Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
OLEH: M. Makbul
UIN Alauddin Makassar
makbulm013@gmail.com
Abstrak
Dalam tulisan ini dijelaskan mengenai pengertian filsafat ilmu, kasifikasi ilmu,
ciri-ciri ilmu, sistem kerja keilmuan. Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat
ilmiah. Ilmu merupakan cabang dari pengetahuan, dimana filsafat ilmu ialah suatu
usaha akal manusia yang teratur dan taat mengenai asasnya untuk menuju
Pendahuluan
Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi atas segala sesuatu, sehingga
dari suatu pemikiran manusia saja, pengetahuan juga ada yang berasal dari
serta mengembangkan diri sesuai dengan harkat dan martabat serta keberadaannya
daya pikirnya, sehingga mampu membedakan mana yang riil dan mana yang ilusi.
Orang Yunani awalnya sangat percaya pada dongeng dan mitos. Seiring dengan
menjadi pola pikir yang berdasar pada pengalaman, rasio dan dibuktikan
terdapat pada dirinya sangat dipengaruhi pula oleh tingkatan kemampuan, ilmu
tindakan yang tepat . penalaran manusia yang tinggi dan pemanfaatan pendekatan
yang dihadapi. Kemampuan dan ilmu manusia baru dapat arti kalau mereka
dalam kontesks yang sebenarnya dan bertindak atas penalaran yang kuat untuk
1. Pengertian Filsafat
Filsafat dalam bahasa Inggris yaitu philosophy, istilah filsafat bersal dari
bahasa yunani: philosophia yang terdari dua kata yaitu, philos(cinta) dan shopia
yang berarti kearifan dan kebijaksanaan, cakupan pengertian sophia yang semula
itu ternyata luas sekali. Dahulu sophia tidak hanya berarti kearifan saja, melainkan
Dalam buku falsafat ilmu yang ditulis Amsal Bakhtiar yang mengutip dari
yang ada, sebab, asal, dan hukumnya (Amsal Baktiar, 2012: 5).
yang perlu kita ketahui agar dapat memahami akata filsafat ini dari berbagai sudut
menjelaskan bahwa filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan
bahwa filsafat merupakan pengetahun otonom yang yang perlu dikaji oleh
untu berfilsafat agar dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Kemudian secara rinci
Immanuel Kant menerangkan bahwa filsafat adalah ilmu dari segala pengetahuan,
yang mencakup didalamnya berbagai persoalan yang meliputi: Apa yang dapat
kita ketahui?, apa yang boleh kita kerjakan?, sampai dimana pengahrapan kita?
dan berkenaan dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya materi maupun immateri
sistem dalam berfikir secara logika dengan melibatkan segala aspek yang ada,
mulai dari hakikat sesuatu, cara mengetahui, dan nilai guna sesuatu tersebut.
2. Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari rasa kagum manusia akan alam yang dihadapinya.
Manusia dibekali hasrat ingin tahu, dan sifat ingin tahu tersebut telah dapat
ditemukan manusia sejak masih kanak kanak. Pertanyaan pertanyaan apa ini,
mengapa begini, kenapa bisa terjadi akan diemukan sepanjang sejarah manusia
dan dengan dorongan rasa inin tahu berupaya ingn menjawab setiap pertanyaan
Istilah ilmu berasal dari bahasa arab dan dipakai didalam alquran dengan
akar kata ain, lam, dan mim. Kata ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa
indonesia dengan arti pengetahuan. Dan kata ilmu itu sendiri diserap dan
dipergunakan pula dengan makna yang berbeda. Karena hubungan keduanya yang
sangat erat, maka kadang pelajar tidak membedakan maknanya. Suatu keadaan
yang tidak seharusnya tidak dialami oleh seorang mahasiswa atau peneliti.
dalam kalbunya, atau dalam ungkan sederhana bahwa pengetahuan adalah segala
atau mengalami dsbg, kenal; mengindahkan atau peduli, mengerti; pandai, cakap;
insaf, atau sadar. Sedangkan ilmu diartikan: pengetahuan tentang sesuatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
menerangkan gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu (Abd. Muis Salim dkk,
2009: 45).
