Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA

TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI


===========================================
NAMA / NIM : Nur Roudlotul Laila / 142011133002
KELAS / KEL. : Akuakultur-A / 10
-------------------------------------------------------------------
Praktikum Ke- : XII
Tanggal : 07 / 12 / 2020
-------------------------------------------------------------------
Materi Praktikum : Bab Sistem Pernafasan
Tujuan Praktikum :
1. Untuk mengetahui definisi sistem pernafasan pada ikan.
2. Untuk mengetahui letak dan bagian-bagian insang, serta fungsinya.
3. Untuk mengetahui fungsi dan letak masing-masing bagian organ pernafasan tambahan
(arborescent organ, gelembung renang, dan labyrinth).
4. Untuk mengetahui perbedaan insang ikan karnivora dan insang ikan herbivora.

Alat dan Bahan


 Alat : Pisau, Nampan, Talenan, Gunting dan Pinset
 Bahan : Ikan Lele (Clarias batrachus)

Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum pernafasan ikan
2. Gunting lubang anus kearah anterior tubuh ikan. Kemudian, gunting bagian ventral
operculum Ikan Lele (Clarias batrachus) untuk mendapatkan insang dan arborecent
organ
3. Amati letak insang dan arborecent organ Ikan Lele (Clarias batrachus)
4. Letakkan insang dan arborecent organ pada selembar kertas HVS putih polos
5. Amati bagian-bagian insang dan arborecent organ pada Ikan Lele (Clarias batrachus)
6. Setelah itu, gambarlah letak insang dan arborecent organ pada Ikan Lele (Clarias
batrachus
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Hasil :
1.1.Gambar Foto Insang Ikan
Preparat Ikan : Ikan Lele Preparat Ikan : Ikan Mas
Nama Organ : Insang Nama Organ : Insang
Jumlah Organ : 4 pasang Jumlah Organ : 5 pasang

Keterangan :
1. Gill Filament
2. Gill Arch
3. Gill Rackers
1.2.Gambar Foto Organ Tambahan dan Gambar Tangan Letak Organ Tambahan
Nama Lokal : Ikan Mas
Nama Ilmiah : Cyprinus carpio
Nama Organ : Gelembung Renang
Letak Organ : Di Atas Organ Pencernaan
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
1.3.Gambar Foto Organ Tambahan dan Gambar Tangan Letak Organ Tambahan
Nama Lokal : Ikan Lele
Nama Ilmiah : Clarias bathracus
Nama Organ : Arborescent Organ
Letak Organ : Ruang Rongga di Atas Insang

