1. Hicks MA, Tyagi A. Magnesium Sulfate. [Updated 2020 May 8]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554553/
2. Magnesium Sulfate 20% w/v solution for infusion - Summary of Product Characteristics
(SmPC) - (emc) [Internet]. Medicines.org.uk. 2021 [cited 16 January 2021]. Available
from: https://www.medicines.org.uk/emc/product/10132/smpc#gref
3) Cara Kerja MgSO4 dalam mekanisme channel
Sebagai penghambat kalsium menyebabkan vasodilatasi arteriol dan mencegah
vasospasme. NMDA merupakan reseptor glutamate, yaitu reseptor ligand gated yang
tersusun dari beberapa subunit yang membentuk saluran kation nonselective dan co
agonist asam amino glycine. Kekhusuan reseptor NMDA terletak pada kemampuan
memasukkan ion Ca2+ dan adanya ion MG2+ esktraseluler yang menutup celah
tersebut pada keadaan hiperpolarisasi membrane. Aktivitas reseptor NMDA akan
meningkat dengan berkurangnya konsentrasi magnesium di ekstraseluler
Efek relaksan Magnesium sulfat in vitro dan in vivo pada kontraktilitas uterus
manusia telah banyak dilaporkan. Karena magnesium adalah antagonis kalsium, ia
menurunkan konsentrasi kalsium intraseluler dan menghambat proses kontraksi. Pada
tahun 2002, meta-analisis berdasarkan 881 pasien tidak membuktikan adanya manfaat
pemberian Magnesium sulfat dibandingkan penggunaan plasebo pada persalinan
prematur. Saat obat melewati plasenta, ada kekhawatiran tentang keamanan janin.
Peningkatan risiko kematian perinatal dan efek samping neonatal termasuk gangguan
neurologis dan metabolik dilaporkan dalam beberapa uji coba menggunakan
pengobatan Magnesium sulfat dengan dosis tinggi Ini juga dapat mempengaruhi
sistem neuromuskuler ibu. Lebih dari konsentrasi serum 9 mg / dL, terdapat risiko
toksisitas tinggi yang mengakibatkan depresi pernapasan dan hilangnya refleks. Tidak
ada bukti lagi yang merekomendasikan obat ini sebagai agen tokolitik lini pertama.
Namun, ketika diberikan profilaksis dengan dosis rendah, dilaporkan memiliki efek
neuroprotektif neonatal dalam percobaan multisenter acak tetapi efek ini harus
dikonfirmasi di masa depan pada penelitian terkontrol acak besar.
Sumber :
1. Corinne Jeanne Amelie Catherine Hubinont. Prevention of Preterm Labour: 2011
Update on Tocolysis. Article in Journal of Pregnancy · November 2011
4) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2011 dan organisasi internasional lainnya
merekomendasikan dua regimen dari MgSO4 yaitu regimen Pritchard dan regimen
Zuspan. Regimen Pritchard adalah regimen yang didominasi intramuskular (IM)
dimana diberikan dosis awal 4gram secara IV dan 5 g IM pada kedua bokong dosis
pemeliharaan 5 g IM setiap 4 jam 19. Rejimen ini populer di rangkaian terbatas
sumber daya di mana pemberian magnesium sulfat secara IV mungkin tidak dapat
dilakukan. Untuk kelemahannya yaitu pasien akan merasa lebih nyeri dan resiko
infeksi yang tinggi. regimen Zuspan, yang diberikan sebagai dosis awal 4 g IV diikuti
dengan pemberiaan IV secara terus menerus 1 g / jam, lebih umum digunakan di
negara berpenghasilan tinggi. Tak satu pun dari rejimen rejimen lain, yang didasarkan
pada studi farmakologis respons-paparan standar. Akibatnya, regimen dosis
magnesium sulfat yang optimal tidak diketahui.3,4
Sumber :
Sumber :
1. Zaida Rahman, Asadul Mazid Helal. Facts about magnesium sulphate. Journal of enam
medical collage. 2014. Vol 3 (3)
2. Magnesium Sulphate to Prevent Cerebral Palsy following Preterm Birth. Scientific
Impact Paper No. 29 August 2011
MgSO4 dapat menjadi terapi tokolitik dimulai dengan dosis awal 4-6 gr secara intravana
yang diberikan selama 15-30 menit dan diikuti dengan dosis 2-4 gr/jam selama 24 jam.
Menurut literature review oleh Elliot, pemberiaam MgSO4 ini dapat menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. MgSO4 merupakan obat yang bersifat akut bukan kronis, sehingga
apabila pemberian telah dihentikan maka untuk pemberian selanjutnya akan menunjukkan
efikasi yang kurang baik. Selain itu tidak banyak bukti ilmiah mengenari pemberian MgSO4
pada PPI berulang. 5,6
Sumber