Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“ PENGERTIAN DAN KONSEP ENTREPRENEURSHIP “

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

1. Alwi Zamrudin Barki Ramadhana 195002


2. Audyna Putri Nursetya 195006
3. Dinda Serdania 195010
4. Erica Putri Ayu Faradiva 195013
5. Nurul Lutfiah Agustin 195027
6. Sayyidah Zulianafisa 195031
7. Silvia Ferdianti Ayu Lestari 195035
8. Uswatun Hasanah 195037
9. Wigati Nurjayanti 195038

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
KESDAM V/BRAWIJAYA MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
anugrah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan .Tidak lupa kami ucapkan terimakasih atas segala bentuk
dukungan data dari berbagai referensi demi kelangsungan penyelesaian makalah
ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang
disusun masih belum atau jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk kelanjutan penyempurnaan
penyusunan makalah berikutnya.

Malang, 10 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. DEFINISI ENTERPRENEUR DAN ENTERPRENEURSHIP...................3
B. KONSEP DASAR ENTREPRENEURSHIP/KEWIRAUSAHAAN............5
C. MENGEMBANGKAN MINDSET WIRAUSAHA.....................................6
D. KARAKTER WIRAUSAHA.......................................................................7
E. PROSES KEWIRAUSAHAAN...................................................................8
F. MOTIF MENJADI WIRAUSAHA..............................................................9
G. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN WIRAUSAHA........................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. KESIMPULAN...........................................................................................11
B. SARAN.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ditengah krisis global dan ketidakpastian lapangan kerja yang
ditawarkan saat ini, mahasiswa dituntut untuk lebih siap menghadapi berbagai
resiko di lapangan pekerjaan bahkan yang terburuk adalah menjadi
pengangguran. Namun sungguh disayangkan, hanya sebagian kecil mahasiswa
yang mau merealisasikan mimpi dan membuka peluang bisnis sendiri. Tidak
heran, hal ini terjadi karena kebanyakan mahasiswa terbiasa menggantungkan
urusan finansial kepada orangtuanya.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli /sumber
acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda- beda,
diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988),menjalankan
kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai
peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight,1921), dan
mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi(Say, 1803)
Kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakupeksploitasi
peluang - peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebutsebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi inputyang produktif.
Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapiresiko atau peluang yang
muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakanyang kreatif dan innovatif.
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilaisumber daya, tenaga kerja,
bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya
dan juga orang yang melakukan perubahan,inovasi dan cara-cara baru.
Ada beberapa mahasiswa yang berkenan untuk bekerja sembari kuliah.
Meski menyita waktu dan memerlukan pengerbanan dan perjuangan yang
lebih, bekerja saat kuliah sangat memberikan banyak manfaat. Selain
mendapatkan pengahasilan, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman yang
berharga, memperluas pergaulan, mendapatkan pengetahuan mengenai dunia
luar dan menumbuhkan rasa kemandirian.
Telah disinggung di atas bahwa terdapat kalangan mahasiwa yang
mampu membuka peluang usaha/bisnis. Usaha disini tidak secara sempit

