Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ PENGERTIAN DAN KONSEP ENTREPRENEURSHIP “

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

1. Alwi Zamrudin Barki Ramadhana 195002


2. Audyna Putri Nursetya 195006
3. Dinda Serdania 195010
4. Erica Putri Ayu Faradiva 195013
5. Nurul Lutfiah Agustin 195027
6. Sayyidah Zulianafisa 195031
7. Silvia Ferdianti Ayu Lestari 195035
8. Uswatun Hasanah 195037
9. Wigati Nurjayanti 195038

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
KESDAM V/BRAWIJAYA MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
anugrah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan .Tidak lupa kami ucapkan terimakasih atas segala bentuk
dukungan data dari berbagai referensi demi kelangsungan penyelesaian makalah
ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang
disusun masih belum atau jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk kelanjutan penyempurnaan
penyusunan makalah berikutnya.

Malang, 10 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2
C. TUJUAN ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. DEFINISI ENTERPRENEUR DAN ENTERPRENEURSHIP .................. 3
B. KONSEP DASAR ENTREPRENEURSHIP/KEWIRAUSAHAAN ........... 5
C. MENGEMBANGKAN MINDSET WIRAUSAHA .................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 8
B. SARAN .......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ditengah krisis global dan ketidakpastian lapangan kerja yang
ditawarkan saat ini, mahasiswa dituntut untuk lebih siap menghadapi berbagai
resiko di lapangan pekerjaan bahkan yang terburuk adalah menjadi
pengangguran. Namun sungguh disayangkan, hanya sebagian kecil mahasiswa
yang mau merealisasikan mimpi dan membuka peluang bisnis sendiri. Tidak
heran, hal ini terjadi karena kebanyakan mahasiswa terbiasa menggantungkan
urusan finansial kepada orangtuanya.
Ada beberapa mahasiswa yang berkenan untuk bekerja sembari kuliah.
Meski menyita waktu dan memerlukan pengerbanan dan perjuangan yang
lebih, bekerja saat kuliah sangat memberikan banyak manfaat. Selain
mendapatkan pengahasilan, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman yang
berharga, memperluas pergaulan, mendapatkan pengetahuan mengenai dunia
luar dan menumbuhkan rasa kemandirian.
Telah disinggung di atas bahwa terdapat kalangan mahasiwa yang
mampu membuka peluang usaha/bisnis. Usaha disini tidak secara sempit
diaretikan sebagai pengelolaan bisnis yang membutuhkan modal besar. Bisnis
bisa dirintis dengan cara paling mudah, mulai dari menajdi reseller, berjualan
pulsa, berjualan kue kue kering disekitar kampus, membuka jasa print, dsb.
Poin utamanya adalah mahasiswa mau berusaha dan meluangkan waktu lebih
untuk suatu pekerjaan. Maka, salah satu jenis pekerjaan yang dapat dipilih
okeh mahasiswa adalah menjadi seorang entrepreneur.
Ketika mendengar kata entrepreneur, yang terlintas di dalam pikiran
adalah pengusaha, bisnis, uang, untung dan rugi, Padahal pada dasarnya
entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship
adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap
orang.
Seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki pola piker yang berbeda
dengan orang pada umumnya. Seorang entrepreneur akan lebih sering
menggunakan otak kanannya sehingga sering menghasilkan kreativitas-

1
kreativitas baru, selalu memotivasi dirinya dan orang lain, dan selalu
menyikapi segala keadaan dengan senyuman bahkan membuat berbagai
halangan menjadi peluang. Entrepreneur akan melihat masalah sebagai suatu
tantangan. Kegagalan yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya, melainkan
menajdi pembelajaran dan pemicu semangat.
Di luar konteks usaha dan sekedar mencari keuntungan, seorang
entrepreneur juga akan selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan
semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak mengamati dan
mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan melihat segala
sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa, sulit menjadi
mudah, mustahil menjadi mungkin.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan entrepreneurship?
2. Apa itu konsep dasar entrepreneurship?
3. Bagaimana cara mengembangkan entrepreneurial mindset?

