Disusun Oleh :
Kelas : 2IE01
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami gejala dan akibat serangan hama pada tanaman
2. Mengidentifikasi jenis gejala serangan hama pada tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia,
ternak dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan
kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau
hasilnya yang mana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara
ekonomis. Adanya suatu hewan dalam satu pertanaman sebelum menimbulkan
kerugian secara ekonomis maka dalam pengertian ini belum termasuk hama.
Namun demikian potensi mereka sebagai hama nantinya perlu dimonitor dalam
suatu kegiatan yang disebut pemantauan (monitoring). (Dadang, 2006).
Secara garis besar hewan yang dapat menjadi hama dapat dari jenis
serangga, moluska, tungau, tikus, burung, atau mamalia besar. Mungkin di suatu
daerah hewan tersebut menjadi hama, namun di daerah lain belum tentu menjadi
hama (Dadang, 2006). Hama dari jenis serangga dan penyakit merupakan kendala
yang dihadapi oleh setiap para petani yang selalu mengganggu perkembangan
tanaman budidaya dan hasil produksi pertanian. Hama dan penyakit tersebut
merusak bagian suatu tanaman, sehingga tanaman akan layu dan bahkan
mati(Harianto, 2009).
Dalam menentukan serangan yang dilakukan oleh hama jenis tertentu maka
identifikasi sangat diperlukan, identifikasi dapat dilakukan dengan melihat gejala
serangan. Serangan yang disebabkan oleh hama seperti serangga akan
meninggalkan gejala kerusakan yang khas pada tanaman tersebut. Gejala adalah
kehilangan yang dirasakan oleh tanaman akibat serangan hama antara lain dalam
bentuk penurunan kualitas dan kuantitas produksi (Untung, 2001). Tanda adalah
setiap bentuk penyimpangan fisiologis tanaman akibat aktifitas atau serangan
hama (Main, 1997).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Menengah,
Kampus F7 Universitas Gunadarma.
3.2.1 Alat
1) Kamera HP
2) Alat tulis
3.2.2 Bahan
1) Tanaman jambu air (Syszygium samarangense aqueum)
2) Tanaman jagung (Zea mays L.)
3) Tanaman rambutan (Nephelium lappaceum)
4) Tanaman mengkudu (Morinda Citrifolia, L.)
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Hama ini meletakkan telurnya yang berwarna putih di daun dan dirambut
tongkol. Setelah menetas, telur akan berubah menjadi larva berwarna kuning
dengan kepala berwarna hitam. Larva inilah yang akan menyerang tongkol
buah dan menyebabkan kebusukan. Pencegahan hama ini dilakukan dengan
mengambil dan memusnahkan satu persatu. Jika serangannya hebat,
pengendaliannya dilakukan dengan penyemprotan insektisida seperti matador,
thiodan, atau curancron dengan dosis sesuai aturan kemasan. Gejalanya dapat
dilihat dengan adanya bekas gigitan pada biji dan adanya terowongan dalam
tongkol jagung. Ulat tongkol menyerang/masuk dalam tanaman jagung
melalui tongkol, baru memakan biji jagung.
Hama yang menyerang daun jambu air tersebut adalah lalat bisul
(Procontarini mattiana Kieff & Cicec) dimana hama ini menyebabkan daun
jambu air menjadi berbintil. Timbul bintil coklat sampai kehitaman pada
permukaan daun. Bintil-bintil pada daun, jika diraba terasa keras. Jika bintil
disayat dengan silet akan ditemukan belatung atau larva kecil, berwarna
putih, panjang 1-2 mm. Sebelum serangan belatung ini terjadi , mula-mula
lalat betina bertelur pada permukaan daun muda. Daun yang terserang hama
ini pertumbuhannya tidak normal (malformasi), terutama bagian permukaan
daun tepat dibagian belatung menetap, timbul bintil-bintil puru. Untuk
pengendaliannya dengan cara memangkas daun yang terserang dan sanitasi
kebun dan insektisida sistemik Perfekthion 400 EC.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Bachrul, Alam. 2014. Pengenalan Hama dan Gejala Serangan. Laporan Praktikum
Pengendalian Hama Penyakit Terpadu. Universitas Jenderal Soedirman.
Dadang, 2006, Pengendalian Terpadu Hama Utama dan Potensial Tanaman Jarak
Pagar (Jatropha curcas Linn), Prosiding Workshop yang diselenggarakan
oleh Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, LPPM,IPB.Bogor.5-6
Desember 2006.
Main, C.E.,. 1997. Crop destriction the rasion detene of plant pathology. New
York :acad pess.
Pracaya. 1995. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Jakarta : Akbar Media Eka Sarana.
Rauf, A. 2008. Hama Kutu Putih Paracoccus marginatus. Pusat Penelitian Ilmu
Hama Tanaman. Institut Pertanian Bogor.