Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Apa yang dimaksud pembelajaran jarak jauh?


Pembelajaran jarak jauh (juga disebut juga pendidikan jarak jauh) merupakan pelatihan
yang diberikan kepada peserta atau siswa yang tidak berkumpul bersama di satu
tempat secara rutin untuk menerima pelajaran secara langsung dari instruktur. Bahan-
bahan dan instruksi-instruksi detail yang bersifat khusus dikirimkan atau disediakan
untuk para peserta yang selanjutnya melaksanakan tugas-tugas yang akan dievaluasi
oleh instruktur. Dalam kenyataannya dapat dimungkinkan instruktur dan peserta
tersebut terpisah tidak hanya secara geografis namun juga waktu.

Mengapa digunakan pembelajaran jarak jauh?


Pembelajaran jarak jauh memungkinkan para peserta mengambil kelas kapanpun dan
dimanapun. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pendidikan dan
pelatihannya dengan tanggung jawab dan komitmen-komitmen lainnya, seperti keluarga
dan pekerjaan. Ini juga memberi kesempatan kepada para peserta yang mungkin tidak
dapat  belajar karena keterbatasan waktu, jarak atau dana untuk ikut serta. Dan juga
memungkinkan subyek-subyek yang dianggap tidak begitu umum diajarkan tersedia
bagi lebih banyak peserta.

Pro dan kontra mengenai pembelajaran jarak jauh


Pembelajaran jarak jauh dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih
dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi
kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. Namun demikian, kesuksesan
paket Pembelajaran Jarak Jauh, yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada
proses pembelajaran tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik
bagi instruktur maupun peserta didik. Berikut ini beberapa pro dan kontra:

Kelebihan Kekurangan
 Logistik yang mudah — yang dibutuhkan  Waktu dan pekerjaan yang berkaitan
adalah komunikasi yang baik. dengan penyampaian proses
 Mengurangi pengeluaran tambahan, pembelajaran jarak jauh lebih banyak
seperti untuk ruang kelas dan staf daripada proses pembelajaran secara
pengajar. tatap muka.
 Peserta didik dapat mengontrol kapan  Dukungan administratif untuk proses
mereka belajar dan pada tahapan apa. pembelajaran jarak jauh dibutuhkan
 Pembelajaran jarak jauh dapat lebih untuk melayani jumlah peserta didik
dimungkinkan karena peserta didik dapat yang mungkin sangat banyak.
menyesuaikan pelajarannya sambil  Beberapa peserta merasa terasing
bekerja. karena jarak.
 Kurangnya struktur dan kebutuhan akan
motivasi/inisiatif yang tinggi dapat
merupakan tantangan (masalah) bagi
para peserta.

Bagaimana pembelajaran jarak jauh disampaikan?


Proses pembelajaran jarak jauh dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai
teknik dan teknologi. E-learning mungkin merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh
yang paling mahal dan paling maju, namun ada cara-cara penyampaian pelatihan
lainnya yang telah digunakan dengan berhasil selama bertahun-tahun. Metode
penyampaian tersebut antara lain:
E-learning : penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet
serta pemrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi dengan
bahan-bahan pelajaran melalui chat room (ruang komunikasi), notice board (papan
pengumuman), video conferencing, dll.
Program televisi: merupakan suatu seri program televisi yang dirancang untuk
menyampaikan teknik-teknik dan teori. Metode ini dapat berupa penyiaran melalui
saluran kabel atau saluran terestrial atau dengan menyediakan video tape atau DVD.
Selama beberapa tahun Open University di Inggris menggunakan teknik ini.

Bahan-bahan tertulis: kadangkala disebut kursus melalui surat (correspondence


courses), dimana bahan-bahan teks ditulis secara khusus untuk kursus dengan proses
belajar jarak jauh, misalnya buku kerja (workbook) yang berisikan tugas-tugas dan
latihan-latihan, dimana peserta didik dapat mengerjakannya dengan tingkat kecepatan
yang ditentukannya sendiri.

Apa yang berbeda dalam pembelajaran jarak jauh ?


Pembelajaran jarak jauh memerlukan suatu pendekatan yang berbeda dalam hal
perencanaan, perancangan, penyampaian kursus dan komunikasi. Peserta
membutuhkan motivasi diri untuk memulai dan mengembangkan persistensi dan
keahlian-keahlian dalam tugas yang bersifat mandiri (self-directing work). Instruktur
akan mengembangkan dan menggunakan metodologi-metodologi dan gaya-gaya
pembelajaran baru, mulai dari instruksi langsung hingga mengelola strategi-strategi
pembelajaran, memberi dukungan terhadap peserta didik, memfasilitasi perdebatan
jarak jauh, serta mendiseminasi informasi dan pandangan-pandangan. Beberapa
elemen dari proses pembelajaran yang difasilitasi dan yang individual dipresentasikan
dalam proses pembelajaran jarak jauh.

Bagaimana menulis bahan-bahan pembelajaran jarak jauh


Saat membuat bahan-bahan tekstual  untuk pembelajaran jarak jauh, penting sekali
bahwa bahan-bahan tersebut ditulis sedemikian rupa dengan mengikutsertakan
peserta. Beberapa tip diantaranya :

- Tulisan dibuat sederhana, tidak bertele-tele, dan jelas.


