 x 3 (SKS) x 50 menit
Indikator : * Mahasiswa mampu memahami
tentang anggaran penjualan
* Mahasiswa mampu menguraikan
kegunaan anggaran penjualan
* Mahasiswa mampu menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran penjualan
* Mahasiswa mampu menjelaskan
langkah-langkah menyusun
anggaran penjualan
* Mahasiswa mampu menyusun
anggaran penjualan
Materi Pokok : Anggaran Penjualan
86.
Langkah Kegiatan :
Langkah Metode Waktu Sumber/ Media/
Pembelajaran Alat
Kegiatan Ceramah 5 Menit 1. White Board
Pendahuluan 2. OHP/ LCD
3. Note Book
Membuka 4. Transparansi/
power point
perkuliahan
5. Spidol
dengan salam 6. Penghapus
Menjelaskan
materi pertemuan
ke 5 - 7
Kegiatan Inti • Ceramah 130 1. White Board
Menit
2. OHP/ LCD
Menjelaskan • Diskusi
3. Note Book
tentang kelompok
4. Transparansi/
anggaran
• Tes unjuk power point
penjualan
kerja 5. Spidol
Menguraikan
6. Penghapus
kegunaan
anggaran
penjualan
Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
87.
penyusunan
anggaran
penjualan
Menjelaskan
langkah-
langkah
menyusun
anggaran
penjualan
Menyusun
anggaran
penjualan
Kegiatan Penutup Ceramah 15 Menit 1. White Board
Diskusi 2. OHP/ LCD
Melakukan
kelompok 3. Note Book
diskusi dengan
4. Transparansi/
mahasiswa
power point
Memberikan
5. Spidol
kesimpulan
6. Penghapus
mengenai materi
pertemuan ke 5 -
7
Melakukan
Absensi kelas
88.
dan mengisi
jurnal kegiatan
Menutup
pertemuan
dengan salam
Surabaya, ...............................
Dosen Pengampu Mata kuliah
89.
BAB IV
Anggaran Produksi
Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Produksi.
Indikator :
1. Mahasiswa mengerti tentang anggaran produksi.
2. Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan anggaran produksi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran produksi.
4. Mahasiswa mampu menyusun anggaran produksi.
90.
menentukan jumlah barang yang direncanakan untuk diproduksi
selama periode anggaran.
Rumus :
Rencana Penjualan = XXXXXX
Persediaan Akhir = XXXXXX +
Kebutuhan = XXXXXX
Persediaan Awal = XXXXXX -
Rencana Produksi = XXXXXX
Maka hubungan pembuatan anggaran produksi adalah anggaran
bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya
overhead pabrik akan tampak pada gambar 4.1.
Rencana Penjualan
+
Perubahan Persediaan Produk
=
Rencana Produksi
91.
Tabel 4.1 Perbedaan Rencana Produksi Jangka Panjang
dan Jangka Pendek
Perbedaaan Jangka Panjang Jangka Pendek
95.
Metode Penyusunan Anggaran Produksi:
1. Mengutamakan stabilitas produksi
Suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume
penjualan yang relatif sama dari bulan ke bulan.
Contoh Soal :
Rencana Penjualan selama 1 tahun (2010) pada PT Makmur Jaya
adalah sebagai berikut :
Rencana Persediaan Persediaan Rencana
Bulan Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Prooduksi
Januari 1,500 1,700 3,200 2,000 1,200
Februari 1,600 1,300 2,900 1,700 1,200
Maret 1,600 900 2,500 1,300 1,200
April 1,400 700 2,100 900 1,200
Mei 1,200 600 1,800 700 1,100
Juni 1,000 700 1,700 600 1,100
Juli 700 1,100 1,800 700 1,100
Agustus 600 1,600 2,200 1,100 1,100
September 900 1,800 2,700 1,600 1,100
Oktober 1,100 1,800 2,900 1,800 1,100
November 1,200 1,700 2,900 1,800 1,100
Desember 1,400 1,500 2,900 1,700 1,200
Jumlah 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
Perhitungan:
Total Penjualan 14.200 unit
Persediaan awal tahun 2.000 unit
Persediaan akhir tahun 1.500 unit
96.
Jawab :
Penjualan 1 tahun = 14.200 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit +
Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit
Persediaan awal tahun = 2.000 unit -
Jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit
Contoh Soal :
Rencana Penjualan selama 1 tahun (2010) pada PT Makmur Jaya
adalah sebagai berikut:
97.
Rencana Persediaan Persediaan Rencana
Bulan Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Prooduksi
Januari 1,500 1,900 3,400 2,000 1,400
Februari 1,600 1,800 3,400 1,900 1,500
Maret 1,600 1,700 3,300 1,800 1,500
April 1,400 1,600 3,000 1,700 1,300
Mei 1,200 1,500 2,700 1,600 1,100
Juni 1,000 1,500 2,500 1,500 1,000
Juli 700 1,500 2,200 1,500 700
Agustus 600 1,500 2,100 1,500 600
September 900 1,500 2,400 1,500 900
Oktober 1,100 1,500 2,600 1,500 1,100
November 1,200 1,500 2,700 1,500 1,200
Desember 1,400 1,500 2,900 1,500 1,400
Jumlah 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
98.
Contoh Soal :
Rencana Penjualan selama 1 tahun (2010) pada PT Makmur Jaya
adalah sebagai berikut:
Rencana Persediaan Persediaan Rencana
Bulan Kebutuhan
Penjualan Akhir Awal Prooduksi
Januari 1,500 1,600 3,100 2,000 1,100
Februari 1,600 1,300 2,900 1,600 1,300
Maret 1,600 1,000 2,600 1,300 1,300
April 1,400 900 2,300 1,000 1,300
Mei 1,200 950 2,150 900 1,250
Juni 1,000 1,200 2,200 950 1,250
Juli 700 1,305 2,005 1,200 805
Agustus 600 1,510 2,110 1,305 805
September 900 1,415 2,315 1,510 805
Oktober 1,100 1,565 2,665 1,415 1,250
November 1,200 1,600 2,800 1,565 1,235
Desember 1,400 1,500 2,900 1,600 1,300
Jumlah 14,200 1,500 15,700 2,000 13,700
Total Penjualan 14.200 unit
Persediaan awal tahun 2.000 unit
Persediaan akhir tahun 1.500 unit
Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit –
Kekurangan = 500 unit
Kebijaksanaan yang digunakan :
1. Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% diatas
atau dibawah rata-rata bulanan (seperdua belas dari tingkat
produksi per tahun).
2. Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak
boleh kurang dari separonya persediaan maksimal.
99.
3. Produksi bulan Juli, Agustus, September boleh dikurangi 30%
dari tingkat produksi Normal.
RANGKUMAN
Anggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah
mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode
yang akan datang, yang didalamnya mencakup rencana mengenai
jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan
dilakukan. Rencana produksi akan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan rencana bahan baku, rencana tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik.
Masalah yang dihadapi perusahaan dalam perencanaan
produksi adalah rencana produksi menyesuaikan pola penjualan
musiman, penetapan kebijakan persediaan yang realistis yang
meminimumkan dua kelompok biaya, yaitu biaya penyimpanan
persediaan dan biaya kekurangan persediaan, penentuan tingkat
produksi yang realistis sesuai dengan pemanfaatan pabrik secara
ekonomis, serta rencana koordinasi optimum antara volume
penjualan, tingkat persediaan, dan tingkat produksi setiap bulan
selama setahun. Cara mengatasi masalah tersebut dilakukan dengan 3
cara yaitu: merencanakan dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk
mengurangi pola penjualan musiman, menggunakan model-model
persediaan yang canggih untuk mengevaluasi koordinasi optimum
antara penjualan, produksi, dan tingkat persediaan, serta membuat
evaluasi fasilitas-fasilitas produksi.
100.