C. TUJUAN
1. Memberikan cara pandang tentang konsep entrepreneurship
2. Memberikan wawasan kepada pembaca tentang entrepreneurial mindset

D. MANFAAT
1. Mengetahui tentang konsep entrepreneurship
2. Mengetahui tentang mindset entrepreneurial

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI ENTERPRENEUR DAN ENTERPRENEURSHIP


Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis dan pertama kali
diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, (Cherukara and
Manalel 2011). Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of
production at certain prices in order to combine them”.
Sementara entrepreneurship bahasa inggris sendiri didefinisikan
sebagai the art or science of innovation and risk-taking for profit in business,
atau dapat diartikan sebagai suatu seni atau ilmu tentang inovasi dan
pengambilan keputusan untuk meraih keuntungan dalam bisnis.
Menurut (Shefsky 1975) dalam bukunya yang berjudul "Entrepreneurs
are Made Not Born", mendefinisikan bahwa wiraswasta terdiri dari tiga suku
kata, yaitu: entre, pre, dan neur. Menurut akar Bahasa Latinnya, entre berarti
masuk, pre berarti sebelum, dan neur berarti pusat syaraf. Jadi, wiraswasta
didefinisikan sebagai seseorang yang memasuki dunia bisnis —bisnis apa
saja—tepat pada waktunya untuk membentuk atau mengubah pusat syaraf
(nerve center) bisnis tersebut secara substansial.
Dalam bahasa Indonesia terdapat dua terjemahan untuk kata
entrepreneur, yaitu wiraswasta dan wirausaha. Wiraswasta atau wirausaha
berasal dari bahasa sanskerta yaitu; wira: utama, gagah berani, luhur; swa:
sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Dari asal kata tersebut,
wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri
sendiri.
Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang
tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan
orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri.
Lantas, usaha merupakan semua aktivitas yang mencari keuntungan
dengan mengusahakan kebutuhan barang dan jasa kepada orang lain.

3
Definisi-definisi lain dari para ahli tentang kewirausahaan adalah menurut
Hisrich, Peters, dan Sheperd “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu
yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan,
menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi,
menerima imbalan moneter yang dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan
pribadi”.
Serta Nasrullah Yusuf “Wirausaha usaha merupakan pengambilan risiko
untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk
menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha
yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi
tantangan- tantangan persaingan.”
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan
usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship
adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola
tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan
selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua
tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan
tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat
jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam
rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain
itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif.
Seseorang yang memiliki usaha sendiri tidak menggantungkan
penghasilan dan kehidupannya kepada orang lain, dari sanalah ia bisa
dikatakan mandiri secara finansial. Namun, meski mereka mandiri bukan

4
berarti seorang wirausaha serta-merta mengandalkan dirinya sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Hal itu disebabkan seorang wirausaha perlu
membuka jaringan (networking) dengan orang-orang disekitarnya. Ia perlu
berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang untuk untuk menjaring
pasar dan konsumen. Di sisi lain, ketika usahanya bertambah besar, ia tentunya
membutuhkan tenaga kerja untuk membantu memenuhi permintaan atas
produknya. Dengan kata lain, kemandirian yang dimiliki pengusaha adalah
kemandirian atas kepemilikan, pengambilan keputusan dan penghasilan.
Dimana atas kemandirian tersebut ia juga akan dibebani dengan tanggung
jawab terutama atas keputusan bisnis yang diambilnya. Hal ini tidak lain
karena dunia bisnis adalah dunia yang penuh resiko, seringkali besar kecilnya
resiko berbanding lurus dengan harapan keuntungan yang diperoleh. Dalam
mengambil keputusan wirausaha harus mempertimbangkan banyak aspek,
karena tidak hanya dia dan keuangannya yang dipertaruhkan melainkan juga
orang-orang yang bekerja padanya.

B. KONSEP DASAR ENTREPRENEURSHIP/KEWIRAUSAHAAN


Sedangkan menurut Josep Schumpeter, Konsep entrepreneurship secara
lengkap dikemukakan sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang
ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut
melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah
ada.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan
jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang
lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan
cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat
didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new
and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan

5
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan
dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Dari segi karakteristik perilaku,
wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha
adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan
berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang
mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan
mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.

C. MENGEMBANGKAN MINDSET WIRAUSAHA


Seorang entrepreneur harus mengembangkan mindset karena dengan
pola pikir / mindset yang berkembang , akan memberikan motivasi hidup yang
kuat untuk mencapai sesuatu juga akan membuat pribadi menjadi tidak mudah
menyerah, lebih mensyukuri hidup dan tentu menjadi lebih bahagia. Dunia ini
penuh dengan resiko, maka tidaklah mampu seorang entrepreneur dengan
mindset negativ mampu membaca peluang dan mengambil resiko yang ada.
Alasan lain mengapa seorang entrepreneur harus memiliki mindset positif
adalah sebagai berikut :
1. Mindset dengan bentuk percaya diri pada kualitas diri yang dimiliki.
Yakin dengan potensi yang dimiliki merupakan modal awal untuk
membangun motivasi dalam hidup.
2. Mindset yang berkembang akan membuat orang menjadi lebih fokus
dalam mencapai tujuan. Bersikap tidak peduli dengan omongan-
omongan negatif orang lain karena dengan mendengarkan omongan
negatif dapat melemahkan semangat kita untuk sukses.
3. Mindset positif juga kunci sukses yang akan mendorong diri melakukan
usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
mindset dalam diri, yaitu :
1. Melihat potensi diri sendiri. Membuat daftar potensi yang dimiliki,
kemudian mengebangkan semua potensi secara betahap untuk dapat
mendukung dalam menciptakan inovasi baru.