Pembahasan :
1.1.Sistem Pernafasan pada Ikan
Sistem respirasi adalah proses yang terjadi dalam pernafasan di setiap organisme.
Sedangkan sistem pernafasan memiliki arti suatu susunan yang sangat kompleks yang
bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara ke jaringan tubuh dan membuang
karbondioksida (Guyton dkk., 2006). Laju respirasi hewan akuatik memiliki hubungan yang
erat dengan metabolisme. Metabolisme adalah proses fisiologis yang mencerminkan
pengeluaran energi dari organisme hidup. Tingkat metabolisme ikan biasanya secara tidak
langsung diukur melalui laju respirasi. Laju respirasi dipengaruhi oleh peningkatan suhu.
Hasil ini sesuai dengan penelitian pada beberapa spesies terhadap kenaikan suhu (Oh et al.,
2006; 2010; Turker, 2011; Prakoso et al., 2015; 2016). Chang et al. (2005) juga melaporkan
bahwa kebutuhan oksigen pada ikan meningkat secara linear dengan kenaikan suhu. Selain
itu, hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa laju respirasi pada spesies yang sama
dengan ukuran dan bobot tubuh yang lebih kecil yaitu sebesar 140,0 ± 38,3; 174,8 ± 52,3; dan
282,3 ± 53,8 mg O2/kg/jam pada suhu 15°C, 20°C, dan 25°C (Jeong et al., 2007).
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Ikan bernapas menggunakan organ pernafasan yang disebut dengan Insang. Insang
terletak di sisi kanan dan kiri chepal . Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air,
sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis
(lamela). Tiap-tiap filamen insang terdiri atas banyak lamella yang merupakan tempat
pertukaran gas. Tugas ini ditunjang oleh struktur lamella yang tersusun atas sel-sel epitel
yang tipis pada bagian luar, membran dasar dan sel-sel tiang sebagai penyangga bagian
dalam. Pinggiran lamella yang tidak menempel pada lengkung insang ditutupi oleh
epithelium dan mengandung jaringan pembuluh darah kapiler (Fujaya, 2004). Bila oksigen
telah berdifusi dalam darah insang, oksigen ditranspor dalam gabungan dengan hemoglobin
ke kapiler jaringan tempatnya dilepaskan untuk digunakan oleh sel. Adanya hemoglobin
didalam sel darah merah memungkinkan darah mengangkut oksigen 30-100 kali daripada
yang dapat diangkut hanya dalam bentuk oksgen terlarut dalam darah. Pergerakan oksigen ke
dalam kapiler darah insang disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan dari tempat pertama
ke tempat lainnya. Karena tekanan oksigen dalam insang lebih besar dari tekanan oksigen
dalam kapiler darah insang, maka oksigen ditranspor melalui sirkulasi ke jaringan perifer
(Fujaya, 2004).
Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan Oksigen berdifusi masuk dan Karbondioksida berdifusi keluar. Insang pada
ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang
pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum. Beberapa jenis ikan mempunyai
Arborescent Organ yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-
lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Arborescent Organ ini berfungsi
menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Untuk
menyimpan cadangan 02, selain dengan menggunakan Arborescent Organ, ikan memiliki
gelembung renang yang terletak di dekat punggung. Meskipun dapat ditemukan di banyak
perairan, Clarias batrachus memiliki kriteria tersendiri mengenai kondisi lingkungannya.
Kondisi lingkungan inilah yang menjadi parameter ada tidaknya pengaruh yang signifikan
antara faktor ekologis dan fisiologis.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Proses pernapasan ikan melalui 2 tahap, yaitu tahap inspirasi dan ekspirasi. Fase
Inspirasi dengan membuka mulut, sehingga terdapat sedikit tekanan negatif dalam rongga
mulut maupun rongga insang. Pada saat air masuk ke dalam insang melalui mulut,
oksigen(O2) diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan, sedangkan fase ekspirasi adalah fase pengeluaran air. Setelah air masuk ke
rongga mulut, celah mulut menutup, operkulum membuka, tekanan yang lebih besar didalam
rongga mulut menyebabkan air keluar melewati celah operkulum, melalui celah ini air akan
menyentuh lembaran-lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas (Putra, 2014).

1.2.Bagian-bagian Insang dan Fungsinya


Insang ikan merupakan organ respirasi utama yang bekerja dengan mekanisme difusi
permukaan dari gas-gas respirasi (oksigen dan karbondioksida) antara darah dan air. Oksigen
yang terlarut dalam air akan diabsorbsi kedalam kapiler-kapiler insang dan difiksasi oleh
hemoglobin untuk selanjutnya didistribusikan ke seluruh tubuh. Sedangkan karbondioksida
dikeluarkan dari sel dan jaringan untuk dilepaskan keair disekitar insang (Rastogi,2007).
Oleh sebab itu, apapun perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perairan akan secara
langsung dan tidak langsung berdampak kepada struktur dan fungsi insang.
Fungsi insang уаіtu untuk mengikat oksigen dаn mengeluarkan hasil respirasi berupa
karbondioksida. Insang јugа berhubungan lаngѕung dеngаn pembuluh darah, jadi
mеmungkіnkаn terjadinya pertukaran lаngѕung аntаrа oksigen dаn karbondioksida. Fungsi
lаіn dаrі insang уаіtu mengatur keseimbangan asam basa, mengatur regulasi ion, ekskresi
nitrogen dаn menyaring makanan.
Menurut Hardianty (2016), insang merupakan organ respirasi pada ikan yang
berhubungan dengan air. Air yang mengandung polutan dapat mengakibatkan kerusakan pada
sistem pernafasan ikan, terutama insang dan labirin. Insang juga berfungsi sebagai pengatur
pertukaran garam dan air, serta pengeluaran limbah-limbah yang mengandung nitrogen.
Insang terletak diluar dan berhubungan langsung dengan air sebagai media hidup ikan. Oleh
sebab itu, lingkungan air yang tercemar karena pencemar yang terlarut, maupun yang
tersuspensi dapat berpengaruh pada insang (Solikhah, 2015).
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
 Bentuk Insang Ikan
Pada umumnya dіѕеdіаkаn duа macam bentuk insang pada ikan уаng
disesuaikan dеngаn jenisnya:
1. Insang dеngаn Operculum
Insang jenis іnі umumnya ditemui pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes)
mіѕаlnуа ѕереrtі gurame, bandeng dаn lаіn sebagainya. Operculum terdiri dаrі
bеbеrара bagian уаіtu Opercle, interopercle, preopercle dаn subopercle. Fungsi
insang ikan operculum diantaranya mеnјаgа udara dаn oksigen agar tіdаk kеmbаlі
pada saat proses respirasi serta untuk tekanan udara diperankan оlеh bagian
posterior operkulum.
2. Insang tаnра tutup аtаu operculum.
Insang ini dibuat оlеh ikan bertulang rawan аtаu condrichthyes ѕереrtі hiu
dаn јugа pari. Insang ini berstruktur khusus уаng bіаѕа disebut dеngаn septum
interbranchiale. Septum іnі merupakan jaringan ikat dаn otot уаng terletak dі
аntаrа ѕеtіар lembar insang.

