Anda di halaman 1dari 2

materi78.co.

nr KIM 3

Larutan Penyangga
A. PENDAHULUAN b. Jika ditambahkan HCl 0,1 M 2mL
Larutan penyangga (buffer/dapar) adalah Asam akan bereaksi dengan HS- (basa),
larutan yang dapat mempertahankan nilai pH HS-(aq) + H+(aq) d H2S(aq)
tertentu walaupun diberi zat lain. M 10 mmol 0,2 mmol 10 mmol
B. LARUTAN PENYANGGA ASAM R 0,2 mmol 0,2 mmol 0,2 mmol
Larutan penyangga asam dapat mempertahan- S 9,8 mmol – 10,2 mmol
kan pH < 7, tersusun atas campuran: 10,2
[H+] = 10-6 x = 1,04 x 10-6
9,8
1) Asam lemah dan garamnya
pH = –log1,04 x 10-6 pH = 5,98
Contoh: CH3COOH dengan CH3COONa
c. Jika ditetesi KOH 0,1 M 3 mL
2) Asam lemah dan basa konjugasinya
Basa akan bereaksi dengan H2S (asam),
Contoh: CH3COOH dengan CH3COO–
H2S(aq)+ OH-(aq)d HS-(aq) + H2O(l)
Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan
mereaksikan asam lemah dengan basa kuat. M 10 mmol 0,3 mmol 10 mmol
Reaksi tersebut akan menghasilkan garam atau R 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol
basa konjugasi, menghabiskan basa kuat dan S 9,7 mmol – 10,3 mmol 0,3 mmol
menyisakan asam lemah. 9,7
[H+] = 10-6 x = 9,4 x 10-7
Contoh: 10,3

Larutan penyangga dari 100 mL H2CO3 0,3 M dan pH = –log9,4 x 10-7 pH = 6,02
100 mL NaOH 0,1 M, C. LARUTAN PENYANGGA BASA
H2CO3 + NaOH qe NaHCO3 + H2O Larutan penyangga basa dapat mempertahan-
M 30 mmol 10 mmol – – kan pH > 7, tersusun atas campuran:
R 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol 1) Basa lemah dan garamnya
St 20 mmol – 10 mmol 10 mmol Contoh: NH3 dengan NH4Cl.
Cara larutan penyangga asam menjaga pH: 2) Basa lemah dan asam konjugasinya
1) Pada penambahan asam (penambahan H+), Contoh: NH3 dengan NH4+
kesetimbangan bergeser ke kiri, asam be- Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan
reaksi dengan basa membentuk asam lemah. mereaksikan asam kuat dengan basa lemah.
2) Pada penambahan basa (penambahan OH-), Reaksi tersebut akan menghasilkan garam atau
kesetimbangan bergeser ke kanan, basa asam konjugasi, menghabiskan asam kuat dan
bereaksi dengan asam membentuk air. menyisakan basa lemah.
Konsentrasi H+ dalam larutan penyangga asam: Contoh:
Garam dari asam dan basa monovalen/divalen Larutan penyangga dari 250 mL NH3 0,1 M dan
100 mL HCl 0,1 M,
Ma na
[H+] = Ka. [H+] = Ka. NH3 + HCl qe NH4Cl
Mg ng
M 25 mmol 10 mmol –
Garam dengan asam atau basa divalen R 10 mmol 10 mmol 10 mmol
Ma na St 15 mmol – 10 mmol
[H+] = Ka. [H+] = Ka.
2. Mg 2. n g Cara larutan penyangga basa menjaga pH:
1) Pada penambahan asam (penambahan H+),
Contoh:
kesetimbangan bergeser ke kanan, asam be-
100 mL larutan penyangga mengandung 10
reaksi dengan basa membentuk asam lemah.
mmol H2S dan HS-. (Ka H2S = 1 x 10-6).
2) Pada penambahan basa (penambahan OH-),
Tentukan pH larutan:
kesetimbangan bergeser ke kiri, basa
a. pH larutan penyangga bereaksi dengan asam membentuk air.
10
[H+] = 10-6 x = 10-6
10
pH = –log10-6 pH = 6