1
diaretikan sebagai pengelolaan bisnis yang membutuhkan modal besar. Bisnis
bisa dirintis dengan cara paling mudah, mulai dari menajdi reseller, berjualan
pulsa, berjualan kue kue kering disekitar kampus, membuka jasa print, dsb.
Poin utamanya adalah mahasiswa mau berusaha dan meluangkan waktu lebih
untuk suatu pekerjaan. Maka, salah satu jenis pekerjaan yang dapat dipilih
okeh mahasiswa adalah menjadi seorang entrepreneur.
Ketika mendengar kata entrepreneur, yang terlintas di dalam pikiran
adalah pengusaha, bisnis, uang, untung dan rugi, Padahal pada dasarnya
entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship
adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap
orang.
Seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki pola piker yang berbeda
dengan orang pada umumnya. Seorang entrepreneur akan lebih sering
menggunakan otak kanannya sehingga sering menghasilkan kreativitas-
kreativitas baru, selalu memotivasi dirinya dan orang lain, dan selalu
menyikapi segala keadaan dengan senyuman bahkan membuat berbagai
halangan menjadi peluang. Entrepreneur akan melihat masalah sebagai suatu
tantangan. Kegagalan yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya, melainkan
menajdi pembelajaran dan pemicu semangat.
Di luar konteks usaha dan sekedar mencari keuntungan, seorang
entrepreneur juga akan selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan
semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak mengamati dan
mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan melihat segala
sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa, sulit menjadi
mudah, mustahil menjadi mungkin.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan entrepreneurship?
2. Apa itu konsep dasar entrepreneurship?
3. Bagaimana cara mengembangkan entrepreneurial mindset?
4. Bagaimana karakter dari wirausaha?
5. Bagaimana proses kewieausahaan ?

2
6. Apa saja motif menjadi wirausaha ?
7. Apa saja faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegegalan wirausaha ?

C. TUJUAN
1. Memberikan cara pandang tentang konsep entrepreneurship
2. Memberikan wawasan kepada pembaca tentang entrepreneurial mindset

D. MANFAAT
1. Mengetahui tentang konsep entrepreneurship
2. Mengetahui tentang mindset entrepreneurial

3
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI ENTERPRENEUR DAN ENTERPRENEURSHIP


Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis dan pertama kali
diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, (Cherukara and
Manalel 2011). Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of
production at certain prices in order to combine them”.
Sementara entrepreneurship bahasa inggris sendiri didefinisikan

5
sebagai the art or science of innovation and risk-taking for profit in business,
atau dapat diartikan sebagai suatu seni atau ilmu tentang inovasi dan
pengambilan keputusan untuk meraih keuntungan dalam bisnis.
Menurut (Shefsky 1975) dalam bukunya yang berjudul "Entrepreneurs
are Made Not Born", mendefinisikan bahwa wiraswasta terdiri dari tiga suku
kata, yaitu: entre, pre, dan neur. Menurut akar Bahasa Latinnya, entre berarti
masuk, pre berarti sebelum, dan neur berarti pusat syaraf. Jadi, wiraswasta
didefinisikan sebagai seseorang yang memasuki dunia bisnis —bisnis apa saja
—tepat pada waktunya untuk membentuk atau mengubah pusat syaraf (nerve
center) bisnis tersebut secara substansial.
Dalam bahasa Indonesia terdapat dua terjemahan untuk kata
entrepreneur, yaitu wiraswasta dan wirausaha. Wiraswasta atau wirausaha
berasal dari bahasa sanskerta yaitu; wira: utama, gagah berani, luhur; swa:
sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Dari asal kata tersebut,
wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri
sendiri.
Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang
tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan
orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri.
Lantas, usaha merupakan semua aktivitas yang mencari keuntungan
dengan mengusahakan kebutuhan barang dan jasa kepada orang lain.

6
Definisi-definisi lain dari para ahli tentang kewirausahaan adalah menurut
Hisrich, Peters, dan Sheperd “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu
yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan,
menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi,
menerima imbalan moneter yang dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan
pribadi”.
Serta Nasrullah Yusuf “Wirausaha usaha merupakan pengambilan risiko
untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk
menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha
yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi
tantangan- tantangan persaingan.”
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan
usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship
adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola
tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan
selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua
tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan
tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat
jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam
rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain
itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif.
Seseorang yang memiliki usaha sendiri tidak menggantungkan
penghasilan dan kehidupannya kepada orang lain, dari sanalah ia bisa

