Disusun Oleh :
Kelas : 2IE01
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk meningkatkan
keragaman genetik di dalam populasi tomat.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Tempat
2.2.1 Alat
1) Pinset
2) Cawan petri
3) Tisu
4) Sedotan
5) Label
6) Pensil
2.2.2 Bahan
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Waktu pelaksanaan
Waktu melakukan polinasi adalah pagi hari kira-kira (07.00-08.00 wib)
dimana bunga betina belum mekar sempurna tetapi bunga jantan sudah
menunjukkan kematangan serbuk sari.
Kondisi bunga jantan dan bunga betina (matang atau tidaknya/ siap atau
tidaknya dilakukan persilangan).
Untuk bunga jantan dikatakan matang bila bunganya sudah mekar
sempurna, dan warna serbuk sarinya kuning agak jingga sedangkan untuk
bunga betina, bunga yang belum mekar atau masih kuncup.Karena apabila
bunga tersebut sudah mekar dapat dikatakan sudah melakukan polinasi sendiri.
Cuaca
Cuaca lebih ditekankan pada saat terik karena bila persilangan dilakukan
pada saat mendung atau menandakan akan hujan, kemungkinan besar
persilangan tersebut tidak akan berhasil melainkan busuk.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dari 5 kali persilangan yang telah dilakukan pada tanaman tomat (Solanum
lycopersicum L.) genotipe F5-D x F5-A menghasilkan tingkat keberhasilan
persilangan sebesar 0%.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penyilangan
antara lain kemahiran si penyilang, kesuburan tanaman, waktu
pelaksanaan, kondisi bunga jantan dan betina (matang atau belum / siap
atau tidak dilakukan penyilangan), cuaca dan ketepatan penempatan polen
ke kepala putik.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aini, M.N. 2008. Pengaruh Macam Persilangan Terhadap Hasil dan Kemampuan
Silang Buah Naga Jenis Merah (Hylocereus polyrhizus). Universitas Sebelas
Maret.
Akbar, M.T. dkk. 2014. Perakitan Varietas Cabai Rawit Hias Unggul : Cabai
Konsumsi Sekaligus Tanaman Hias Sebagai Solusi Mengatasi Fluktuasi
Harga. Laporan Akhir Program Kreativitas Mahasiswa. Institut Pertanian
Bogor.
Darjanto dan S., Satifah. 1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik
Penyerbukan Silang Buatan. PT. Gramedia. Jakarta. 143 hal.
Hazra .P, H.A. Samsul, D. Sikder, and K.V. Peter. 2007. Breeding tomato
(Lycopersicon esculentum Mill.) resistant to high temperature stress.
Dalam: Heat tolerance in tomato. Golam F, Prodhan ZH, Nezhadahmadi A,
Rahman M. Kuala Lumpur: Universitas Malaya
Marcucci, M.C., and T. Visser. 1987. Pollen tube growth in apple and pear styles
in relation to self-incompatibility, incongruity and pollen load. Adv. Hort.
Sci. 1:90-94.
Poehlman, J. M. and D.A. Sleeper. 1995. Breeding Field Crops (Second Edition).
Lowa State University Press. USA.
Widyasmara, N.I. dkk. 2018. Efek Xenia dan Metaxenia pada Persilangan Tomat
Ranti dan Tomat Cherry. Jurnal Agro Complex 2(2) : 128-136