Kegunaan Anggaran Produksi adalah: menunjang kegiatan
bagian penjualan, sehingga barang dapat tersedia sesuai dengan yang
direncanakan, menjaga tingkat persediaan yang optimum, mengatur
produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi menjadi minimum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi
adalah: jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual,
sebagaimana yang tercantum dalam anggaran penjualan, kapasitas
mesin dan peralatan pabrik, tenaga kerja yang dimiliki yang terkait
dengan kualitas maupun kuantitasnya, stabilitas bahan baku, modal
kerja yang dimiliki, fasilitas gudang, tingkat persediaan barang jadi.
Metode penyusunan anggaran produksi dapat dilakukan dengan
3 cara yaitu: mengutamakan stabilitas produksi, dimana suatu metode
produksi dimana perusahaan menetapkan volume penjualan yang
relatif sama dari bulan ke bulan. Mengutamakan stabilitas persediaan,
suatu metode produksi dimana perusahaan dimana mengutamakan
stabilitas persediaan sedangkan tingkat produksi dibiarkan
mengambang. Cara kombinasi dimana baik tingkat persediaan
maupun tingkat produksi sama-sama berfluktuasi pada batas-batas
tertentu.
101.
(kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan
dilakukan disebut …….
a. Anggaran produksi
b. Anggaran produk
c. Anggaran penjualan
d. Anggaran produktivitas
e. Anggaran produsen
102.
4. Menurut rincian perencanaan, rencana produksi jangka pendek
adalah ……
a. Jumlah produksi setiap jenis produk, perubahan persediaan,
pemakaian bahan, tenaga kerja, biaya overhead pabrik, jadwal
produksi per triwulan, bulan, atau minggu.
b. Estimasi tingkat produksi, kebutuhan kapasitas mesin,
struktur biaya pabrik, kebutuhan tenaga kerja, arus kas, dan
perubahan persediaan.
c. Jumlah produksi setiap jenis produk, perubahan persediaan,
pemakaian bahan, tenaga kerja, biaya overhead pabrik, jadwal
produksi per 3 tahun.
d. Estimasi jumlah produksi setiap jenis produk, pemakaian
mesin, struktur biaya overhead pabrik, kebutuhan tenaga
kerja, arus kas, dan perubahan persediaan.
e. Jumlah produksi setiap jenis produk, perubahan persediaan,
pemakaian bahan, tenaga kerja, biaya overhead pabrik, jadwal
produksi per 5 tahun.
103.
d. Menyiapkan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang akan
digunakan dalam proses produksi
e. Menyiapkan anggaran untuk membuat produk jadi dan
produk dalam proses dari suatu perusahaan pada periode
tertentu.
104.
d. Tersedianya fasilitas pabrik, terutama untuk kepentingan
pengurangan atau penambahan kapasitas pabrik.
e. Tersedianya bahan baku, pembelian, dan tenaga kerja
106.
SOAL PERTANYAAN
1. PT Indah Sejahtera telah menyusun anggaran penjualan 2003
sebagai berikut :
Persediaan Persediaan
Bulan Penjualan Kebutuhan Produksi
Akhir Awal
Januari 74,000 192,000
Februari 70,000
Maret 75,000
April 70,000
Mei 62,000
Juni 54,000
Juli 54,000
Agustus 55,000
September 54,000
Oktober 60,000
November 73,000
Desember 54,000 112,000
Total 755,000
107.
mengutamakan stabilitas produk dalam menyusun anggaran
produk dengan anggaran produk jadi dihasilkan selama 3 bulan
sebanyak 60.000 unit. Berdasarkan data tersebut, susunlah
anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas produksi.
PT Mutiara Sejahtera
ANGGARAN PRODUKSI
Tahun 2010
(Mengutamakan Stabilitas Persediaan)
Persediaan Persediaan Rencana
Triwulan Penjualan Kebutuhan
Akhir Awal Prooduksi
I 50 10
II 52
III 53
IV 55 8
Jumlah 210
108.
5. PT Makmur Jaya telah menyusun anggaran produksi tahun 2015
sebagai berikut :
PT Makmur Jaya
ANGGARAN PRODUKSI
Tahun 2015
Persediaan Persediaan Rencana
Bulan Penjualan Kebutuhan
Akhir Awal Prooduksi
Januari 8,000
Februari 10,000
Maret 13,000
April 14,000
Mei 18,000
Juni 19,000
Juli 20,000
Agustus 18,000
September 17,000
Oktober 16,000
November 15,000
Desember 14,000
Jumlah 182,000
Persediaan barang jadi :
1 Januari 2015 13.000 unit
31 Desember 2015 1.000 unit
Susun anggaran produksi dengan memperhatikan :
a. Stabilitas dalam produksi
b. Stabilitas dalam persediaan
TUGAS
PT Makmur Jaya telah menyusun anggaran produksi tahun 2010
sebagai berikut:
109.
PT Makmur Jaya
ANGGARAN PRODUKSI
Tahun 2010
Persediaan Persediaan Rencana
Bulan Penjualan Kebutuhan
Akhir Awal Prooduksi
Januari 8,000
Februari 10,000
Maret 13,000
April 14,000
Mei 18,000
Juni 19,000
Juli 20,000
Agustus 18,000
September 17,000
Oktober 16,000
November 15,000
Desember 14,000
110.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menyusun anggaran
komprehensif, anggaran penjualan,
anggaran produksi, anggaran bahan
mentah, anggaran tenaga kerja, dan
anggaran biaya overhead pabrik, serta
anggaran biaya administrasi dan umum
Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat menyusun
yang direncanakan anggaran produksi
Alokasi Waktu : 1 x 3 (SKS) x 50 menit
Indikator : * Mahasiswa mengerti tentang
anggaran produksi
* Mahasiswa mampu menguraikan
kegunaan anggaran produksi
* Mahasiswa mampu menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran produksi
* Mahasiswa mampu menyusun
anggaran produksi
Materi Pokok : Anggaran Produksi
Langkah Kegiatan :
Langkah Metode Waktu Sumber/ Media/
Pembelajaran Alat
Kegiatan Pendahuluan Ceramah 5 Menit 1. White Board
2. OHP/ LCD
111.
Membuka 3. Note Book
perkuliahan 4. Transparansi/
dengan salam power point
Menjelaskan 5. Spidol
materi pertemuan 6. Penghapus
ke 10
Kegiatan Inti Ceramah 130 1. White Board
Diskusi Menit
Menjelaskan 2. OHP/ LCD
tentang anggaran kelompok
3. Note Book
produksi Tes unjuk
kerja 4. Transparansi/
Menguraikan
power point
kegunaan anggaran
produksi 5. Spidol
Menjelaskan 6. Penghapus
faktor-faktor yang
mempengaruhi
penyusunan
anggaran produksi
Menyusun
anggaran produksi
Kegiatan Penutup Ceramah 15 1. White Board
112.
Memberikan 4. Transparansi/
kesimpulan power point
mengenai materi
5. Spidol
pertemuan ke 10
6. Penghapus
Melakukan
Absensi kelas dan
mengisi jurnal
kegiatan
Menutup
pertemuan dengan
salam
Surabaya, ................................
Dosen Pengampu Mata kuliah
113.
BAB V
Anggaran Bahan Mentah
Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Bahan Mentah.
Indikator :
1. Mahasiswa mengerti tentang anggaran bahan mentah.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anggaran kebutuhan
bahan mentah.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anggaaran pembelian
bahan mentah.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anggaran biaya bahan
mentah.
Contoh soal:
Perusahaan Sumber Rejeki Abadi memproduksi 4 macam barang
yaitu barang A, barang B, barang C, dan barang D. Dengan
menggunakan bahan baku X, Y, Z. Rencana produksi selama satu
tahun.
Bulan A B C D
Januari 5.000 2.000 1.000 500
Februari 10.000 4.000 2.000 1.000
Maret 15.000 6.000 3.000 1.500
April 20.000 8.000 4.000 2.000
Mei 25.000 10.000 5.000 2.500
Juni 30.000 12.000 6.000 3.000
Juli 35.000 14.000 7.000 3.500
Agustus 40.000 16.000 8.000 4.000
September 45.000 18.000 9.000 4.500
Oktober 50.000 20.000 10.000 5.000
Nopember 55.000 22.000 11.000 5.500
Desember 60.000 24.000 12.000 6.000
117.