7
dikatakan mandiri secara finansial. Namun, meski mereka mandiri bukan
berarti seorang wirausaha serta-merta mengandalkan dirinya sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Hal itu disebabkan seorang wirausaha perlu
membuka jaringan (networking) dengan orang-orang disekitarnya. Ia perlu
berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang untuk untuk menjaring
pasar dan konsumen. Di sisi lain, ketika usahanya bertambah besar, ia tentunya
membutuhkan tenaga kerja untuk membantu memenuhi permintaan atas
produknya. Dengan kata lain, kemandirian yang dimiliki pengusaha adalah
kemandirian atas kepemilikan, pengambilan keputusan dan penghasilan.
Dimana atas kemandirian tersebut ia juga akan dibebani dengan tanggung
jawab terutama atas keputusan bisnis yang diambilnya. Hal ini tidak lain
karena dunia bisnis adalah dunia yang penuh resiko, seringkali besar kecilnya
resiko berbanding lurus dengan harapan keuntungan yang diperoleh. Dalam
mengambil keputusan wirausaha harus mempertimbangkan banyak aspek,
karena tidak hanya dia dan keuangannya yang dipertaruhkan melainkan juga
orang-orang yang bekerja padanya.

B. KONSEP DASAR ENTREPRENEURSHIP/KEWIRAUSAHAAN


Sedangkan menurut Josep Schumpeter, Konsep entrepreneurship secara
lengkap dikemukakan sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang
ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut
melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah
ada.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan
jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang
lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan
cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat
didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new

8
and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan
dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Dari segi karakteristik perilaku,
wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha
adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan
berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang
mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan
mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.

C. MENGEMBANGKAN MINDSET WIRAUSAHA


Seorang entrepreneur harus mengembangkan mindset karena dengan
pola pikir / mindset yang berkembang , akan memberikan motivasi hidup yang
kuat untuk mencapai sesuatu juga akan membuat pribadi menjadi tidak mudah
menyerah, lebih mensyukuri hidup dan tentu menjadi lebih bahagia. Dunia ini
penuh dengan resiko, maka tidaklah mampu seorang entrepreneur dengan
mindset negativ mampu membaca peluang dan mengambil resiko yang ada.
Alasan lain mengapa seorang entrepreneur harus memiliki mindset positif
adalah sebagai berikut :
1. Mindset dengan bentuk percaya diri pada kualitas diri yang dimiliki.
Yakin dengan potensi yang dimiliki merupakan modal awal untuk
membangun motivasi dalam hidup.
2. Mindset yang berkembang akan membuat orang menjadi lebih fokus
dalam mencapai tujuan. Bersikap tidak peduli dengan omongan-
omongan negatif orang lain karena dengan mendengarkan omongan
negatif dapat melemahkan semangat kita untuk sukses.
3. Mindset positif juga kunci sukses yang akan mendorong diri melakukan
usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
mindset dalam diri, yaitu :

9
1. Melihat potensi diri sendiri. Membuat daftar potensi yang dimiliki,
kemudian mengebangkan semua potensi secara betahap untuk dapat
mendukung dalam menciptakan inovasi baru.
2. Mengikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu
mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya yang bisa
dijadikan sebagai prospek bisnis.
3. Belajar dari kisah sukses para pengusaha yang sudah berhasil
mengembangkan bisnisnya dari nol.

D. KARAKTER WIRAUSAHA
Setiap wirausaha selalu mempunyai indikator ketercapaian mindset supaya
tebentuknya karakter wirausaha, yang diantara lain :
1. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan harus berfikir, berusaha dan memanfaatkan
peluang dengan penuh perhitungan untuk meraih masa depannya
secara optimis, dengan sikap optimis maka seorang wirausahaan harus
mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta
berbeda dengan yang lain.
2. Kreativitas
Seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan untuk berfikir
yang baru dan berbeda. Namun jika berfikir pada hal baru bisa bersumber
dari sesuatu yang lama tetapi tidak harus seluruhnya baru.
3. Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan
Setiap wirausaha hendaknya komit dalam mengelola usahanya
yang dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dan memberikan
curahan perhatian sepenuhnya.
4. Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha memiliki etos kerja dan tanggung jawab karena
akan membentuk suatu produktivitas sedangkan tanggung jawab akan
menumbuhkan wirausaha yang adil dan bertanggung jawab terhadap
semua pemangku kepentingan (stakeholder) yang berhubungan dengan
usaha dan hasil usahanya.

10
5. Berani menghadapi Resiko
Berani mengambil resiko tidak sama dengan spekulasi. Artinya
resiko yang ditanggung oleh seorang wirausahawan adalah resiko
yang sudah diperhitungkan secara matang, keberanian menanggung resiko
harus disertai perhitungan yang mapan.
6. Selalu Mencari Peluang
Seorang wirausaha yang mempunyai jiwa kewirausahaan harus
memberikan tanggapan positif terhadap peluang yang ada dalam
kaitannya dengan mendapatkan keuntungan untuk usahanya (organisasi
bisnis) atau memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat
(organisasi nirlaba).
7. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan pada umumnya
ingin tampil berbeda, lebih dahulu (lebih cepat) dan lebih menonjol.
Hal inilah yang melandasi mengapa seorang wirausaha yang
memiliki jiwa kepemimpinan akan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasinya untuk menghasilkan barang dan jasa
dengan lebih cepat dipasarkan dan berbeda dari pesaingnya.

E. PROSES KEWIRAUSAHAAN
Menurut Srie Sulastri ( 2008 ), pengembangan kewirausahaan di awali
dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi
Merupakan faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu
keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan
menanggung resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu
Merupakan faktor yang mendorong seseorang terjun ke
dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan
yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian
menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis
3. Proses Pelaksanaan

11
Merupakan faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis
yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager
sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk
mencapai keberhasilan.
4. Proses Pertumbuhan
Merupakan proses pertumbuhan didorong factor
organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan
usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan
budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi
unggulan.
Secara umum tahap-tahap wirausaha terdiri dari :
1. Tahap memulai
2. Tahap melaksanakan usaha
3. Mempertahankan usaha
4. Mengembangkan usaha

F. MOTIF MENJADI WIRAUSAHA


1. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi
kaya, untuk mencari pendapatan tambahan, sebaagai jaminan
stabilitas keuangan.
2. Alasan social yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan
dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan
orang banyak.
3. Alasan pelayanan,yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat,
membantu anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa
depan keluarga
4. Alasan memenuhi diri, untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai
sesuatu yang di inginkan, untuk menghindari ketergantungan pada
orang lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan
kemampuan pribadi

12
G. URGENSI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
1. Urgensi Pengembangan Kewirausahaan dan PendidikanKewirausahaan
bagi Bangsa Indonesia
Melihat pengertian dan teori kewirausahaan dikaitkan
dengankeadaan dan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini
dan saat-saat mendatang dalam rangka mensukseskan tujuan
nasionalmencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan yang saat ini
jumlahnyamelebihi 200 juta penduduk dengan lokasi yang tersebar
lebih dariseribu pulau ini, pastilah merupakan tantangan yang tidak
kecil danharus dihadapi secara tepat dan sistematis.Bagaimana
pentingnya pengembangan kewirausahaan dan  pendidikan 
kewirausahaan bagi bangsa Indonesia kiranya dapatdijelaskan sebagai
berikut:
a. Indonesia di awal abad 21 dilihat dari segi jumlah penduduk
telah menjadinegara terbesar kelima di dunia, dengan sebagian
besar penduduknya adalahangkatan kerja, dan sebagian dari
jumlah itu adalah tenaga muda alumniPerguruan Tinggi.
Jumlah penduduk yang besar tersebut bisa sajamerupakan
potensi apabila berkualitas baik, tetapi apabila tidak jumlah
penduduk yang besar itu akan menambah bertanya beban
pembangunan.
b. Menurut penelitian, tampaknya ada korelasi antara jumlah
penduduk yang berkewirausahaan dan tingkat kemakmuran
suatu masyarakat. Negara yangmaju memiliki wirausahawan
lebih dari 6% jumlah penduduk, sedang jumlah wirausahawan
Indonesia menurut penelitian tahun 1982 belummencapai
0,5%.c.
c. Telah terbukti tingkat kemajuan dan keterbelakangan suatu
negara tidakterletak pada jumlah penduduk, kekayaan alam,
luas wilayah, warna kulitatau suku bangsa, atau lamanya
kemerdekaan yang telah dialami, tetapiadalah terletak pada