LARUTAN PENYANGGA 1
materi78.co.nr KIM 3
Konsentrasi OH- dalam larutan penyangga basa: D. FUNGSI LARUTAN PENYANGGA
Garam dari asam dan basa monovalen/divalen Larutan penyangga digunakan dalam:
1) Analisis zat kimia dan biokimia
-
Mb -
nb
[OH ] = Kb. [OH ] = Kb. 2) Laboratorium bakteriologi
Mg ng
3) Kultur jaringan
Garam dengan asam atau basa divalen 4) Obat tablet dan cair
Mb nb 5) Cocok tanam hidroponik
[OH-] = Kb. [OH-] = Kb. Larutan penyangga terdapat dalam tubuh
2. Mg 2. n g
manusia yang berfungsi menjadi keseimbangan
Contoh: pH tubuh, terdapat pada cairan intrasel dan
100 mL larutan penyangga mengandung NH3 cairan ekstrasel (misalnya darah dan air liur).
dan NH4Cl yang keduanya 0,1 M. (Kb NH3 = 10-5). Macam-macam larutan penyangga dalam tubuh:
Tentukan pH larutan: 1) Penyangga fosfat tersusun atas H2PO4- dan
a. pH larutan penyangga HPO42- dan berada pada seluruh cairan
10 tubuh.
[OH-] = 10-5 x = 10-5
10 Pada penurunan pH tubuh
pOH = –log10-5 = 5 pH = 9 HPO4-(aq) + H+(aq) d H2PO4-(aq)
b. Jika ditambahkan HCl 0,1 M 3 mL Pada kenaikan pH tubuh
Asam akan bereaksi dengan NH3 (basa),
H2PO4-(aq) + OH-(aq) d HPO4-(aq) + H2O(l)
+
NH3(aq) + H (aq) d NH4+(aq) 2) Penyangga karbonat tersusun atas H2CO3
M 10 mmol 0,3 mmol 10 mmol dan HCO3- dan berada pada darah.
R 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol Pada penurunan pH tubuh
S 9,7 mmol – 10,3 mmol HCO3-(aq) + H+(aq) d H2CO3(aq)
10,3
[OH-] = 10-5 x = 1,06 x 10-5 Pada kenaikan pH tubuh
9,7
H2CO3(aq) + OH-(aq) d HCO3-(aq) + H2O(l)
pOH = –log1,06 x 10-5 = 4,97
3) Penyangga hemoglobin tersusun atas HHb
pH = 9,03
dan HbO2 dan berada pada darah.
c. Jika ditetesi KOH 0,1 M 4 mL
Kesetimbangan hemoglobin
Basa akan bereaksi dengan NH4+ (asam),
HHb(aq) + O2(aq) d HbO2(aq) + H+(aq)
NH4+(aq)+OH-(aq)d NH3(aq) + H2O(l)
Tanpa larutan penyangga, tubuh manusia
M 10 mmol 0,4 mmol 10 mmol dapat mengalami asidosis dan alkalosis yang
R 0,4 mmol 0,4 mmol 0,4 mmol 0,4 mmol menyebabkan kerusakan jaringan dan organ.
S 9,6 mmol – 10,4 mmol 0,4 mmol Asidosis adalah penurunan pH darah yang
9,6 disebabkan oleh metabolisme tubuh yang terlalu
[OH-] = 10-5 x = 9,23 x 10-6
10,4 tinggi karena diabetes mellitus, penyakit ginjal,
pOH = –log9,23 x 10-6 = 5,03 diare, dan konsumsi makanan berprotein
pH = 8,97 berlebihan.
Alkalosis adalah peningkatan pH darah yang
disebabkan hiperventilasi karena sedikitnya
kadar oksigen di lingkungan, dan gas
karbondioksida yang dilepas terlalu banyak.

LARUTAN PENYANGGA 2

Anda mungkin juga menyukai