Standard Usage Rate (SUR) yang digunakan adalah:
Barang Bahan Baku
X Y Z
A 1 2 3
B 3 3 3
C 4 3 2
D 2 2 2
118.
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU
PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ABADI
(LANJUTAN)
B a ha n B a ku X B a ha n B a ku Y B a ha n B a ku Z
B a ra ng B P ro duks i
US R Ke butuha n US R Ke butuha n US R Ke butuha n
J a nua ri 2,000 6,000 6,000 6,000
F e brua ri 4,000 12,000 12,000 12,000
M a re t 6,000 18,000 18,000 18,000
April 8,000 24,000 24,000 24,000
Mei 10,000 30,000 30,000 30,000
J uni 12,000 36,000 36,000 36,000
J uli 14,000 3 42,000 3 42,000 3 42,000
Agus tus 16,000 48,000 48,000 48,000
S e pte m be r 18,000 54,000 54,000 54,000
Okto be r 20,000 60,000 60,000 60,000
No pe m be r 22,000 66,000 66,000 66,000
De s e m be r 24,000 72,000 72,000 72,000
J um la h 156,000 468,000 468,000 468,000
B a ha n B a ku X B a ha n B a ku Y B a ha n B a ku Z
B a ra ng C P ro duks i
US R Ke butuha n US R Ke butuha n US R Ke butuha n
J a nua ri 1,000 4,000 3,000 2,000
F e brua ri 2,000 8,000 6,000 4,000
M a re t 3,000 12,000 9,000 6,000
April 4,000 16,000 12,000 8,000
Mei 5,000 20,000 15,000 10,000
J uni 6,000 24,000 18,000 12,000
J uli 7,000 4 28,000 3 21,000 2 14,000
Agus tus 8,000 32,000 24,000 16,000
S e pte m be r 9,000 36,000 27,000 18,000
Okto be r 10,000 40,000 30,000 20,000
No pe m be r 11,000 44,000 33,000 22,000
De s e m be r 12,000 48,000 36,000 24,000
J um la h 78,000 312,000 234,000 156,000
B a ha n B a ku X B a ha n B a ku Y B a ha n B a ku Z
B a ra ng D P ro duks i
US R Ke butuha n US R Ke butuha n US R Ke butuha n
119.
5.3. ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH
Anggaran pembelian bahan mentah atau bahan baku adalah
anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang rencana
kuantitas bahan mentah yang harus dibeli oleh perusahaan dalam
periode waktu mendatang. Pembelian bahan baku adalah biaya bahan
baku ditambah persediaan bahan baku akhir dikurang persediaan
bahan baku awal. Anggaran ini secara rinci memuat rencana-rencana
pembelian, yaitu:
1. Jumlah setiap jenis bahan baku yang harus dibeli;
2. Kapan pembelian harus dilakukan;
3. Estimasi harga bahan baku yang dibeli;
Bahan baku yang harus dibeli diperhitungkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor persediaan dan kebutuhan bahan
baku. Jumlah bahan baku langsung yang harus dibeli setiap kali
dilakukan pembelian sehingga akan menimbulkan biaya yang paling
rendah akan tetapi tidak akan mengakibatkan kekurangan bahan baku
langsung. Jumlah pembelian yang paling ekonomis (Economical
Order Quantity atau EOQ) dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan:
P = Biaya pemesanan
R = Kebutuhan bahan baku langsung selama suatu periode waktu
K = Biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam prosentase dari
persediaan rata-rata
120.
U = Harga beli per satuan bahan baku langsung
Dalam menghitung EOQ dipertimbangkan 2 jenis biaya yang
bersifat variabel yaitu:
a. Biaya Pemesanan
Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan,
semakin besar jumlah setiap kali pemesanan, semakin rendah
frekuensi pemesanan.
b. Biaya Penyimpanan
Semakin besar jumlah bahan baku setiap kali pemesanan maka
biaya penyimpanannya akan semakin besar.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam waktu pembelian bahan
baku adalah stock out cost, extra carrying cost, lead time, reorder
point.
Contoh soal:
Perusahaan Multi Jaya Roti memperkirakan kebutuhan bahan mentah
selama tahun 2006 adalah 1800 kg. Setiap kali dipesan akan
dikeluarkan biaya sebesar Rp 100 sebagai biaya perangko. Harga pe
kg bahan mentah adalah Rp 250. Biaya penyimpanan akan sebesar
40% dari persediaan rata-rata. Hitinglah jumlah pembelian yang
paling ekonomis !
Jawab :
EOQ =
= %
= 60 kg
121.
Contoh soal:
Kebutuhan (R) = 10.000 kg
Carrying cost = Rp 2 kg per tahunan
Procurement cost = Rp 100 per order
Stock out cost = Rp 0,50/kg
Lead time Frekeunsi
3 5
4 10
5 5
Apabila 1 tahun dianggap 300 hari, dan persediaan bahan baku
langsung (dimisalkan untuk 10 hari). Hitung reorder point nya!
Lead time Frekeunsi Probabilitas
3 5 0,25
4 10 0,50
5 5 0,25
20 1,00
EOQ = /
= 1.000 kg
Frekuensi pemesanan = 10.000/ 1.000 = 10 kali
.
Carrying cost per hari per order = = 6,67
122.
Lead time ECC
Per order Per tahun
3 0 0
4 1,6675 (1 x 0,25 x 6,67) 16,675 (16,675 x 10)
5 6,670 (2 x 0,25 x 6,67) 66,7 (6,67 x10)
+ (1 x 0,5 x 6,67)
123.
2. Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang bisa digunakan
3. Harga per unit masing-masing jenis bahan baku
4. Nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk
produksi
5. Jenis barang yang dihasilkan dan yang menggunakan bahan baku
6. Waktu penggunaan bahan baku
Contoh soal:
Perusahaan Maju Sejahtera memproduksi satu jenis produk dengan
anggaran produk jadi pada triwulan I tahun 2010 sebagai berikut:
Januari 11.000 unit
Februari 11.100 unit
Maret 11.200 unit
Biaya Bahan Baku standard per unit produk jadi terdiri atas:
Bahan Baku A 0,2 kg @ Rp 100 = Rp 20
Bahan Baku B 0,1 kg @ Rp 150 = Rp 15
Sediaan bahan baku awal januari 2010 sebagai berikut :
Bahan Baku A sebanyak 150 kg
Bahan Baku B sebanyak 120 kg
Sediaan bahan baku akhir direncanakan sebagai berikut :
Januari Bahan Baku A sebanyak 160 kg
Bahan Baku B sebanyak 120 kg
Februari Bahan Baku A sebanyak 140 kg
Bahan Baku B sebanyak 130 kg
Maret Bahan Baku A sebanyak 150 kg
Bahan Baku B sebanyak 140 kg
124.
Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran bahan baku triwulan I
tahun 2010 !
Jawab:
Perusahaan Maju Sejahtera
Anggaran Bahan Baku
Triwulan I tahun 2010
Ha rga J a nua ri F e brua ri M a re t
Ke te ra nga n
pe r kg Kg Rp Kg Rp Kg Rp
P e m be lia n
100 2,210 221,000 2,200 220,000 2,250 225,000
B a ha n B a ku
P e m be lia n
150 1,100 165,000 1,120 168,000 1,130 169,500
B a ha n B a ku
J um la h 3,310 386,000 3,320 388,000 3,380 394,500
P e rs e dia a n
100 150 15,000 160 16,000 140 14,000
Awa l B a ha n
P e rs e dia a n
150 120 18,000 120 18,000 130 19,500
Awa l B a ha n
J um la h 270 33,000 280 34,000 270 33,500
S ia p dipa ka i
100 2,360 236,000 2,360 236,000 2,390 239,000
B a ha n B a ku
S ia p dipa ka i
150 1,220 183,000 1,240 186,000 1,260 189,000
B a ha n B a ku
J um la h 3,580 419,000 3,600 422,000 3,650 428,000
P e rs e dia a n
100 160 16,000 140 14,000 150 15,000
Akhir B a ha n
P e rs e dia a n
150 120 18,000 130 19,500 140 21,000
Akhir B a ha n
J um la h 280 34,000 270 33,500 290 36,000
B ia ya B a ha n
100 2,200 220,000 2,220 222,000 2,240 224,000
B a ku A
B ia ya B a ha n
150 1,100 165,000 1,110 166,500 1,120 168,000
B a ku B
J um la h 3,300 385,000 3,330 388,500 3,360 392,000
RANGKUMAN
Anggaran bahan mentah adalah merencanakan kebutuhan dan
penggunaan bahan baku langsung. Bahan baku langsung (direct
125.
material) adalah semua bahan baku yang merupakan bagian barang
jadi yang dihasilkan. Bahan baku langsung direncanakan dalam
anggaran bahan baku. Contoh, kulit adalah bahan baku langsung
industri sepatu, kayu adalah bahan baku langsung adalah industri
mebel kayu, Sedangkan bahan baku tak langsung (indirect material)
adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi, tetapi
tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan. Bahan
baku tidak langsung direncanakan dalam anggaran biaya overhead
pabrik. Contoh, paku adalah bahan baku tidak langsung bagi industri
sepatu dan mebel kayu.
Tujuan penyusunan anggaran bahan baku langsung adalah:
memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung,
memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang
diperlukan, sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang
diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku langsung,
sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yakni memperkirakan
komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku
langsung dalam proses produksi, dan sebagai dasar melaksanakan
fungsi pengendalian bahan baku langsung.
Anggaran kebutuhan bahan baku perencanaan jumlah bahan
baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode
mendatang. Disusun untuk merencanakan jumlah fisik bahan mentah
langsung yang diperlukan, bukan nilainya dalam rupiah. Anggaran
pembelian bahan mentah atau bahan baku adalah anggaran yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang rencana kuantitas bahan
126.
mentah yang harus dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu
mendatang. Pembelian bahan baku adalah biaya bahan baku ditambah
persediaan bahan baku akhir dikurang persediaan bahan baku awal.
Anggaran biaya bahan baku adalah kuantitas standar bahan baku
dipakai dikali harga standar bahan baku per unit. Kuantitas standar
bahan baku dipakai dapat juga diperoleh dari unit ekuivalen produk
dikali kuantitas standar bahan baku per unit produk. Perencanaan nilai
bahan baku yang digunakan dalam satuan uang.
127.
3. Tujuan penyusunan anggaran bahan baku langsung adalah kecuali
…….
a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung
b. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang
diperlukan,
c. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang
diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku
langsung,
d. Sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yakni
memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena
penggunaan bahan baku langsung dalam proses produksi,
e. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengendalian bahan baku
tidak langsung
129.
a. Biaya ini tetap sesuai dengan frekuensi pemesanan, semakin
besar jumlah setiap kali pemesanan, semakin besar frekuensi
pemesanan
b. Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan,
semakin besar jumlah setiap kali pemesanan, semakin rendah
frekuensi pemesanan.
c. Biaya ini tetap sesuai dengan frekuensi pemesanan, semakin
kecil jumlah setiap kali pemesanan, semakin kecil frekuensi
pemesanan
d. Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan,
semakin besar jumlah setiap kali pemesanan, semakin besar
frekuensi pemesanan
e. Biaya ini tetap sesuai dengan frekuensi pemesanan, semakin
besar jumlah setiap kali pemesanan, semakin besar frekuensi
pemesanan
SOAL PERTANYAAN
1. Perusahaan memproduksi satu jenis produk dengan anggaran
produk jadi pada triwulan I tahun 2010 sebagai berikut:
Januari 10.000 unit
Februari 11000 unit
Maret 12.000 unit
Biaya Bahan Baku standard per unit produk jadi terdiri atas :
Bahan Baku A 0,2 kg @ Rp 500 = Rp 100
Bahan Baku B 0,1 kg @ Rp 450 = Rp 45
Sediaan bahan baku awal januari 2010 sebagai berikut :
131.
Bahan Baku A sebanyak 850 kg
Bahan Baku B sebanyak 620 kg
Sediaan bahan baku akhir direncanakan sebagai berikut :
Januari Bahan Baku A sebanyak 460 kg
Bahan Baku B sebanyak 420 kg
Februari Bahan Baku A sebanyak 440 kg
Bahan Baku B sebanyak 430 kg
Maret Bahan Baku A sebanyak 450 kg
Bahan Baku B sebanyak 440 kg
Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran bahan baku triwulan
I tahun 2010 !
b. Bahan baku yang digunakan ada 3 macam yaitu jahe, kunir, dan
temulawak. Kebutuhan tiap boks masing-masing kualitas
minuman adalah sebagai berikut:
Kualitas Bahan Baku
Jahe Kunir Temulawak
A 5 5 4
B 4 2 3
132.
c. Harga bahan baku tiap unit adalah:
Bahan Baku Harga per unit
Jahe Rp 500
Kunir Rp 250
Temulawak Rp 200
133.
a. Perkiraan Penjualan
Harga/ Persediaan Persediaan
Jenis Jumlah unit Awal Akhir
Barang (Unit) (Rp) (unit) (unit)
X 20.000 1.500 8.000 1.000
Y 30.000 1.800 4.000 8.000
Z 40.000 2.000 3.000 6.000
134.
Berdasarkan data diatas, susunlah :
a. Anggaran produksi untuk masing-masing jenis barang
b. Anggaran kebutuhan bahan baku yang dirinci menurut jenis
barang dan jenis bahan baku
c. Anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut jenis
bahan baku dan nilainya
d. Anggaran biaya pemakaian bahan baku yang dirinci menurut jenis
bahan baku dan jenis barang
I 10.000
II 20.000
III 40.000
IV 50.000
136.
c. Jumlah Persediaan Bahan Baku :
Jenis Barang
Bahan Baku 1 Bahan Baku 2 Bahan Baku 3
Persediaan Awal 6.000 7.000 5.000
Persediaan Akhir 15.000 8.000 10.000
TUGAS
1. Perusahaan sedang mempersiapkan penyusunan anggaran tenaga
kerja untuk tahun 2005. Data yang tersedia untuk keperluan
tersebut adalah sebagai berikut :
137.
a. Perkiraan penjualan :
Produk X Produk Y Produk Z
100.000 unit 500.000 unit 200.000 unit
Pertanyaan :
1. Menghitung kuantitas produksi masing-masing produk untuk
tahun 2005.
2. Membuat anggaran jam kerja langsung untuk tahun 2005.
3. Membuat anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk tahun
2005.
139.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menyusun anggaran
komprehensif, anggaran penjualan,
anggaran produksi, anggaran bahan
mentah, anggaran tenaga kerja, dan
anggaran biaya overhead pabrik, serta
anggaran biaya administrasi dan umum
Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat menyusun
yang direncanakan Anggaran Bahan Mentah
Alokasi Waktu : 1 x 3 (SKS) x 50 menit
Indikator : * Mahasiswa mengerti
tentang anggaran bahan
mentah
* Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang anggaran kebutuhan bahan
mentah
* Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang anggaaran pembelian bahan
mentah
* Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang anggaran biaya bahan mentah
Materi Pokok : Anggaran Bahan Mentah
140.