13
kualitas manusianya
2. Urgensi Pengembangan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi
Program pengembangan jiwa kewirausahaan telah dicanangkan
olehPresiden Republik Indonesiapada bulan Juli 1995. Setelah
itudiluncurkan berbagai program rintisan pengembangan
jiwakewirausahaan di kalangan mahasiswa. Program Kreativitas
Mahasiswa(PKM), KKN-Usaha dan Cooperative Education (Co-op
Yang diluncurkan beberapa saat setelah pencanangan Presiden
tersebut, telah banyak menghasilkan alumni yang terbukti lebih
kompetitif di duniakerja. Hasil-hasil karya invosi mahasiswa melalui
PKM potensial tersebut ditindaklanjuti secara komersial menjadi
sebuah embrio bisnis berbasis IlmuPengetahuan, Teknologi dan Seni
(Ipteks).Program rintisan yang telah di uji cobakan di beberapa
perguruan tinggi antara lain sebagai berikut:
a. Kuliah Kerja Nyata Usaha
Mahasiswa sebagai calon wirausahawan masih perlu
dibekali kemampuan, keterampilan, keahlian manajemen, adopsi
inovasi teknotogi, keahlian mengelola keuangan / modal maupun
keahlian pemasaran melalui pengalaman langsung dalam
duniausaha. KKN yang diaplikasi pada kegiatan usaha UKM ini,
akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk lebih mengenal
praktik kewirausahaan secara langsung. Sayangnya uji coba
program initidak berlanjut pada desiminasi konsep
penyelenggaraannya.
b. Klinik Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (Job-Placement
Center)
Program yang sudah berjalan melalui bantuan US-AID
danHEDS di Wilayah Indonesia Barat akan terus dikembangkan ke
perguruan tinggi lain. Konsultasi Bisnis dan Penempatan
Kerja(KBPK) yang dikembangkan dari Pusat Konsultasi bagi
pengusaha kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan
yang dapat memberikan pelayanan kepada alumni Perguruan

14
Tinggi yang beminat menjadi pengusaha baru, atau pengusaha
kecil yang telah berkecimpung dalam dunia usaha. KBPK
mendidik staf pengajar memperoleh pengalaman praktis dalam
dunia usaha dengan cara memberikan konsultasi kepada pengusaha
kecil dan menengah.KBKP juga membuka akses untuk
sumberdaya bahan baku, pasar,sumber daya keuangan, sumber
daya informasi, serta membangun jaringan kerja untuk
meningkatkan sinergi antar pengusaha kecil dan menengah.
Program ini tidak sepenuhnya berlanjut karena alasan sumber daya
manusia yang relatif terbatas
c. Magang Kewirausaan
Melalui Program Penerapan Iptek / Vucer bagi
pengusahakecil/industri kecil dan koperasi yang telah berjalan
selama ini.Program Magang Kewirausahaan merupakan kegiatan
mahasiswauntuk memperoleh pengalaman kerja praktis pada usaha
kecil dan menengah termasuk melakukan identifikasi
permasalahan, analisisdan penyelesaian permasalahan dan
manajemen, pemasaran, serta teknologi. Magang Kewirausahaan
adalah kegiatan di mana mahasiswa benar-benar bekerja sebagai
tenaga kerja di usaha kecilatau menengah. Magang juga
menciptakan keterkaitan dankesepadanan (link and match)
antara Perguruan Tinggi dengan usaha kecil menengah. Di
samping itu, Staf pengajar yang menjadi pembimbing mahasiswa
memperoleh manfaat dalam hal pengalaman praktis wirausaha dan
akses kepada kalangan usahakecil dan menengah. Sayangnya
program ini tidak berlanjut. Danadan komitmen Ketua Jurusan
sebagai salah satu penyebabnya
d. Karya Alternatif Mahasiswa atau Program Kreativitas Mahasiswa
Dalam berwirausaha produk / komoditi
yangdiperdagangkan adalah inti dari denyut perdagangan itu
sendiri.Setiap produk sejenis akan bersaing dalam kualitas yang
meliputiunjuk kerja, keandalan (reliability) dan kekuatan

15
(robustness) serta kemudahan pengoperasiannya (user friendly).
Persaingan tersebut pada hakekatnya adalah persaingan teknologi
yang diterapkan dalam kemasan yang menarik serta harga yang
lebih murah sebagai hasil penelitian dan pengembangan. Melalui
kegiatan Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) para mahasiswa yang
telah mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dilatih dan
didorong untuk menghasilkan suatu komoditi yang diperlukan
masyarakat.Prinsip yang perlu ditekankan dalam hal ini adalah
bahwaketerampilan menghasilkan produk harus dipadukan dengan
pemahaman bisnis yang minimal telah dimiliki mahasiswa
pesertanya. KAM diprioritaskan untuk diisi dengan aktivitas
produktif mahasiswa yang berpola khusus, sebagai bagian
integraldari kegiatan intra atau ekstra kurikuler mahasiswa dalam
usahauntuk membekalinya dengan keterampilan menghasilkan
produkdan pengetahuan tentang bisnis rintisan.
e. Inkubator Wirausaha Baru
Program inkubator di beberapa perguruan tinggi negeri dan
perguruan tinggi swasta yang bekerjasama dengan Kantor Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha kecil, akan dikembangkan
tidakhanya bagi pengusaha kecil, industri kecil atau koperasi, tetapi
jugamengikut sertakan mahasiswa /alumni dalam penciptaan
wirausaha baru.
H. TEORI KEWIRAUSAHAAN
Menurut A. Pakerti, berwirausaha senantiasa melibatkan dua unsur pokok,
yaitu soal peluang dan soal kemampuan menggapi peluang. Hal inidituangkan
dalam teori:
1. Teori Ekonomi
Menyatakan bahwa wirausaha itu akan muncul dan berkembang
kalau ada peluang ekonomi. Misalnya ketidak pastian tentang apa yang
akan terjadi dimasa depan merupakan peluang usaha. Disamping
kebutuhan ekonomi, kemajuan teknologi juga membuka peluang
usaha.

16
2. Teori Sosiologi
Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa
berbagaikelompok sosial (kelompok ras, suku, agama, dan kelas
sosial)menunjukkan tanggapan yang berbeda-beda atas peluang
usaha.Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya yang menerangkan
perbedaan kewirausahaan antara berbagai kelompok itu.
Hagenmengemukakan teori bahwa dalam kelompok itu orang
didorongmenjadi wirausaha karena sebagai kelompok mereka
dipandangrendah oleh kelompok elit dalam masyarakatnya. Kelompok
yangmakin direndahkan kedudukan sosialnya makin
besarkecenderungan kewirausahaannya.
3. Teori psikologis
Perintis teori psikologi adalah David Mc Cleland, iamenalarkan
adanya hubungan antara perilaku kewirausahaandengan kebutuhan
untuk berprestasi (need for achievement ataunAch). Selanjutnya secara
empiris ia menemukan korelasi positifantara kuatnya nAch dan
perilaku wirausaha yang berhasil. nAchterbentuk pada masa kanak-
kanak dan antaranya ditentukan oleh bacaan untuk Sekolah Dasar. Ini
berarti itu harus ditanamkan sejakdini. Namun motif berprestasi bisa
ditingkatkan melalui latihan padaorang dewasa.
4. Teori Perilaku
Wesper memandang perilaku wirausaha sebagai kerja.
Iamenyimpulkan bahwa keberhasilan seseorang wirausaha
tergantungdari :
a. Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wira usaha
b. Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
c. Kepiawaian dalam mengamalkan manajemen yang tepat

I. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN


WIRAUSAHA
1. Faktor Penyebab Keberhasilan Wirausaha ( Hendro,2011 : 47-50 )
a. Faktor peluang

17
b. Faktor SDM
c. Faktor keuangan
d. Faktor organisasi
e. Faktor perencanaan
f. Faktor pengelolaan usaha
g. Faktor pemasaran dan penjualan
h. Faktor administrasi
i. Faktor peraturan pemerintah, politik, social, dan budaya local
j. Catatan bisnis

2. Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha (Suryana, 2003 : 44-45 )


a. Tidak kompeten dalam manajerial
b. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan transisi
kewirausahaan

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar,
kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari
kewirausahaan adalah kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah
berfikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah berbuat sesuatu
yang baru. Ada beberapa alas an mengapa seseorang berminat
berwirausaha yaitu alas an keuangan,alas an social, alasan pelayanan dan
alasan memenuhi diri.
Entrepreneurial mindset tidak hanya harus dimiliki oleh seorang
entrepreneur namun juga harus dimiliki poleh semua orang. Karena nyatanya
dengan memiliki pola pikir entrepreneur dapat membuat hidup menjadi lebih
terarah, lebih baik dan bermakna. Untuk menjadi pribadi yang mempunyai
entrepreneurial mindset , jadilah orang yang yakin dengan potensi diri sendiri.
Karena jika diri kita sendiri sudah meragukan kemampuan yang kita punya,
bagaimana dengan orang lain. Bangunlah rasa percaya diri dan jangan
mendengarkan kata-kata negatif dari orang lain. Jadikan semua kritikan
menjadi pacuan agar menjadi lebih baik, jangan jadikan itu semua tekanan
yang dapat membuat kita menjadi lemah

B. SARAN
Pendidikan entrepreneur harus diberikan kepada seluruh kalangan
masyarakat jangan hanya untuk kalangan tertentu. Karena menanamkan jiwa
dan pola pikir entrepreneur akan membangun masyarakat yang lebih edukatif
dan membangun banyak peluang dalam semua aspek sehingga dapat
membantu dalam memajukan pertumbuhan negara terutama Indonesia.

19
DAFTAR PUSTAKA

Cherukara, Joseph, and James Manalel. 2011. “Evolution of Entrepreneurship


Theories through Different Schools of Thought.” Evolution (December).

Darojat, Ojat, and Sri Sumiyati. 2015. “Konsep-Konsep Dasar Kewirausahaan/


Entrepreneurship.” Pendidikan Kewirausahaan 1–53.

Hendro.2011.Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Muchson, M., & MM, S. 2017. Entrepreneurship (Kewirausahaan). Guepedia.

Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat, Direktorat Jenderal Pendidikan


Non Formal dan Informal, Kementrian Pendidikan Nasional, and 2010. 1992.
“Modul Konsep Dasar Kewirausahaan.” 45:8–13.

Shapero, Albert. 1975. Entrepreneurship and Economic Development.


Milwaukee: Project ISEED, Ltd

Shefsky, Lloyd E. 1975. “Lloyd E. Shefsky.”

Srie Sulastri, Atty. 2008. Kewirausahaan: Karakteristik Wirausaha. Bandung:


Grafindo Media Pratama

Suryana. (2008). Kewirausahaan: Pedoman Praktis: Kiat dan ProsesMenuju


Sukses. Jakarta: Pustaka Binaman Prasendo.

Yunal, Vivin Oblivia dan Indriyani, Ratih. (2013).Analisa Pengaruh Motivasi


Berwirausaha dan Inovasi Produk Terhadap Pertumbuhan Usaha
Kerajinan Gerabah di Lombok Barat. AGORA Vol. 1, (1), 121-131.

20

Anda mungkin juga menyukai