Berdasarkan hasil praktikum, Ikan Lele memiliki insang yang terletak di bagian kanan
dan kiri dari chepal. Berwarna merah muda dan berjumlah 4 pasang. Menurut Putra, 2016 ciri
Ikan Lele yang sehat adalah memiliki warna kulit cerah, tidak mengeluarkan lendir
berlebihan, tubuh ikan ideal, tak ada luka iritasi, warna insang tidak pucat serta bergerak
lincah. Hal ini sejalan dengan pendapat Fujaya 2004 bahwa insang berbentuk lembaran-
lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang
berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler
darah. Berikut bagian-bagian dan fungsi dari insang, diantaranya :
a. Gill Filament
Gill Filament adalah rambut halus yang berwarna merah muda. terdiri dari
beberapa lamela primer dan satu lamela primer terdiri dari beberapa lamela sekunder.
Lamela sekunder berfungsi untuk mengambil oksigen dari air. Pada lamela primer
terdapat tulang rawan yang dibungkus oleh perikondrium, central venous sinus dan sel
klorida. Pada lamela sekunder terdapat sel epitelium pipih, sel mukus, sel pilar, dan
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
eritrosit. Menurut Erlangga (2007) struktur jaringan filamen insang tersusun atas epitel
tipis selapis pada bagian luar, membran dasar dan sel-sel tiang sebagai penyangga pada
bagian dalam. Pinggiran lamela yang tidak menempel pada lengkung insang sangat tipis,
ditutupi oleh epitelium dan mengandung jaringan pembuluh darah kapiler. Ukuran
panjang dan lebar lamela sekunder cenderung hampir sama. Sel-sel pernapasan ikan
hanya terdiri dari dua atau tiga lapis epitel yang terletak di membran basal. Sel-sel
tersebut terbungkus oleh selaput epidermis yang tipis dan bersifat semipermeabel
(Sukarni dkk., 2012). Menurut Bahuguna dkk. (2014), jumlah lamella pada hewan
tergantung dari ukuran dan aktivitas hewan tersebut, lebih besar dan lebih aktif hewan
maka lamela semakin banyak. Fungsi Gill Filament adalah sebagai alat penyaring air
agar kotoran tidak masuk ke dalam lembaran insang.
b. Gill Arch
Gill Arch atau jari-jari insang adalah organ yang melekat pada luar lengkung
insang (Triastuti dan Sulmartiwi, 2013). Lengkung insang tersusun dаrі tulang rawan,
berwarna putih, dan berguna sebagai tempat melekatnya lembaran insang. Fungsi gill
arch sebagai penyokong gill filament agar tetap kokoh.
c. Gill Racker
Gill Racker memiliki susunan lembaran insang уаng berada dіbagian bеlаkаng
lengkung insang. Lembaran іnі berwarna putih. Gill Racker berguna menyerap oksigen
dari dalam air. Gill Raker terdiri dari lembaran insang yang berbentuk menonjol dari sisi
anterior dan posterior setiap lengkungan insang. Gill Raker sangat bervariasi dalam
jumlah, jarak, dan bentuk. Struktur dan jarak gill racker pada ikan menentukan ukuran
partikel makanan yang terperangkap, dan berkorelasi dengan perilaku makan. Ikan
dengan gill racker dengan jarak yang rapat, memanjang, seperti sisir efisien dalam
menyaring mangsa kecil, sedangkan karnivora dan omnivora seringkali memiliki
penyapu insang dengan jarak yang lebih lebar dengan proyeksi sekunder. Karena
karakter gill racker sering bervariasi antara taksa yang berkerabat dekat, mereka biasanya
digunakan dalam klasifikasi dan identifikasi spesies ikan. Sebagian besar variasi
morfologi gill racker dianggap karena adaptasi untuk mengoptimalkan konsumsi
makanan yang berbeda.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
1.3.Fungsi dan Letak Organ Masing-masing Bagian Pernafasan Tambahan
A. Arborecent Organ
Arborescent organ adalah alat pernapasan tambahan pada ikan lele untuk mampu
bertahan hidup dalam kondisi oksigen yang minimum (Sunardi, Syahrizal, & Arifin, 2016).
Arborecent Organ berwarna putih dеngаn bentuk ѕереrtі bunga karang. Struktur іnі dapat
mеmbаntu ikan untuk memperbaiki lingkungan уаng mеmіlіkі kadar oksigen rendah.
Arborescent Organ terletak pada gill arch dan tumbuh pada insang kedua dan keempat. Hal
ini memungkinkan ikan lele bisa mengambil langsung oksigen dari udara bebas (Nofrizal
DKK, 2012). Oleh karena itu ikan yang memiliki aborescent organ dapat hidup pada
kepadatan yang tinggi. Fungsi organ tambahan tersebut adalah membantu ikan lele
menangkap oksigen yang terkandung di udara. Ikan Lele tergolong ikan karnivora yang
memiliki alat bantu pernafasan atau Arborescent organ, sehingga sanggup hidup dalam