- Berikan definisi untuk kata-kata atau peristilahan yang dipergunakan.
- Gunakan suatu gaya informal dan yang dapat dipahami.
- Berikan hasil (outcome) pembelajaran yang akan dicapai secara jelas untuk
setiap unit / modul.
- Petakan langkah-langkah bagi peserta tersebut pada saat anda mengemukakan
mengenai hasil-hasil (outcome) proses pembelajaran tersebut sehingga mereka
mengetahui dimana mereka berada dan hendak kemana selanjutnya.
- Jika memungkinkan, ulangi konsep-konsep, ide-ide dan teori-teori beberapa kali.
- Selingi aktivitas-aktivitas dan latihan-latihan untuk penilaian sendiri (self
assessment) secara terus-menerus yang nantinya diakhiri dengan sesuatu yang
lebih penting.
- Bangun pengetahuan dan pemahaman melalui beberapa latihan.
- Apabila memungkinkan, gunakan contoh-contoh dan studi-studi kasus yang
relevan.

Faktor-faktor keberhasilan
Terdapat beberapa faktor penting keberhasilan pembelajaran jarak jauh :
- Instruktur harus semangat dan konsisten (committed).
- Tim harus melibatkan dukungan administratif yang baik, tergantung pada jenis
bahan dan metode-metode penyampaian yang dipergunakan, serta staf
perancangan dan pembuatan yang baik.
- Bahan-bahan pengajaran harus direncanakan dengan baik sehingga mereka
dapat diuji dan selalu tersedia. Sebagian besar pekerjaan dilakukan sebelum
bahan-bahan tersebut diterima oleh para peserta.
- Harus ada fasilitasi dan dorongan terhadap interaksi peserta baik dengan
instruktur maupun dengan para peserta sendiri.
- Pelatih harus tetap berkomunikasi secara rutin dengan semua peserta didik.
- Kemampuan untuk menggunakan setiap teknologi yang digunakan merupakan
keharusan. Harus diujikan dan dijelaskan kepada para peserta sepenuhnya
sehingga mereka mereka mengenali dengan baik dan merasa nyaman
dengannya.
- Masalah-masalah komunikasi dan teknis harus diselesaikan begitu muncul.

- Instruktur perlu menggunakan berbagai metode interaksi dan feedback (misalnya


komunikasi satu per satu conference calls, snail-mails, e-mail, video dan
komunikasi tatap muka dengan menggunakan komputer (computer
conferencing).
- Para peserta dapat menyimpan buku hariannya mengenai pandangan-
pandangan mereka terhadap kemajuan dan isi dari kursus tersebut dan
selanjutnya mengirimkan atau menyampaikan secara berkala.
- Sangat penting untuk dapat melakukan kursus langsung tatap muka paling tidak
satu kali, yang akan lebih baik bila dilakukan diawal dalam rangka membantu
para peserta terbiasa dengan rutinitas pembelajaran jarak jauh dan untuk
memberikan beberapa arahan mengenai teknik-teknik belajar.

E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Setiap tahunnya, kebutuhan akan pembelajaran yang berbentuk aktivitas belajar


mengajar semakin meningkat dikarenakan jumlah manusia yang terus bertambah.
Aktivitas belajar mengajar biasanya dilakukan dengan bertatap muka / datang
langsung. Namun seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, proses
pembelajaran dapat dilakukan tidak dengan tatap muka / datang langsung. Salah satu
bentuk teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar
adalah E-Learning. Dan berikut beberapa pengertian E-Learning :

E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu


media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga
kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian
e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak
memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih
banyak waktu (Nugroho, 2007).

Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan
untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh
karena itu, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah
transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk
digital yang dijembatani oleh teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).

Dengan perkembangan E-Learning, tentunya teknologi ini mempunyai kelebihan dan


kekurangan, beberapa kelebihan dan kekurang E-Learning diantaranya :

Kelebihan E-Learning :

 Tidak terbatas tempat dan waktu, peserta pembelajaran e-learning dapat belajar
di mana saja dan kapan saja
 Bahan – bahan pembelajaran mudah diakses sehingga memungkinkan peserta
e-learning melakukan pembelajaran berulang kali agar peserta lebih mudah
memahami materi tersebut
 Mendorong minat belajar peserta e-learning untuk peserta yang aktif

Kekurangan E-Learning :

 Berkurangnya interaksi sosial secara langsung yang biasanya didapatkan saat


melakukan interaksi belajar mengajar secara tatap muka
 Beberapa peserta e-learning yang bersifat pasif cenderung untuk malas
memanfaatkan e-learning sehingga mereka tidak menanfaatkan e-learning
secara maksimal
Dalam pemanfaatannya sebagai media pembelajaran jarak jauh, Implementasi E-
Learning dibagi menjadi 3 bentuk diantaranya  :

1. Suplemen / tambahan

Bentuk implementasi yang berupa tambahan dilakukan apabila peserta e-learning


mempunyai kebebasan memilih, untuk  memanfaatkan materi pembelajaran elektronik
atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban / keharusan bagi peserta e-learning untuk
mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik
yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

2. Komplemen / pelengkap

Bentuk implementasi yang berupa pelengkap apabila materi e-learning diprogramkan


untuk melengkapi matei pembelajaran yang diterima peserta e-learning di dalam kelas
pembelajaran. Sebagai komplemen / tambahan yang artinya materi e-learning
digunakan untuk menjadi materi enrichment / pengayaan bagi peserta e-learning di
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Sebagai enrichment, apabila
peserta e-learning dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pembelajaran
yang disampaikan pengajar secara tatap muka maka para peserta e-learning diberikan
kesempatan untuk mengakses materi e-learning yang memang secara khusus
dikembangkan untuk mereka.

3. Substitusi / pengganti

Dalam bentuk impementasi sebagai pengganti / menjalankan E-Learning secara penuh


sebagai pengganti kelas konvensional adalah agar peserta e-learning dapat secara
fleksibel mengelola kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu dan aktivitas lain
sehari-hari. Ada 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat diikuti
peserta e-learning :

 Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),


 Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
 Sepenuhnya melalui internet.

Anda mungkin juga menyukai