Dalam kajian kefilsafatan ilmu mengandung tiga makna yaitu ilmu sebagai
produk, ilmu sebagai metode, dan ilmu sebagai proses. Sebagai produk
kebenarannya dan diperoleh melalui pemikiran yang logis dalam bentuk metode
ilmiah. Sebagai metode adalah serangkaian proses cara kerja dan langkah
penelitian yang menghasilkan ilmu (Abd. Muis Salim dkk, 2009: 45).
bagian dari pengetahuan dengan disiplin khusus dan mampu berdiri sendiri
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat penegtahuan secara spesifik yang
pengetahuan, dimana filsafat ilmu ialah suatu usaha akal manusia yang teratur dan
mencoba menjelaskan rahasia alam semesta, agar gejala alamiah tersebut tidak
yaitu; 1. Penegtahuan yang baik dan yang buruk, ataun disebut etika. 2.
Pengetahuan yang indah dan tidak indah atau estetika. 3. Penegtahuan yang benar
Pada hakikatnya filsafat ilmu dapat ditelusuri dari empat hal sebagai
berikut:
diperoleh. Ilmu pengetahuan diperoleh dari pengalaman (emperi) dan akal (ratio).
Akhirnya timbul paham atau aliran yang disebut empirisme dan rasonalisme.
yang tokoh tokoh diataranya David Hume dan Jhon Locke. Sedangkan aliran
rasionalisme menyusun teorinya berdasarkan rasio. Tokoh tokoh liran ini seperti,
mensitesakan deduksi dan induksi yaitu Immanuel Kant. (Imam Gunawan, 2016:
4).
Menurut Kant apa yang kita tangkap dengan panca indera itu hanya
tangkp dengan panca idra disebut neomenon. Apa yang dapat ditangkap dengan
panca idra memang penting namun tidak hanya sebatas sampai disitu saja. Sesuatu
yang dapat kita tangkap dengan panca indra adalah hal-hal yang berada didalam
ruang dan waktu dan sesuatu yang berada diluar ruang waktu diluar panca indra
kita. Itu terdiri dari tiga ide regulatif yakni: a. Ide kosmologis, yaitu tentang alam
semesta yang tidak dapat dijangkau dengan panca indra, b. Ide tentang jiwa
manusia, c. Ide Teologis yaitu tentang Tuhan sang pencipta alam semesta. (Imam
3. Strukturnya
Sesuatu yang ingin kita ketahui adalah objek. Diantara dua hal tersebut seolah
olah terdapat garis demarkasi. Sebenarnya garis tersebut dijembatani oleh dengan
4. Keabsahan
yang disebut seseorang benar belum tentu benar bagi orang lain. Olehnya itu ada
beberapa teori untuk menentukan kriteria ukuran sebuah kebenaran. Dalam hal
ini, tiga teori untuk mengungkapkan kebenaran yaitu; teori korespondensi, teori
filsafat ilmu merupakan bahagian dari filsafat yang mengkaji secara mendalam
Klasifikasi Ilmu
Menurut objek ilmu terbagi menjadi tiga bagian yaitu ilmu alam. Ilmu
1. Ilmu-ilmu Alam
Ilmu alam disebut juga dengan natural sciences adalah ilmu yang
mempelajari susunan benda dan perkembangannya, sumber ilmu ini adalah alam,
dimana manusia mendorong rasa ingin tahunya untuk menyingkap rahasia alam.
Agar dapat mempertanggung jawabkan kebenarannya maka ditetapkanlah
Dengan cara ini maka manusia dapat menyingkap rahasia alam semesta dan
2. Ilmu-ilmu Sosial
manusia, antara manusia dengan kelompok manusia serta sifat dan perubahan
3. Humaniora
Ciri-ciri Ilmu
mendapatkan hasil yang dapat dakui keabsahannya maka terdapat ciri-ciri ilmu
dalam upaya menjelaskan sesuatu teori . dengan kata lain teori dipergunakan
sebagai alat utuk menjelasakan gejala dari kehidupan sehari-hari, ciri sistematis
Teori
Hukum
Hipotesa
a. Presepsi sehari-hari
b. Observasi
c. Hipotesis
e. Teori
Keseluruhn dalil atau hukum yang tidak bertentangan satusama lain dan
sampai kepada teori yang pada muaranya jika dikelompokan menjadi cabang ilmu
ilmu adalah hal yang sangat penting sehinga ilmu dapat dijelaskan karena
2. Bisa Dipertanggungjawabkan
a. Sistem Aksiomatis
gejala sehari-hari mulai dari kaidah umum atau rumus umum menuju rumus
konkret.