Langkah Kegiatan :
Langkah Metode Waktu Sumber/ Media/
Pembelajaran Alat
Kegiatan Pendahuluan Ceramah 5 1. White Board
Menit
Membuka 2. OHP/ LCD
perkuliahan dengan 3. Note Book
salam 4. Transparansi/
Menjelaskan materi power point
pertemuan ke 11 & 5. Spidol
12 6. Penghapus
Kegiatan Inti Ceramah 130 1. White Board
Menit
Menjelaskan Diskusi 2. OHP/ LCD
tentang anggaran kelompok 3. Note Book
bahan mentah Tes unjuk 4. Transparansi/
Menjelaskan kerja power point
tentang anggaran 5. Spidol
kebutuhan bahan 6. Penghapus
mentah
Menjelaskan
tentang anggaaran
pembelian bahan
mentah
Menjelaskan
tentang anggaran
biaya bahan mentah
141.
Kegiatan Penutup Ceramah 15 1. White Board
Menit
Melakukan diskusi Diskusi 2. OHP/ LCD
dengan mahasiswa kelompok
3. Note Book
Memberikan
4. Transparansi/
kesimpulan
power point
mengenai materi
pertemuan ke 11 & 5. Spidol
12 6. Penghapus
Melakukan Absensi
kelas dan mengisi
jurnal kegiatan
Menutup pertemuan
dengan salam
Surabaya, ................................
Dosen Pengampu Mata kuliah
142.
BAB VI
Anggaran Tenaga Kerja
Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Tenaga Kerja.
Indikator :
1. Mahasiswa mengerti tentang perencanaan tenaga kerja.
2. Mahasiswa mengerti tentang anggaran tenaga kerja langsung.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi anggaran tenaga kerja langsung.
4. Mahasiswa mampu menyusun anggaran biaya tenaga kerja
langsung.
143.
Manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja adalah penggunaan
tenaga kerja lebih efisien, biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan
diatur secara lebih efisien, harga pokok produk dapat dihitung secara
tepat, dan sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja.
144.
Perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja langsung
meliputi persoalan-persoalan utama dan besar yaitu kebutuhan
personil, penarikan, pelatihan, deskripsi kerja dan evaluasi, ukuran
prestasi, serikat pekerja, dan administrasi pengupahan dan gaji.
Alasan utama penggunaan anggaran tenaga kerja langsung
adalah untuk mempermudah pembuatan rencana-rencana yang
berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, perhitungan
biaya tenaga kerja langsung, dan kebutuhan dana.
Contoh soal :
PT Sejahtera sedang mempersiapkan penyusunan anggaran tenaga
kerja untuk tahun 2013. Data yang tersedia untuk keperluan tersebut
adalah sebagai berikut :
146.
a. Perkiraan penjualan :
Produk X Produk Y Produk Z
50.000 unit 100.000 unit 200.000 unit
Pertanyaan :
1. Menghitung kuantitas produksi masing-masing produk untuk
tahun 2013.
2. Membuat anggaran jam kerja langsung untuk tahun 2013.
3. Membuat anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk tahun
2013.
147.
Jawab :
Menghitung kuantitas produksi masing-masing produk untuk tahun
2013.
148.
.
Anggaran jam kerja langsung untuk tahun 2013
D
ep
ar
teme
n A D
ep
ar
teme
n B D
ep
ar
teme
n C T
ot
alD
LH
J
eni
sPr
odu
kPr
odu
ks
i
S
ta
nda
rJa
m D
LH S
ta
nda
rJa
m D
LH S
ta
nda
rJa
m D
LH
P
ro
dukX 7
0,0
00 3 2
10,0
00 4 2
80,0
00 5 3
50,0
00 8
40,0
00
P
ro
dukY 6
0,0
00 2 1
20,0
00 2 1
20,0
00 1 6
0,0
00 3
00,0
00
P
ro
dukZ 2
20,0
00 1 2
20,0
00 3 6
60,0
00 4 8
80,0
00 1
,7
60,0
00
J
U M
LA
H 3
50,0
00 5
50,0
00 1
,0
60,0
00 1
,2
90,0
00 2
,9
00,0
00
149.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk tahun 2013
J
en
i
s D
e
pa
rt
eme
nA D
e
pa
rt
eme
nB D
e
pa
rt
eme
nC T
o
ta
l
B i
aya
P
r
od
uk
D
L
H T
i
ng
ka
tUp
a
hJu
ml
ah D
L
H T
i
ng
ka
tUp
a
hJu
ml
ah D
L
H T
i
ng
ka
tUp
a
h J
um
la
h
P
r
od
uk
X 2
1
0,
000 1
,
0002
10
,
000
,
0002
8
0,
000 2
,
0005
60
,
000
,
000 3
5
0,
000 1
,
0003
5
0,
000
,
0001
,
120
,
000
,
000
P
r
od
uk
Y 1
2
0,
000 1
,
0001
20
,
000
,
0001
2
0,
000 2
,
0002
40
,
000
,
000 6
0
,0
00 1
,
0006
0
,0
00
,
000 4
2
0,
000
,
000
P
r
od
uk
Z 2
2
0,
000 1
,
0002
20
,
000
,
0006
6
0,
000 2
,
000
1,
320
,
000
,
000 8
8
0,
000 1
,
0008
8
0,
000
,
0002
,
420
,
000
,
000
J
UML
A
H 5
5
0,
000 1
,
0005
50
,
000
,
0001
,
060
,
000 2
,
000
2,
120
,
000
,
0001
,
290
,
000 1
,
0001
,2
90
,
000
,
0003
,9
60
,
000
,
000
150.
RANGKUMAN
Tenaga kerja diklasifikasikan ke dalam 2 golongan yakni tenaga kerja
langsung (direct labour) direncanakan dalam anggaran tenaga kerja.
Sedangkan tenaga kerja tak langsung (indirect labour) direncanakan
dalam anggaran biaya overhead pabrik. Manfaat penyusunan
anggaran tenaga kerja adalah penggunaan tenaga kerja lebih efisien,
biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien,
harga pokok produk dapat dihitung secara tepat, dan sebagai alat
pengawasan biaya tenaga kerja.
Anggaran tenaga kerja langsung adalah anggaran operasional
yang dibuat setelah mengetahui anggaran produksi. Anggaran ini
dibuat terdiri atas anggaran kebutuhan tenaga kerja dan anggaran
biaya tenaga kerja langsung. Alasan utama penggunaan anggaran
tenaga kerja langsung adalah untuk mempermudah pembuatan
rencana-rencana yang berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang
diperlukan, perhitungan biaya tenaga kerja langsung, dan kebutuhan
dana.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran tenaga
kerja langsung adalah kebutuhan tenaga kerja, pencarian atau
penarikan tenaga kerja, latihan bagi tenaga kerja baru, evaluasi dan
spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja, gaji dan upah yang harus
diterima oleh tenaga kerja, pengawasan tenaga kerja. Penyusunan
anggaran tenaga kerja adalah membuat maning table (daftar
kebutuhan tenaga kerja), menghitung jam tenaga kerja langsung
(DLH), menghitung biaya tenaga kerja langsung (DLC).
151.
SOAL PILIHAN GANDA
1. Tenaga kerja langsung (direct labour) direncanakan dalam
anggaran .........
a. produksi
b. tenaga kerja
c. bahan baku
d. biaya overhead pabrik
e. penjualan
152.
4. Tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi
perusahaan dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada
barang yang dihasilkan adalah ……..
a. Anggaran tenaga kerja langsung
b. Anggaran tenaga kerja tak langsung
c. Anggaran biaya overhead pabrik
d. Anggaran produksi
e. Anggaran bahan baku
SOAL PERTANYAAN
1. Perusahaan sedang mempersiapkan penyusunan anggaran
tenaga kerja untuk tahun 2010. Data yang tersedia untuk
keperluan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perkiraan penjualan :
Produk X Produk Y Produk Z
30.000 unit 50.000 unit 20.000 unit
155.
b. Data mengenai persediaan (unit) :
Jenis Produk Persediaan Awal Persediaan Akhir
Produk X 6.000 8.000
Produk Y 15.000 11.000
Produk Z 8.000 10.000
Pertanyaan :
1. Menghitung kuantitas produksi masing-masing produk untuk
tahun 2010.
