Anda di halaman 1dari 20

Makalah

SISTEM RANGKA PADA IKAN


(Disusun dan didiskusikan pada mata kuliah Iktiologi yang diampu oleh Bapak
Dr. Hartono D. Mamu, M.Pd)

Oleh :
Septia Yusuf
431418057
Kelas A Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa
memberikan nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Sistem

1
rangka pada ikan” dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun mungkin dalam
penulisan masih ada kesalahan dan kekeliruan namun penulis yakin bahwa
manusia itu tidak ada yang sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah
yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran tuhan yang maha esa. Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan usaha yang
telah membantu saya dalam membuat makalah ini niscaya tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak penyusunan makalah ini tidak akan terwujud.
Penyelesaian makalah ini hanya dapat terlaksana karena bantuan pikiran,
tenaga dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan
terima kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun
diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 12 Maret 2021

Septia Yusuf

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1

2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian sistem rangka.......................................................................3
2.2 Fungsi rangka pada ikan........................................................................5
2.3 Hubungan sistem rangka dengan pergerakan ikan ................................6
2.4 Proses osifikasi pada rangka ikan..........................................................7
2.5 Deksripsi perbedaan rangka ikan berdasarkan letak dan fungsinya......7
2.6 Dekripsi rangka aksial pada ikan...........................................................8
2.7 Deksripsi rangka viresal pada ikan........................................................9
2.8 Deskripsi rangka apendikular pada ikan................................................9
2.9 Deskripsi perbedaan tulang punggung pada daerah badan dengan tulang
punggung yang terdapat pada daerah ekor...................................................12
BAB III PENUTUP.............................................................................................16
3.1 Kesimpulan............................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar
ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari
jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut
di perairan. Morfologi adalah berarti mencakup tentang bentuk tubuh dan organ
tubuh bagian luar pada suatu organisme. Bentuk tubuh ikan dibedakan menjadi
dau macam yaitu simetris bilateral dan non simetris bilateral. Simetris bilateral
adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang sama pada bagian tengahnya,
kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama persis. Sedangkan non simetris
bilateral adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama.
Rangka adalah susunan tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama
lain sehingga membentuk tubuh. Tulang sebagai penyusun rangka banyak
mengandung garam kalsium, selain itu juga mengandung fosfor, magnesium. Ini
juga terdapat seperti pada manusia dan hewan lainnya yang ada didaratan maupun
lautan
Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya berfungsi
untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ tubuh serta
berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Pada Beberapa ikan
modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran
reproduksi ikan betina. Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh
ikan yang beraneka ragam.
Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang
sejati. Tulang rawan pada banyak vertebrata, kecuali cyclostomata dan
elasmobranchii merupakan jaringan embrional.
Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan

1
dan pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar
ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat, diingat dalam mempelajari dan
mengidentifikasi ikan
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian sistem rangka?
2. Bagaimana Fungsi rangka pada ikan?
3. Bagaimana Hubungan sistem rangka dengan pergerakan ikan?
4. Bagaimana Proses osifikasi pada rangka ikan?
5. Bagaimana Deskripsi perbedaan rangka ikan berdasarkan letak dan
fungsinya?
6. Bagaimana Deskripsi rangka aksial pada ikan?
7. Bagaimana Deskripsi rangka viseral pada ikan?
8. Bagaimana Deskripsi rangka apendikular pada ikan?
9. Bagaimana Deskripsi perbedaan tulang punggung pada daerah badan
dengan tulang punggung yang terdapat pada daerah ekor?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa Pengertian sistem rangka
2. Untuk mengetahui Bagaimana Fungsi rangka pada ikan
3. Untuk mengetahui Bagaimana Hubungan sistem rangka dengan
pergerakan ikan
4. Untuk mengetahui Bagaimana Proses osifikasi pada rangka ikan
5. Untuk mengetahui Bagaimana Deskripsi perbedaan rangka ikan
berdasarkan letak dan fungsinya
6. Untuk mengetahui Bagaimana Deskripsi rangka aksial pada ikan
7. Untuk mengetahui Bagaimana Deskripsi rangka viseral pada ikan
8. Untuk mengetahui Bagaimana Deskripsi rangka apendikular pada ikan
9. Untuk mengetahui Bagaimana Deskripsi perbedaan tulang punggung pada
daerah badan dengan tulang punggung yang terdapat pada daerah ekor

