BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang indah dan bermakna selain kata syukur kehadirat Allah yang
Maha Agung dan Maha Esa, yang memberikan nikmat iman, islam dan sehat kepada
hamba-Nya yang taat. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada pemimpin
kita, nabi Muhammad SAW, penutup para Rasul yang memberikan kabar gembira
dan ancaman, yang memberi janji dan peringatan, dengan kehadiran beliaulah Allah
SWT menyelamatkan manusia dari kesesatan, yang menunjukkan manusia ke jalan
yang lurus, dan hanya kepada Allah-lah segala urusan kembali.
Berkat rahmat dan hidayah Nya akhirnya saya bisa menyelesaikan Makalah
tentang “Peranan Psikologi Pendidikan dalam Pendidikan Anak Usia Dini“ tepat pada
waktunya, yang di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
yang diampu oleh Hilman Mangkuwibawa,M.Pd.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha ini. Saya menyadari
bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Psikologi Pendidikan..........................................................................................3
BAB III........................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang tiada hentinya sejak manusia dilahirkan
hingga akhir hayatnya. Pendidikan adalah sesuatu yang mampu memberikan manusia
kemampuan ilmu dan pengetahuan. Pengetahuan akan membuat manusia mampu
bertahan dalam hidupnya (perjuangan hidup) dan mampu mengikuti perkembangan
kehidupan dunia. Pendidikan hidup manusia juga timbul karena manusia memiliki
kemampuan untuk berpikir bahwa harus diasah dan dikembangkan. Banyak pendapat
yang berkembang menyatakan bahwa proses pendidikan kepada manusia telah
dilakukan pada saat manusia berada dalam kandungan (pre- natal). Hal ini dialami
oleh semua manusia dalam kehidupannya. Setelah itu manusia juga mengalami
pendidikan pada masa usia dini. Masa usia dini adalah salah satu fase pendidikan
yang dijalani manusia. Masa ini pun merupakan masa keemasan dalam
mengembangkan potensi anak. Masa pendidikan usia dini disini lebih menekankan
pada pendidikan psikomotor anak, penanaman pendidikan karakter dan akhlak
manusia dan sikap hidup. Dewasa ini pendidikan usia dini sangat dikembangkan
terkait dengan pembentukan generasi yang lebih baik dan lebih siap menghadapi
kehidupan.
1
kontribusi yang besar terhadap pendidikan. Sehingga dalam makalah ini akan dibahas
mengenai peranan psikologi pendidikan dalam pendidikan anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Psikologi Pendidikan
Psikologi berasal dari dua kata yaitu psyche yang berarti ruh atau jiwa, dan logos
berarti ilmu. Jadi psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa atau ruh. Beberapa
ahli mempelajari jiwa atau psikis sebagai keberadaan dari pemilik jiwa-jiwa tersebut,
seperti jiwa manusia dan yang dipelajari dalam ilmu psikologi ini adalah pemilik dari
jiwa tersebut yaitu manusia. Ilmu psikologi mempelajari tentang tingkah laku
manusia dengan lingkungannya baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang
tidak dapat di lihat secara langsung. Tingkah laku manusia itu sangat luas, karena
apapun yang dilakukan dan dialaminya merupakan tingkah laku manusia, baik
sebagai individu (diri sendiri) maupun hubungannya dengan lingkungannya (orang
lain). Oleh karenanya, objek dalam ilmu psikologi itu sangat luas sehingga ilmu
psikologi dikelompokkan lagi menjadi psikologi perkembangan, psikologi sosial,
psikologi industri, psikologi klinis, da psikologi pendidikan.
Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik yang berarti memelihara dan
membentuk latihan. Dalam KBBI pendidikan merupakan proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa psikologi pendidikan adalah cabang
dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang bagaimana belajar dalam setting
pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan
organisasi dalam sekolah yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
yang sesuai dengan standar nasional pendidikan yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berperan aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,
3
minat dan perkembangan fisik serta psikologi pada peserta didik. Juga membahas
berbagai tingkah laku yang muncul dalam proses pendidikan sehingga peserta didik
dapat diberikan stimulus melalui pengajaran dan pelatihan.
Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena
antara psikologi dengan psikologi memiliki hubungan yang timbal balik. Ilmu
pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu bertujuan memberikan bimbingan hidup
manusia sejak ia lahir sampai mati. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik jika
tidak dibarengi dengan psikologi. Demikian pula watak dan kepribadian seseorang
ditunjukkan oleh psikologi. Oleh karena itu hubungan antara psikologi dengan ilmu
pendidikan sangat erat.
Anak usia dini merupakan individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia
dini berada pada usia 0-6 tahun, yang dimana tadi pada masa ini merupakan masa
keemasan anak sehinggan proses pertumbuhan dan perkembangannya dalam berbagai
aspek sedang mengalami masa yang cepat dan rentang perkembangan hidup manusia.
Sehingga perlunya pemberian sebuah pendidikan dan pembelajaran yang baik bagi
anak pada usia ini.
4
Dalam KBBI pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan pendidikan anak usia dini merupakan
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. secara hakiki pendidikan dilakukan seumur
hidup sejak lahir hingga dewasa. Waktu kecil pun dalam UU 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas pendidikan anak usia dini yang notabene anak-anak kecil sudah didasari
dengan pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai moral yang baik agar dapat
membentuk kepribadian dan potensi diri sesuai dengan perkembangan anak. Dalam
PP 27 tahun 1990 bab 1 pasal 1 ayat 2, disebutkan bahwa sekolah untuk peserta didik
yang masih kecil adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan
program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai memasuki pendidikan dasar
(Harianti, 1996: 12). Pendidikan bagi peserta didik yang masih kecil merupakan
landasan yang tepat sebelum masuk pada pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan
anak usia dini merupakan pendidikan awal yang sesuai dengan tujuan untuk
mengembangkan sosialisasi anak, menumbuhkan kemampuan sesuai dengan
perkembangannya, mengenalkan lingkungan kepada anak, serta menanamkan
disiplin, karena secara tidak langsung dapat menanamkan atau mentransfer nilai-nilai
moral dan nilai sosial kepada anak.
Secara umum, tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup danpat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan tujuan secara khusus menurut
Yuliani Nurani diantaranya adalah :
1. Agar anak percaya akan adanya tuhan dan mampu beribadah serta mencintai
sesamanya.
5
2. Agar anak mampu mengelola keterampilan tubuhnya termasuk gerakan
motorik kasar, dan motorik halus serta mampu menerima rangsangan
sensorik.
3. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat
berkomunikasi secara efektif sehingga dapat bermanfaat untuk berpikir dan
belajar.
4. Anak mampu berfikir logis, kritis, memberikan alasan, memecahkan alasan,
memecahkan dan menemukan masalah sebab akibat.
5. Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan
masyarakat dan menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu
mengembangkan konsep diri yang positif dan control diri.
6. Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, berbagai bunyi serta
menghargai kreatif.
Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan memenuhi syarat dan proses secara
selektif, agar pendidikan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan
pendidikan. Oleh karenanya perlunya untuk menyatukan komponen-komponen yang
baik dalam terlaksananya pendidikan agar keberhasilan pendidikan sesuai dengan
tujuan pendidikan. Terdapat 3 komponen yang harus diperhatikan diantaranya
adalah :
1. Komponen pendidik
Syarat utama pendidik adalah mampu sebagai sosok tauladan. Konsep
pendidik yang sekaligus pemimpin seperti yang diungkapkan oleh Ki Hadjar
Dewantara di atas, yakni ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa,
tut wuri handayani yang semaksimal mungkin harus dipenuhi komponen
pendidik. Jika konsep ini dipenuhi, maka dalam diri pendidik tersebut akan
memancarkan “aura” yang menyebabkan wibawa pada dirinya. Di samping
itu pendidik sebagai sosok yang digugu lan ditiru (diikuti dan ditiru) akan
6
menjadi bukti kebenarannya. Tidak kalah pentingnya dalam usaha
memperoleh keberhasilan ini adalah sikap pendidik yang ikhlas.
2. Komponen Peserta Didik :
Manusia sebagai peserta didik adalah salah satu komponen penentu
keberhasilan pendidikan. Jika manusia sebagai peserta didik itu pasif, apatis,
dan masa bodoh, maka mustahil pendidikan akan memperoleh keberhasilan.
Oleh karena itu, peserta didik dituntut berperan aktif di dalam proses
pendidikan. Peran aktif ini diwujudkan dalam sikap taat pada pendidik, yaitu
taat pada perintah maupun larangan pendidik. Taat pada pendidikan ini
dilakukan ada maupun tidak ada pendidik. Ada atau tidak adanya orang tua
maupun guru, ia akan tetap taat.
3. Komponen Pelaksanaan
Di dalam pelaksanaan pendidikan, manusia baik pendidik maupun
peserta didik harus dalam kondisi yang “bebas-demokratis”. Dalam suasana
gembira dan saling memahami. Pendidik didasari dengan niat yang tulus dan
ikhlas memberikan ilmunya kepada peserta didik. Demikian pula peserta didik
juga selalu dalam niat yang ikhlas untuk mencari dan menerima ilmu. Jika
keduanya telah terjalin dalam hubungan yang harmonis sama-sama ikhlas dan
sama-sama dalam kondisi “bener tur pener” (benar dalam kebenaran) maka
ilmu yang didapat akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Indikator keberhasilan
proses pendidikan ini adalah adanya perubahan nilai secara positif, dari tidak
tahu menjadi tahu, dari “tidak” menjadi “ya”, dari “buta” menjadi “melek”
dari “faham” menjadi “mahir” dan seterusnya.
7
yang mengiringi kelemahan masing-masing teori, nyatanya teori-teori tersebut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam proses pembelajaran. Di
samping itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip
prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran yakni :
8
Psikologi pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan
anak usia dini, baik itu di lingkungan rumah maupun di lembaga-lembaga
penyelenggara PAUD. Dengan psikologi pendidikan dapat merencanakan dan
mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menyelenggarakan pendidikan bagi
anak-anak usia dini, juga dapat menentukan materi, metode, pendekatan, kurikulum,
serta sistem penilaian yang tepat untuk peserta didik. Pendidik membutuhkan
pengetahuan dasar psikologi untuk memahami perilaku siswa, terlepas dari apakah
siswa dalam keadaan baik atau buruk dalam kegiatan pembelajaran. Jika demikian,
para pendidik memang membutuhkan ilmu ini untuk mengatasi para siswa tersebut
dan menginspirasi mereka untuk menjaga semangat belajarnya. Selain untuk
memahami perilaku siswa, landasan psikologis ini juga dapat mengontrol perilaku
pendidik dan memberikan perilaku yang lebih cerdas dalam menghadapi keragaman
karakteristik siswa. Pengetahuan ini memang dibutuhkan pendidik agar proses
pembelajaran dapat berjalan sesuai permintaan dan tentunya dapat berhasil mencapai
tujuan sesuai dengan institusi pendidikan. Reber (dalam Sobur, 2003: 71) menyebut
psikologi pendidikan sebagai subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori
dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal berikut: Penerapan dalam
prinsip-prinsip belajar dalam kelas, Pengembangan dan pembaruan kurikulum, Ujian
dan evaluasi bakat dan kemampuan Sosialisasi proses dan interaksi dengan
pendayagunaan ranah kognitif Penyelenggaraan pendidikan keguruan. Dari
penjelasan tersebut, maka jelas bahwa adanya keterkaitan antara psikologi dengan
ilmu pendidikan, yang mana fokus utama psikologi pendidikan adalah interaksi antara
pendidik dan siswa.
Peranan psikologi pendidikan dalam pendidikan anak usia dini memiliki peran
yang sangat penting baik itu di lingkungan rumah maupun di lembaga-lembaga
penyelenggara PAUD. Dengan psikologi pendidikan, kita dapat merencanakan dan
mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menyelenggarakan pendidikan bagi
9
anak-anak usia dini. Yang diantaranya adalah dalam pengembangan kurikulum,
pengembangan program pendidikan, sistem belajar dan sistem evaluasi.
1. Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum merupakan salah satu usaha untuk
mencapai tujuan pendidikan Nasional. Pengembangan kurikulum
dilaksanakan karena pengembangan kurikulum merupakan bagian yang sangat
esensial dalam proses pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran itu
tedapat empat bagian penting dalam kurikulum meliputi: tujuan, isi/materi,
strategi pembelajaran, dan evaluasi. Keempat bagian tersebut saling berkaitan
untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional.Pengembangan kurikulum tidak
dilaksanakan hanya sesuai dengan kehendak seseorang atau suatu pihak, tetapi
harus berpijak pada landasan-landasan (filosofis, psikologis, sosiologis, dan
IPTEK) dan prinsip-prinsip (umum dan khusus) yang telah ada.
Kajian psikologi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan
kurikulum pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek
perilaku dalam konteks pembelajaran. Terlepas dari berbagai aliran psikologi
yang mewarnai pendidikan, pada intinya kajian psikologis ini memberikan
perhatian terhadap bagaimana input, proses dan output pendidikan dapat
berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian anak usia
dini. Oleh karenanya kurikulum dibuat dengan menyesuaikan karakteristik
pada anak usia dini. Karena Kurikulum pendidikan seyogyanya mampu
menyediakan kesempatan kepada setiap individu untuk dapat berkembang
sesuai dengan potensi yang dimilikinya, baik dalam hal subject
matter maupun metode penyampaiannya.
10
a. Pengembangan program pendidikan, misalnya penyusunan jadwal
pelajaran, dst. Hal ini tidak bisa lepas dari aspek psikologis peserta
didik;
b. Untuk menyusun jadwal pelajaran diperlukan pengetahuan psikologi
pendidikan. Tingkat kesukaran anak dalam belajar berbeda dengan
anak remaja. Jumlah waktu minimal anak belajar adalah:
1) Kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar
paling sedikit 120 menit per minggu;
2) Kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun dengan
lama belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan
3) Kelompok usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun dengan
lama belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
c. Penentuan program pembelajaran anak usia dini
d. Pengembangan program harus mengacu pada upaya pengembangan
kemampuan potensial anak usia dini.
3. Sistem belajar
Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang
mendasari sistem pembelajaran.Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam
pembelajaran.Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari
masing masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori tersebut telah
memberikan sumbangan yang signifikan dalam proses pembelajaran. Di
samping itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah
prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran. Peranan psikologi
pendidikan terhadap sistem pembelajaran adalah dalam hal:
1. pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan;
2. pemilihan model-model pembelajaran;
3. pemilihan media dan alat bantu pembelajaran; dan
4. penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran.
11
Tentunya pada anak usia din hal itu disesuaikan dengan karakteristik yang
dimiliki anak agar kegiatan pembelajaran untuk anak dapat dilakukan secara
optimal.
4. Sistem Evaluasi
Penilaiain pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam
pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan.
Melalui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa
saja yang diperoleh anak usia dini setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau
pembelajaran tertentu. Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan
sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap
peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik
untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu
lainnya. Ada sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan
untuk mengukur potensi seorang individu. Pemahaman kecerdasan, bakat,
minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki
arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan individu yang
bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu
yang optimal.
Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan
bagi kalangan pendidik dalam melaksanakan tugas profesionalnya, karena
pendidik harus mampu memahami perubahan yang terjadi pada diri individu,
baik perkembangan maupun pertumbuhannya. Atas dasar itu pula pendidik
perlu memahami landasan pendidikan dari sudut psikologis. Dengan
demikian, psikologi adalah salah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara
psikologi dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit
dipisahkan. Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia, sedangkan
psikologi menelaah gejala-gejala psikologis dari manusia. Dengan demikian,
keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari
tentang bagaimana belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah
pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi dalam sekolah yang
bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan
standar nasional pendidikan yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berperan aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologi pada peserta didik.Psikologi dan ilmu
pendidikan tidak dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara
psikologi dengan psikologi memiliki hubungan yang timbal balik.
2. Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
3. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan awal yang sesuai dengan
tujuan untuk mengembangkan sosialisasi anak, menumbuhkan kemampuan
sesuai dengan perkembangannya, mengenalkan lingkungan kepada anak, serta
menanamkan disiplin, karena secara tidak langsung dapat menanamkan atau
mentransfer nilai-nilai moral dan nilai sosial kepada anak.
4. Peranan psikologi pendidikan dalam pendidikan anak usia dini memiliki peran
yang sangat penting baik itu di lingkungan rumah maupun di lembaga-
lembaga penyelenggara PAUD. Dengan psikologi pendidikan, kita dapat
13
merencanakan dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam
menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak usia dini. Yang diantaranya
adalah dalam pengembangan kurikulum, pengembangan program pendidikan,
sistem belajar dan sistem evaluasi.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga saran dari pembaca yang
dapat membangun dalam makalah ini sangat dibutuhkan. Dan penulis mengharapkan
semoga makalah ini dapat digunaka dan diterapkan dalam proses pendidikan anak
usia dini dengan menerapkan psikologi pendidikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15