Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PRE,INTRA DAN POST

OPERASI PADA Tn .”M”


DENGAN HERNIA INGUINALIS LATERALIS
DI RUANG OK (OPERATING KAMARE) RSUD
WATES
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah Keperawtan
GADAR

Disusun Oleh:
Djunaidi (P07120209016)
Muslim (P07120209015)
Suryadi (P07120209017)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGAM KEPERAWATAN ANESTESI DAN REANIMASI
2010
2

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BP. “S” DENGAN DIAGNOSA


MEDIS HERNIA INGUINAL LATERALIS
DI RUANG OK RSUD WATES

Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan

(Ircham (Maryana, S.Psi, S.Kep, Ns)


3

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui defek atau
bagian terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan.

B. KLASIFIKASI
Berdasarkan terjadinya dibagi menjadi:
1. Hernia congenital /bawaan.
2. Hernia akuisita
Berdasarkan sifatnya hernia terbagi menjadi:
1. Hernia reponible yaitu bila isi hernia dapat dimasukkan kembali. Usus
keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi bila berbaring atau
didorong masuk. Tidak terdapat keluhan atau gejala obstruktif.
2. Hernia ireponible yaiotu bila isi kantong hernia tidak dapat
dikembalikan kedalam rongga, hal ini disebabkan perlengketan isi usus
pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan nyeri atau tanda
sumbatan usus.
Berdasarkan isinya hernia dibagi menjadi:
1. Hernia adipose, yaitu hernia yang isinya jaringan lemak.
2. Standing hernia, yaitu hernia yang isinya kembali sebagian dari dinding
kantong hernia.
3. Hernia litter, hernia inkaserata/ strangulasi yang sebagian dinding
ususnya yterjepit dalam cincin hernia

C. TANDA DAN GEJALA


1. Hernia reponible tanda dan gejalanya:
 Pasien merasa tidak enak di tempat penonjolan
 Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen misalnya inguinal,
femoralis dan lain-lain. Benjolan timbul saat mengejan BAB,
4

mengangkat beban berat ataupun saat aktivitas berat dan hilang pada
waktu istirahat baring.
 Kadang-kadang perut kembung.
 Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan isi hernia
maka tidak dapat dimasukkan lagi (ireponibel).
2. Hernia inkarserata, tanda dan gejalanya :
 Adanya gambaran obstruksi usus dimana pasien mengalami
obstipasi, muntah, tidak flatus, perut kembung dan dehidrasi.
 Terjadi gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
 Bila lelah terjadi strangulasi.
 Pasien mengalami nyeri hebat di daerah hernia, dimana nyeri
menetap karena rangsangan peritoneum. Pada pemeriksaan local
ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan lagi diserta nyeri
tekan dan tergantung keadaan isi hernia.
 Dapat dijumpai tanda peritonitis atau terjadi abses local, keadaan ini
merupakan keadaan gawat darurat dan memerlukan pertolongan
segera.
D. PATOFISIOLOGI

Defek dinding abdomen Mengejan saat BAB, angkat


beban berat, atau aktivitas berat

Hernia

reponibel ireponibel strangulata

hernia letak rendah Isi hernia tidak Obstipasi, muntah,


benjolan saat dapat dimasukkan tidak flatus, perut
mengejan, angkat lagi kembung, dehidrasi,
beban berat, gangguan
aktivitas berat keseimbangan cairan
hilang saat istirahat & elektrolit, asam
baring basa, nyeri hebat di
tempat hernia,
peritonitis/ abses
lokal.
5

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien hernia adalah :
- Lab darah : hematology rutin, BUN, kreatinin dan elektrolit darah.
- Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.

F. MANAJEMEN TERAPI
1. Terapi Konservatif
Pada hernia reponibel dilakukan tekanan secara terus-menerus pada
benjolan seperti dengan bantal pasir, pasien tidur pada posisi supine
antitrendernburg atau memakai korset.
2. Terapi Pembedahan
Dapat dilakukan herniotomi dan herniografi (menjahit kantong
hernia).
Tindakan pembedahan lebih efektif pada hernia reponibel karena
dikawatirkan terjadi komplikasi. Kondisi usus harus diperhatikan pada
hernia inkarserata atau strangulata, bila terjadi nekrisis harus direseksi.
Metode pembedahan antara lain :
a. Perbaikan bassini
Kantung indirect dibuka, diperiksa dan diligasi. Bagian dasar
inguinalis diperkuat dengan menjahit fascia transversalis pada
ligamentum inguinalis di belakang funikulus.
b. Ligasi tinggi kantong hernia
Merupakan tindakan pada hernia inguinalis pada bayi dan anak.
c. Perbaikan shoudice
Fascia transversal dibagi secara longitudinal dan kedua lembaran
diimbrikasi pada ligamentum inguinal. Perbaikan diperkuat dengan
menjahit musculus obligus internus dan conjoined tendon pada
opneurosisi obligustrenus, untuk hernia direk dan indirek.
6

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan

Hari / tanggal : Rabu16 Juni 2010

Waktu : 08.30 WIB

Metode : wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen

Sumber data : Klien, tenaga kesehatan lain, status kesehatan pasien

Tempat : Ruang OK RSUD wates

1. Identitas

a. Klien

Nama : Bapak “M”

Umur : 43 tahun

Jenis kelamin : laki - laki

Agama : islam

Suku / bangsa : Jawa/ Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Tayuban, Panjatan, Kulon Progo

Status perkawinan : Kawin

No. CM. : 360230

Tanggal masuk RS : 13 Jani 2010

Diagnosa medis : Hernia Inguinal Lateralis

b. Penanggung Jawab

Nama : Ny. “H”

Umur : 40 tahun
7

Jenis kelamin : perempuan

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Alamat : Tayuban, Panjatan, Kulon Progo

Hubungan dg Klien : istri

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Klien

1) Keluhan utama

Klien mengatakan perut terasa sebah dan selangkangan terasa


kemeng pada bagian benjolannya. Klien mengatakan agak pusing,
tidak merasa mual, dan tidak muntah.

2) Riwayat kesehatan sekarang

Klien datang ke poliklinik bedah pada hari Senin 11 Januari 2010


dan direncanakan operasi pada hari rabu 13 Januari 2010. Untuk
mempersiapkan operasi klien dirawat di Rumah Sakit ruang
penyakit bedah bangsal Anggrek RSUD Wates tanggal 12 Januari
2010. Saat di ruang persiapan operasi, klien menyatakan sedikit
takut dan klien nampak tegang. Klien juga mengajukan beberapa
pertanyaan tentang bagaimana proses operasi yang akan
dijalaninya. Saat dilaksanakan operasi, klien dibius dengan bius
spinal yang merupakan anastesi lokal sehingga klien dalam
keadaan sadar yang mengakibatkan terjadinya penurunan kekuatan
ekstremitas bawah. Saat selesai dilakukan operasi, klien keluar
dalam keadaan sadar dan tidak nampak takut. Namun ada sedikit
rasa tidak nyaman pada bagian bekas luka operasi.

3) Riwayat kesehatan dahulu


8

Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM, klien tidak menderita


hipertensi dan asma.

b. Riwayat Kesehatan Keluarga

1) Riwayat kesehatan keluarga

Anggota keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit serupa


dan tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, asma dll.

3. Pola Kebiasaan

a. Aspek Fisik-Biologis

1) Pola nutrisi

a) Sebelum sakit

Pasien makan tiga kali sehari,dengan nasi, sayur dan lauk.


Pasien minum air putih 5 — 6 gelas setiap hari.

b) Selama sakit

Klien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk. Klien
minum 4 — 5 kali setiap hari. Selama di rawat di bangsal
bedah sejak tanggal 12 Januari 2010 klien belum makan atau
minum, klien puasa untuk menghadapi operasi yang akan
dilakukan.

