1120020106
Dosen Pembimbing :
Priyo Mukti P.W,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Penyebab Tanda dan Gejala
Nyeri Akut Agen pencedera fisik Gejala dan Tanda Mayor
Kategori : Psikologis (misal. Abses, Subjektif
Subkategori : Nyeri dan amputasi, terbakar, 1. Mengeluh nyeri
Kenyamanan terpotong, Objektif
Kode : D.0077 mengangkat beban 1. Tampak meringis
Definisi : pengalaman sensorik berat, prosedur 2. Bersikap protektif
atau emosional yang berkaitan operasi, trauma, 3. Gelisah
dengan kerusakan jaringan aktual latihan fisik 4. Frekuensi nadi meningkat
atau fungsional, dengan onset berlebihan) 5. Sulit tidur
mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat Gejala dan Tanda Minor
yang berlangsung kurang dari 3 Subjektif
bulan. (tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Nafsu makan berubah
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
SDKI SLKI SIKI
Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi 1x24 Manajemen Nyeri
jam nyeri akut menurun dengan Observasi :
kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi,
a. Keluhan nyeri dari skala 1 karakteristik, durasi,
(meningkat) menjadi skala 5 frekuensi, kualitas,
(menurun). itensitas nyeri.
b. Meringis dari skala 1 2. Identifikasi skala nyeri
(meningkat) menjadi skala 5 3. Identifikasi respon nyeri
(menurun). 4. Identifikasi faktor yang
c. Sikap prospektif dari skala 1 memperberat dan
(meningkat) menjadi skala 5 memperingan nyeri
(menurun). 5. Identifikasi pengaruh nyeri
d. Gelisah dari skala 1 terhadap kualitas hidup
(meningkat) menjadi skala 5 Terapeutik :
(menurun). 1. Berikan teknik non
e. Frekuensi nadi dari skala 1 farmakologi untuk
(memburuk) menjadi skala 5 mengurangi rasa nyeri.
(membaik). 2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri.
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab periode
dan pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
Risiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi Perawatan Luka
selama 1x24 jam risiko infeksi Observasi :
menurun dengan kriteria hasil : 1. Monitor karakteristik
Tingkat Infeksi luka
a. Nyeri dari skala 1 (meningkat) 2. Monitor tanda-tanda
menjadi skala 5 (menurun). infeksi
Terapeutik :
1. Lepaskan balutan dan
plester secara perlahan
2. Bersihkan dengan
cairan Nacl atau
pembersih nontoksik ,
sesuai kebutuhan
3. Pasang balutan sesuai
jenis luka
4. Pertahankan teknik
steril saat melakukan
perawatan luka
Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2. Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi kalori
dan protein
3. Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
4. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, kegiatan dalam pelaksanaan juga meliput pengumpulan data lanjutan,
mengobservası respon kilen. selama dan sesudah pelaksanaan tindakan dan menilai
data yang baru. Ada beberapa ketrampilan yang dibutuhkan dalam hal Int. Pertama,
ketrampilan kognitif. Ketramplian Kognitif mencangkup pengetahuan keperawatan
yang menyeluruh perawat harus mengetahui alasan untuk setiap Intervensi terapeutik,
memahami respon fisiologıs dan psikologis normal dan abnormal, mampu
mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan pemulangan klien, dan mengenali
askep-askep promotif kesehatan klien dan kebutuhan penyakit. Kedua, ketrampilan
Interpersonal, Ketrampilan ini penting untuk tindakan keperawatan yang efektif.
Perawat harus berkomunikasi dengan jelas kepada klien, tim kesehatan lainnya.
Ketiga anggota ketrampilan psikomotor, ketrampilan ini mencangkup kebutuhan
langsung terhadap perawatan kepada klien, seperti keluarganya dan memberikan
suntikan, melakukan penghisapan tendır, mengatur posisi, membantu kilen memenuhi
aktvitas sehari-han dan lain. tain. (Fitn Nur 2018).
5. Evaluasi Keperawatan
Merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang merupakan
perbandingan sistematis dan rencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan untuk
menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak dan untuk
melakukan pengkajian ulang (Wijaya dan Putri, 2013).