Pengkajian Baru
Pengkajian Baru
KEPERAWATAN JIWA
OLEH
ASMITA KURNIA
P2002073
SAMARINDA
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny J (P) Tanggal Pengkajian : 10/2/2021
Umur : 55 tahun No. Rekam Medik :
Informan : Pasien
II. ALASAN MASUK
Pasien mengatakan sering mendengar suara seseorang yang ingin menenggelamkan dan membakar anaknya,
ia mendengar suara tersebut berasal dari rumah tetangganya. Pasien mengatakan dirinya adalah artis
lugu, dan mendengar anaknya mengatakan bahwa pasien adalah orang sukses. Pasien mengatakan
dirinya sudah bercerai dengan suaminya sejak lama, karena ia dan anaknya sering di pukul oleh
suaminya dulu.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya :
Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil
3. Pelaku / Usia Korban /Usia Saksi / Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindak kriminal
Jelaskan No 1, 2, 3 : Kader mengatakan pasien pernah melempar rumah tetangga dan teriak
teriak sehingga mengganggu warga lain, sehingga pasien di jemput oleh pihak Puskesmas untuk di
kaji kejiwaannya.
Pasien mengatakan ia dan anaknya pernah di pukul oleh suaminya itu yang menyebabkan dia bercerai
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi kekerasan.
IV. FISIK
1. Tanda Vital TD : 130/80 mmHg N : 90 x/menit S : 36 oC P : 20 x/menit
2. Ukuran TB : 170 cm BB : 55 kg
3. Keluhan Fisik tidak ada
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik, dia selalu dalam lindungan Allah dan semoga sehat
selalu
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (lihat petunjuk)
Ket :
Laki-laki Garis Perkawinan
Perempuan Garis keturunan
Pasien Garis Serumah
Meninggal
1. Konsep diri
a. Citra tubuh : Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya, tidak ada anggota
tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas : Pasien mengatakan bahwa dia adalah artis dan ia mengatakan anaknya sering
mengatakan bahwa ia adalah orang yang sukses
c. Peran : Pasien adalah ibu dari 3 orang anak, pasien memiliki rumah kos-kossan
d. Ideal diri : Pasien mengatakan dia berharap lingkungan atau warga disekitar rumahnya
sehat dan dalam lindungan Allah. Pasien merasa tidak sedang sakit.
e. Harga diri : Pasien mengatakan jarang berhubungan dengan orang lain kecuali bila ada
anaknya datang.
2. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : Pasien mengatakan anaknya adalah orang yang terdekat dengannya, tetapi
pasien tidak tinggal lagi bersama anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Pasien jarang bersosialisasi dengan tetangganya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Kader mengatakan bahwa pasien jarag keluar rumah, pasien biasanya bicara sendiri setalah di
kunjungi oleh anaknya
3. Spritual
a. Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan dirinya menganut agama Islam
b. Kegiatan ibadah : Pasien mengatakan sholat di rumah
2. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak Rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasa
Jelaskan : Pasien menggunakan gaun pesta yang rapi, pasien berdandan dengan cantik
Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : Selama berkomunikasi pasien bersuara cepat tidak terlalu keras, kadang pelan dan tiba tiba
keras
2. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : Selama berkomunikasi pasien sering mengosok – gosok kedua tangannya
3. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa
Khawatir Gembira Berlebihan
Jelaskan : tidak ada ekspresi yang mendukung perasaan diatas
4. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : Emosi berubah dengan cepat
6. Persepsi Halusianasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Pasien mengatakan sering mendengar suara seseorang yang ingin menenggelamkan dan
membakar anaknya, ia mendengar suara tersebut berasal dari rumah tetangganya
Masalah Keperawatan:
1. PSP: pengelihatan/pendengaran/kinetik/pengecap/perabaan/penciuman
7. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan
pembicaraan/
persevarasi
Jelaskan : Pasien berbicara berbelit- belit tapi sampai pada tujuan pertanyaan
Masalah Keperawatan
1. Perubahan proses fikir
8. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siap pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang artis yang sukses, dan hal ini berulang kali
di katakana selama pengkajian
Masalah Keperawatan
1. Perubahan proses fikir
9. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi : Waktu Tempat Orang
Jelaskan : tidak ada gangguan
10. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : tidak ada gangguan
b. Nutrisi
• Apakah Anda puas dengan pola makan Anda? Ya
• Apakah Anda memisahkan diri?