2) Pola eliminasi

a) Sebelum sakit

Klien BAB 1 kali sehari, tidak ada keluhan, dengan


konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan dan berbau khas
feces. Klien BAK 6 — 10 kali sekitar 1200 cc setiap hari,
warna kuning jernih, dan tidak ada keluhan.

b) Selama sakit
9

Klien BAB 1 kali sehari, tidak ada keluhan, dengan


konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan dan berbau khas
feces. Klien BAK 6- 10 kali sekitar 1200 cc setiap hari, warna
kuning jernih, dan tidak ada keluhan. Selama di rawat di
rumah sakit klien belum BAB.

3) Pola aktivitas, istirahat dan tidur

a) Sebelum sakit

Klien setiap hari bekerja sebagai wiraswasta untuk memenuhi


kebutuhan keluarga. Klien mengatakan biasa tidur selama 7 —
8 jam. Klien mengatakan tidak pernah tidur siang dan biasa
memulai tidurnya mulai pukul 22.00 WIB — 05.00 WIB.
Klien mengatakan biasa beristirahat di sela — sela
pekerjaannya.

b) Selama sakit

Klien mengatakan tidak dapat bekerja sebagai wiraswasta


semenjak sakit karena harus dirawat di Rumah Sakit dan akan
dilakukan operasi. Pola aktivitas klien terganggu dan klien
harus beristirahat di tempat tidur selama dirawat dan BAK di
tempat tidur karena telah terpasang kateter. Klien mengatakan
biasa tidur selama 4 — 5 jam saat dirawat karena tidak
familier dengan keadaan sekitarnya.

4) Pola kebersihan diri

a) Sebelum dirawat

Pasien mandi dan mengosok gigi 2x setiap hari,pasien keramas


2 hari sekali.

b) Selama dirawat

Pasien mandi dan menggosok gigi 2x setiap hari, selama


dirawat (sehari) pasien belum pernah keramas.
10

b. Aspek Mental-Intelektual, Sosial dan Spiritual

1) Konsep diri

a) Gambaran diri

Pasien memandang dirinya sebagai orang yang sakit dan selalu


didampingi keluarganya

2) Identitas diri

Pasien menyadari dirinya sebagai laki — laki dan bertingkah


laku layaknya laki — laki.

b) Harga diri

Klien tidak malu dengan keadaannya saat ini karena klien


menerima keadaannya saat ini karena sudah merupakan
kehendak Tuhan.

c) Peran diri

Selama dirawat di rumah sakit klien tidak dapat menjalankan


perannya sebagai pekerja wiraswasta dan kepala keluarga bagi
anak dan istri.

d) Ideal diri

Klien ingin cepat pulang dan klien ingin segera sembuh


sehingga bisa bekerja kembali seperti biasa.

3) Intelektual

Klien dan keluarga mengatakan tidak mengerti tentang penyebab


penyakit yang diderita dan bagaimana proses penyembuhannya
dan cara perawatan di rumah.

4) Hubungan interpersonal

Hubungan klien dengan keluarga baik, harmonis, dimana istri dan


saudara- saudaranya secara bergantian menunggui klien dan
membantu klien dalam memenuhi kebutuhannya. Saat berinteraksi
11

dengan perawat, klien kontak mata terus dan sangat


memperhatikan apa yang dijelaskan.

5) Support System

Klien mendapat dukungan dari keluarganya

6) Spiritual

Klien beragama islam. Klien taat dalam menjalankan agamanya


dan klien selalu berdoa kepada Tuhan agar segera diberi
kesembuhan

4. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum

1) Kesadaran : Compos mentis

2) Status gizi : baik

TB : 153 cm

BB : 46 kg

IMT : 19,65

3) Tanda-tanda vital :

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Respirasi : 20x/ menit

Suhu : 36,7°C

b. Pemeriksaan Cepalo Caudal

1) Kepala

a) Bentuk

Bentuk kepala bulat, tidak ada luka atau cedera kepala,kulit


kepala kotor dan berminyak.

b) Mata
12

Kedua mata terlihat sayu, konjungtiva pucat.

c) Telinga

Ketajaman pendengaran baik, bentuk normal: simetris kiri dan


kanan.tidak ada kelainan.

d) Mulut dan gigi

Bentuk bibir normal tidak ada perdarahan dan peradangan


pada mulut.gigi masih lengkap, tidak ada karang gigi dan
karies,tidak ada benda asing atau gigi palsu. Fungsi pengecapan
baik, bentuk dan ukuran tonsil normal serta tidak ada peradangan
pada faring.

