LP Halusinasi
LP Halusinasi
Disusun oleh :
KHG D20021
A. PENGERTIAN
1. Biologis
2. Psikologis
3. Sosial Budaya
b. Faktor Presipitasi
1. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang
mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu
masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara
selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk
diinterpretasikan.
2. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap
stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
3. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stressor.
C. DATA YANG PERLU DIKAJI
Manifestasi Klinis
3. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata
6. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung (Budi Anna Keliat, 2005)
Akibat
Seseorang yang dapat beresiko melakukan tindakan kekerasan pada diri
sendiri dan orang lain dapat menunjukkan perilaku :
Data subjektif :
Data objektif :
b. Mondar-mandir
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sosial: Halusinasi
2. Isolasi sosial: Menarik Diri
3. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
1. Untuk Klien
a. Masalah : Halusinasi
1) Pertemuan : Ke 1
a) Proses Keperawatan
(1) Kondisi: Klien mengatakan sering mendengar suara-
suara. Suara itu kadang-kadang membuat dirinya
sangat takut. Klien terlihat sering bicara sendiri,
tertawa sendiri dan suka menyendiri
(2) Diagnosa: Perubahan sensori Persepsi: Halusinasi
pende-ngaran
(3) TUK :
(a) Membina hubungan saling percaya
(b) Membantu klien mengenali halusinasinya
(c) Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan
menghardik halusinasi.
b) Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
(1) Orientasi :
(c) Kontrak
(2) Kerja :
“Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung D bilang, pergi
saya tidak mau dengar, ….. Saya tidak mau dengar . Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba D peragakan! Nah
begitu ….bagus! Coba lagi ! Ya bagus D sudah bisa”
(3) Terminasi:
(d) Kontrak
a) Proses Keperawatan
(1) Kondisi: Klien mengatakan sering mendengar suara-suara. Suara itu
kadang-kadang membuat dirinya sangat takut. Klien terlihat
sering bicara sendiri, tertawa sendiri dan suka menyendiri.
(2) Diagnosa: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
(3) TUK : Melatih klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
b) Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
(1) Orientasi :
(a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum D.
(b) Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan D hari ini? Apakah suara-suaranya masih
mun-cul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih ?
Berkurangkan suara-suaranya Bagus !
(c) Kontrak
Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan
latihan selama 2 menit. Mau di mana? Di sini saja ?“
(2) Kerja :
(3) Terminasi:
(d) Kontrak
2. Untuk Keluarga
a. Masalah: Halusinasi
1) Pertemuan: Ke 5
a) Proses Keperawatan
(1) Kondisi: Klien mengatakan sering mendengar suara-suara.
Suara itu kadang-kadang membuat dirinya sangat takut. Klien
terlihat sering bicara sendiri, tertawa sendiri dan suka
menyendiri.
(2) Diagnosa: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran
(3) TUK : Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi,
jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala
halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi.
(b) Evaluasi/validasi
(c) Kontrak
Topik
“Hari ini kita akan mendiskusi tentang apa masalah
yang anak Bapak?ibu alami dan bantuan apa yang
Bapak/Ibu bisa berikan.”
Tempat
“Kita mau diskusi di mana? Bagaimana kalau di ruang
wawancara?
Waktu
“Berapa lama waktu Bapak/Ibu? Bagaimana kalau 30
menit”
(2) Kerja :
“Ya, gejala yang dialami oleh anak Bapak/Ibu itu dinamakan halusinasi,
yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bedanya.
“Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada
beberapa cara untuk membantu anak Bapak/Ibu agar bisa mengendalikan
halusinasi. Cara-cara terebut antara lain: Pertama, dihadapkan anak
Bapak/Ibu, jangan membantah halusinasi atau menyokongnya. Katakan saja
Bapak/Ibu percaya bahwa anak tersebut memang mendengar atau
melihatnya.”
“Kedua, jangan biarkan anak Bapak/Ibu melamun dan sendiri, karena kalau
melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-
cakap denganya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat
bersama-sama.Tentang kegiatan, saya telah melatih anak Bapak/Ibu untuk
membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Bapak/Ibu pantau
pelaksanaannya, ya dan berikan pujian jika dia lakukan!”
“Bagus Pak/Bu”
(3) Terminasi:
(a) Evaluasi Subjektif
Baiklah, nanti dirumah bapak/ibu ingat lagi apa yang sudah kita
bicarakan sehingga nanti dapat kita praktekkan pada anak bapak/ibu.
(d) Kontrak
Topik: Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung
dihadapkan anak Bapak/Ibu
b. Sesi II : Alasan
1) Proses Keperawatan
c) TUK :
Orientasi :
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan D hari ini?”
2. Kontrak
1. Topik
“Hari ini kita akan mempelajari cara untuk menghilangkan
perasaan tentang rasa tidak berguna, tidak berarti dan merasa
tidak dihargai.
b. Tempat
c. Waktu
Kerja :
Terminasi:
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
4. Kontrak
3. TUK :
Orientasi :
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan D hari ini?”
“ Masih ada yang D pikirkan dan akan sampaikan tentang
perasaan tidak berguna? Apakah sudah dituliskan?”
1. Kontrak
1. Topik
“Hari ini kita akan mempelajari cara untuk menghilangkan
perasaan tentang rasa tidak berguna, tidak berarti dan merasa
tidak dihargai dengan metode 3 kolom.”
b. Tempat
c. Waktu
Kerja :
Terminasi:
a. Evaluasi Subjektif
4. Kontrak
Triangle Terapi
A. Proses Keperawatan
3. TUK :
Orientasi :
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum”
1. Topik
” Sesuai dengan janji kita kemaren, hari ini kita akan
membicarakan tentang masalah yang dihadapi D anak ibu
b. Tempat
c. Waktu
” Baiklah bu, D anak ibu sudah seminggu dirawat disini. Ibu tentu
ingin supaya D cepat sembuh dan segera kembali kerumah. Untuk itu
kita bersama-sama merawat D. Saya harap bukan untuk disini saja
kita merawat D, tetapi juga jika D sudah dirumah. Untuk itu tentu
kita harus tahu apa yang menjadi masalah bagi D sehingga
menyebabkan D dirawat disini. Bagaimana ?”
” Jika masalah ini kita biarkan buk, kira-kira apa yang akan terjadi
pada D? Bagus, ibu dapat memahaminya. Nah, kira-kira apa yang
ibu harapkan dengan pertemuan kita kali ini? Saya harap ibu dapat
menuliskannya pada lembaran harapan ini.”
Terminasi:
a. Evaluasi Subjektif
c. Evaluasi Objektif
“ Jika ada lagi pikiran negatif atau pikiran positif yang D rasakan
silahkan dicatat disini!”
4. Kontrak
Maramis, W.f. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9 Surabaya: Airlangga
University Press.
Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan).
Jakarta: EGC.