Anda di halaman 1dari 2

Puisi di bawah kibaran sarung oleh Joko Pinurbo dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan

Ekspresif. Pendekatan ekspresif merupakan pendekatan menganalisis puisi dengan melihat apakah puisi
tersebut mengungkapkan gagasan,perasaan,pikiran dari pengarang dengan jelas. Pendekatan ekspresif
menempatkan karya sastra sebagai curahan,isi hati,gagasan, pikiran,perasaan dari pengarang.

Pendekatan ekspresif ini digunakan dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui maksud dari
setiap hal yang tersirat dalam kata-kata yang dituangkan oleh pengarang dalam puisi. Seperti pada
kalimat

"Lalu ia mainkan piano, piano tua, di dada lelaki itu.

“Simfoni batukmu, nada-nada sakitmu,

musik klasikmu mengalun merdu

sepanjang malam,” hibur perempuan itu

dengan mata setengah terpejam "

Maksud dari pengarang bukan lah piano yang merupakan alat musik,melainkan gerakan jari seorang
perempuan lanjut usia yang memijit dada suaminya yang sakit. Sinfoni batuk, nada-nada sakit, musik
klasik yang mengalun merdu sepanjang malam sudah sangat menjelaskan bagaimana penyakit pria tua
itu menghiasi malam mereka.

Contoh lain dari penggunaan pendekatan ekspresif adalah seperti berikut :

“Rumahku adalah istanaku,”

kata perempuan itu sambil terus

memainkan pianonya, piano tua,

piano kesayangan.

“Rumahku adalah kerandaku,”

timpal lelaki itu sambil terus

meletupkan batuknya, batuk darah,

batuk kemenangan

Dari penggalan puisi di atas,kita dapat melihat isi pikiran pengarang atau curahan isi
hatinya,meskipun berada dalam kehidupan yang jauh dari layak,memiliki rumah yang tidak mewah dan
bergumul dengan penyakitnya, sepasang suami istri tersebut tetap bersyukur dan merasa bahagia. Rasa
syukur dan cukup membuat seseorang mampu melewati setiap kesulitan yang dihadapinya.
Jadi,alasan mengapa puisi ini dianalisis menggunakan pendekatan ekspresif,karna puisi ini banyak
mengandung sebuah kalimat yang menunjukan bagaimana pengarang mencurahkan isi pikirannya, dan
mengungkapkan gagasannya. Dengan menggunakan pendekatan ekspresif memudahkan pembaca
dalam memahami maksud dari pengarang.

Selain pendekatan ekspretif, ada pula pendekatan yang dapat digunakan dalam menganalisis pusisi
"Di Bawah Kibaran Sarung". Pendekatan tersebut dalam pendekatan pragmatis, bisa dilihat dari sikap
hati yang kuat dari sepasang suami istri tersebut menjadi contoh bagi pembaca dalam menerima
keadaan yang ada.

Berikutnya, puisi ini dianalisis menggunakan pendekatan mimestik,sosiologis,dan history. Dari puisi
"Di Bawah Kibaran Sarung" tergambar dengan jelas kehidupan masyarakat yang hidup dalam kondisi
ekonomi kelas bawah.

"Kampung kumuh di mana penyakit,

onggokan sampah, sumpah serapah,

anjing kawin, maling mabuk,

piring pecah, tikus ngamuk

adalah tetangga."

Dari penggalan di atas, sudah sangat jelas bagaimana pengarang menggambarkan kehidupan pasangan
suami istri yang tinggal dalam sebuah "rumah sederhana".

Anda mungkin juga menyukai