2) Leher

Kelenjar getah bening, dan tekanan vena jugularis tak ada kelainan
(tidak mengalami pembesaran ) tidak ada kaku kuduk

3) Dada

Simetris, pengembangan dada optimal, frekuensi pernafasan 20


x/menit. ekspansi paru pada inspirasi dan ekspirasi maksimal.

4) Abdomen

Tidak ada massa, abdomen simetris, tidak ada jaringan parut,


dilatasi vena ataupun kemerahan. tidak ada nyeri tekan.

5) Ekstremitas

a) Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan.Tidak


ada luka pada tangan kanan dan kiri, kekuatan
cukup, dimana dapat membolak- balikan tangan.

b) Bawah : anggota gerak lengkap. Bagian selangkangan


terdapat benjolan sehingga saat digerakkan terasa
sakit dan kemeng.

5. Pemeriksaan Penunjang
13

a. Hasil pemeriksaan laboratorium

GDS : 62 (70 — 125 mg/dL)

Ureun : 31 (20 — 40 mg%)

Creat : 1,23 (0,6 — 1,1 mg%)

2. Terapi

Injeksi cefotaxim 1 gr/12 jam

Ciprofloksasin 2 x 500 mg

Injeksi ketorolak 30 gr/8 jam

Asam mefenamat 3 x 500 gr

Analisa Data

Pre operasi
No Data Masalah Penyebab
1 Do :
a. Klien Nampak melindungi Nyeri akut Benjolan di
bagian inguinal inguinal
b. klien Nampak kesulitan
mengangkat kaki kirinya
c. Klien Nampak
menyeringai menahan
sakit dan pusing
Ds :
a. Klien mengatakan perut
terasa mbeseseg
b. selangkangan terasa
kemeng pada bagian
benjolannya
c. Klien mengatakan agak
pusing
d. Klien mengatakan takut
untuk miring ke kiri
2 Do : Cemas Prosedur
a. Klien Nampak tegang pembedahan
b. Klien Nampak cemas
Ds :
a. Klien mengatakan sedikit
takut akan dilakukan
operasi
b. Klien menanyakan kapan
dilakukan operasi dan
14

bagaimana prosesnya
3 Do : Kurang pengetahuan Kurang terpapar
Klien Nampak tegang dan informasi
takut
Ds :
Klien menanyakan kapan
dilakukan operasi dan
bagaimana prosedurnya

Intra operasi

No Data Masalah Penyebab


1 Do : Resiko jatuh Anastesi narkotik
a. klien di bius dengan anastesi
spinal
b. klien mengalami penurunan
kekuatan ekstremitas bagian
bawah
c. mobilitas terbatas
Ds :
2 Do : Resiko perdarahan Proses pembedahan
a. Klien menjalani pembedahan
pada inguinalis lateralis
b. Klien dalam keadaan tidak
sadar karena pengaruh
anastesi

Pasca operasi

No Data Masalah Penyebab


1 Do : Nyeri akut Agen injuri fisik
Klien tampak menyerinagi menahan sakit
pada bekas operasi
Ds :
klien mengatakan sedikit nyeri pada bekas
operasi
2 Do : Resiko infeksi Prosedur invasive
a. Klien terpasang infuse RL
b. Terdapat luka insisi bedah
Ds :