kondisi oksigen terbatas dan tahan terhadap kondisi limbah, Clarias batrachus dapat hidup
dengan baik didataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi (Murtidjo
2001).
B. Labirin
Labirin adalah alat pernafasan tambahan pada ikan berupa lipatan. Alat tambahan
ini merupakan turunan dari lembar insang pertama. Labirin terletak pada suatu rongga
dibelakang atau diatas insang. Udara ditampung dirongga labirin saat akan muncul
dipermukaan air (Yuda,2013). Hal ini sejalan dengan pendapat Anggie (2008), labirin
memiliki pembuluh darah kapiler yang mampu mengambil oksigen langsung dari udara.
Labirin memiliki keuntungan komersial dalam proses transportasi respirasi pada ikan
dalam keadaan hidup (Listyanto dan Adriyanto. 2009). Apabila labirin tidak mempunyai
kesempatan mengambil oksigen langsung dari udara bebas yang dikarenakan permukaan
air tertutup oleh tanaman atau material lain, maka ikan akan mati.
Labirin berfungsi untuk menghirup udara dari atmosfer (Chandra dan Banerjee,
2004; Muslim dan Syaifudin, 2012) sehingga ikan mampu mempertahankan hidupnya lebih
dari 8 jam tanpa air (Chandra dan Banerjee, 2004). Organ labirin bernama divertikula yang
terletak di bagian atas insang yang memungkinkan menyerap oksigen dari udara sehingga
mampu hidup di tempat yang kekurangan air. Sebagaimana ikan-ikan yang juga
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
mempunyai labirin (Muthmainnah, 2013). Labirin terdiri dari tunika mukosa dan tunika
submukosa, pada tunika mukosa terdapat epitelium pipih berlapis dan sel mukus,
sedangkan pada tunika submukosa terdapat pembuluh darah, sel lemak, jaringan ikat, dan
tulang rawan elastis yang dibungkus oleh perikondrium.
C. Gelembung Renang
Gelembung renang terletak pada bagian rongga tubuh ikan tepatnya dibagian dorsal
organ pencernaan berbentuk memanjang anterior sampai posterior tubuh ikan. Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, 2018 menjelaskan
bahwa gelembung renang pada ikan berisi gas seperti oksigen bertekanan untuk berubah-
ubah. Organ ini memiliki fungsi penting bagi ikan, seperti misalnya membantu ikan untuk
mengapung di dalam air, sehingga ikan tidak berenang secara terus menerus untuk
mempertahankan posisinya di dalam air. Gelembung renang juga berfungsi sebagai ruang
untuk beresonansi dalam menghasilkan atau menerima suara. Gelembung ikan akan
mengatur volume tubuh ikan yang disesuaikan dengan berat jenis air dalam kedalaman
tertentu.
Gelembung ikan juga menjadi salah satu alat ikan untuk beradaptasi. Selain itu
gelembung renang juga berfungsi sebagai organ respiratori khusus untuk jenis physostome.
Bentuk physostome memilki gelembung renang yang terbuka dan berhubungan dengan
saluran pencernanaan. Sedangkan bentuk physoclists merupakan gelembung renang
tertutup karena tidak berhubungan dengan saluran pencernaan. Gelembung renang terletak
diantara peritoneum dan vertebrata. Disekitar gelembung peritoneum terdapat epithelium
yang tipis dan mengandung lapisan kristal yang berwarna putih atau perak. Gelembung ini
secara kuat menempel pada vertebrata dan berisi pembuluh darah sehingga dapat berfungsi
sebagai organ respiratori.
Pengisian gelembung renang dengan udara dilakukan dengan cara mengalirkan
udara dari tractus pneumaticus sampai terjadi penggembungan. Sementara pengosongan
dilakukan dengan menekan gelembung ke usus. Pada gelembung renang berbentuk
physostome pengisisan gelembung renang dilakukan pertama kali bersamaan dengan
pigmentasi mata dan pembukaan mulut larva. Bentuk phsycolist mengisi gelembung renang
dengan memanfatkan udara yang berdifusi lewat insang.Pada larva ikan kakap, gelembung
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
renang diisi pertama kali pada saat larva mulai memakan makanan dari luar. Namun, tidak
semua ikan memiliki gelembung ikan. Ikan yang tinggal di laut dalam dan ikan yang
memiliki tulang rawan seperti hiu, sepatu roda dan sinar tidak memiliki gelembung ikan.
Menurut Suryani, 2019 menjelaskan bahwa gelembung renang merupakan organ
pernafasan tambahan dalam ikan yang memiliki fungsi sebagai alat untuk
menyeimbangkan pergerakan ikan di dalam air. Gelembung renang memiliki karakteristik
bentuk yang berongga dan berselaput tipis. Menurut Trilaksani et al. (2006) gelembung
renang sering dikenal dengansebutan gelembungudara,gelembung suara dan fish maws.

