Kritisi Dan Askep Covid 19 Kel 1
Kritisi Dan Askep Covid 19 Kel 1
COVID 19
Disusun oleh :
S1 Keperawatan TK IV
Jl. Letjend Ibrahim Adji No. 180 Sindang Barang, Bogor Barat
HASIL ANALISA JURNAL COVID 19
Pembahasan
Virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut,hidung dan
mata saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin. Mirip dengan cara menularan penyakit
flu. Gejala yaitu demam, batuk, dan nafas yang pendek. Virus ini dapat mengalami gejala-gejala
ini selama 2 hari sampai 14 hari setelah terpapar virusnya. Virus kemudian masuk ke jalur
pernafasan dan membran mukus dibagian belakang tenggorokan, menempel pada sebuah reseptor
sel, dan mulai berkembang. Saat virus berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel sekitarnya.
Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-
paru. Psoses ini merusak jaringan pada paru, membuat jarinan ini membengkak,sehingga lebih
sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondiosida.
Dalam studi otopsi pasien berturut-turut yang meninggal karena virus tersebut, ditemukan
insiden yang tinggi trombosis vena, dan sepertiga pasien mengalami emboli paru sebagai
penyerang langsung dan kerusakan alveoli difus ditunjukan oleh histologi. Sejauh ini adalah seri
kasus pertama yang merangkum dan membandinkan data klinis berturut-turut dengan temuan
diperoleh dengan otopsi penuh,PMCT, histologi dan virologi.
Tingginya kasus embolisme paru yang menyebabkan kematian pada otopsi berkorelasi baik.
Laporan terbaru menggambarkan fitur klinis 85 kasus COVID-19 yang fatal dari Wuhan. Selain
kegagalan pernafasan, penyebab kematian adalah kegagalan multiorgan 16% dan serangan
jantung 9%. Tidak dilakukan otopsi. Namun, tingkat otopsi dirumah sakit telah menurun di
seluruh dunia dekade terakhir ini. Dalam penelitian terbaru terhadap 191 pasien dengan covid
19,dari 50% mereka yang meninggal mengalami koagulopati, dibandingkan dengan yang selamat.
Dalam subkelompok pasien dengan covid 19 yang parah, kadar sitokin proinflamatori plasma
yang tinngi diamati. Respon vaskular terhadap hipoksia adalah dikontrol oleh faktor transkripsi
yang diinduksi hipoksia, gen yang targetnya mencakup beberapa faktor yang mengatur
pembentukan trombus. Terakhir tidak langsung penyebab, seperti kurusakan yang di sebabkan
oleh imun antibodi antifosfilipid. Sejalan dengan temuan klinis, makroskopis , dan
histopatologis,PCR mendeteksi konsentrasi tinggi dari SARS – CoV-2 RNA di paru-paru dan
jaringan faring. Seperti pada pasien dengan SARS-CoV-1, dalam mereplikasi virus dapat
dideteksi di organ lain,termasuk hati, ginjal, limpa, dan otak besar, kami mendeteksi viral load
pada titer tertinggi di organ lain( hati,ginjal,jantung )pada 5 pasien. Data ini menyarankan bahwa
SARS-Cov-2 dapat menyebar melalui aliran darah dan menginfeksi organ lain.
Simpulan
Insiden kejadian tromboli yang tinggi pada pasien dengan COVID-19. Ketika kerusakan
hemodinamik terjadi pada pasien dengan Covid-19 emboli paru harus selalu dicurigai. Kejadian
tingkat tinggi menunjukkan peran penting koagulosi yang diinduksi COVID-19. Penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk membahas tentang kebijakan molekuler dan COVID-19, serta pelaporan
intervensi terapeutik untuk menguranginya.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
a. Kelebihan Penelitian
1) Peneliti mampu memaparkan dengan jelas latar belakang dan tujuan dari penelitian
2) Penelitian juga disertai gambar
3) Penelitian ini juga dapat menjelaskan hasil pemeriksaannya
b. Kekurangan Penelitian
1) Ukuran sampel yang terbatas
2) Penelitian membutuhkan waktu yang lama
3) Sampel penelitian tidak sepenuhnya mewakili populasi
Berikan pendapatmu tentang hasil penelitian ini
Menurut saya penelitian ini sangat bagus dan bermanfaat bagi saya serta pembaca, dan
menambah pengetahuan tentang Covid-19. Sehingga saya tahu apa saja gejala dan cara
pemeriksaan nya. Dan penelitian ini juga berguna bagi pasien,tenaga kesehatan yang lain karena
penelitian ini memiliki banyak aspek atau hal yang terjadi pada pasien Covid-19. Penelitian ini
juga menjelaskan bahwa Covid-19 sangat berbahaya bagi kita jika kita memiliki gejala atau
penyakit terdahulu.
1. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, dan lain-lain.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
- Keluhan utama
Kebanyakan kasus dijumpai klien masuk dengan keluhan
batuk yang lebih dari 3 minggu.
3. Sejarah perjalanan.
i. Pemeriksaan Penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
1. Diagnosa 1 :
Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi yang dibuktikan
dengan PHBS dan isolasi pernafasan adekuat
2. Diagnosa 2 :
Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan
penatalaksanaanya
Pasien mampu meningkatkan level suhu tubuh yang adekuat
3. Diagnosa 3 :
Pasien dengan perasaan gelisah,cemas,dan khawatir dapat menurun
Pasien mampu mempertahankan suhu tubuhnya dengan adekuat