Diagnosa

1. Nyeri akut berhubungan dengan benjolan di inguinal ditandai dengan


Do :
15

a. Klien Nampak melindungi bagian inguinal


b. klien Nampak kesulitan mengangkat kaki kirinya
c. Klien Nampak menyeringai menahan sakit dan pusing
Ds :
a. Klien mengatakan perut terasa mbeseseg
b. selangkangan terasa kemeng pada bagian benjolannya
c. Klien mengatakan agak pusing
d. Klien mengatakan takut untuk miring ke kiri
2. Cemas berhubungan dengan prosedur pembedahan ditandai dengan
Do :
a. Klien Nampak tegang
b. Klien Nampak cemas
Ds :
a. Klien mengatakan sedikit takut akan dilakukan operasi
b. Klien menanyakan kapan dilakukan operasi dan bagaimana prosesnya
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai
dengan
Do :
Klien Nampak tegang dan takut
Ds :
Klien menanyakan kapan dilakukan operasi dan bagaimana prosedurnya
4. Resiko jatuh berhubungan dengan anastesi narkotik ditandai dengan
Do :
a. klien di bius dengan anastesi spinal
b. klien mengalami penurunan kekuatan ekstremitas bagian bawah
c. mobilitas terbatas
Ds : -
5. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses pembedahan ditandai dengan
Do :
a. Klien menjalani pembedahan pada inguinalis lateralis
b. Klien dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh anastesi
6. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik ditandai dengan
Do :
Klien tampak menyeringai menahan sakit
Ds :
Klien mengatakan sedikit nyeri pada bekas operasi
7. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive ditandai dengan
Do :
a. Klien terpasang infuse RL
b. Terdapat luka insisi bedah
Ds : -

Rencana Asuhan Keperawatan

Pre operasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut Setelah dilakukan a. Kaji tingkat nyeri, a. membantu
16

berhubungan tindakan durasi, lokasi dan menentukan pilihan


dengan keperawatan intensitas intervensi dan
benjolan di selama 5 menit memberikan dasar
inguinal klien dapat untuk perbandingan
ditandai mengontrol nyeri dan evaluasi terhadap
dengan dengan criteria terapi
Do : hasil : b. perilaku non verbal
a. Klien a. Klien b. Observasi menunjukkan
Nampak mengatakan ketidaknyamanan non ketidaknyamanan
melindungi nyeri berkurang verbal klien terhadap nyeri
bagian b. Klien
inguinal mengatakan c. komunikasi terapetik
b. klien perut sudah dapat menenangkan
Nampak tidak sebah c. Gunakan strategi klien
kesulitan c. Wajah klien komunikasi terapetik d. memfokuskan
mengangka tenang tidak d. Gunakan teknik perhatian klien
t kaki nampak distraksi membantu
kirinya menahan sakit menurunkan
c. Klien tegangan otot
Nampak e. ciptakan suasana e. lingkungan tenang
menyeringa lingkungan yang tenang dapat mengurangi
i menahan factor-faktor stress
sakit dan selama nyeri
pusing f. kolaborasi dengan f. analgetik dapat
Ds : dokter untuk pemberian mengurangi rasa
a. Klien analgetik nyeri yang dirasakan
mengataka klien
n perut
terasa
sebah
b.
selangkang
an terasa
kemeng
pada
bagian
benjolanny
a
c. Klien
mengataka
n agak
pusing
d. Klien
mengataka
n takut
untuk
miring ke
kiri

2 Cemas Setelah dilakukan a. jelaskan prosedur, a. kecemasan klien


berhubungan tindakan termasuk sensasi akan berkurang
dengan keperawatan seperti keadaan selama dengan informasi
17