1.4.Perbedaan Insang Ikan Karnivora dan Insang Ikan Herbivora


Ikan karnivora memiliki ciri tapis insang ikan karnivora berukuran besar, pendek dan
sedikit (Kumari et al.,2005). Ikan lele termasuk ikan karnivora karena memiliki gigi tajam
dan usus yang pendek. Menurut Rahardjo et al. (2001), ciri-ciri ini sama dengan ciri-ciri ikan
karnivora. Ikan lele memiliki bentuk gigi insang yang berjumlah sedikit, pendek dan kaku, ini
merupakan ciri-ciri insang pada ikan karnivora. Ikan herbivora seperti Osteochilus
vittatusumumnya memanfaatkan bahan-bahan nabati berupa alga, hifa, dan dedaunan
(Gerking, 2014). Ciri morfologi ikan herbivora adalah tidak memiliki gigi atau molariform,
tapis insangnya ramping, memanjang, dan banyak. Raharjo Et al, 2011 memeperjelas bahwa
pada ikan hebivora mempunyai bentuk gigi insang yang ramping, memanjang, dan jumlahnya
banyak. Sedangkan pada ikan omnivora memiliki gigi insang yang pendek dan besar. Gigi
insang ini berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan
melalui celah insang.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan
dengan menggunakan data praktikum yang diperoleh dari pengumpulan buku, jurnal ilmiah,
dan dokumen lainnya. Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem pernafasan adalah suatu susunan yang sangat kompleks yang bertujuan untuk
memperoleh oksigen dari udara ke jaringan tubuh dan membuang karbondioksida.
Proses yang terjadi pada sistem pernafasan dinamakan sistem respirasi.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
2. Insang terletak dibelakang tutup operculum tepatnya dibagian sisi kanan dan kiri
chepal. Insang pada ikan terdiri dari gill filament, gill arch, dan gill racker. Insang
berfungsi sebagai pengikat oksigen dan mengeluarkan hasil respirasi berupa
karbondioksida.
3. Ikan lele memiliki organ pernafasan tambahan yaitu arborescent organ terletak di
ruang rongga atas insang yang berfungsi sebagai membantu pernafasan ikan lele saat
kondisi oksigen minimum. Gelembung renang dimiliki oleh Ikan Mas terletak di atas
organ pencernaan yang berfungsi sebagai alat bantu pernafasan dan resonator suara.
4. Ikan karnivora memiliki tapis insang yang berukuran besar, pendek dan sedikit.
Sedangkan, ikan herbivora memiliki tapis insang berukuran ramping, memanjang, dan
banyak.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Daftar Pustaka

