Pilling kain adalah istilah yang diberikan untuk catat permukaan kain
karena adanya “pills”, yaitu gundukan serat-serat yang mengelompok
dipermukaan kain yang menyebabkan tidak baik dilihat. Pills akan terbentuk
ketika dipakai atau dicuci, karena kekusutan serat-serat lepas yang menonjol di
permukaan kain akibat gosokan.
1
b. Jumlah cycle yang diperlukan untuk menggosok sampai berlobang, benang
putus atau contoh yang putus.
c. Kehilangan berat setelah penggosokan. Biasa diplot terhadap jumlah
putaran.
d. Perubahan tebal, yaitu karena tinggi bulunya berkurang setelah
penggosokan.pada awal proses penggosokan mungkin bulu akan naik dan
menambah tebal.
e. Kehilangan kekuatan, yaitu tensilnya,kekuatan pecah atau kekuatan sobek
(tearing strength).
f. Perubahan sifat-sifat lain,misalnya daya tembus udara,kilau dan lain-lain.
g. Pengujian secara mikroslopis mengenai kerusakan-kerusakan benang-
benang dan serat-seratnya.
Pilling kain telah lama dianggap sebagai cacat terutama pada kain-kain
rajut, karena benang rajut dibuat dari benang-benang rendah twist. Pilling ini akan
lebih parah lagi jika timbul pada serat buatan. Kalau pada kain wool pills mudah
dihilangkan, sedangkan pada kain-kain dari serat buatan pills ini sangat susah
dihilangkan, melekat dengan kuat pada kain dan bertambah besar sehingga
memperburuk penampilan dari kain.
2
III. ALAT DAN BAHAN
3
A. PILLING KAIN
Alat:
Alat uji pilling buatan ICI, berupa kotak ukuran 9 inci x 9 inci x 9 inci
dengan pintu bagian dalam dilapisi lempeng gabus dengan tebal 1/8
inch, kotak diputar dengan kecepatan 60 putaran/menit.
Bahan:
Kain contoh uji ukuran 5 inci x 5 inci.
4
IV. CARA KERJA
A. PILLING KAIN
1. Potong kain dengan ukuran 5x5 inch, kemudian dijahit supaya kencang.
2. Masukan tabung dari karet ke dalam contoh uji yang berbentuk silinder.
3. Tutup ujung potongan kain dengan cellophane.
4. Masukan satu tabung karet beserta contoh uji ke dalam satu.
5. Putar alat dengan kecepatan 60 putaran/menit sebanyak 3000 putaran.
6. Untuk pakaian pengujian dapat dilakukan pada kain asli dan kain setelah
pencucian sebanyak pencucian yang ditetapkan. Pencucian dipakai standar
cara pencucian yang berlaku.
7. Bandingkan secara visual kenampakan pilling yang timbul pada contoh uji
dengan foto standar
A. PILLING KAIN
Set Count ( putaran ) = 3000 putaran
Speed ( kecepatan ) = 60 rpm
Waktu putaran = 1,5 jam
VI. DISKUSI
5
A. PILLING KAIN
VII. KESIMPULAN
A. PILLING KAIN
Yang dihasilkan dari pengujian pilling dengan 3000 putaran, kain contoh uji
mendekati woven standar nomor 4.
6
7