prosedur selama 5 menit prosedur. yang diberikan


pembedahan kecemasan klien b. Temani klien untuk perawat
ditandai berkurang dengan meningkatkan b. dengan ditemani
dengan _actor_a keamanan dan perawat kecemasan
Do : c klien Nampak menurunkan klien akan sedikit
a. Klien tenang kecemasan berkurang
Nampak c klien c. Dengarkan keluhan c. membantu
tegang mengatakan klien menentukan jenis
b. Klien rasa takutnya intervensi yang akan
Nampak berkurang dilakukan
cemas c klien d. mengetahui
Ds : menyatakan d. Identifikasi perubahan perkembangan
a. Klien siap untuk level kecemasan keadaan klien
mengataka dilakukan e. Dorong klien untuk e. membuat perasaan
n sedikit operasi mengungkapkan secara terbuka dan bekerja
takut akan verbal tentang sama dalam
dilakukan perasaan, persepsi dan memberikan
operasi ketakutan informasi yang akan
b. Klien membantu
menanyaka identifikasi masalah
n kapan f. pertahankan kontak f. kontak mata
dilakukan mata menumbuhkan
operasi dan hubungan salinh
bagaimana percaya antara
prosesnya perawat klien
g. menurunkan
g. turunkan stimulus stimulus cemas dapat
pembuat cemas mencegah cemas
yang berkelanjutan
h. sikap penerimaan
h. tunjukkan penerimaan perawat dapat
meningkatkan
kepercayaan diri
klien
i. suasana yang tenang
i. jaga ketenangan dapat mengurangi
stimulus pembuat
cemas
3 Kurang Setelah dilakukan a. Identifikasi factor a. Pengetahuan dasar
pengetahuan tindakan internal dan eksternal yang memadai
berhubungan perawatan selama yang dapat dapat meningkatkan
dengan 5 menit meningkatkan motivasi kerjasama pasien
kurang pengetahuan klien orang tua dan mengenai program
terpapar bertambah dengan keluarga.Jelaskan pengobatan dan
informasi _actor_a pengertian, tanda mendapatkan
ditandai a. Klien tenang gejala, komplikasi, penyembuhan yang
dengan b. Klien Nampak rencana tindakan yang optimal
Do : siap menjalani akan dilakukan.
Klien Nampak operasi b. Jelaskan mengenai
tegang dan jadwal, dan lokasi b. Pengetahuan
takut operasi mengenai lokasi
Ds : operasi dapat
18

Klien mningkatkan
menanyakan tindakan kooperatif
kapan c. Jelaskan durasi klien
dilakukan tindakan operasi c. Durasi tindakan
operasi dan operasi dapat
bagaimana d. Identifikasi kecemasan menenangkan klien
prosedurnya klien d. Tingkat kecemasan
klien untuk
mengetahui
kesiapan klien
e. Gambarkan tindakan operasi
preoperasi rutin e. Gambaran tidakan
(anestesi, diet, test preoperatife dapat
laboratorium, IV terapi, meningkatkan
ruang tunggu keluarga). kesipan klien dalam
melaksanakan
operasi

Evaluasi pre operasi


Diagnosa Implementasi Evaluasi
Nyeri akut berhubungan 13 Januari 2010 13 Januari 2010
dengan benjolan di inguinal
Pukul 08.45 Pukul 08.45
ditandai dengan
Do : Mengkaji tingkat nyeri S : klien mengatakan nyeri
a. Klien Nampak diatas selangkangan
melindungi bagian bagian kiri
inguinal O : klien terlihat
b. klien Nampak kesulitan menyeringai menahan
mengangkat kaki kirinya sakit
c. Klien Nampak A : nyeri akut
menyeringai menahan P : hentikan intervensi
sakit dan pusing
Ds : 13 Januari 2010 13 Januari 2010
a. Klien mengatakan perut
Pukul 08.50 Pukul 08.55
terasa sebah
b. selangkangan terasa Mengajarkan klien untuk S : klien mengatakan nyeri
kemeng pada bagian nafas dalam berkurang
benjolannya O : wajah klien tenang
c. Klien mengatakan agak A : tujuan tercapai sebagian
pusing P : lanjutkan intervensi
d. Klien mengatakan takut Ajarkan nafas dalam
untuk miring ke kiri
Cemas berhubungan 13 Januari 2010 13 Januari 2010
dengan prosedur
Pukul 08.55 Pukul 08.55
pembedahan ditandai
dengan a. menjelaskan prosedur S : klien mengatkan takut
Do : operasi dan cemas
a. Klien Nampak tegang b. menemani klien untuk O : wajah klien tegang,
b. Klien Nampak cemas menurunkan kecemasan klien tampak membaca
Ds : c. mendengarkan keluhan doa
19