Anggie, R. S. 2008. Studi Histopatologi Insang, Usus dan Otot Ikan Gurami (Osphronemus
Gournmy) Akibat Infestasiparasit Protozoa di Desa Carang Pulang Dramaga
Bogor. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan. 2018.
Gelembung Ikan, Isi Perut yang Kaya Manfaat dan Bernilai Ekonomi Tinggi.
Bahuguna, S. N., Anupama., Urvashi., dan Upadhyay. 2014. Histological Study of the Gill
(Gill Filaments And Gill Rakers) in Post Flexion to Finger Ling Stage of
Schizothorax Plagiostomus (Heckel). Journal of Fishery Science and
Aquaculture, Vol. 1(3) : 10-16.
Chandra, S. dan Banerjee. 2004. Histopathological Analysis of the Respiratory Organs of
Channa striata Subjected to Air Exposure. Veterinarski Arhiv, Vol. 74 (1) : 37-
52
Chang, Y. J., Jeong, M. H., Min, B. H., Neill, W. H., dan Fontaine, L. P. 2005. Effect of
Photoperiod, Temperature, and Fish Size on Oxygen Consumption in the Black
Porgy Acanthopagrus schlegelii. Journal of Fish Science and Technology, Vol. 8
: 142-150.
Erlangga. 2007. Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar di Provinsi Riau terhadap Ikan
Baung (Hemibagrus Nemurus). Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Fujaya Y. 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta: Jakarta.
Gerking, D. S. 2014. Feeding Ecology of Fish. Amsterdam: Elsevier.
Hardianty, H. 2016. Histologis Sistem Respirasi Ikan Lele Lokal (Clariasbatrachus). Skripsi.
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Jeong, M. H., Kim, Y. S., Min, B. H., dan Chang, Y. J. 2007. Effect of Fish Number in
Respiratory Chamber on Routine Oxygen Consumption of Black Porgy
Acanthopagrus schlegelii Reared in Seawater or Fresh Water. Journal of
Aquaculture, Vol. 20 : 121-126
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Kumari, U., M Yashpal., dan Mittal .2005. Morphology of the Pharyngeal Cavity. Especially
the Surface Ultrastructure of Gill Arches and Gill Rakers in Relation to the
Feeding Ecologyof the Catfish Rita Rita (Siluriformes, Bagridae). Journal Of
Morphology: Vol. 265 (1) : 197-208
Listyanto, N. dan Andriyanto. 2009. Ikan Gabus (Channa striata) Manfaat Pengembangan
dan Alternatif Teknik Budidayanya. Media Akuakultur. Vol. 4 (1) : 18-25.
Murtidjo, B. A. 2001. Beberapa Metode Pembenihan Ikan Lele. Yogyakarta : Kanisius
Muslim., dan Syaifudin. 2012. Domestikasi Calon Induk Ikan Gabus (Channa Striata) dalam
Lingkungan Budidaya (Kolam Beton). Majalah Ilmiah Sriwijaya, Vol. 21 (15) :
20-27.
Mutmainnah, D. 2013. Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Gabus (Channa
striata bloch, 1793) yang Dibesarkan di Rawa Lebak, Provinsi Sumatera Selatan.
Depik. Vol. 2 (3) : 184-190
Nofrizal., Romola, Ridho., dan Irwandy Syofyan. 2013. Study on Cathfish (Clarias
Batrachus) Behavior in the Capture Process By Pvc Trap. Fisheries and Marine
Science Faculty of Riau University.
Oh, S. Y., Noh, C.H. Kang, R.S., dan Myoung, J. G. 2006. Effect of Water Temperature and
Photoperiod on the Oxygen Consumption Rate of Fasted Juvenile Parrot Fish,
Oplegnathus fasciatus. Ocean and Polar Research, Vol. 28 : 407-413.
Oh, S.Y., Park, H.S., dan Kim, C. K. 2010. Effect of Water Temperature and Photoperiod on
the Oxygen Consumption Rate of Juvenile Pacific Cod, Gadus macrocephalus.
Ocean and Polar Research, Vol. 32 : 229-236.
Pertiwi, Sedrisa L., Zainuddin., dan Erdiansyah R. 2017. Gambaran Histologi Sistem
