Anda di halaman 1dari 2

1.

INDUSTRI TEXTIL (TPT) MERUPAKAN INDUSTRI TERPENTING PENGHASIL


DEVISA NEGARA TERPENTING SETELAH MIGAS PADA TAHUN 2000 AN, NAMUN
PADA SAAT INI MENGHADAPI KONDISI YANG SULIT. MOHON SDR MELAKUKAN
ANALISA TERHADAP HAL TERSEBUT !

Jawaban:

1.Dalam analisa ini merupakan serbuan impor produk yang tekstil ke indonesia,dari harga
produk tekstil indonesia menjadi tidak kompetitif dibandingkan produk impor,yang
menyebabkan pertumbuhan impor kain yang tidak diimbangi dalam ekspor sehingga garment
yang telah merusak hasil industri,sehingga mesin-mesin menjadi sudah tua,yang menyebabkan
konsumsi listrik yang banyak,dan kecepatan dalam memproduksi menjadi lamban dan sangat
memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak.

Sehingga tenaga memerlukan bantuan yang dibutuhkan,yang tenaga kerja menjadi


sepadan,supaya tepat pada sasaran,Dalam konteks ini, industri tekstil nasional perlu meng-update
teknologi permesinannya. Selain itu, pemerintah perlu menjembatani kesulitan pendanaan terkait
restrukturisasi mesin. Langkah lain agar industri tekstil nasional semakin berkembang adalah
investasi. Belakangan ini, investasi sektor tekstil masih minim.

2.MOHON SDR MELAKUKAN KAJIAN DAN PEMBAHASAN, INDUSTRI APA SAJA DI


INDONESIA YANG MEMPUNYAI POTENSI YANG BESAR AGAR DAPAT
MELAKUKAN EXPOR DENGAN DAYA SAING  YANG KOMPETITIF ?

Jawaban:

2.peningkatan daya saing Indonesia di kancah global menunjukkan bahwa produk-produk


industri nasional semakin kompetitif baik di pasar domestik maupun ekspor. Capaian ini tidak
terlepas peran dari manufaktur dalam negeri yang memanfaatkan teknologi digital terkini serta
aktif melakukan kegiatan riset untuk menciptakan inovasi.

daya saing Indonesia secara global tahun ini berada pada posisi ke-36 dari 137 negara atau naik
lima peringkat dibandingkan tahun sebelumnya yang menduduki posisi ke-41. Sedangkan, tahun
2013 posisi ke-38 dari 148 negara, tahun 2014 posisi ke-34 dari 144 negara, dan tahun 2015
posisi ke-37 dari 140 negara,bahwa Indonesia menempati peringkat ke-31 dalam inovasi dan ke-
32 untuk kecanggihan bisnis. Bahkan, Indonesia dinilai sebagai salah satu inovator teratas di
antara negara berkembang, bersama dengan China dan India .Di dalam global value chain, nilai
tambah terbesar produk industri dihasilkan pada proses R&D dan purna jual, kemudian diikuti
proses branding, pemasaran, desain, dan distribusi.

Anda mungkin juga menyukai