Jika ya, jelaskan alasannya: pasien tidak ingin diganggu oleh orang lain
Frekuensi makan per hari : 3 kali
• Frekuensi kudapan per hari: 1 kali
• Nafsu makan Ya
• Diet Khusus Tidak
5. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien suka mengaji
4. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya Waham
Halusinasi
1. PSP: pendengaran
DS :
Pasien mengatakan sering mendengar suara seseorang yang ingin menenggelamkan dan
membakar anaknya, ia mendengar suara tersebut berasal dari rumah tetangganya
DO :
Selama pengkajian pasien mengulang- ulang kalimat bahwa dia adalah artis
Pasien berbicara berbelit- belit tapi sampai pada tujuan pertanyaan
Pasien menggunakan gaun pesta yang rapi, pasien berdandan dengan cantik
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Perubahan proses pikir : Waham
Balikpapan, 10/2/2021
Mahasiswa
Asmita Kurnia
No Data Masalah
DS : Perubahan proses pikir :
Pasien mengatakan dirinya adalah artis lugu
DO : Waham
Pasien tinggal sendiri tidak ada anggota keluarga
yang menemani
Pasien selalu mempertahankan pendapatnya dan
kebenaran diriya bahwa dia adalah seorang artis
Pasien menggunakan gaun pesta yang rapi, pasien
berdandan dengan cantik
Emosi berubah dengan cepat
ANALISA DATA
INTERVENSI
SP 1 Keluarga
Bina hubungan interpersonal saling percaya
Identifikasi masalah pasien dan keluarga
Jelasakan proses terjadinya waham
SP 2 Keluarga
Evaluasi pemahaman keluarga tentang waham
Diskusikan cara merawat pasien dengan waham
Diskusikan tentang obat pasien (nama obat,
dosis, frekuensi, efek samping, akibat
penghentian obat)
SP 3 Keluarga
Evaluasi cara merawat pasien dengan waham
Evaluasi pemahaman tentang obat
Buat perencanaan pulang dengan keluarga
IMPLEMENTASI
No
Tgl Jam Diagnos Implementasi Paraf
a
10/2/2021 09.00 1 SP 1 Pasien
Membina hubungan interpersonal Mita
saling percaya
09.10 1 Monitor waham dan isinya
Mita
09.15 1 Berbicara dengan pasien dalam
konteks realita Mita
No
Tanggal Waktu Evaluasi Paraf
Diagnosa
1 10/2/2021 09.30 S: Mita
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah artis
sejak 2 tahun lalu
Pasien mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja
Pasien mengatakan bahwa telah bercerita banyak
kepada Phebe tentang masalahnya
O:
Pasien di awal pembicaraan mampu menerima
tetapi di pertengahan pembicaraan pasien nampak
tidak nyaman dengan percakapan
Pasien nampak menggosok-gosokan kedua
tangannya
Pasien lebih banyak diam dan mengulang-ulang
kalimat yang sama
Pasien memakai gaun pesta dan memakai make
up nampak cantik
A:
Bina hubungan saling percaya belum tercapai
Verbalisasi waham masih ada
P:
Optimalkan SP 1
Bina hubungan interpersonal saling percaya
Monitor waham dan isinya
Berbicara dengan pasien dalam konteks realita
Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
1 13/2/2021 15.30 S: Mita
Pasien mengatakan tidak ingin bertemu
O:
Pasien nampak tidak kooperatif untuk diajak
berkomunikasi
A:
SP 1 tidak dapat dilakukan
P:
Lanjutkan intervensi SP 1 Keluarga
Bina hubungan interpersonal saling percaya
Identifikasi masalah pasien dan keluarga
Jelasakan proses terjadinya waham
1 15/2/2021 15.25 S: Mita
Keluarga menyebutkan tujuan pertemuan
Keluarga mengatakan bahwa pasien saat ini suka
mengaji tetapi tidak sesuai di Alquran yang
mengarah pada ajaran-ajaran Jawa kuno
Keluarga mengatakan pasien pernah bernyanyi
sambil bermain elektone dengan suara keras
sehingga mengganggu warga sekitar karena
mengaggap dirinya adalah artis
O:
Keluarga nampak kooperatif diajak diskusi
Keluarga nampak antusias mendegarkan
penjelasan
Keluarga mampu menceritakan secara detail
keadaan pasien saat ini
Keluarga mampu menyimpulkan bahwa pasien
mengarah ke waham agama
A:
Keluarga mampu membina hubungan saling
percaya
Keluarga mampu mengidentifikasi waham
Keluarga mampu menjelaskan proses terjadinya
waham
P:
Lanjutkan ke SP 2 Keluarga :
Evaluasi pemahaman keluarga tentang waham
Diskusikan cara merawat pasien dengan waham
Diskusikan tentang obat pasien (nama obat, dosis,
frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)
1 16/2/2021 18.00 S:
Keluarga mengatakan waham pasien terjadi
karena depresi yang tidak terkendali
Keluarga mengatakan pasien suka di puji bila
melakukan sesuatu
Keluarga mengatakan bahwa pasien putus obat
sekitar 1 tahun lalu karena Covid
Keluarga mengatakan sudah sangat bersyukur
karena tidak mengganggu ketentraman warga
sekitar sehingga tidak membawa ke rumah sakit
untuk kontrol
O:
Keluarga nampak antusias untuk bercerita
Keluarga belum dapat merawat pasien secara baik
karena sibuk bekerja
A:
Keluarga paham tentang waham
Keluarga belum mampu merawat pasien
P:
Optimalkan SP 2 Keluarga
Diskusikan cara merawat pasien dengan waham
Diskusikan tentang obat pasien (nama obat, dosis,
frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)
STRATEGI PELAKSANAAN
Tanggal : 10/2/2021
Hari ke :1
Interaksi ke :1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien: Keadaan umum baik
2. Diagnosis keperawatan : Gangguan proses pikir
3. Tujuan SP : Membina hubungan saling percaya dan pasien memiliki status orientasi
yang baik
4. Tindakan keperawatan :
Membina hubungan interpersonal saling percaya
Monitor waham dan isinya
Berbicara dengan pasien dalam konteks realita
Menganjurkan melakukan rutinitas harian secara konsisten
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
2. Evaluasi obyektif :
Ekspresi klien tegang
Saat berkomunikasi masih nampak sering mengosok-gosok kedua tangan
3. Rencana Tindak Lanjut (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan) :
Lanjutkan SP 2 Pasien
Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Identifikasi potensi/kemampuan yang dimiliki
Pilih dan latih potensi/kemampuan yang dimiliki
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
4. Kontrak yang akan datang :
Topik : “Bagaimana jika besok kita bincang-bincang tentang hobi ibu?”
Waktu : “Kita akan bertemu kembali di hari Jumat ya bu.” “Kita akan bincang-bincang
selama 15 menit”
Tempat : “Kita akan bertemu lagi di rumah ibu ini ya”