2. Membuat anggaran jam kerja langsung untuk tahun 2010.
3. Membuat anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk tahun 2010.
156.
Lemari Meja Rias
Januari 12 10
Februari 11 20
Maret 14 30
Triwulan II 27 50
Triwulan III 32 40
Triwulan IV 30 50
Jumlah 126 200
TUGAS :
PT Makmur Jaya sedang mempersiapkan penyusunan anggaran
tenaga kerja untuk tahun 2009. Data yang tersedia untuk keperluan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rencana Produksi :
Bulan Produk X Produk Y
Januari 5.000 unit 14.000 unit
Februari 4.000 unit 12.000 unit
Maret 6.000 unit 15.000 unit
Triwulan 2 18.000 unit 50.000 unit
Triwulan 3 22.000 unit 60.000 unit
Triwulan 4 16.000 unit 45.000 unit
158.
b. Standard jam kerja (dalam DLH) :
Jenis Produk Dept. 1 Dept. 2
Produk X 4 3
Produk Y 2 5
Pertanyaan :
Susunlah budget-budget tenaga kerja langsung menurut waktu,
departemen, dan jenis produk :
1. Jam Tenaga Kerja Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
159.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menyusun anggaran
komprehensif, anggaran penjualan,
anggaran produksi, anggaran bahan
mentah, anggaran tenaga kerja, dan
anggaran biaya overhead pabrik, serta
anggaran biaya administrasi dan umum
Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat menyusun
yang direncanakan Anggaran Tenaga Kerja
Alokasi Waktu : 1 x 3 (SKS) x 50 menit
Indikator : * Mahasiswa mengerti tentang
perencanaan tenaga kerja
* Mahasiswa mengerti tentang anggaran
tenaga kerja langsung
* Mahasiswa mampu menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi
anggaran tenaga kerja langsung
* Mahasiswa mampu menyusun
anggaran biaya tenaga kerja
langsung
Materi Pokok : Anggaran Tenaga Kerja
Langkah Kegiatan :
160.
Langkah Metode Waktu Sumber/ Media/
Pembelajaran Alat
Kegiatan Pendahuluan Ceramah 5 1. White Board
Menit 2. OHP/ LCD
Membuka
3. Note Book
perkuliahan
4. Transparansi/
dengan salam
power point
Menjelaskan
5. Spidol
materi pertemuan
6. Penghapus
ke 13
Kegiatan Inti Ceramah 130 1. White Board
Diskusi Menit 2. OHP/ LCD
Menjelaskan
kelompok 3. Note Book
tentang
Tes unjuk 4. Transparansi/
perencanaan
kerja power point
tenaga kerja
5. Spidol
Menjelaskan
6. Penghapus
tentang anggaran
tenaga kerja
langsung
Menjelaskan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
anggaran tenaga
kerja langsung
161.
Menyusun
anggaran biaya
tenaga kerja
langsung
Kegiatan Penutup Ceramah 15 1. White Board
Menit
Melakukan diskusi Diskusi 2. OHP/ LCD
dengan mahasiswa kelompok
3. Note Book
Memberikan
4. Transparansi/
kesimpulan
power point
mengenai materi
pertemuan ke 13 5. Spidol
Melakukan 6. Penghapus
Absensi kelas dan
mengisi jurnal
kegiatan
Menutup
pertemuan dengan
salam
Surabaya, ................................
Dosen Pengampu Mata kuliah
162.
BAB VII
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
Indikator :
1. Mahasiswa mengerti tentang anggaran biaya overhead pabrik.
2. Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan anggaran biaya
overhead pabrik.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik.
4. Mahasiswa mampu menghitung harga pokok produksi.
5. Mahasiswa mampu menyusun anggaran biaya overhead pabrik.
166.
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (dilihat
dari anggaran tenaga kerja langsung).
4. Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.
5. Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.
6. Angka-angka standar pada masing-masing bagian produksi dan
bagian jasa/ pembantu.
Contoh soal:
Perusahaan memproduksi 2 macam barang yakni barang A dan barang
B.
A 10.000
B 20.000
167.
Angka Standar pada bagian produksi II
Barang DMH
A 8
B 4
Biaya Overhead
Produksi I Rp 20.000
Produksi II Rp 10.000
Reparasi Rp 8.400
A Rp 80.000
B Rp 40.000
168.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
A Rp 30.000
B Rp 10.000
Hitunglah Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured) ?
Jawab :
Tingkat kegiatan masing-masing bagian adalah:
Bagian Perhitungan Satuan Kegiatan Tingkat Kegiatan
Produksi I Dari Anggaran Produksi Unit A 10,000
Barang A :
Bagian I :
10.000 x 0,40 =
Reparasi DRH
Bagian II :
169.
Tarif biaya overhead (overhead rate) :
Bagian Produksi
Keterangan
I II
Biaya overhead bagian produksi pengalokasian biaya
overhead bagian reparasi (dengan dasar DRH) : 20,000 10,000
4.000 x 8.400
Bagian Produksi I :
16,800 2,000
12.800 x 8.400
Bagian Produksi II :
16,800 6,400
Jumlah biaya overhead yang akan dialokasikan ke
22,000 16,400
barang A dan B
Tingkat Kegiatan :
Bagian Produksi I (dalam unit A) 10.000 unit Barang A
Bagian Produksi II (dalam DMH) 160.000 DMH
Tarif biaya overhead (Overhead Rate) :
Bagian Produksi I (per unit A) 2.2
Bagian Produksi II (per DMH) 0.10
170.
Harga Pokok Produksi Barang A dan B
Barang A Barang B
Keterangan 10,000 20,000 unit
Total (Rp) Total (Rp) Per unit (Rp)
Bagian I
= 10.000 x Rp 2,2
22,000
Bagian II
8,000 30,000
Bagian II
171.
7.5. PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK
a. Kapasitas praktis
Kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan
penuh, tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu dikurangi
dengan kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena
hambatan intern perusahaan.
b. Kapasitas normal
Kemampuan perusahaan berproduksi dan menjual produknya
dalam jangka panjang.
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
Kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai
dalam periode yang akan datang.
Pembagian BOP departemen pembantu ke departemen produksi, atau
dari departemen pembantu ke departemen pembantu yang lain dan
departemen produksi.
Satuan-satuan kegiatan yang umum dipakai pada bagian produksi dan
bagian jasa/ pembantu adalah :
1. Bagian produksi
a. Unit barang yang dihasilkan
b. Jam buruh langsung (direct labour hours)
c. Jam mesin langsung (direct machine hours)
d. Biaya Bahan baku
e. Biaya tenaga kerja langsung
172.
2. Bagian jasa / pembantu
a. Jam reparasi langsung (direct repair hours)
b. Kilowatt hours, untuk bagian pembangkit tenaga listrik
c. Nilai pembelian bahan baku, untuk bagian pembelian
d. Jam buruh langsung dan jam tenaga kerja untuk bagian umum
dan administrasi pabrik
Contoh soal:
PT ABC selama tahun 2010 diperkirakan akan timbul biaya overhead
sebesar sebagai berikut :
a. Bagian Produksi :
- Bagian I = Rp 12.000.000
- Bagian II = Rp 20.000.000
- Bagian III = Rp 10.000.000
b. Bagian Jasa/ Pembantu :
- Bagian I = Rp 2.500.000
- Bagian II = Rp 5.000.000
I II
I 50 % 45 %
II 30 % 30 %
III 20 % 25 %
173.
Alokasi BOP berdasarkan Proporsi Pemakaian Jasa
Bagian Produksi Bagian/Pembantu
I II III I II
RANGKUMAN
Anggaran ini merencanakan biaya-biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali
biaya bahan mentah langsung dan tenaga kerja langsung. Pada
dasarnya menurut sifatnya dikenal 3 macam biaya yaitu: (1) biaya
tetap, biaya-biaya tidak berubah atau bersifat constant secara total
meskipun tingkat kegiatan berubah dalam jangkauan kegiatan tertentu.
Biaya yang sifatnya tetap maka biaya pada periode yang akan datang
ditentukan sama dengan periode sebelumnya. Biaya-biaya yang
termasuk kategori biaya tetap ini adalah sewa gedung, penyusutan,
pajak bumi dan bangunan, gaji para manajer, asuransi, pajak
kekayaan. (2) biaya variabel. biaya-biaya berubah secara total karena
berubahnya tingkat kegiatan. Biaya yang sifatnya variabel ditentukan
berdasarkan tarif tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang akan
datang. Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya variabel antara lain
174.
adalah biaya bahan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung,
biaya untuk listrik. (3) biaya semi variabel. biaya-biaya yang berubah
tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Biaya yang
bersifat semivariabel akan ditentukan dengan menganalisis biaya pada
beberapa periode yang lalu, kemudian mengelompokkannya ke dalam
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya-biaya yang termasuk kategori
biaya semi variabel antara lain adalah biaya tenaga kerja tak langsung,
biaya pemeliharaan, biaya peralatan, biaya bahan mentah tak
langsung.
Anggaran ini berguna sebagai dasar untuk penyusunan anggaran
harga pokok produksi (cost of goods manufactured budget), anggaran
harga pokok penjualan (cost of goods sold), dan anggaran kas (cash
budget). Tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik adalah:
mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien, menentukan harga
pokok produk secara lebih tepat, mengetahui pengalokasian biaya
overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen) dimana biaya
dibebankan, sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
anggaran BOP adalah: anggaran unit yang akan diproduksi, berkaitan
dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode
yang akan datang, berbagai standard yang telah ditetapkan
perusahaan, sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan,
metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap, metode alokasi
biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk membagi biaya-biaya yang
175.
semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya
dimana biaya tersebut terjadi.
176.
3. Dalam menentukan besarnya dana yang dianggarkan untuk
anggaran biaya overhead pabrik, terdapat dua permasalahan pokok
yang perlu dipecahkan yaitu ……
a. masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya dan
masalah menentukan biaya anggaran.
b. masalah penanggung jawab dalam pelaksanaan biaya dan
masalah menentukan biaya produksi
c. masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya dan
masalah menentukan biaya produksi
d. masalah penanggung jawab dalam pelaksanaan biaya dan
masalah menentukan biaya anggaran
e. masalah penanggung jawab dalam pengendalian biaya dan
masalah menentukan biaya produksi
177.
a. anggaran unit yang akan diproduksi, berkaitan dengan kualitas
dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan
datang.
b. berbagai standard yang telah ditetapkan perusahaan.
c. sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan.
d. metode penyusunan anggaran penjualan.
e. metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk
membagi biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan,
menjadi beberapa kelompok biaya dimana biaya tersebut terjadi.
179.
b. Tarif tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang akan
datang.
c. Biaya periode sebelumnya.
d. Biaya produksi periode sebelumnya dan tariff tertentu
e. Menganalisis biaya pada periode yang lalu dan tarif tertentu
SOAL PERTANYAAN
1. Perusahaan selama tahun 2000 diperkirakan akan timbul biaya
overhead sebesar sebagai berikut :
Bagian produksi :
Bagian I = Rp 20.000.000
Bagian II = Rp 80.000.000
Bagian III = Rp 40.000.000
Bagian jasa/pembantu :
Bagian I = Rp 5.000.000
Bagian II = Rp 4.000.000
Proposi Pemakaian Jasa :
Bagian Jasa Pembantu
I II
I 50 % 30 %
II 20 % 30 %
III 30 % 40 %
Hitunglah alokasi BOP berdasarkan Proporsi Pemakaian Jasa ?
180.
2. Perusahaan memproduksi 2 macam barang yakni barang A dan
barang B.
Barang Unit Produksi
A 10.000
B 20.000
A 8
B 4
181.
Biaya Overhead
Bagian Biaya Overhead
Produksi I Rp 20.000
Produksi II Rp 10.000
Reparasi Rp 8.400
A Rp 80.000
B Rp 40.000
A Rp 30.000
B Rp 10.000
Hitunglah Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured) ?
182.
Pemberi Jasa Pemakai Jasa
Produksi 1 Produksi 2 Jasa 1 Jasa 2
Jasa 1 50% 30% - 20%
Jasa 2 40% 50% 10% -
TUGAS
1. Data PT ABC yang tersedia adalah :
a. Biaya overhead pabrik
Departemen Sifat Jumlah Biaya Tingkat Kegiatan
Perakitan Produksi Rp 4.000.000 10.000 DMH
Penyelesaian Produksi Rp 2.000.000 5.000 DLH
Bengkel Jasa Rp 1.000.000 1.000 DRH
Diesel Jasa Rp 1.000.000 1.000 KWH
183.
Pertanyaan :
1. BOP netto masing-masing departemen jasa
2. Jumlah BOP keseluruhan masing-masing departemen produksi
3. Tarif BOP masing-masing departemen produksi untuk setiap
satuan kegiatan
184.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menyusun anggaran
komprehensif, anggaran penjualan,
anggaran produksi, anggaran bahan
mentah, anggaran tenaga kerja, dan
anggaran biaya overhead pabrik, serta
anggaran biaya administrasi dan umum
Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat menyusun
yang direncanakan Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Alokasi Waktu : 1 x 3 (SKS) x 50 menit
Indikator : * Mahasiswa mengerti tentang anggaran
biaya overhead pabrik
* Mahasiswa mampu menguraikan
kegunaan anggaran biaya overhead
pabrik
* Mahasiswa mampu menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran biaya overhead
pabrik
* Mahasiswa mampu menghitung harga
pokok produksi
* Mahasiswa mampu menyusun
anggaran biaya overhead pabrik
Materi Pokok : Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Langkah Kegiatan :
185.
Langkah Metode Waktu Sumber/ Media/
Pembelajaran Alat
Kegiatan Ceramah 5 1. White Board
Pendahuluan Menit 2. OHP/ LCD
Membuka 3. Note Book
perkuliahan 4. Transparansi/
dengan salam power point
Menjelaskan 5. Spidol
materi 6. Penghapus
pertemuan ke 14
& 15
Kegiatan Inti Ceramah 130 1. White Board
Diskusi Menit 2. OHP/ LCD
Menjelaskan
kelompok 3. Note Book
tentang
Tes unjuk 4. Transparansi/
anggaran biaya
kerja power point
overhead 5. Spidol
pabrik 6. Penghapus
Menguraikan
kegunaan
anggaran biaya
overhead
pabrik
186.
Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penyusunan
anggaran biaya
overhead
pabrik
Menghitung
harga pokok
produksi
Menyusun
anggaran biaya
overhead
pabrik
Kegiatan Penutup Ceramah 15 1. White Board
Diskusi Menit
Melakukan 2. OHP/ LCD
kelompok
diskusi dengan 3. Note Book
mahasiswa 4. Transparansi/
Memberikan power point
kesimpulan
5. Spidol
mengenai
187.
materi 6. Penghapus
pertemuan ke
14 & 15
Melakukan
Absensi kelas
dan mengisi
jurnal kegiatan
Menutup
pertemuan
dengan salam
Surabaya, ................................
Dosen Pengampu Mata kuliah
188.
BAB VIII
Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
Kompetensi Dasar :
Mahasiswa dapat Menyusun Anggaran Biaya Administrasi dan
Umum.
Indikator :
1. Mahasiswa mampu mengerti tentang biaya administrasi dan
umum.
2. Mahasiswa mampu menguraikan kegunaan biaya administrasi
dan umum.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran biaya administrasi dan
umum.
4. Mahasiswa mampu menyusun anggaran biaya administrasi dan
umum.
190.
Firma Intan Permata
Anggaran Administrasi dan Umum
Tahun 2005
Nomor Keterangan Jumlah
Rupiah
5 Listrik Rp 3.000.000
6 Penyusutan Rp 1.500.000
Jumlah Rp 49.500.000
191.
