SKRIPSI
Oleh :
Oleh:
SURI ANOM AZHARI
1510070110030
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
penelitian yang berjudul “Posisi Letak Foramen Mentale Pada Gigi Anak Usia
penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam meraih
Baiturrahmah.
Dalam kesempatan ini dengan tulus dan segala kerendahan hati penulis
Ibu Resti Iswani drg. Sp.RKG selaku pembimbing pertama dan Utmi Arma, Dr.
drg. MDSc, selaku pembimbing kedua yang telah begitu sabar dalam memberikan
akademik yang selalu memberikan motivasi. Seluruh staf pengajar, pegawai tata
Baiturrahmah.
Teristimewa terima kasih kepada kedua orangtua yang penulis cintai dan
sayangi, ibunda Basrina Basir dan ayahanda Azhari, yang telah membesarkan,
yang tak terhingga, kepada saudara Kandung Ku Urip Azhari, S.Hut., M.Si,
iii
M.H., M.Kn, serta kepada para sahabatku, yang telah memberikan semangat, doa,
angkatan yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan kepada penulis
karunia-Nya kepada kita semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta
dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang
memerlukan.
Penulis
iv
ABSTRAK
Foramen mentale merupakan bagian dari struktur anatomi yang terdapat pada
kedua sisi mandibula. Foramen mentale dilewati oleh arteri, vena, dan nervus mentalis
yang merupakan cabang dari nervus alveolaris inferior. Identifikasi dan pemahaman
lokasi foramen mentale secara klinis sangat penting dalam praktik kedokteran gigi, antara
lain dalam melakukan anastesi lokal untuk pembedahan dan untuk pencabutan gigi
premolar rahang bawah. Kegagalan menentukan letak foramen mentale saat anestesi
nervus mentalis dapat menyebabkan daerah yang akan dilakukan pembedahan atau
pencabutan tidak teranastesi secara efektif dan juga dapat menyebabkan kerusakan saraf
ataupun pembuluh darah pada regio tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
posisi letak foramen mentale pada gigi anak-anak.
Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif kuantitatif dengan
menggambarkan suatu kasus menggunakan cara pendekatan cross sectional. Penelitian ini
melibatkan 72 sampel yang terdiri dari anak-anak usia 8-12 tahun yang memenuhi kriteria
inklusi dan menjadi subjek penelitian yaitu 42 sampel. Hasil penelitian yang didapatkan
kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram dengan cara pengamatan analisis
secara statistik dengan aplikasi Excel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada anak-anak mempunyai presentase
letak foramen mentale tertinggi adalah posisi 3 (Antara premolar pertama dan premolar
kedua rahang bawah) pada perempuan berjumlah 19 (76%) pada laki-laki berjumlah 16
(94%), dan yang paling rendah pada Posisi 2 (Segaris lurus dengan gigi premolar pertama
rahang bawah) pada perempuan berjumlah 2 (8%), dan posisi 4 (Segaris lurus dengan
premolar kedua rahang bawah) pada perempuan berjumlah 4 (16%) pada laki-laki
berjumlah 1 (6%).
Kata Kunci : Radiografi panoramik, foramen mentale, Posisi letak, jenis Kelamin.
v
ABSTRAK
The foramen mentale is a part of the anatomical structure that found on two sides
of the mandibula. It is passed by the arteries, veins, and mental nerves which is a limb of
the inferior alveolar nerve. Clinical identification and understanding of the location of the
foramen mentale is very important on dental practice, including in performing local
anesthesia for surgery and extraction of mandibular premolar teeth. An unsuccessful to
locate the foramen mentale during mental nerve anesthesia can cause an area to be
operated and the extraction is not anesthetized effectively and can cause nerve or blood
vessel defect. The purpose of this study is to determine the position of the foramen
mentale on the teeth of children.
This type of research is quantitative descriptive observational by describing a
case by using the cross sectional approach. The research involved 72 samples consist of
children from 8 to 12 years old who fulfilled the inclusion criteria and became the
research subject 42 samples. Result of the research will be presented in tables and
diagrams of statistical analysis observations by using the Microsoft Excel application.
The results indicate that the children who had the highest percentage of foramen
mentale were position 3 (Among the mandibular first premolar teeth and second premolar
teeth) in women referred to 19 (76%) in men as 16 (94%), and the lowest as 2 on the
mandibular premolar teeth) in women as 2 (8%), and position 4 (parallel to the
mandibular second premolar) in women as 4 (16%) in men by 1 (6%).
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Depan ................................................................................................ i
Halaman Persetujuan ................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Abstrak ........................................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................. vi
Daftar Isi ........................................................................................................ vii
Daftar Tabel .................................................................................................... viii
Daftar Gambar ............................................................................................... ix
Daftar Diagram .............................................................................................. x
vii
3.5 Defenisi Operasional Variabel ............................................................................. 20
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 20
3.7 Alat dan Bahan .................................................................................................... 20
3.7.1 Alat .......................................................................................................... 20
3.7.2 Bahan ....................................................................................................... 21
3.8 Cara Kerja ........................................................................................................... 21
3.9 Alur Penelitian .................................................................................................... 22
3.10 Analisis Data ..................................................................................................... 22
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1 : Posisi Letak Foramen Mentale Pada Gigi Anak Usia 8-12
Tahun .......................................................................................... 23
x
BAB 1
PENDAHULUAN
pada kedua sisi mandibula. Foramen mentale dilewati oleh arteri,vena, dan nervus
bervariasi terhadap apeks gigi premolar. Foramen mentale terletak pada korpus
mandibula dalam arah vertikal berada dipertengahan antara batas sebelah bawah
mandibula dan puncak alveolar seringkali dijumpai lebih dekat ke batas sebelah
bawah, khususnya pada individu yang lebih muda. Saluran yang terbuka pada
foramen mentale memiliki arah kesebelah luar, ke atas dan terbuka pada sudut
permukaan mandibula sebelah luar serta tepi foramen yang tajam pada lingkaran
yang berjarak 28 mm dari midline mandibula dan berjarak 14-15 mm dari batas
dan 3,4 mm (vertikal), merupakan tempat keluar saraf dan pembuluh darah
mentalis, saraf mentalis mempersarafi gigi, bibir, gingiva pada rahang bawah dan
tinggi rata-rata foramen mentale adalah 3,47 ± 0,71mm (kisaran 2,5mm hingga
5,5mm) dan lebar rata-rata 3,59 ± 0,8mm (kisaran 2mm hingga 5,5mm). Lebar
1
2
bulat dengan diameter rata-rata 1,68mm dan oval diameter panjang rata-
rata 2,37mm. Diameter rata-rata foramen mentale dinyatakan pada lebar 3,5mm.
Foramen mentale ditemukan lebih dekat dengan alveolar ridge pada anak-anak
yang giginya belum erupsi. Pada saat gigi sudah erupsi foramen mentale mulai
turun ketengah-tengah antara batas atas dan batas bawah, terlihat sebagai daerah
radiolusen berbentuk bulat atau oval dekat apeks gigi premolar, yang dapat
penting dalam praktik kedokteran gigi, antara lain untuk kepentingan anastesi
dalam rangka pencabutan gigi anterior sampai gigi premolar rahang bawah.
Kegagalan dalam menentukan letak foramen mentale saat anestesi nervus mentalis
dapat menyebabkan anastesi pada daerah yang akan dilakukan pembedahan atau
mentale selama bayi dan anak-anak. Sebelum erupsi gigi, biasanya foramen
mentale ditemukan lebih dekat dengan ridge alveolar, ketika gigi mulai erupsi
foramen mentale mulai turun ke tengah-tengah antara margin atas dan batas
bawah, pada orang dewasa yang sudah mempunyai gigi dan waktu yang lama,
foramen mentale bergerak agak dekat dengan perbatasan inferior secara relatif.
Dalam usia tua penurunan tulang semakin besar karena terjadinya hilangnya gigi
3
dan resorpsi tulang alveolar, foramen mentale bergerak relatif menuju ridge
umur 6-12 tahun suku Jawa mempunyai presentase letak foramen mentale
tertinggi adalah posisi 3 (antara premolar pertama dan premolar kedua rahang
bawah) yaitu berjumlah 16 (80%), dan yang paling rendah yaitu posisi 5 (antara
premolar kedua dan molar pertama rahang bawah) berjumlah 1 (5%), dan posisi 2
(di bawah Apeks premolar pertama) berjumlah 1 (5%). Pada orang dewasa posisi
presentase letak foramen mentale tertinggi adalah posisi 4 (apikal premolar kedua
adalah posisi 3 (segaris lurus dengan premolar kedua rahang bawah) yaitu
posisi 3 (segaris lurus dengan premolar kedua rahang bawah) yaitu 72,5%,
Foramen mentale dibedakan menurut jenis ras dan ditemukan pada variasi
letak, bentuk serta ukuran, foramen mentale antara ras di dunia baik ras Melayu,
Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Posisi foramen mentale pada populasi suku
bangsa Mongoloid adalah segaris dengan longitudinal dari premolar kedua bawah,
4
pada suku Negroid letaknya lebih ke distal dari premolar kedua sedangkan pada
populasi suku bangsa Kaukasoid letaknya lebih ke mesial dari suku Mongoloid,
memperlihatkan rahang atas dan rahang bawah, serta struktur anatomis berdekatan
dalam satu film, salah satu anatomi jaringan rongga mulut yang perlu diketahui
dan dipahami dengan baik adalah foramen mentale, yang sangat erat hubungannya
dipengaruhi oleh etnis, ras, usia, dan jenis kelamin (meskipun jenis kelamin dalam
populasi yang sama belum terlihat), namun sangat penting diketahui pada saat
mentale yang dipengaruhi oleh usia, maka mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian tentang posisi letak foramen mentale terhadap gigi anak usia 8-12 tahun
Bagaimana posisi letak foramen mentale pada gigi anak berusia 8-12 tahun
Untuk mengetahui bagaimana posisi letak foramen mentale pada gigi anak
1 Bagi Penulis
mentale terhadap gigi anak berusia 8-12 tahun dilihat dari foto panoramik di
RSGM Baiturrahmah.
2 Bagi Institusi
selanjutnya, untuk menentukan posisi letak foramen mentale terhadap gigi anak
TINJAUAN PUSTAKA
terletak di tengah-tengah antara superior dan inferior antara tepi atas dan bawah
dari korpus mandibula. Pada mandibula yang sudah bergigi, letak foramen
mentale paling sering di jumpai yaitu di bawah gigi premolar kedua, dan sedikit di
bawah aspek dari akar gigi. Letak dan posisi foramen mentale tidak tetap dan bisa
juga terletak di antara premolar pertama dan gigi premolar kedua. Adanya resorbsi
tulang alveolar dan hilangnya gigi, foramen mentale dapat dijumpai dekat dengan
puncak perbatasan alveolar. Saat anak-anak sebelum gigi molar pertama erupsi
sempurna, biasanya langsung terletak di bawah gigi molar sulung pertama dan
Melalui foramen mentale dapat keluar pembuluh darah dan saraf, yaitu arteri,
vena dan nervus mentalis merupakan cabang nervus alveolaris inferior. Foramen
memudahkan pembedahan, anestesi lokal dan prosedur invasif saat dokter gigi
6
7
independent dengan bantuan alat viewer dengan menggunakan metode blind test.
terhadap gigi premolar pertama, premolar kedua, dan molar peratama rahang
bawah dan hasilnya dikelompokkan (Supriyadi, 2012 sit all Al jaser 1998) sebagai
berikut :
Posisi 3 : Diantara gigi premolar pertama dan premolar ke dua rahang bawah.
8
Posisi 5 : Diantara gigi premolar ke dua dan gigi molar pertama rahang bawah.
Gambar 3. Anatomi mandibula dari sisi depan (Sumber : Juodzbalys, et al, 2010.
Anatomy of mandibular vital structures. Part II : Mandibular incisive
canal, mental foramen and associated neurovascular bundles in relation
with dental implantology. Journal of Oral & Maxillofacial Res; hal. 5)
dan gambarannya dapat dijumpai lebih rendah, sama atau lebih tinggi dari apeks
akar premolar. Berbagai variasi posisi foramen mentale sehubungan dengan akar
premolar dapat dilihat pada gambar 2 yaitu metode konvesional yang posisi
foramen mentale ada kaitannya dengan apeks gigi yaitu (Juodzbalys., et al, 2010):
Posisi 4 : Berada diantara premolar ke dua dan molar pertama rahang bawah.
Jarak dari foramen mentale ke garis tengah rahang bawah (perkiraan jarak
28 mm), jarak dari foramen mentale ke perbatasan inferior (14 sampai 15 mm)
dengan akar gigi, bentuk foramen mentale dapat bulat atau oval, diameter adalah
1,68-3,5 mm, prevalensi posisi foramen pada bidang horizontal untuk penduduk
foramen mentale berada lebih dekat dengan tepi atas mandibula. Gigi mulai
erupsi, foramen mentale tepat berada di tengah antara tepi atas dan tepi bawah
mandibula. Hal ini karena adanya pertumbuhan tulang alveolar untuk tempat
erupsinya gigi. Pada mandibula yang tidak bergigi, terjadinya resorbsi tulang
1. Dalam pemberian anestesi lokal untuk blok nervus mentalis arah jarum
kedua serta variasi dalam posisi dan jumlah foramen mentale mempengaruhi
posisi foramen mentale secara klinis tidak dapat diandalkan dan kurang
akurat karena tidak dapat divisualisasikan secara klinis atau teraba secara
11
manual. Sebaliknya deteksi foramen mentale yang bisa dilakukan jauh akurat
posisi relatif dari foramen mentale dari tingkat pertengahan menuju batas
6. Apeks dari premolar yang ditemukan sangat dekat dengan foramen mentale.
pengisian saluran akar dapat menyebabkan kerusakan dan iritasi pada nervus
Foramen mentale adalah sebuah foramen yang berbentuk oval atau bulat
diantara premolar, kurang lebih pertengahan antara crest alveolar dan batas bawah
mandibula. Bentuk foramen mentale biasanya oval dan kurang dari itu berbentuk
bulat. Ukuran kisaran diameter foramen mentale dari 2,5-5,5 mm rata-rata adalah
mengikuti suatu pola, walaupun ada variasi pada saat tahapan pola yang berbeda.
Usia kapan tahap-tahap pertumbuhan ini terjadi dan berakhir adalah bervariasi
dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri dari
perbedaan ras/etnis atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, kelainan genetik,
diproyeksikan pada gigi- gigi posterior (premolar pertama, premolar kedua, molar
pertama rahang bawah) dan hasilnya diklasifikasikan menjadi 6 posisi. Metode ini
ke lateral menuju kartilago Meckel. Ossifikasi terjadi sangat cepat pada masing-
alveolaris inferior serta nervus insisivus, dimulai pada minggu ke enam setelah
Pada saat lahir, korpus mandibula berisi soket insisif, caninus, dan molar
sulung rahang bawah yang tidak jelas batasnya. Kanalis mandibula ukurannya
sangat besar dan berada didekat tepi (tulang kortikal) mandibula. Sedangkan
foramen mentale berada di bawah soket gigi molar pertama sulung. Sudut pada
Setelah umur dua tahun, korpus mandibula semakin memanjang pada arah
tempat untuk tambahan tiga gigi permanen. Sedangkan dari arah vertikal
akan menjadi tempat pertumbuhan akar gigi sulung dan perkembangan gigi
pertengahan antara batas atas dan bawah mandibula, sedangkan kanalis mandibula
pemanjangan korpus mandibula yang nantinya tempat ini akan digunakan untuk
erupsinya gigi-gigi molar permanen. Saat tua penurunan tulang semakin besar
dapat diprediksi dengan lebih pasti. Melalui pemeriksaan radiografik akan dapat
diperoleh gambaran lokasi suatu obyek secara tepat. Radiografi panoramik adalah
teknik radiografi ekstra oral yang dapat memperlihatkan rahang atas dan rahang
bawah sekaligus, serta struktur anatomis yang berdekatan dalam satu film. Teknik
penilaian menyeluruh, salah satunya dapat menentukan posisi dan bentuk foramen
Posisi 1
Posisi 2
Posisi 3
Posisi 4
Posisi 5
Posisi 6
Hasil
Gambar 7. Kerangka Konsep Peneliti.
Posisi 3 : Diantara gigi premolar pertama dan premolar ke dua rahang bawah.
Posisi 5 : Diantara gigi premolar ke dua dan gigi molar pertama rahang bawah.
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi penelitian adalah semua data foto panoramik pasien berusia 8-12
Padang, sampel yang didapatkan dari tahun 2018 sampai tahun 2020 yang
berjumlah 42 pasien.
Kriteria Sampel :
a. Kriteria Inklusi
jelas.
b. Kriteria Ekslusi
17
18
RSGM Baiturrahmah Padang dari tahun 2018 sampai tahun 2020. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini dengan cara cross sectional. Cross sectional yaitu
suatu penelitian yang akan dilakukan hanya pada satu waktu, tiap subjek
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2
Keterangan:
N = Ukuran populasi
bisa ditolerir; p=0,1 (Nilai p = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar nilai
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. 𝑑 2
72
𝑛=
1 + 42. 0,12
72
𝑛= = 42 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛
1 + 72.0,01
19
Melihat posisi foramen mentale pada anak usia 8-12 tahun di RSGM
Baiturrahmah.
3.7.1 Alat
a. Penggaris
c. Laptop
20
3.7.2 Bahan
kelamin.
mentale.
test.
Pengolahan Data
Penyajian Data
Data sekunder yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram dengan cara
Hasil penelitian tentang posisi letak foramen mentale pada gigi anak
berumur 8-12 tahun dilihat dari foto panoramik dari tahun 2018 sampai tahun
Posisi 3 : Diantara gigi premolar pertama dan premolar ke dua rahang bawah.
Posisi 5 : Diantara gigi premolar ke dua dan gigi molar pertama rahang bawah.
22
23
tertinggi adalah posisi 3 (Antara premolar pertama dan premolar kedua rahang
dan yang paling rendah pada Posisi 2 (Segaris lurus dengan gigi premolar pertama
rahang bawah) pada perempuan berjumlah 2 (8%), dan posisi 4 (Segaris lurus
dengan premolar kedua rahang bawah) pada perempuan berjumlah 4 (16%) pada
100
90
80
70
60
50 Laki-laki
40 Perempuan
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6
Diagram 1. Grafik posisi letak foramen mentale pada gigi anak usia 8-12 tahun.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini telah dilakukan dan bertujuan untuk mengetahui posisi letak
foramen mentale pada anak usia 8-12 tahun sebanyak 42 sampel yang merupakan
hasil foto panoramik pasien di Instalasi Radiologi RSGM Baiturrahmah dari tahun
2018-2020.
kraniofasial maka bentuk muka akan semakin lebar sehingga letak foramen
mentale akan berkembang ke arah posterior. Posisi foramen mentale akan lebih ke
24
akan digunakan untuk tempat erupsinya gigi-gigi molar permanen. Posisi letak
2010).
berhubungan dengan kebiasaaan cara makan yang berbeda pada beberapa daerah
suatu pola, walaupun ada variasi pada saat tahapan pola yang berbeda. Usia kapan
tahap- tahap pertumbuhan ini terjadi dan berakhir adalah bervariasi antar individu
5.1 Kesimpulan
bahwa posisi letak foramen mentale pada anak- anak usia 8-12 tahun dilihat dari
foto panoramik di RSGM Baiturrahmah paling banyak pada posisi 3 yaitu antara
premolar pertama dan premolar kedua rahang bawah dan posisi yang paling
sedikit adalah posisi 2 yaitu segaris lurus dengan gigi premolar pertama rahang
bawah dan posisi 4 segaris lurus dengan premolar kedua rahang bawah.
5.2 Saran
perbedaan.
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Aher, V, Pillai, P, Ali, FM, Mustofa, M, Ahire, M, Mudhol, A & Kadri, M., 2012,
Anatomical position ofmental foramen: a review. Global Journal of
Med and Public Health. Hal. 49-52
Al-Juboori, MJ, Al-Wakeel, HA, Yun, CM & Wen, FS., 2013, Location of mental
foramen among Malaysia populations : retrospective study by using
orthopantomogram. World journal of medicine and medical science
research.
Anggraini, R., 2012, Radiografis Letak Foramen Mentalis Pada Anak – Anak Dan
Dewasa Suku Jawa. Jember: Fakultas Kedokteran Gigi Jember.
Dewi, GSN., 2009, Evaluasi Radiografis Letak Foramen Mentalis Pada Suku
Jawa dan Suku Papua di Jember. Jember: Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember.
Hasan, T., 2012, Mental foramen morphology: a must know in clinical dentistry.
Journal of the pakistan dental association, vol. 21, no. 3.
Neiva, RF, Gapski, R, & Wang, HL., 2004, Morphometric analysis of implant-
related anatomy in caucasian skulls. Journal periodontol.
Ngeow, WC, & Yuzawati, Y.,2003, The location of the mental foramen in a
selected Malay population. Journal of Oral Science, vol. 45, No 3.
Hal. 171-175.
Peterson., 2008, Gray’s Anatomy of the Human Body. Journal of the American
Medical Association.
Rupesh, S, Jasmin, JW, Anna, SJ, Joy, T, Prasad, AR, & Reddy, V., 2011,
Radiographic Study of the Location of Mental Foramen in a
Randomly Selected Asian Indian Population on Digital Panoramic
Radiographs. Journal of Medical Sciences.
Shah, PP, Parikh, KK, Shah, MJ, & Khan, F., 2013, Radiographic study of mental
foramen in a selected Indian pipulation in Kheda District, gujarat.
Journal of Indian academy of oral medicine and radiology.
Singh, R, & Srivastav, AK., 2010, Study of position, shape size and incidence of
mental foramen and accessory mental foramen in Indian adult
human skulls. Int. Journal Morphol.
Supriyadi, 2012, Posisi Foramen Mentalis Pada Suku Jawa dan Madura:
Penelitian Radiografi. the Indonesian journal of healthy Science.
Wheeler & Russel, C., 2010, Dental Anatomy, Physiology and Occlusion, 372.
United States of America : Sauders.