b. Sistem Empirik
ke umum.
c. Sistem Semantik/Linguistik
Sistem ini kebenarannya didapatkan dengan menyusun preposisi-preposisi
secara ketat, umumnya menggunakan metode ini adalah ilmu bahasa . (Imam
Gunawan, 2016: 9)
sifat wajib ilmu, karena setiap tahapannya tersusun secara jelas dengan objek yang
jelas. Hal ini pada hakekatnya jelas dapat dilakukan sebagaiman telah dijelaskan
ditambah dengan tolak ukur ilmu pengetahuan telah disusun sesuai denga jenis
dan bidangnya maka hal ini membuat ilmu harus dapat dipertanggung jawabkan.
tetapi antar subjek kegiatan ilmiah. Dengan kata lain ilmu pengetahuan harus
suatu pengetahuan yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah
tersebut tidak lagi merupakan misteri. Untuk itu ilmu membatasi ruang jelajah
keilmuan meliputi segenap gejala yang dapat ditangkap oleh pengalaman manusia
melalui panca inderanya (Jujun S Sumntri, 21: 65-68) Adapun ciri-ciri ilmu yaitu:
dan pragmatis.
6. Kebenaran ilmiah tidaklah bersifat difinitif, suatu teori keilmuan yang
dipandang benar pada kurun waktu tertentu, mungkin saja salah dalam
faktor di luar ilmu juga ikut berpengaruh, tetapi harus diupayakan agar
prasangka-prasangka subjektif.
19. Progresif; suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh
20. Universal; berlaku umum (untuk semua orang atau untuk seluruh dunia).
Jawaban atas pertanyaan apakah sesutu hal itu layak atau tidak layak
Dari ciri ciri sebagaimana yang dijabarkan oleh Jujun S Sumantri, kaidah
keilmuaan sangat syarat dengan metode ilmiah yang digunakan. Dimana metode
ilmiah, inilah yang menjadi kata kunci dalam ilmu. Metode yang ilmiah akan
menghasilakan pengetaahuan yang bersifat ilmiah yang kita fahami sebagai ilmu.
data empiris. Dan jika dilakukan penelitian yang sama dengan kondisi yang sama
maka hasilnya sama dengan sebelumnya. Dan terbuka diuji oleh siapa saja yang
diperlukan pula sistem, yaitu hubungan secara fungsional dan konsisten antara
kesatuan yang utuh. Hubungan yang demikian itu tidak lain adalah dalam rangka
adalah hal-hal yang sangat menentukan bagi tercapainya kebenaran ilmiah. Sistem
ini mempunyai daya kerja aktif yang menggerakkan dan mengarahkan langkah-
kontinuitas dan konsistensi daya kerja metode itu mampu mencapai tujuan akhir
sistem kerja keilmuan yaitu terdiri atas dua yaitu pendekatan deduktif dan
karya ilmiah dalam menyusun kerangka berpikir yang lebih sistematis (Jujun S
Berdasarkan metode pendekatan itu pula maka tahapan dari sistem kerja
dengan fakta empiris dan diolah dengan bantuan analisis statistik untuk
ilmiah atau ilmu. Teori teori yang disusun kemudian dikelompokkan sesuai
klasifikasinya akan menjadi cabang ilmu yang sifatnya selalu akan dikembangkan.
BAB V
PENUTUP
mencoba menjelaskan rahasia alam semesta, agar gejala alamiah tersebut tidak
lagi menjadi misteri. Menurut objek ilmu terbagi menjadi tiga bagian yaitu ilmu
alam. Ilmu sosial, dan humaniora. kaidah keilmuaan sangat syarat dengan metode
ilmiah yang digunakan. Dimana metode ilmiah, inilah yang menjadi kata kunci
dalam ilmu. Pada hakikatnya sistem kelimuan adalah bagaimana formulasi dalam
ilmiah atau ilmu. Teori teori yang disusun kemudian dikelompokkan sesuai
klasifikasinya akan menjadi cabang ilmu yang sifatnya selalu akan dikembangkan
Bibilography
Baktiar, Amsal Filsafat Ilmu Cet XI, Jakarta; Rajawali Pers, 2012.
Fautanu, Idzam Filsafat Ilmu Teori dan Aplikasi Cet. I, Jakarta: Rerferensi 2012.
Gunawan Imam Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik Cet. IV, Jakarta:
2014.
Indonesia, 2001.