Biaya distribusi (penjualan) bukan merupakan bagian dari
harga pokok produksi. Oleh karena itu, biaya distribusi (penjualan)
tidak dibebankan pada harga pokok produk. Biaya distribusi ini terdiri
dari semua biaya yang berhubungan dengan penjualan, distribusi, dan
pengiriman produk konsumen. Dua aspek utama dalam perencanaan
biaya distribusi adalah aspek perencanaan dan koordinasi, dan aspek
pengendalian biaya-biaya distribusi.
192.
Biaya administrasi dan umum secara khusus berguna sebagai
dasar untuk penyusunan anggaran kas, karena sebagian dari biaya
administrasi memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas.
Contoh Soal :
Biaya Administrasi tahun 2005:
a. Gaji pegawai per bulan Rp 5.000.000
b. Biaya depresiasi per tahun Rp 20.000.000
c. Biaya alat tulis per bulan Rp 1.500.000
d. Biaya listrik & air per bulan Rp 500.000
194.
e. Biaya pemeliharaan per bulan Rp 500.000 ditambah Rp 1.000
per JKL. Rata-rata JKL yang digunakan adalah 200 JKL per
bulan.
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2005
I 5.000 3.000
II 4.000 2.000
III 8.000 4.000
IV 8.000 6.000
Jumlah 25.000 15.000
195.
RANGKUMAN
Biaya administrasi umum merupakan biaya yang terjadi di
dalam perusahaan di bagian administrasi umum. Anggaran biaya
administrasi adalah anggaran yang berisi biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang
usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik. Sedangkan anggaran biaya
umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian
keuangan, dan bagian administrasi. Contoh biaya untuk direksi dan
stafnya, termasuk gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan, biaya
representasi, dan administrasi kantor direksi. Biaya untuk bagian
keuangan, termasuk gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan dan
biaya administrasi departemen, biaya penyusutan aktiva tetap. Biaya
untuk bagian administrasi, termasuk gaji dan dana kesejahteraan,
biaya perjalanan, biaya komunikasi, biaya asuransi pegawai, biaya
penyusutan, biaya listrik dan air.
Biaya administrasi dan umum secara khusus berguna sebagai
dasar untuk penyusunan anggaran kas, karena sebagian dari biaya
administrasi memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas.
Anggaran biaya administrasi dan umum mempunyai tiga manfaat
yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk
menciptakan koordinasi kerja, dan sebagai alat manajemen untuk
melakukan evaluasi atau pengawasan kerja. Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan didalam biaya administrasi dan umum antara lain
yaitu biaya penjualan, budget unit yang akan diproduksikan, berbagai
196.
standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sistem pembayaran
upah (gaji) yang dipakai oleh perusahaan, metode depresiasi yang
dipakai oleh perusahaan, dan metode alokasi biaya yang dipakai oleh
perusahaan untuk membagi biaya-biaya yang semula merupakan satu
kesatuan (biaya bersama).
197.
3. Semua biaya yang berhubungan dengan penjualan, distribusi, dan
pengiriman produk konsumen adalah ……..
a. Anggaran biaya administrasi
b. Anggaran biaya distribusi
c. Anggaran biaya produksi
d. Anggaran kas
e. Anggaran biaya umum
SOAL PERTANYAAN
1. Anggaran Produksi tahun 2013
I 10.000 40.000
II 20.000 80.000
III 30.000 120.000
IV 40.000 160.000
Jumlah 100.000 400.000
202.
2. Anggaran Produksi tahun 2008
Triwulan Produk A Produk B Produk C
TUGAS
1. Anggaran Produksi tahun 2015
Triwulan Produk A Produk B
I 10.000 20.000
II 20.000 40.000
III 30.000 60.000
IV 40.000 80.000
Jumlah 100.000 200.000
203.
Biaya Administrasi tahun 2015
a. Gaji pegawai per bulan Rp 1.000.000
b. Biaya depresiasi per tahun Rp 4.000.000
c. Biaya alat tulis per bulan Rp 200.000
d. Biaya listrik & air per bulan Rp 3.000.000
e. Biaya pemeliharaan per bulan Rp 1.000.000 ditambah Rp 1.000
per JKL. Rata-rata JKL yang digunakan adalah 1.000 JKL per
bulan.
Buatlah anggaran biaya administrasi tahun 2015 !
204.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu menyusun anggaran
komprehensif, anggaran penjualan,
anggaran produksi, anggaran bahan
mentah, anggaran tenaga kerja, dan
anggaran biaya overhead pabrik, serta
anggaran biaya administrasi dan umum
Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat menyusun
yang direncanakan Anggaran Biaya Administrasi
dan Umum
Alokasi Waktu : 1 x 3 (SKS) x 50 menit
Indikator : * Mahasiswa mampu mengerti
tentang biaya administrasi
dan umum
* Mahasiswa mampu menguraikan
kegunaan anggaran biaya administrasi
dan umum
* Mahasiswa mampu menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran biaya
administrasi dan umum
* Mahasiswa mampu menyusun
anggaran biaya administrasi dan umum
*Mahasiswa mampu menyusun anggaran
biaya administrasi dan umum
205.
Materi Pokok : Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
Langkah Kegiatan :
Langkah Metode Waktu Sumber/ Media/
Pembelajaran Alat
Kegiatan Ceramah 5 1. White Board
Pendahuluan Menit 2. OHP/ LCD
3. Note Book
Membuka
4. Transparansi/
perkuliahan
power point
dengan salam
5. Spidol
Menjelaskan
6. Penghapus
materi
pertemuan ke
16
Kegiatan Inti Ceramah 130 1. White Board
Diskusi Menit 2. OHP/ LCD
Menjelaskan
kelompok 3. Note Book
tentang biaya
Tes unjuk 4. Transparansi/
administrasi dan
kerja power point
umum
5. Spidol
Menguraikan
6. Penghapus
kegunaan biaya
administrasi dan
umum
Menjelaskan
faktor-faktor
206.
yang
mempengaruhi
penyusunan
anggaran biaya
administrasi dan
umum
Menyusun
anggaran biaya
administrasi dan
umum
Kegiatan Penutup Ceramah 15 1. White Board
Diskusi Menit
Melakukan 2. OHP/ LCD
diskusi dengan kelompok
3. Note Book
mahasiswa
4. Transparansi/
Memberikan
power point
kesimpulan
mengenai 5. Spidol
materi 6. Penghapus
pertemuan ke
16
Melakukan
Absensi kelas
dan mengisi
jurnal kegiatan
207.
Menutup
pertemuan
dengan salam
Surabaya, ................................
Dosen Pengampu Mata kuliah
208.
DAFTAR PUSTAKA
209.
INDEX
B F
Bahan baku langsung (direct Forecast, 20
material), 112 Feedforward, 2
210.
INDEX
H M
Harga pokok penjualan (cost of Metode kuadrat terkecil (least
goods sold), 163 square), 34
Harga pokok produksi (cost of Metode moment, 30
goods manufactured budget), Metode semi average, 27
163
P
I Penganggaran (budgeting), 3
Interface, 5 Penataan staf (staffing), 3
Pendapatan (revenue), 54
J Pengendalian (controlling), 3
Judgement, 23 Jam mesin Pengorganisasian
langsung (direct machine
(organizing), 3
hours), 169 Jam tenaga kerja
Perencanaan (planning), 3
langsung (direct labour
Perencanaan laba (profit
hours), 145 Jam reparasi
planning), 8 Persediaan,
langsung (direct repair
95
hours), 170
R
K Ramalan penjualan (sales
Kepemimpinan (leading), 3
forecasting), 21
211.
INDEX
T
Tenaga kerja langsung (direct
labour), 142 Tenaga kerja tak
langsung
(indirect labour), 142
Tingkat penggunaan standar
(standard usage rate), 113
Trend, 26
212.