6
2. Mengikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu
mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya yang bisa
dijadikan sebagai prospek bisnis.
3. Belajar dari kisah sukses para pengusaha yang sudah berhasil
mengembangkan bisnisnya dari nol.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Entrepreneurial mindset tidak hanya harus dimiliki oleh seorang
entrepreneur namun juga harus dimiliki poleh semua orang. Karena nyatanya
dengan memiliki pola pikir entrepreneur dapat membuat hidup menjadi lebih
terarah, lebih baik dan bermakna. Untuk menjadi pribadi yang mempunyai
entrepreneurial mindset , jadilah orang yang yakin dengan potensi diri sendiri.
Karena jika diri kita sendiri sudah meragukan kemampuan yang kita punya,
bagaimana dengan orang lain. Bangunlah rasa percaya diri dan jangan
mendengarkan kata-kata negatif dari orang lain. Jadikan semua kritikan
menjadi pacuan agar menjadi lebih baik, jangan jadikan itu semua tekanan
yang dapat membuat kita menjadi lemah

B. SARAN
Pendidikan entrepreneur harus diberikan kepada seluruh kalangan
masyarakat jangan hanya untuk kalangan tertentu. Karena menanamkan jiwa
dan pola pikir entrepreneur akan membangun masyarakat yang lebih edukatif
dan membangun banyak peluang dalam semua aspek sehingga dapat
membantu dalam memajukan pertumbuhan negara terutama Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cherukara, Joseph, and James Manalel. 2011. “Evolution of Entrepreneurship


Theories through Different Schools of Thought.” Evolution (December).

Darojat, Ojat, and Sri Sumiyati. 2015. “Konsep-Konsep Dasar Kewirausahaan/


Entrepreneurship.” Pendidikan Kewirausahaan 1–53.

Muchson, M., & MM, S. 2017. Entrepreneurship (Kewirausahaan). Guepedia.

Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat, Direktorat Jenderal Pendidikan


Non Formal dan Informal, Kementrian Pendidikan Nasional, and 2010. 1992.
“Modul Konsep Dasar Kewirausahaan.” 45:8–13.

Shapero, Albert. 1975. Entrepreneurship and Economic Development.


Milwaukee: Project ISEED, Ltd

Shefsky, Lloyd E. 1975. “Lloyd E. Shefsky.”

9
LAMPIRAN

SOAL DAN JAWABAN

SOAL PILILIHAN GANDA

1. Usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan


sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan
persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang
lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Uraian diatas merupakan pengertian dari……
A. Mindset
B. Potensi
C. Kewirausahaan
D. Teknologi
E. Efisien
2. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang
tidak bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan
orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri. Berarti usaha
merupakan.........
A. Aktivitas yang mencari keuntungan dengan mengusahakan
kebutuhan barang dan jasa kepada orang lain.
B. Aktivitas yang mencari keuntungan pada salah satu pihak
C. Aktivitas sia-sia
D. Bekerja keras
E. Aktivitas membuat lelah
3. Seseorang yang memiliki usaha sendiri tidak menggantungkan penghasilan
dan kehidupannya kepada orang lain, dari sanalah ia bisa dikatakan mandiri
secara......
A. Disiplin

10
B. Terkonsep
C. Baik
D. Finansial
E. Instan
4. “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai
menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko
keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan pribadi”.
Merupakan definisi dari para ahli tentang kewirausahaan menurut...
A. Hisrich, Peters, dan Sheperd
B. Nasrullah Yusuf
C. Steinhoff dan John F Burgess
D. John F Burgess
E. Hisrich dan Sheperd
5. Menurut Cherukara and Manalel 2011 entrepreneur adalah....
A. Sebuah inovasi dan pengambilan keputusan untuk meraih keuntungan
dalam bisnis.
B. “Entrepreneurs are Made Not Born”
C. “agent who buys means of production at certain prices in order to
combine them”
D. The art or science of innovation and risk-taking for profit in business
E. Mencari keuntungan dengan melihat peluang dan berani mengambil
risiko
6. Wirausahawan menciptakan nilai tambah melaui cara-cara baru dan
berbeda untuk memenangkan persaingan dengan cara....
A. Percaya diri akan kesuksesan usaha yang didirikannya
B. Mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru
yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
C. Menggunakan produk yang sama pada usaha yang sudah ada
D. Mendirikan perusahaan miliknya sendiri

