Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK DESENSITISASI

Oleh :

Sofia Amelia Litra (18006328)

ABSTRAK

Individu akan melakukan hal apapun untuk mencapai kehidupan efektif

dan terjauh dari masalah. Salah satu masalah yang sering dialami individu adalah

rasa takut terlalu berlebihan terhadap suatu hal atau objek. Ketakutan dapat

dicegah dan dipelajari dengan menggantikan aktivitas berlawanan dengan respon

ketakutan tersebut. Manusia merasakan kecemasan pada saat – saat tertentu

dengan tingkat yang berbeda – beda. Kecemasan dalam menghadapi sesuatu yang

tidak mengenakkan dengan intensitas yang kuat dan bersifat negatif akan

menimbulkan kerugian bahkan menggagu keadaan fisik dan psikis yang

bersangkutan sehingga menimbulkan fobia atau kecemasan. Pada pendekatan

konseling Behavioral terdapat teknikk yang dapat digunakan untuk mengurangi

kecemasan, ketegangan, fobia dan trauma yaitu dengan menggunakan teknik

desentisasi sistematik.

Keywords : desensitisasi, kecemasan, individu

A. PENDAHULUAN

Kecemasan merupakan sebuah problem psikologis yang ditujukan

dengan sikap khawatir terhadap suatu hal yang dipersepsikan kurang baik oleh

individu. Kecemasan adalah semacam kegelisahan, kekhawatiran dan


ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas. Model konseling Behavioral

dengan teknik desensitisasi sistematis berupaya mengkondisikan individu dari

yang tidak nyaman menjadi lebih tenang dan rileks dalam proses pembelajaran

sehingga model konseling tersebut diprediksikan mampu meminimalisasi

tingkat kecemasan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.

Kecemasan dalam menghadapi sesuatu yang tidak mengenakkan

dengan intensitas yang kuat dan bersifat negatif akan menimbulkan kergian

bahkan mengganggu keadaan fisik atau psikis yang bersangkutan sehingga

menimbulkan fobia dan kecemasan. Ada beberapa gejala kecemasan yang

bersifat fisik, yaitu jari – jari tangan dingin, detak jantung makin cepat,

berkeringat dingin, kepala pusing nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak,

dan sesak nafas. Sedangkan gejala yang bersifat psikis yaitu ketakutan merasa

akan ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tentram dan

ingin lari dari kenyataan.

Desensitisasi sistematis adalah salah satu teknik yang paling luas yang

digunakan dalam terapi tingkah laku. Desensitisasi sistematis digunakan untuk

menghapus tingkah laku atau respon yang berlawanan dengan tingkah laku

atau respon yang belawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapus itu.

Disensitisasi sistematis diarahkan kepada mengajar konseli untuk

menampilkan suatu respon yang tidak konsisten dengan kecemasan.

B. PENGERTIAN DESENTISASI SISTEMATIK

Teknik desensitisasi merupakan salah satu teknik yangs ering


digunakan dalam terapi tingkah laku.Teknik ini digunakan dengan
memadupadankan diantaranya memikirkan sesuatu,penenangan diri dan
membayangkan sesuatu. Teknik ini digunakan untuk membantu klien
mengurangi,menurunkan atau mengumpulkan kepekaan hang berlebihan
terhadap suatu perangsang tertentu misal jijik,cemas,yang berlebihan turhadap
suasana,keadaaan atau benda tertentu (Taufik dan Yeni,2017).

C. TUJUAN TEKNIK DISENTISASI


Tujuan dari teknik desensitisasi sistematis (Lutfi Fauzan, 2008: 57)
adalah,Mengajar konseli untuk memberikan respon yang tidak konsisten
dengan kecemasan yang dialami. Menurunkan sensitivitas emosional yang
berkaitan dengankecemasan, kelainan pribadi atau masalah sosial.
Menurut Sofyan Willis (2004: 71) teknik desensitisasi sistematis
bertujuan mengajarkan konseli untuk memberikan respon yang tidak
konsisten dengan kecemasan yang dialami konseli. Teknik ini
mengajarkan konseli untuk santai dan menghubungkan keadaan santai itu
dengan membayangkan pengalaman yang mencemaskan, menggusarkan,
atau mengecewakan. Situasi yang dihadirkan disusun secara sistematis dari
yang kurang mencemaskan hingga yang paling mencemaskan.
D. Tahapan Pelaksanaan Teknik Desensitisasi Sistematis
Langkah-langkah pelaksanaan desensitisasi menuruti Taufik dan Yeni
(2017) adalah :
1. Menjelaskan kepada klien perlunya teknik desensitisasi dilakukan.
Penjelasan meliputi pentingnya teknik desensitisasi
dilakukan,pengertian,tujuan dan manfaat.
2. Menbuat urutan jenjang ketakuan atau kecemasan dimulai dari yang
paling ringan
3. Latihan penenangan sederhana
4. Melaksanakan desensitisasi urut jenjang yang pertama
5. Mengadakan evaluasi berkenaaan dengan perasaan ketakutan klien dan
tindak lanjut
E. KESIMPULAN
Teknik desensitisasi sitematis merupakan salah satu teknik perubahan
perilaku yang didasari oleh teori atau pendekatan behavioral klasikal.
Perhatian behavioral adalah pada perilaku yang nampak, sehingga terapi
tingkah laku mendasarkan diri pada penerapan teknik dan prosedur yang
berakar pada teori belajar yakni menerapkan prinsip-prinsip belajar secara
sistematis dalam proses perubahan perilaku menuju kearah yang lebih
adaptif.
Tujuan dari teknik desensitisasi sistematis (Lutfi Fauzan, 2008: 57)
adalah,Mengajar konseli untuk memberikan respon yang tidak konsisten
dengan kecemasan yang dialami. Menurunkan sensitivitas emosional yang
berkaitan dengankecemasan, kelainan pribadi atau masalah sosial.

KEPUSTAKAAN

Taufik dan Yeni Karneli. (2017). Teknik dan laboratorium konseling. Padang :
BK FIP UNP

Lutfi Fauzan. (2008). Prosedur Pelemahpekaan Berangsur Terhadap Gangguan


Phobia dan Kecemasan. Laporan Penelitian. FIP-BK Universitas Negeri
Malang.
Sofyan Willis. (2004). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai