Ners Intan Cahya 2030053 GADAR LP Gloving Tempoparietal Dextra
Ners Intan Cahya 2030053 GADAR LP Gloving Tempoparietal Dextra
Disusun Oleh :
Mahasiswa :
Pembimbing Institusi
1. Definisi
2. Anatomi Kulit
merupakan bagian dari organ tubuh yang terletak paling luar dan
kompleks, elastis dan sensitif , bervariasi pada keadaan iklim , umur , seks, ras
dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Luas kulit orang dewasa 1.5-2m2,
dengan berat kira-kira 15% berat badan. Tebalnya antara 1.5-5 mm,
bergantung pada letak kulit, umur, jenis kelamin, suhu dan keadaan gizi. Kulit
paling tipis di kelopak mata, penis, labium minor, dan bagian medial lengan
atas, sedangkan kulit yang tebal terdapat di telapak tangan dan kaki ,
punggung, bahu, bokong. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan
epidermis, lapisam dermis, dan lapisan subkutan (Maiti & Bidinger, 2016).
berjalan sejajar. Insisi bedah pada kulit yang dilakukan disepanjang atau
sehingga luka yang sembuh dengan sedikit jaringan parut. Sebaliknya, insisi
jaringan parut yang luas dan jelek. Arah berkas – berkas kolagen ini dikenal
sebagai garis insisi ( garis Langer ), dan garis – garis ini cenderung berjalan
longitudinal pada extremitas dan melingkar pada leher dan batang badan
3. Etiologi
degloving kulit dan jaringan subkutis terlepas secara paksa dari dasarnyaoleh
kekuatan yang keras dan mendadak. Seperti pada bagian tubuh yangterlindas
atau tergilas diantara ban dan permukaan jalan, saat roda berputardiatasnya
akan menyebabkan tarikan kulit sehingga terjadi gaya puntir darikulit dan
4. Klasifikasi
Degloving injury dibagi menjadi tiga kelompok utama menurut (Rizki et al.,
tipeyang paling umum yang ditandai oleh laserasi dan area avulsi yang
terlihat.
2. Tipe 2 disebut sebagai cedera avulsi atipikal. Tipe ini tidak tampakadanya
tanda trauma serius, namun sebenarnya terdapat avulsi di area yang luas.
5. Manifestasi Klinis
4. Syok dapat terjadi akibat adanya daerah yang hancur misalnya otot-otot
pada daerah yang luka, sehingga hemoglobin turut hancur dan menumpuk
6. Pemeriksaan Penunjang
dan Ht akan menurun disertai leukositosis, sel darah merah yang banyak
dalam sedimen urine menunjukan adanya trauma pada saluran kencing, jika
kadar amilase 100 unit dalam 100 mll, cairan intra abdomen, memungkinkan
7. Penatalaksanaan
penilaian yang cermat tentang sejauh mana jaringan yang rusak dan suplai
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
1. Data Umum
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
Umumnya keluhan utama pada kasus degloving adalah rasa nyeri akut
2) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan
3) Region: radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa
terjadinya keluhan utama sampai terjadi keluhan utama dan hingga pada
pertama kali.
demam sedang.
derita oleh pasien dan berhubungan dengan penyakit yang sekarang ini.
menderita DM, Hipertensi, Asma dan dengan siapa pasien tinggal satu
rumah dan jumlah anggota keluarga namun biasanya tidak ada penyakit
f. Riwayat Psikososial
dan peran pasien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau
dapat tampak pada sebuah klien yaitu : pada perasaan depresi, dan frustasi,
atau ansietas/kecemasan
2. Primary Survey
a. Waktu: saat pasien datang dirumah sakit bulan, pukul, hari, tanggal, tahun
sakit.
c. Kondisi datang: Pasien datang dalam kondisi sadar, atau tidak sadar, ada
d. Tindakan pre hospital : tindakan apa saja yang dilakukan sebelum datang
kerumah sakit
AVPU/ABCD
f. Allert: Apabila pasien dalam keadaan sadar penuh, anggota tubuh bergerak
refleks
a. Verbal: Apabila pasien dalam penurunan kesadaran namun hanya
dapat mengeluarkan suara secara verbal
b. Pain: Apabila pasien hanya berespon terhadap rangsangan nyeri yang
diberikan
c. Unrespon: Apabila pasien tidak memberikan respon apapun terhadap
rangsangan yang telah diberikan pemeriksa baik dengan suara keras
sampai pada rangsang nyeri (dalam keadaan ini pasien dalam kondisi
gawat darurat )
a. Airway: pemeliharaan airway dengan proteksi servikal
antara lain:
g. Klasifikasi kasus : catat sesuai dengan diagnosa medis kasus pasien apakah
termasuk trauma (cedera kepala, cedera medula spinalis, dll)
3. Secondary Survey
1) B1 (Breathing)
a) Inspeksi: bentuk dada klien nampak simetris kanan dan kiri, pola
nafas teratur irama regular. Tidak terpasang alat bantu nafas O2.
b) Palpasi: Tidak Ada nyeri tekan. Vocal vremitus sama antara kanan
keadaan normal.
2) B2 (Blood)
tidak terdapat nyeri dada, nadi meningkat atau tidak. CRT dapat
dub.
3) B3 (Brain)
adanya sobekan .
4) B4 (Bladder)
a) Inspeksi: Kaji oliguria, anuria, adanya retensi urin, rasa sakit atau
5) B5 (Bowel)
< 3 detik
6) B6 (Bone)
tangan dan kaki klien maksimal atau tidak. Aktifitas klien di bantu
kepada pasien sesuai dengan rencana keperawatan yang telah ditetapkan, tetapi
diberikan atau dilaksanakan dengan berpegang teguh pada tujuan yang ingin
dicapai. Pada bagian ini ditentukan apakah perencanaan sudah tercapai atau
Kegagalan sirkulasi
Nyeri akut Luka terbuka Luka tertutup
perifer
Komplikasi Kerusakan
1. Sepsis Integritas
2. kematian Kulit
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, D., Kesehatan, P., Malang, K., Keperawatan, J., & Malang, P. D. K. (2016).
Laporan pendahuluan keperawatan medikal bedah ii degloving.
Maiti, & Bidinger. laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pasien dengan
degloving. , Journal of Chemical Information and Modeling (2016).
Rizki, M., Janar, A., Kedokteran, F., Lampung, U., Anatomi, B., Kedokteran, F., &
Lampung, U. (2018). Peran Split Thickness Skin Graft ( STSG ) pada Open
Degloving The Role Of Split Thickness Skin Graft ( STSG ) In Open Degloving.
5, 632–637.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
injuries--medical problems and treatment results. Pol Przegl Chir. 2011;83(5): 276-82