2
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Rangka
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur
keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini meliputi
eksoskeleton, dan endoskeleton. Eksoskeleton secara embriologis berasal dari
epidermis saja, dermis saja, atau keduanya. Sedangkan endoskeleton secara
embriologis berasal dari jaringan subdermal, yaitu endoskeleton tulang,
endoskeleton rawan dan korda. Eksoskeleton ummnya dijumpai pada hewan
invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal sebagai dermal skeleton. Endoskeleton
umumnya dijumpai pada hewan veretebrata. Sistem rangka adalah suatu sistem
organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka
umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara
terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang (Nature,
2012).
Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial), dan
rangka anggota (rangka apendikular). Rangka aksial meliputi tengkorak
(cranium), tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk (costae) dan tulang
dada (sternum). Rangka anggota meliputi gelang bahu (gelang pectoral) dengan
rangka anggota depan, dan gelang pinggul (gelang pelvic) dengan rangka anggota
belakang.
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan
lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih
besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki
struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.

4
Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem
otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya.
Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau
tulang sejati. Osteichthyes terdiri dari tulang sejati. Sebagian besar tulang
Osteichthyes pada permulaannya terbentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian
materialnya menjadi tulang sejati dalam bentuk bentuk yang khusus melalui
osifikasi. Osifikasi merupakan proses perubahan tulang rawan menjadi tulang
sejati atau tulang keras .
Menurut (Hilton 2011) Tulang rangka pada ikan terdiri atas tiga bagian utama
yaitu tulang tengkorak (ossa cranium), tulang belakang (ossa vertebrae), dan
tulang anggota gerak (ossa appendicularis). Tulang anggota gerak ikan tersusun
dari sirip yang didukung elemen rangka dan dikendalikan oleh otot sirip. Tulang
ini bertanggung jawab untuk menjaga akselerasi dan stabilitas ikan
2.2 Fungsi Rangka Pada Ikan
Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain:
1) Memberi bentuk kepada tubuh
2) Sebagai penunjang tubuh
3) Melindungi bagian tubuh sebelah dalam, seperti otak, jantung, hati, alat
pencernaan, dan lain-lain
4) Menghasilkan garam kalsium
5) Sebagai alat gerak pasif
6) Sebagai salah satu tempat pembuatan darah (Burkannudin, 2008).
2.3 Hubungan Sistem Rangka Dengan Pergerakan Ikan
Pergerakan pada ikan merupakan hasil kerja antara sistem urat daging dan
sistem rangka (bentuk tubuh, fleksibilitas, kekuatan gaya dorong). Contoh:
peranan hypural dan epural pada sirip ekor dan otot-otot caudalis interfilaments
yang bekerja secara sinergis untuk mendorong ikan bergerak maju ke depan. Ikan
menggunakan sirip dada untuk menambah dorongan ke arah depan (Lauder et al.

5
dalam Akmal, dkk 2018) dan menjaga keseimbangan ketika ikan bergerak pada
kecepatan tinggi (Aiello et al. dalam Akmal, dkk 2018)). Pada ikan Lepomis
macrochirus, sirip dada juga berperan sebagai alat bantu navigasi dan
mekanosensor untuk melewati rintangan yang terdapat didalam lingkungan
hidupnya (Flammang & Lauder dalam Akmal, dkk 2018).
2.4 Proses Osifikasi Pada Rangka Ikan
Osifikasi merupakan proses perubahan tulang rawan menjadi tulang sejati /
tulang keras.
2.5 Deskripsi Perbedaan Rangka Ikan Berdasarkan Letak Dan Fungsinya
Rangka ikan berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
eksoskeleton dan endoskeleton. Sisik dan sirip ikan merupakan eksoskleton,
sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis,
cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip.
Rangka Berdasarkan Fungsinya
1) Rangka aksial berfungsi sebagai poros yang memberikan bentuk dasar ikan
seperti :
- Tengkorak
- Tulang punggung
- Tulang rusuk
- Tulang penyokong
- Tulang ekor
2) Rangka visceral berdasarkan fungsinya bagian tulang lengkung ingsang dan
rurunan turunanya
3) Rangka apendikular, Berdasarkan fungsinya sebagai tulang penyokong sirip
dan pelekat pelekatnya.
2.6 Deskripsi Rangka Aksial Pada Ikan
Rangka aksial adalah tulang-tulang yang berada pada bagian tengah sumbu
tubuh yang terdiri dari beberapa bagian seperti ruas tulangbelakang (columna

6
vertebrata), tulangtengkorak, tulang dada dan tulang iga/rusuk (Mustofa dkk ,
2019).
Menurut (Lőw et al., dalam Akmal dkk. 2018). Skeleton axial terbagi atas
tulang tengkorak (ossa cranium), tulang belakang (ossa vertebrae), tulang rusuk
(ossa costae) dan sirip medial (pinna medial) .
Tulang tengkorak terbagi atas beberapa bagian yaitu bagian neurocranium
yang terdiri atas tulang- tulang ethmoid, orbital, occipital, bagian rahang yang
terdiri atas tulang-tuang rahang atas dan bawah, bagian suspensorium bagian
operkular, bagian branchial dan bagian arcus hyoid (Nikmehr et al. dalam Akmal
dkk. 2018).
Rangka aksial pisces terdiri dari tulang-tulang tengkorak (terdiri 180 tulang),
dan kolumna vertebralis. Tulang-tulang tempurung kepala terdiri atas cranium
sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon  sensoris
(olfactory, optic, auditory) dan skeleton viceralis, yang merupakan bagian
pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk
mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna
vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya
terdapat pada tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palatine (Jasin,
1984).
Kolumna vertebralis pada pisces hanya terbagi menjadi vertebra badan dan
vertebra ekor yang tersusun dari belakang tengkorak sampai ke pangkal ekor.
Daerah abdominal (badan) memiliki tulang rusuk (kosta) kiri dan tulang rusuk
(kosta) kanan. Kosta berguna untuk melindungi organ-organ di dalam rongga
badan. Ikan Telostei primitif mempunyai 2 rangkaian rusuk yang berhubungan
dengan masing-masing sentrum kolumna vertebralis, yaitu rusuk dorosal dan
rusuk ventral. Rusuk ventral kiri dan kanan pada bagian ekor bertemu dibawah

7
arteri dan vena ekor untuk membentuk lengkung hemal (Tenzer, dkk, Tanpa
tahun).
Rangka axial terdiri dari tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk.
Secara umum perkembangan embrionik tengkorak ikan berasal dari tiga sumber,
yaitu chondrocranium (neurocranium), dermocranium dan splanchoranium.
Chondrocranium adalah pembungkus otak yang pada mulanya berasal dari tulang
rawan kemudian akan berganti menjadi tulang sejati. Pada waktu embrio,
tengkorak dibentuk dari sepasang rawan parachordal yang sejajar dengan ujung
depan notochorda dan sepasang rawan trabeculae yang terletak di bagian anterior
rawan parachordal. Setiap rawan parachordal mengadakan perkembangan dan
meluas pada tiap-tiap sisinya ke bagian anterior sampai ke kapsul optik
membentuk basal plate (Bond, 1979).
Pada elasmobranchii, seluruh bagian otak dibungkus oleh tulang rawan yang
massif tanpa batas yang nyata seperti biasanya pada terdapat pada vertebrata
lainnya. Kapsul optic dan nasal bersatu dengan chondrocranium, akan tetapi
kapsul optic tetap bebas sehingga mata degan bebas dapat digerakkan. Saraf dan
pembuluh darah yang berhubungan otak melalui lubanglubang yang terdapat pada
dinding chondrocranium.
Pada golongan ikan teleostei yang rendah tingkatannya, masih terdapat rawan
pada neurocranium tetapi pada golongan ikan yang lebih tinggi tingkatannya
tulang tengkorak telah mengalami proses osifikasi dengan baik. Kepingkeping
tulang yang mengelilingi kapsul sensori berhubungan erat dengan osifikasi
neurocranium. Tiap-tiap organ sensori dikelilingi oleh rangkaian tulang untuk
berkembang.
Umumnya tulang dermal membentuk atap tengkorak. Sepasang tulang parietal
terletak di daerah atap tengkorak paling belakang, di depan supaoccipita.
Sepasang tulang frontal yang merupakan keping dermal yang luas berkembang

8
tepat di depan tulang parietal. Di depannya terdapat tulang nasal yang bentuknya
memanjang dan terletak di antara dua lubang hidung. Sepasang tulang lacrimal
terdapat pada bagian anterior sisi tengkorak.
Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla, maxilla, jugal dan quadratojugal.
Premaxilla dan maxilla pada beberapa ikan buas dilengkapi dengan gigi-gigi
tajam. Tulang dermal yang terdapat pada langit-langit mulut ialah prevomer,
endopterygoid, ectopterygoid, palatine (masingmasing terdiri dari satu pasang)
dan sebuah parasphenoid. Tulang dermal pada rahang bawah ialah dentary yang
dilengkapi gigi-gigi, splenial, angular dan articular.
Pada golongan Osteichtheys terdapat tulang dermal yang menjadi penutup
insang, yaitu operculum, suboperculum, preoperculum dan interoperculum. Di
bawah rahang terdapat branchiostegal dan urohyal yamg merupakan tulang
penyokong keeping tutup insang .

Gambar. Diagram tulang pipih

9
Gambar.. Diagram tulang tengkorak ikan ikan tuna (Gymnosarda unicolor:
sumber Collette & Chao 1975)
Tulang punggung pada daerah badan berbeda dengan yang terdapat pada
daerah ekor. Tiaptipa ruas di daerah badan dilengkapi oleh 41 sepasang tulang
rusuk kiri dan kanan untuk melindungi organ-organ di dalam rongga badan. Pada
batang ekor tiap-tiap ruasnya di bagian bawah hanya terdapat satu cucuk haemal.
Di bagian atas ruas tulang punggung terdapat cucuk neural.

Gambar 3. Morfologi skeleton axial ikan keureling tampak lateral. Skala bar:
1 cm. Sumber : Akmal dkk. 2018

10
Ossa cranium merupakan kumpulan tulang yang terletak di daerah anterior
yang merupakan skeleton axial. Bagain ossa cranium bagain dorsal terdiri dari os
premaxillare, os maxilare, os nasale, os lacrimale, os infraorbitale, os frontale, os
parietale, os temporale dan os occipitale. Bagian ossa cranium bagain ventral
terdiri dari ossa dentale, os articulare, ossa branchiostegale, os preoperculum, os
interoperculum, os suboperculum dan os operculum .
Rahang bawah terdiri dari ossa dentale dan os articulare sedangkan rahang
bawah terdiri dari os premaxillare dan os maxilare. Ikan memiliki tengkorak yang
merupakan bentuk yang kompleks dan sangat kinetic menjadi satu kesatuan
sehingga terbentuk seperti satu tulang yang kompak (Ferry-Graham dan Lauder,
2001). Selain itu, ontogeni tengkorak dapat memberikan informasi penting
mengenai asal tulang dari awal perkembangannya hingga dewasa (Bogutskaya et
al., 2008). Tengkorak juga memiliki fungsi yang penting, yaitu sebagai pelindung
otak dan beberapa alat indera seperti penglihatan, penciuman, dan pendengaran
(Warwick ,Williams dalam Akmal dkk. 2018).
2.7 Deskripsi Rangka Viseral Pada Ikan
Rangka visceral terdiri dari struktur tulang yang menyokong insang dan
mengelilingi pharynx. Struktur ini terdiri dari tujuh tulang lengkung insang. Dua
lengkung insang yang pertama menjadi bagian dari tulang-tulang tengkorak.
Sedangkan lima lainnya berfungsi sebagai penyokong insang. Pada ikan hiu
lengkung insang terdiri dari beberapa potong rawan yang digabungkan menjadi
jeruji basal. Potongan dorsal (Pharyngobranchial) diikuti oleh epibranchial,
ceratobranchial dan hypobranchial dengan basibranchial yang memanjang
sepanjang ventral.

11
Gambar . Ruas tulang punggung ikan

2.8 Deskripsi Rangka Apendikular Pada Ikan


Skeleton appendicularis terdiri dari sirip dada (pinna pectoralis), sirip perut
(pinna pelvic) dan jari-jari sirip (pinnae) (Lőw et al., dalam Akmal dkk. 2018)
Rangka apendikular tersusun dari gelang pektoral dan gelang pelvis. Gelang
pektoral pada ikan bertulang terdiri dari korakoid dan skapula yang biasanya
tereduksi. Struktur dari tulang membran (tulang dermal) meliputi klavikula yang
tereduksi, kleitrum dan supra kleitrum. Gelang pelvis pada ikan terdiri dari
keeping-keping pelvis bertulang atau bertulang rawan yang bersendian dengan
sirip pelvis. Pada ikan bertulang rawan, keping-keping tersebut bertemu dibagian
tengah membentuk simfisis pubis .
Rangka apendikular mencakup semua tulang sirip dan pelekatnya. Bila
lengkap , ikan mempunyai lima macam sirip yakni: Sirip Pektoral (dada), sirip
Ventrak (perut), Sirip dorsal (punggung), sirip anal (Dubur) dan sirip kausal
(ekor).

12
Sirip dorsal pada ikan hiu disokong oleh keping-keping tulang rawan yang
dinamakan tulang rawan Basal yang terletak di bagian bawah bertumbu pada duri
neural (Gambar. ) . Tulang penyokong sirip dorsal ini dinamakan inter neural
karena diapit oleh duri neural, dan pada sirip anal tulang penyokong ini disebut
inthermal karena diapit oleh duri hemal. Tulang bagian tengah disebih pterigiofor
tengah, sedangkan yang terluar dengan jari-jari sirip (Gambar)

Gambar tulang punggung sirip dorsal ikan hiu

Gambar Tulang penyokong sirip dorsal ikan Osteichthyes.


1. Jari-jari sirip, 2 . pterigiofor proksimal, 3. Pterigiofor tengah 4. Pterigiofor
distal

13
Tulang penyokong sirip Pektoral Elasmobranchi . 1. Korakoid; 2. Skapula; 3.
Supraskapula; 4.Proterigium; 5. Mesopterigium; 6. Metapterigium ; 7. Radial
(Sumber : Bond,1979)

Gambar Tulang Penyokong sirip Pektoral teleostei . 1. postemporal; 2.


Suprakleitrum; 3. Kleitrum; 4. Postkleitrum ; 5. Korakoid; 6. Skapula ; 7. Sirip
dada (Sumber: Bond, 1979)

14
Gambar Tulang penyokong sirip Ventrak telostei . 1. kleitrum; 2.
Basipterigium; 3. Sirip Perut (Lagler et al.1977)

Gambar Tipe tulang penyokong sirip ekor, A. Homoserkal; B. Heterosetkal;


C. Protoserkal (Sumber ; Harder 1975)
2.9 Deskripsi Perbedaan Tulang Punggung Pada Daerah Badan Dengan
Tulang Punggung Yang Terdapat Pada Daerah Ekor
Tulang punggung pada daerah badan berbeda dengan yang terdapat pada
daerah ekor. Tiaptipa ruas di daerah badan dilengkapi oleh 41 sepasang tulang
rusuk kiri dan kanan untuk melindungi organ-organ di dalam rongga badan. Pada
batang ekor tiap-tiap ruasnya di bagian bawah hanya terdapat satu cucuk haemal.
Di bagian atas ruas tulang punggung terdapat cucuk neural.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan
, penyusun berharap bagi pembaca untuk saran dan kritiknya guna untuk
menyempurnakan makalah ini dan dapat mengkaji lebih dalam lagi tentang Sistem
Integumen Ikan

16
DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Saifuddin, Zulfahmi. 2018. Karakteristik Morfometrik dan Skeleton Ikan


Keureling (Tor tambroides Bleeker 1854) Jurnal Ilmiah Samudra
Akuatika. Vol 2(1), e-ISSN 2614-6738/p-ISSN 2621-5314.

Akmal , Zulfahmi , Rahardjo. 2018. Morfologi tulang anggota gerak (ossa


appendicularis) ikan keureling, Tor tambroides (Bleeker, 1854). Jurnal
Iktiologi Indonesia, 18(3): 261-274 DOI:
https://doi.org/10.32491/jii.v18i3.443

Musthofa, Utami, Raharjo, . 2019. Analisis Penerapan Pemodelan Gerakan


Karakter Manusia padaAnimasi 3D dengan Menggunakan Metode Forward
Kinematics. Jurnal Teknologi Informai. Vol. XIV Nomor 3. ISSN: 1907-
2430

Hilton EJ, Stevenson DE. 2013. Osteology of the prowfish, Zaprora silenus
(Cottiformes: Zoarcoidei: Zaproridae). Journal of morphology, 274(10):
1143-1163.

Anda mungkin juga menyukai