Anda di halaman 1dari 3

Nama: NAILIS SAADAH

NIM: 2018186207B0219

SOAL

1. Apakah yang disebut dengan golden age?


2. Usia berapakah anak disebut usia dini?
3. Apa penting nya mata kuliah bermain dan permainan untuk AUD ini?
4. Apakah Anda seorang pendidik untuk anak usia dini?
5. Berdasarkan jawaban dari pertanyaan nomor 4, Jika jawaban Anda adalah iya,
jabarkan masalah Anda dalam melaksanakan proses belajar mengajar di masa
pandemi covid19 ini!
Jika jawaban Anda adalah tidak, menurut Anda apakah anak usia dini dapat
melakukan pembelajaran daring dengan baik?Jelaskan!

JAWABAN

JAWABAN NOMER 1:

Golden age atau periode emas adalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling
penting pada masa awal kehidupan anak. Golden age meliputi 1000 hari pertama kehidupan
anak yang dihitung dari masa dalam kandungan sampai dengan usia anak mencapai dua
tahun.

Masa golden age sangat penting dan perlu diperhatikan khusus oleh orang tua. Pada masa
golden age otak bertumbuh secara maksimal, begitu pula pertumbuhan fisik. Selain itu, masa
tersebut juga terjadi perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap,
dan ekspresi emosi. Jika berbagai kebutuhan anak diabaikan pada masa golden age, anak
dikhawatirkan mengalami tumbuh kembang yang kurang optimal.

JAWABAN NOMER 2:

Mengacu pada Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14, upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan melalui Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal
dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk taman kanak-kanak (TK) dan
Raudatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat.
Dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6
tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga
diperlukan stimulasi yang tepat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal.

JAWABAN NOMER 3:

Mata kuliah bermain dan permainan untuk AUD sangat penting karena dengan melalui
penerapan model bermain dan permainan yang kreatif memungkinkan perkembangan konsep
diri pada anak. Dengan metode bermain juga mendukung anak untuk tumbuh serta mandiri
dan memiliki kontrol atas lingkungannya. Tak hanya itu saja, dengan bermain anak dapat
menemukan hal yang baru, bereksplorasi, meniru, dan mempraktikkan kehidupan sehari-hari
sebagai sebuah langkah dalam membangun ketrampilan menolong dirinya sendiri.

JAWABAN NOMER 4:

Iya, saya adalah seorang pendidik anak usia dini (AUD)

JAWABAN NOMER 5:

- Iya, saya adalah seorang pendidik anak usia dini (AUD)


 Proses belajar pada masa pandemi memanglah kurang efektif kalau menurut saya
tetapi disini kita harus tetap menerapkan metode belajar yang bertujuan untuk
menerapkan berbagai keterampilan untuk anak usia dini (AUD). Materi-materi
pembiasaan yang ditugaskan selama pembelajaran di rumah sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan yang selama ini diterapkan di sekolah. Dalam pelaksanaannya,
pembelajaran di rumah dengan metode pembiasaan tidaklah semudah yang
dibayangkan. Faktor kurangnya semangat anak dan kurangnya kemampuan orang
tua dalam mendampingi anak menjadi tantangan dalam penerapan metode
pembiasaan. Selama pandemi Covid-19, pengamatan hanya bisa dilakukan dengan
melihat video dan foto yang dikirimkan oleh orang tua murid. Hal ini
menyebabkan aktivitas pengamatan yang dilakukan oleh guru menjadi sangat
terbatas. Berbeda dengan saat di sekolah, dari pagi sampai siang bisa memantau
anak-anak, terutama pembiasaannya semisal hafalan-hafalan. Sekarang dengan
situasi ini guru tidak bisa mengulang-ulang lagi hafalannya, sehingga itu
menyulitkan. Dari video yang dikirimkan, guru kelas juga tidak bisa melihat
secara langsung anak ikut menghafalkan atau tidak. Sementara, penilaian pada
metode pembiasaan adalah dengan teknik penilaian catatan anekdot, yaitu
melakukan pengamatan secara penuh kemudian mencatat seluruh fakta,
menceritakan situasi yang terjadi, menuliskan apa yang dilakukan anak dan apa
yang dikatakan anak. Catatan anekdot ini berfungsi sebagai jurnal kegiatan harian
yang memungkinkan untuk mengetahui perkembangan anak. Alhasil dengan
adanya keterbatasan pengamatan, bisa dipastikan pencatatan anekdot tidak akan
berjalan maksimal. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada validitas penilaian
yang dilakukan guru.

STRATEGI dan PENANGANAN yang tepat pada Masa Pandemi:

Dari beberapa permasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran


dengan metode pembiasaan tidak berjalan dengan mudah. Peran vital orang tua dalam
penerapan metode pembiasaan di rumah belum diikuti dengan pemahaman yang cukup
tentang bagaimana mendampingi dan membimbing anak sesuai kaidah-kaidah PAUD.
Kebingungan orang tua dapat berakibat pada anak mengalami hal-hal yang seharusnya tidak
dialami pada usianya. Kesiapan orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar menjadi
kritis. Sementara pengamatan terbatas yang menyebabkan validitas penilaian berkurang
menjadi masalah yang krusial dialami guru.

Kondisi pandemi memang berat untuk semua orang, terlebih bagi orang tua karena beban
pikiran dan tanggung jawab bertambah dengan intensitas mendampingi anak dalam
pembelajaran di rumah. Namun demikian penting bagi orang tua untuk membuka diri,
membuka wawasan dan semangat untuk belajar bagaimana mendampingi anak dalam proses
pembelajaran. Saatnya orang tua menyadari bahwa pembelajaran anak saat ini kembali
menjadi tanggung jawab orang tua sepenuhnya, kembali ke kodratnya bahwa orang tua
adalah guru pertama dan utama bagi anak.

Di sisi lain guru diharapkan mampu menjaga komunikasi dua arah dengan orang tua dan anak
didik secara reguler. Diawali dengan memastikan kebutuhan dasar anak terpenuhi, kemudian
dilanjutkan dengan berbagi ilmu kiat-kiat mendidik anak sesuai metode pembiasaan di
PAUD. Guru harus membuka pintu lebar-lebar menjadi konsultan bagi orang tua dan
memupuk kepercayaan diri orang tua

Anda mungkin juga menyukai