Anda di halaman 1dari 7

PENGUJIAN PILLING KAIN KAIN

I. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk mengetahui kemampuan kain menahan gosokan yang berputar


dengan tekanan tertentu serta dapat mengetahui dan menganalisa pilling kain.

II. TEORI DASAR

Pilling kain adalah istilah yang diberikan untuk catat permukaan kain
karena adanya “pills”, yaitu gundukan serat-serat yang mengelompok
dipermukaan kain yang menyebabkan tidak baik dilihat. Pills akan terbentuk
ketika dipakai atau dicuci, karena kekusutan serat-serat lepas yang menonjol di
permukaan kain akibat gosokan.

Faktor-faktor keusangan suatu kain secara kwantitatif antara lain adalah


gaya-gaya yang langsung pada kain, pengaruh tumbukan misalnya pada alas lantai
pada permadani dan karpet, tekukan atau friksi antara serat dengan serat dan
antara benang dengan benang karena kain sering sering tertekuk, dan faktor yang
lain adalah pengaruh gosokan.menurut J.E Booth gosokan dibagi menjadi
gosokan datar; misalnya gosokan yang terjadi pada leher dan lipatan, gosokan
pinggir; gosokan yang terjadi pada leher dan lipatan,gosokan tekuk; dimana
gosokan disertai dengan tekukan da lengkungan.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum pengujian antara


lain keadaan contoh yang akan diuji seperti kondisi ruangan standart uji.
Selanjutnya adalah pemilihan alat yang tergantung dari karakter pengujian.
Karakter gerakan apakah arah gerakan bolak balik,maju,memutar,atau macam-
macam gerakan. Hal penting lainnya adalah arah gosokan dimana dibedakan
gosokan kearah lusi maupun pakan atau kearah gosokan membentuk sudut
terhadap arah lusi dan pakan. Beberapa penilaian kerusakan karena gosokan
sebagai berikut:

a. Kenampakan terhadap contoh yang tidak tergosok.

1
b. Jumlah cycle yang diperlukan untuk menggosok sampai berlobang, benang
putus atau contoh yang putus.
c. Kehilangan berat setelah penggosokan. Biasa diplot terhadap jumlah
putaran.
d. Perubahan tebal, yaitu karena tinggi bulunya berkurang setelah
penggosokan.pada awal proses penggosokan mungkin bulu akan naik dan
menambah tebal.
e. Kehilangan kekuatan, yaitu tensilnya,kekuatan pecah atau kekuatan sobek
(tearing strength).
f. Perubahan sifat-sifat lain,misalnya daya tembus udara,kilau dan lain-lain.
g. Pengujian secara mikroslopis mengenai kerusakan-kerusakan benang-
benang dan serat-seratnya.

Pilling kain telah lama dianggap sebagai cacat terutama pada kain-kain
rajut, karena benang rajut dibuat dari benang-benang rendah twist. Pilling ini akan
lebih parah lagi jika timbul pada serat buatan. Kalau pada kain wool pills mudah
dihilangkan, sedangkan pada kain-kain dari serat buatan pills ini sangat susah
dihilangkan, melekat dengan kuat pada kain dan bertambah besar sehingga
memperburuk penampilan dari kain.

Interprestasi hasil pengujian pilling, sebagai berikut :

a. Banyaknya pilling , diperhatikan oleh standar yang diperuntukkan , tidak


akan dihasilkan oleh setiap orang , tetapi hanya oleh orang yang bekerja
keras dengan meggunakan baju itu.
b. Pengalaman menunjukkan , kalau pilling hanya muncul dibagian-bagian
tertentu saja seperti leher, tepi siku, lipatan lengan dan sebagainya.
c. Ditinjau dari segi pilling ini, maka kemeja blouse dan pakaian merupakan
pemakaian akhir yang kritis.

Standar Pilling kain :

2
III. ALAT DAN BAHAN

3
A. PILLING KAIN
Alat:

 Alat uji pilling buatan ICI, berupa kotak ukuran 9 inci x 9 inci x 9 inci
dengan pintu bagian dalam dilapisi lempeng gabus dengan tebal 1/8
inch, kotak diputar dengan kecepatan 60 putaran/menit.

 Tabung karet atau poliuretan diameter luar 1,25


inch, panjang 6 inch dan tebal 1/8 inch.
 Gunting
 Mistar

Bahan:
 Kain contoh uji ukuran 5 inci x 5 inci.

4
IV. CARA KERJA

A. PILLING KAIN
1. Potong kain dengan ukuran 5x5 inch, kemudian dijahit supaya kencang.
2. Masukan tabung dari karet ke dalam contoh uji yang berbentuk silinder.
3. Tutup ujung potongan kain dengan cellophane.
4. Masukan satu tabung karet beserta contoh uji ke dalam satu.
5. Putar alat dengan kecepatan 60 putaran/menit sebanyak 3000 putaran.
6. Untuk pakaian pengujian dapat dilakukan pada kain asli dan kain setelah
pencucian sebanyak pencucian yang ditetapkan. Pencucian dipakai standar
cara pencucian yang berlaku.
7. Bandingkan secara visual kenampakan pilling yang timbul pada contoh uji
dengan foto standar

V. DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN

A. PILLING KAIN
 Set Count ( putaran ) = 3000 putaran
 Speed ( kecepatan ) = 60 rpm
 Waktu putaran = 1,5 jam

VI. DISKUSI

5
A. PILLING KAIN

Pilling kain adalah gundukan dari serat-serat yang mengelompok di


permukaan kain yang disebabkan oleh pemakaian dan pencucian. Dalam
pengujian pilling kain yang telah diputas dengan alat dibandingkan dengan
standar piliing kain yang ada. Pengambilan contoh uji dilakukan 1 kali karena
waktu yang kurang dan keterbatasan alat uji. Hasil pengujian dibandingkan
dengan standar pilling yaitu 1 sampai 5 standar, hasil dari pengujian termasuk
pada standar pilling nomor 4 karena mengalami sedikit pill dan sedikit berbulu.

Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pengujian:

 Dalam penggambaran pola harus memerhatikan bagian muka atau


belakang dari kain.
 Saat penjahitan, jahitan harus kuat (di kunci).
 Saat kain dimasukan ke dalam karet harus dipastikan berada pada
tengah-tengah karet

VII. KESIMPULAN

A. PILLING KAIN

Yang dihasilkan dari pengujian pilling dengan 3000 putaran, kain contoh uji
mendekati woven standar nomor 4.

6
7

Anda mungkin juga menyukai