a. Klien mengatakan sedikit klien A : cemas teratasi


takut akan dilakukan d. mendorong klien untuk P : hentikan intervensi
operasi mengungkapkan rasa
b. Klien menanyakan kapan takutnya
dilakukan operasi dan
bagaimana prosesnya
Kurang pengetahuan 13 Januari 2010 13 Januari 2010
berhubungan dengan
Pukul 08.55 Pukul 08.55
kurang terpapar informasi
ditandai dengan a. menjelaskan jadwal dan S : klien menanyakan
Do : lokasi operasi prosedur operasi
Klien Nampak tegang dan b. menjelaskan durasi O : klien terligat tegang
takut operasi A : masalah teratasi
Ds : c. menggambarkan P : hentikan intervensi
Klien menanyakan kapan jalannya operasi rutin
dilakukan operasi dan (anastesi, diit, dll)
bagaimana prosedurnya

Intra operasi

N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o
1 Resiko jatuh Setelah a. Berikan petunjuk a. Ketidak
berhubungan dilakukan
sederhana dan seimbangan proses
dengan anastesi tindakan
narkotik ditandai keperawatan singkat pada pemikiran akan
dengan selama ± 45
pasien tentang membuat pasien
Do : menit resiko
a. klien di bius jatuh dapat posisi saat operasi merasa kesulitan
dengan diminimalisir
dalam memahami
anastesi spinal dengan kriteria
b. klien klien tidak jatuh petunjuk yang
mengalami
panjang
penurunan
kekuatan b.Siapkan peralatan b. Bantalan
ekstremitas
dan bantalan untuk diperlukan untuk
bagian bawah
c. mobilitas posisi yang melindungi bagian-
terbatas
dibutuhkan sesuai bagian tubuh yang
Ds : -
prosedur operasi menonjol untuk
dan kebutuhan mencegah
spesifik klien terjadinya
penekanan saraf
c.Letakkan eletroda c Mencegah
penetral (bantalan terjadinya
elektrokauter) perlukaan akibat
yang meliputi alat elektronik
20

seluruh massa
otot-otot yang
paling besar dan
yakinkan bahwa
bantalan berada
pada posisi yang
baik
d. Stabilkan baik d. Kereta atau meja
kereta pasien yang tidak stabil
maupun meja dapat terpisah,
operasi pada menyebabkan
waktu pasien terjatuh
memindahkan
pasien ke dan dari
meja operasi
2 Resiko Setelah a. Lindungi sekitar a. Cegah kerusakan
perdarahan dilakukan
kulit dan anatomi integritas kulit
berhubungan tindakan
dengan proses perawatan yang sesuai seperti
pembedahan selama ± 45
penggunaan kassa
ditandai dengan menit resiko
Do : perdarahan dapat untuk
a. Klien dicegah dengan
menghentikan
menjalani kriteria
pembedahan perdarahan
pada
b. Pantau b. Kemungkinan
inguinalis
lateralis pemasukan dan terjadinya
b. Klien dalam
pengeluaran cairan kekurangann
keadaan
tidak sadar selama prosedur cairan, yang
karena
operasi dilakukan mempengaruhi
pengaruh
anastesi keselamatan
Ds : -
pemakai obat
anestesi,fungsi
organ dan kondisi
pasien
c. Pastikan c. Kegagalan fungsi
keamanan alat dapat terjadi
elektrikal dan alat- selama prosedur
21

alat yang operasi


digunakan selama
prosedur operasi.
Misalnya kabel
coter pada keadaan
utuh.

Pasca operasi

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri akut Setelah dilakukan a. Kaji tingkat nyeri, a. membantu
berhubungan tindakan durasi, lokasi dan menentukan pilihan
dengan agen keperawatan selama intensitas intervensi dan
injuri fisik 10 menit nyeri klien memberikan dasar
ditandai berkurang dengan untuk perbandingan
dengan kriteria dan evaluasi terhadap
Do : d. klien nampak terapi
Klien tampak tenang b. perilaku non verbal
menyeringai e. klien mengatakan b. Observasi menunjukkan
menahan sakit nyeri berkurang ketidaknyamanan non ketidaknyamanan
Ds : verbal klien terhadap nyeri
Klien c. komunikasi terapetik
mengatakan dapat menenangkan
sedikit nyeri klien
pada bekas c. Gunakan strategi d. memfokuskan
operasi komunikasi terapetik perhatian klien
membantu
d. Gunakan teknik menurunkan tegangan
distraksi otot
e. lingkungan tenang
dapat mengurangi
factor-faktor stress
e. ciptakan suasana selama nyeri
lingkungan yang f. analgetik dapat
tenang mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan klien
f. kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian analgetik
2 Resiko infeksi Setelah dilakukan a. Bersihkan lingkungan a. lingkungan yang
berhubungan tindakan sekitar klien bersih akan terhindar
dengan keperawatan selama dari kuman-kuman
22

prosedur 5 menit infeksi dapat penyebab infeksi


invasive dikontrol dengan b. Cuci tangan sebelum b. mencuci tangan
ditandai kriteria dan sesudah sebelum dan sesudah
dengan a. Tidak ada tanda- melakukan perawatan tindakan dapat
Do : tanda ineksi pasien lain meminimalkan
a. Klien b.Vital sign dalam kotoran-kotoran
terpasang batas normal c. Jelaskan pada klien penyebab infeksi
infuse RL tentang tanda-tanda c. penjelasan tentang
b. Terdapat infeksi. tanda-tanda infeksi
luka insisi akan menambah
bedah pengetahuan klien
Ds : -

Evaluasi Pasca operasi


Diagnosa Implementasi Evaluasi
Nyeri akut berhubungan 13 Januari 2010 13 Januari 2010
dengan agen injuri fisik
Pukul 10.00 Pukul 10.00
ditandai dengan
Do : mengkaji intensitas, S : klien mengatakan tangan
Klien tampak menyeringai
gambaran, dan lokasi atau kirinya terasa nyeri
menahan sakit
Ds : penyebaran nyeri, tau O : klien beberapa kali
Klien mengatakan sedikit
adanya perubahan melihat tangannya yang
nyeri pada bekas operasi
dioperasi
A : intervensi tercapai
sebagian
P : lanjutkan intervensi
perawatan luka setiap
hari
13 Januari 2010
13 Januari 2010
Pukul 10.05
Pukul 10.05
Mengajarkan teknik
distraksi; nafas dalam untuk S : klien mengatakan nyeri
mengurangi nyeri berkurang
O : wajah klien tenang
A : tujuan tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Ajrkan teknik nafas
dalam
Resiko infeksi berhubungan 13 Januari 2010 13 Januari 2010
dengan prosedur invasive
Pukul 10.10 Pukul 10.10
ditandai dengan
Do : Menjelaskan pada klien S:-
a. Klien terpasang infuse tentang tanda-tanda infeksi. O : klien terpasang infus,
RL terdapat luka bekas
23

b. Terdapat luka insisi jahitan di inguinal


bedah lateralis sinistra
Ds : - A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Anjurkan klien untuk
menjaga kebersihan
daerah luka

Daftar Pustaka

Doenges Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien), Edisi 3,
Penerbit Buku Kedikteran EGC, Tahun 2002, Hal ; 52 — 64 & 240 —
249.

Carpenito, L. J.2001.Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa


Keperawatan, dan Masalah Keperawatan. Jakarta: EGC.

Nanda, 2001-2002, Diagnosis Keperawatan NANDA: Defnisi dan klasifikasi

www.google.com

Anda mungkin juga menyukai