11
E. Tidak menggunakan peluang dengan baik
7. Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess wirausaha adalah …….
A. Orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko
untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha
B. Pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan
memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau
dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola
berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-
tantangan persaingan
C. Suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola
tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya
dan selalu berorientasi kepada pelanggan
D. Kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses
8. Dari segi karakteristik perilaku, wirausaha (entepreneur) adalah …..
A. Mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan
berswadaya
B. Mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan
melembagakan perusahaan miliknya sendiri
C. Mereka yang mempunyai kemampuan normal menjadi wirausaha
D. Mereka yang mempunyai kesempatan untuk belajar berusaha
9. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
mindset dalam diri, yaitu ….
A. Mindset dengan bentuk percaya diri pada kualitas diri yang dimiliki.
Yakin dengan potensi yang dimiliki merupakan modal awal untuk
membangun motivasi dalam hidup
B. Mindset positif juga kunci sukses yang akan mendorong diri melakukan
usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses
C. Mengikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu
mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya yang bisa
dijadikan sebagai prospek bisnis
D. Mindset positif juga kunci sukses yang akan mendorong diri melakukan

12
usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses
10. Menurut Zimmerer dkk (2008), entrepreneurship memiliki beberapa
manfaat yang salah satunya mempunyai pengertian berikut “Walaupun
uang bukan daya dorong utama bagi entrepreneur, keuntungan dari bisnis
merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan perusahaan.
Menurut penelitian dari Thomas Stanley dan William Danko, kebanyakan
dari entrepreneur mencapai dua pertiga dari jutawan Amerika, sehingga
entrepreneur adalah termasuk orang yang makmur” adalah…..
A. Peluang mengendalikan nasib sendiri
B. Peluang melakukan perubahan
C. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas
D. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
E. Peluang berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas
usaha

SOAL ESSAY
1. Jelaskan definisi Entrepreneurship menurut ahli ekonomi, ahli
manajemen, dan menurut pelaku usaha !
JAWAB :
a. Ahli ekonomi kegiatan yang diorganisasikan menurut faktor faktor
produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja , bahan baku dan
peralatan produksi lainnnya untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih tinggi.
b. Ahli manajemen memiliki kemampuan dalam memanfaatkan dan
mengkombinasikan sumber daya , membangun bisnis dan juga
organisasi baru, dan memanfaatkan peluang usaha.
c. Pelaku usaha menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi
resiko dan ketidakpastian dengan maksud memperoleh keuntungan
dengan cara mengenali peluang.

2. Dalam “Entrepreneur`s Handbook”, yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita


(1994:8), dikemukakan beberapa faktor yang mendorong timbulnya

13
kemauan seseorang untuk berwirausaha. Jelaskan beberapa faktor tersebut
JAWAB :
a. Faktor ekonomi/ keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk
menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan
stabilitas keuangan.
b. Faktor sosial, yaitu untuk memperoleh gengsi/ status, untuk menjadi
terkenal dan dihormati, menjadi contoh bagi warga desa, dan agar
dapat bertemu dengan orang banyak.
c. Faktor pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan pada masyarakat,
untuk menatar masyarakat, membantu ekonomi masyarakat, demi
masa depan anak-anak dan keluarga, untuk mendapatkan kesetiaan
suami/ isteri, dan untuk membahagiakan orang tua.
d. Faktor kebutuhan diri, yaitu untuk menjadi sesuai keinginan (misal
atasan), menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih
produktif, dan menggunakan kemampuan pribadi.

3. Langkah apa saja yang dapat dilakukan dalam mengembangkan mindset


dalam diri?
JAWAB :
a. Melihat potensi diri sendiri.
b. Mengikuti pelatihan seminar atau sharing bisnis
c. Belajar dari kisah sukses para pengusaha yang sudah berhasil
mengembangkan bisnisnya dari nol.
4. Mengapa seorang entrepreneur harus memiliki mindset positif ?
JAWAB :
Karena dengan pola pikir / mindset yang berkembang , akan
memberikan motivasi hidup yang kuat untuk mencapai sesuatu juga akan
membuat pribadi menjadi tidak mudah menyerah, lebih mensyukuri hidup
dan tentu menjadi lebih bahagia.

14
5. Apakah pendidikan entrepreneur harus diberikan ke seluruh kalangan
masyarakat? Mengapa ?
JAWAB :
Iya diperlukan, karena menanamkan jiwa dan pola pikir entrepreneur
akan membangun masyarakat yang lebih edukatif dan membangun banyak
peluang dalam semua aspek sehingga dapat membantu dalam memajukan
pertumbuhan negara terutama Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai