1 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan intervensi Utama : Manajemen
b.d penurunan ekspansi keperawatan pola nafas jalan napas paru d.d sesak napas, membaik, dengan kriteria 1. Posisikan pasien RR : 24x/ menit, hasil: ke posisi semi- hemoglobin 11,6 g/dL ● Frekuensi napas fowler atau membaik, kembali fowler untuk normal pada rentang mengurangi 16 - 20x / menit sesak ● Dispnea menurun/ 2. Berikan terapi berkurang oksigen jika perlu
2 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan intervensi Utama : Latihan batuk
tidak efektif b.d keperawatan bersihan jalan efektif peningkatan sekret d.d nafas meningkat, dengan 1. Atur posisi semi pasien batuk berdahak, kriteria hasil: fowler atau ● Batuk efektif fowler meningkat 2. Jelaskan tujuan ● Produksi sputum dan prosedur menurun batuk efektif 3. Ajarkan teknik batuk efektif 4. Kolaborasi pemberian N- asetil sistein 400 mg, 3x400 mg PO
3 Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan intervensi Utama : Manajemen
kelemahan fisik d.d keperawatan toleransi Energi Pasien mengeluhkan aktivitas meningkat, dengan 1. Lakukan latihan tangan dan kakinya kriteria hasil: rentang gerak lemas dan rom ● Tingkat kelemahan pasif dan aktif ektrimitas atas dan menurun 2. Berikan aktivitas bawah +3 ● Kemudahan dalam distraksi yang beraktivitas sehari- menenangkan hari meningkat 3. Anjurkan melakukan aktivitas bertahap 4. Anjurkan tirah baring
4 Gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Utama : Perawatan
kulit b.d gangguan keperawatan integritas kulit integritas kulit sirkulasi d.d terdapat meningkat, dengan kriteria 1. Hindari produk petekie, lesi diskoid, hasil: berbahan dasar butterfly rash, ● Hidrasi meningkat alkohol ekimosis, purpura, dan ● Perfusi meningkat 2. Anjurkan moon face ● Kerusakan jaringan menggunakan dan lapisan kulit pelembab dan menurun tabir surya dengan SPF minimal 30 3. Berikan buah dan sayur sesuai kebutuhan pasien
5 Keletihan b.d kondisi Setelah dilakukan intervensi Utama : Manajemen
fisiologis d.d keperawatan tingkat Energi hemoglobin 11,6 g/dL, keletihan menurun, dengan 1. Anjurkan pasien mengeluh kaki kriteria hasil: melakukan dan tangan lemas ● Verbalisasi kepulihan aktivitas energi meningkat bertahap ● Kemampuan 2. Kolaborasi melakukan aktivitas dengan ahli gizi rutin meningkat tentang cara ● Pola nifas membaik meningkatkan asupan makanan 3. Anjurkan tirah baring
6 Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan intervensi Utama : Peningkatan
b.d perubahan struktur keperawatan tingkat citra citra tubuh tubuh d.d terdapat tubuh meningkat, dengan 1. Banu pasien terdapat petekie, lesi kriteria hasil : untuk diskoid, butterfly rash, ● Body Image positif mendiskusikan ekimosis, purpura, dan ● Pigmentasi kulit perubahan moon face pasien dalam batas bagian tubuh normal disebabkan adanya penyakit dengan cara yang tepat 2. Tentukan apakah perubahan fisik saat ini berkontribusi pada citra tubuh pasien.
7 Risiko Infeksi d.d Setelah dilakukan intervensi Utama : Pencegahan
hemoglobin 11,6 g/dL, keperawatan tingkat infeksi infeksi leukosit 2.200/µL, lesi menurun, dengan kriteria 1. Monitor tanda diskoid, demam hasil: dan gejala ● Terbebas dari tanda infeksi lokal dan dan gejala infeksi. sistemik ● Tanda vital dalam 2. Jelaskan pasien batas normal dan keluarga mengenal tanda- tanda dan gejala infeksi 3. Kolaborasi pemberian obat ceftazidine 4x1 gr IV dan mycaminc 100 mg IV
8 Risiko pendarahan d.d. Setelah dilakukan intervensi Utama : Pencegahan
trombosit : 50.000 µL, keperawatan tingkat pendarahan hemoglobin 11,6 g/dL, pendarahan menurun, dengan 1. Pertahankan hematokrit 34 % kriteria hasil: tirah baring ● Kelembapan kulit selama meningkat perdarahan ● Trombosit kembali 2. Batasi tindakan normal pada rentang invasif, jika 150.000- 450.000 µL perlu ● Hemoglobin 3. Jelaskan tanda meningkat, kembali dan gejala normal pada rentang pendarahan 12-16 g/dL 4. Kolaborasi ● Hematokrit pemberian obat meningkat, kembali dan mengontrol normal pada rentang perdarahan, jika 35%- 47% perlu