Pusat Pendidikan
Pusat Pendidikan
PUSAT PENDIDIKAN
Disajikan Pada Materi Ajar
ILMU PENDIDIKAN
Dosen Pengajar
Sigit Wahyudi, S.Pd., M.Pd
Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul Pusat Pendidikan tepat waktu. Makalah tujuan
pendidikan disusun guna memenuhi tugas Bapak Sigit Wahyudi, S.Pd., M.Pd, pada Ilmu
Pendidikan di Universitas Sebelas Maret. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pusat pendidikan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen ilmu
pendidikan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Pada Abad ke 15 di negara-negara Eropa terjadi peperangan yang mengakibatkan
hancurnya berbagai macam fasilitas di negara tersebut, termasuk tatanan ekonominya.
Hal tersebut mendorong negara-negara Eropa melakukan ekspedisi ke negara lain.
Tujuannya untuk berdagang dan mencari bahan dagangan. Hasil dari perdagangan itu
akan mereka gunakan untuk membangun kembali negara mereka yang sudah hancur.
Indonesia juga menjadi salah satu negara yang disinggahi oleh bangsa Eropa. Hal ini
bukan tanpa sebab. Mereka mengetahui bahwa Indonesia adalah negara yang kaya
akan alamnya. Portugis adalah negara Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia.
Portugis datang ke Indonesia pada abad ke 16. Tujuannya adalah sama dengan bangsa
Eropa lainnya, yakni untuk melakukan perdagangan. Di samping untuk melakukan
perdagangan, Portugis juga mempunyai tujuan menyebarkan agama Khatolik.
Demi tercapainya penyebaran Khatolik di Indonesia, Portugis mendirikan atau
membangun sebuah sarana yang dinamai "SEKOLAH". Mereka mempunyai anggapan
bahwa ketika didirikan sekolah, rakyat indonesia menjadi terdidik, bisa menulis, bisa
membaca, dan bisa berhitung sehingga penyebaran agama Khatolik ke Rakyat
Indonesia akan lebih mudah. Sekolah yang didirikan Portugis merupakan sekolah
pertama yang berdiri di Indonesia pada saat itu. Secara hukum ( de jure) cikal bakal
sistem pendidikan nasional dianggap terjadi pada tahun 1922, saat Taman Siswa
didirikan Ki Hadjar Dewantara dan secara tegas menyatakan dirinya sebagai “lembaga
pendidikan nasional”. Nasionalisme di Taman Siswa pada masa awal ditandai dengan
perekrutan guru-guru yang berasal dari aktifis-aktifis pemudi/a pergerakan
kemerdekaan, pembiayaan yang dikelola secara otonomi berbasis swadaya kerakyatan
daerah dan berpulang kepada nilai-nilai budaya lokal. Setelah adanya Taman Siswa
pendidikan di Indonesia semakin berkembang dengan banyak bermunculan sekolah-
sekolah lainnya di seluruh Indonesia.
Sekolah-sekolah ini berperan sebagai pusat pendidikan yaitu tempat dimana proses
pendidikan atau belajar-mengajar berlangsung, diantaranya pendidikan di dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan tujuan utamanya yaitu untuk mengubah
tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan di
sekitarnya. Sehingga pusat-pusat pendidikan sangat di perlukan di tengah masyarakat
B . Rumusan Masalah