Respirasi Ikan Gabus (Channa Striata). JIMVET, Vol. 1 (3): 291-298
Pertiwi, Sedrisa L., Zainuddin., dan Erdiansyah R.2017. Gambaran Histologi Sistem
Respirasi Ikan Gabus (Channa Striata). JIMVET, Vol. 1 (3) : 291-298.
Prakoso, V. A., Ryu, J. H., Min, B. H., Gustiano, R., dan Chang, Y. J. 2016. Oxygen
Consumption of Rockbream Oplegnathus Fasciatus in Different Salinity Levels
and Temperature Degrees. Berita Biologi, Vol. 15(2) : 167-173.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Prakoso, V.A., Kim, K. T., Min, B. H., Gustiano, R., dan Chang, Y. J. 2015. Effects of
Salinity on Oxygen Consumption and Blood Properties of Young Grey Mullets
Mugil Cephalus. Indonesian Aquaculture Journal, Vol. 10 (2) : 143-153.
Puspasari, Asti Aulia., Nuning Setyaningrum., dan Windiariani Lestari. 2020. Morfologi
Guild Ikan di Waduk Penjalin. BioEksakta: Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, Vol. 2
(1) : 105-108.
Putra, Defrianto A. 2014. Ram Jet Ventilation, Perubahan Struktur Morfologi dan Gambaran
Mikroanatomi Insang Ikan Lele (Clarias Batrachus) Akibat Paparan Limbah Cair
Pewarna Batik. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang.
Rahardjo, M. F., Djadja, S. S., Ridwan, A., Sulistiono, dan Johannes, H. 2011. Ikhtiology.
Bandung. Lubuk Agung.
Salamah, Rahma D., Efawani dan Deni E. 2017. Comparative Study On Stomach Content
Analysis of Snakehead Fish (Channa Striata, Bloch 1793) from the Sibam and
Kulim Rivers, Riau Province. Fishery and Marine Science Faculty, Riau
University.
Solikhah, T., dan Trianik. 2015. Pengaruh Surfaktan terhadap Pertumbuhan dan
Histopatologi Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticos) sebagai Materi
Pembelajaran Siswa SMA Kelas X. Jurnal JUPEMASI PBI. Hal : 248-255.
Sukarni, Maftuch dan Nursyam H. 2012. Kajian Penggunaan Ciprofloxacin terhadap
Histologi Insang dan Hati Ikan Botia (Botia Macracanthus, Bleeker) yang
Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila. Jurnal Exp. Life Sci. Vol. 2 (1).
Sunardi., Syahrizal., dan Arifin, Z. 2016. Efektifitas Biodekomposer Saat Pengangkutan Ikan
Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var. Sangkuriang) dengan Kepadatan
Tinggi pada Transportasi Tertutup untuk Kebutuhan Budidaya. Jurnal Akuakultur
Sungai dan Danau, Vol. 1(1) : 44-52.
Suryani. 2019. Karakteristik dan Identifikasi Komposisi Asam Amino Gelembung Renang
Ikan Patin (Pangasius sp.) Berdasarkan Perbedaan Ukuran. Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
===========================================
Triastuti, Juni., dan Laksmi Sulmartiwi. 2013. Buku Ajar Ichthyologi Anatomi Internal. PT.
Revka Petra Media. Surabaya.
Trilaksani, W., Nurjanah U. H. W. 2006. Pemanfaatan Gelembung Renang Ikan Patin
(Pangasius Hypopthalmus) sebagai Bahan Baku Isinglass. Buletin Teknologi
Hasil Perikanan, Vol. 9 (1) : 12-25.
Turker, H. 2011. The Effect of Water Temperature on Standard and Routine Metabolic Rate
in Two Different Sizes of Nile Tilapia. Kafkas Universitesy Veteriner Fakultesi
Dergisi, Vol. 17 : 575-580
Veronica, Vina., Cut D. H., dan Erdiansyah R. 2017. Histologis Insang dan Labirin Ikan
Gurami (Osphronemus gourami Lac.). Vol. 2(1) : 23-29.
Yuda, R. 2013. Perkembangan Bentuk dan Struktur Histologis Labirin dan Modifikasi Sirip
Ventral (Filamen) Ikan Gurami (Osphronemusgouramy Lacepede). Tesis. Jurusan
Biologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai