Anda di halaman 1dari 22

Anggi Aggreini br sembiring_01409200003

Menurut Ferdinand de Saussure ’’Bahasa adalah system yang artibiter dan konvensional’’
dimana bahasa merupakan petanda dan penanda. Maka dalam segi ilmu pengetahuan bahasa
merupakan alat untuk berkomunikasi Dimana bahasa dipilih secara acak/mana suka
berdasarkan kebiasaaan dan harus memenuhi konvensi untuk mewakili konsep yang
diwakilinya. Fungsi bahasa menurut Gorys Keraf yaitu fungsi Ekspresi, fungsi komunikasi,
fungsi adaptasi dan fungsi control sosial. Bisa kita lihat bahwa bahasa merupakan alat untuk
komunikasi antar sesama dan untuk mengeksperesikan diri melalui bahasa serta dapat
membantu kita dalam beradaptasi. Dalam perspektif Kristen Yohanes 1:1 pada mulanya
adalah firman,Bahasa adalah Allah itu sendiri. Karena Allah merupakan pencipta dari bahasa
itu sendiri dan dapat kita lihat dalam alkitab bahwa Allah memberikan nama kepada adam
dan hawa untuk berkomunikasi namun bahasa itu rusak dan tercemar karena manusia jatuh ke
dalam dosa tapi Yesus kristus datang menebus dengan bahasa kasih dan membuat
pembaharuan bahasa dalam komunikasi
TEORI SASTRA
Sastra adalah seni bahasa dalam mengekspresikan perasaan dan pikiran, sastra sangat
berkaitan erat dengan kehidupan dan merupakan rekaman penting yang dirasakan oleh
pengarang. Sastra bersifat khayalan dan meemiliki nilai seni dan bahasa khas di dalamnya
serta sentris, statis dan terpaku pada jenis yang ada seperti puisi, sastra baru berpusat kepada
kehidupan masyarakat, dinamis dan individu. Sastra harus memiliki polisematis atau terdapat
banyak makna dan memiliki sistematis dalam penulisannya
Perbedaaan prosa dan puisi terdapat dalam sifatnya dimna prosa memiliki sifat yang
pragmatis atau realitas sementara puisi lebih bersifat kiasan. Prosa memiliki bahasa dan
struktur kalimat biasa dan memiliki paragraph serta prosa menyampaikan pesan atau makna
melalui setrukturnaratif sedangkan puisi merupakan berbentuk sastra yang besifat estetik dan
memiliki bunyi, irama, sajak yang menambahkan maknanya.
Nama: Anggi Veronika
NIM: 01409200019

LinguistikUmum.

Manusia adalah makhluk hidup yang bersosialisasi dengan menggunakan bahasa.


Rahardjo(2015)menyatakan bahwa bahasa adalah symbol bunyi yang memiliki makna
tertentu berdasarkan aturan yang sudah disepakati oleh pemakainya.Hal ini menyatakan
bahwa bahasa merupakan alat komunikasi berupa bunyi yang berfungsi atau digunakan untuk
menyampaikan suatu informasi atau makna tertentu dan bunyi tersebut sudah disepakati
maknanya oleh semua orang yang menggunakan bahasa tersebut.“Fungsi bahasa yang
sedemikian rupa menyebabkan ilmu pengetahuan dapat berkembang dan hanya dengan
kemampuan berbahasa, manusia dapat mempelajari ilmu pengetahuan(Waleleng, 2018)”.Jadi,
karena bahasa merupakan suatu alat komunikasi, melalui bahasa manusia dapat mempelajari
ilmu pengetahuan sesuai informasi yang terkandung dalam bahasa tersebut.Jika ditinjau dari
perspektif Kristen, di dalamYohanes 1 ayat 1-2 menyatakan bahwa Firman itu adalah Allah
sendiri dan Firman merupakan bahasa. Jadi, bahasa adalah anugerah atau pemberian dari
Allah yang adalah bahasa itu sendiri..

TeoriSastra

Sastra berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu, “su” dan
“sastra”berarti tulisan atau karangan yang baik atau indah.Seiring berkembangnya zaman,
sastra disebut-sebut memiliki batasan-batasan. Sumarno dan Saini(dalam Warsiman, 2016)
menyatakan beberapa batasan satra yaitu, sastra merupakan seni bahasa, sastra merupakan
bentuk pengukapan perasaan, sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa, atau sastra adalah
inspirasi kehidupan. Sastra memiliki beberapa sifat, yakni karya tersebut harus memiliki
khayal yang berarti dapat direnungkan oleh penulis maupun pembaca, sastra juga bernilai
seni karena di dalamnya memuat kata-kata yang indah, dan sastra juga memiliki bahasa yang
khas atau imajinatif. Ada syarat-syarat penting yang harus dipenuhi dalam sebuah karya
sastra yaitu, karya sastra harus mengkristal yang berarti melampaui ruang dan waktu,
bersitem bulat yang di dalamnya harus ada keutuhan, keseimbangan, harmoni, dan tekanan
yang tepat, dan lain sebagainya(Siswanto, 2008). Beberapa karya sastra yang banyak dikenal
orang adalah puisi dan prosa, namun banyak orang masih kesulitan dalam membedakan puisi
dan prosa. Berikut beberapa perbedaan puisi dan prosa, puisi menyatakan sesuatu secara tidak
langsung, sedangkan prosa menyatakan sesuatu secara langsung.
Anjeli Sri Winarni Daeli_01409200032_UTS

HAKIKAT BAHASA DAN HUBUNGANNYA DENGAN SASTRA

Bahasa adalah alat komunikasi antara manusia. Manusia dapat berkomunikasi dengan
bahasa baik itu secara lisa maupun tulisan. Menurut KBBI, bahasa adalah sistem lambang
bunyi yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri. Untuk itu bahasa sangat berguna dan manusia tidak terlepas dari
bahasa. Karena sejatinya manusia diciptakan Allah istimewa dan dapat berkomunikasi agar
manusia dapat memuliakan Allah lewat bahasa. Pada awalnya bahasa hanya satu, namun
setelah kejadian Menara Babel (Kejadian 11: 1-9) Allah mengacaubalaukan bahasa sehingga
saat ini bahasa di bumi menjadi beragam. Saat ini, bahasa banyak ditekuni oleh banyak
orang. Orang-orang menekuninya untuk mengungkapkan pikiran, pandangan, perasaan dan
berbagai maksud lainnya (Finoza, 2005). Bahasa dapat menjadi tempat komunikasi antara
Tuhan dengan manusia dan kebenaran dalam bahasa adalah milik Tuhan.

Bahasa juga memiliki hubungan erat dengan sastra. Menurut Hidayat dalam Jurnal
(Strategi Pengajaran Sastra) mengatakan “bahasa dan sastra menjadi satu kepaduan untuk
menciptakan manusia yang komunikatif terhadap perkembangan zaman. Bahasa menekankan
cara berkomunikasi untuk menyampaikan informasi ataupun pemikiran kepada orang lain.
Sastra menekankan untuk memahami dinamika kehidupan dan metode-metode mengetahui
gejala yang akan terjadi sehingga dapat menumbuhkan kecerdasan adaptif terhadap
lingkungan.” Jadi, bahasa lebih kepada alat komunikasi sedangkan sastra berupa pemikiran
dan perasaan yang dapat menumbuhkan atau membangkitkan pesona (punya seni).

Sastra adalah seni, namun sastra juga memiliki batasan, sifat dan syarat. Batasan sastra
diantaranya:1) Satra selalu berusaha mengungkapkan sebuah sasaran yang sifatnya universal,
padahal itu tergantung pada tempat dan waktu, 2) Sastra sulit menjangkau hakikat dari semua
jenis sastra, 3) sastra tidak hanya membuat deskripsi, tetapi juga suatu penilaian. Sifat sastra:
1) Bersifat konotatif, kata-katanya memiliki pengertian tambahan, 2) Bersifat multi-
interpretabel, memberikan peafsiran ganda pada diri pembaca. Dan syarat sastra: 1) Merekam
isi jiwa sastrawannya, 2) Bisa dipahami oleh orang lain, 3) Tunduk pada kaidah-kaidah seni,
4) Mampu memberi rasa puas dan senang, 5) Di dalamnya terdapat keserasian, 6) Merupakan
penemuan, 7) Merupakan totalitas ekspresi sastrawannya, dan 8) Merupakan sebuah hasil
penafsiran kehidupan.
Nama : Anna Airent Simbolon

Hakekat Bahasa Ditinjau Dari Segi Ilmu Pengetahuan Bahasa dan Dari
Perspektif Kristen.

Bahasa adalah sarana berkomunikasi yang digunakan oleh orang banyak dalam
pergaulan atau hubungannya.Bahasa atau sarana komunikasi yang digunakan juga dapat
berbentuk lisan, tulisan, gambar atau juga lambang(Oktarizka1).Bahasa dapat membantu
setiap orang untuk mengenal dirinya sendiri, orang lain, alam sekitar, ilmu pengetahuan dan
juga moral padamanusia. Dalam ilmu pengetahuan hakekat dari bahasa adalah tentunya
sebagai alat komuikasi, tetapi selain itu juga berperan sebagai penjelas informasi dan materi
pembelajaran.Dalam prespektif Kristen Hakekat bahasa adalah pedoman ilmu pengetahuan
harus diluruskan atau dibimbing dalam prespektif Alkitab, agar kita orang yang percaya dan
segambar dengan rupa-Nya (imago dei)dapat memahami prespektif dari bahasa dengan
benar. Selain itu menurut(Nurhasanah, 2017)“bahasa juga digunakan oleh Allah sebagai
sarana untuk menyampaikan kasih, berkan dan juga hukumnya kepada manusia”.Seperti yang
tertulispadaKisah Para Rasul 19 : 6 Ayat ini cukup menjelaskan bahwa manusia juga
menggunakan bahasa untuk menerima kasih dari Allah, karena dalam ayat ini ada kalimat “
mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat “ dan orang yang berbahasa roh,
adalah orang yang sedang berdoa kepadaTuhan, untuk meminta berkat dan kasih Allah.

Essai Berisi Batasan Sastra, Sifat Sastra, Syarat Sastra Yang Baik, Serta Beda Prosa Dan
Puisi.

Sastra adalah literatur sanksekerta yang berisi instruksi, pedoman, dan dasar. Sastra
juga berisi ide, deskripsi peristiwa, gambar psikologis dan soslusi untuk suatu masalah
tertentu dalam rentang dinamis dalam literatur. Dalam essai ini kita akan membahas batasan
sastra, sifat sastra, syarat sastra yang baik, serta beda prosa dan puisi. Batasan dari karya
sastra yaitu, sastra tidak hanya membuat pemerian atau deskripsi, tapi juga usaha penilaian.
Sifat sifat dari karya sastra sendiri sangat terlihat jelas pada aspek referensialnya atau
acuannya. Syarat syarat dari karya sastra yaitu, menggunakan bahasa yang bagus dan juga
teratur, memiliki isi yang merupakan gambaran dari orang dengan berbagai masalah, dan
gaya presentasinya lebih menarik untuk menarik pembaca.karya sastra juga memiliki banyak
jenis, contohnya prosa dan puisi. Perbedaan dari prosa dan puisi sendiri adalah, prosa
merupakan bentuk karya satra dengan tulisan bebas dan tidak terikat dengan aturan aturan
seperti rima, diksi, irama dan hal sebagainnya. Sedangkan puisi adalah hasil ungkapan dan
perasaan dari penyair yang terikat pada irama, matra dan penyusun bait.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Khoe Yao Tung, M. M. (2016). Bahasa, Pemikiran Kritis, dan. Bahasa, Pemikiran Kritis, dan
pendidikan kristen.

Dra. Zulfahnur Z.F., M. (n.d.). Lingkup Ilmu Sastra. Teori Sastra, SEJARANG SASTRA , 14.

Lafamane, F. (n.d.). KARYA SASTRA. KARYA SASTRA (PUISI, PROSA, DRAMA), 1-7.

Nurhasanah, N. (2017). PERANAN BAHASA SEBAGAI MATA PELAJARAN WAJIB. PERANAN BAHASA
SEBAGAI MATA PELAJARAN WAJIB, 91.

Oktarizka1, D. A. (t.thn.). MENGKAJI HAKIKAT DAN FILOSOFI BAHASA. MENGKAJI HAKIKAT DAN
FILOSOFI BAHASA, 4.
NAMA: BINTANG PUTRI SITORUS

NIM : 01409200010

Hakikat bahasa ditinjau dari ilmu pengetahuan bahasa bahwa bahasa merupakan
media pikir manusia. Melalui kegiatan berpikir, manusia memperoleh dan mengembangkan
ilmu pengetahuan.
Hakikat bahasa ditinjau dari persfektif iman Kristen bahwa bahasa adalah Allah itu
sendiri. Allah menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini dengan bahasa. Namun,
akibat dari kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan terpecahnya bahasa. Kemudian
Kristus datang untuk menebus kita dengan bahasa kasih. Oleh sebab itu pembaharuan bahasa
menjadi alat komunikasi kita secara terus menerus.
Batasan sastra yaitu segala sesuatu yang tertulis atau tercetak dan membatasinya pada
mahakarya (great books).
Sifat-sifat sastra: 1. Sastra lama (Istana sentris, statis, bentuk terpaku pada jenis yang ada:
puisi, pengarang:anonim). 2. Sastra baru (berpusat pada kehidupan masyarakat, dinamis,
individu bebas berkembang dan mendapat imbalan).
Syarat-syarat karya sastra yang baik antara lain: 1. Mengkristal (melampaui ruang dan
waktu). 2. Karya sastra memiliki sistem yang bulat (keutuhan, keseimbangan, harmoni dan
tekanan yang tepat). 3. Mengungkapkan isi jiwa sastrawannya dengan baik. 4. Menafsirkan
kehidupan dan mengungkapkan hakikat kehidupan. 5. Tidak bersifat menggurui. 5. Karya
sastra yang baik harus universal. 6. Karya sastra yang baik tidak memiliki kesan diatur. 7.
Karya sastra yang baik harus menunjukkan kebaruan, keindividuan dan keaslian.
Perbedaan prosa dan puisi: Prosa mengalir seperti mengutarakan cerita, sedangkan puisi
lebih singkat. Prosa iramanya lemah, sedangkan puisi iramanya kuat. Prosa menyatakan
sesuatu secara langsung, sedangkan puisi menyatakan sesuatu secara tidak langsung. Prosa
kesatuannya disebut paragraf, sedangkan puisi terdiri dari kesatuan-kesatuan yang disebut
sajak.
SUMBER:
https://osf.io/6w4xa/download/?format=pdf
https://legalstudies71.blogspot.com/2016/05/sifat-sifat-sastra.html
https://areaperbedaan.blogspot.com/2015/01/perbedaan-prosa-dan-puisi.html?m=1
Nama : Citra AyuveronikaZebua

Nim : 01409200023

Matkul :linguistikUmum

Hakikat Bahasa dari segi ilmu pengetahuan dan perspektif Kristiani.

Bahasa merupakan sarana komunikasi, dimana tanpa bahasa kita tidak dapat menjalin
relasi dan komunikasi terhadap sesama kita.MenurutArtikel dari universitas terbuka
repository mengenai Hakikat Bahasa,Hakikat bahasa merupakan inti sari atau kenyataan
yang sesungguhnya dari suatu lambing bunyi tersebut. Bahasa adalah sebuah sistem yang
diatur secara sistematis dan sistemis, yang tersusun dari fomologi, gramatika dan juga
leksikon.Bahasa itu arbitrer, bermakna, berupa bunyi-bunyian, konvensional, unik, universal,
produkif, dinamis, bervariasidansebagaialatinteraksisosial.

Dalam kejadian 11:1 dikatakan“ Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu
logatnya” dalam nats ini dijelaskan bahwa pada mulanya Allah menciptakan bahasa itu dan
jenisnya adalah satu bahasa. Allah menciptakan bahasa baik adanya,namun sejak kejatuhan
manusia ke dalam dosa,bahasa menjadi rusak(Sitorus, 2018).Selainitu, dalamYohanes 1:1
dijelaskan bahwa bahasa adalah berasal dari Allah dan bahasa adalah Allah sendiri.

Matkul :TeoriSastra

Batasan sastra merupakan penilaian baik buruknya suatu sastra.Ada beberapa unsure
batasan sastra yaitu, unsure isi, ekspresi, bentuk dan bahasa. Sastra memiliki sifatyaitu,
bersifat khayal atau imajinasi, memiliki nilai seni dan memiliki bahasa yang khas.Adapun
Syarat sastra yang baik adalah mengkristal, memiliki sistem yang bulat, mengungkapkan isi
jiwa sastrawannya dengan baik, dapat menafsirkan kehidupan dan mengungkapkan hakikat
kehidupan, tidak bersifat menggurui, bersifat universal, tidak memiliki kesan diatur dan dapat
menunjukkan kebaruan, keindividual serta keaslian.

Sala satu karya sastra adalah prosa dan puisi. Prosa disebut sebagai fiksi, teks dan
wacana naratif sedang kan puisi mengandung nilai-nilai yang penting bagi
kehidupan.Perbedaan yang paling mendasar antara puisi dan prosa adalah sifatnya, dimana
prosa memiliki bahasa dan struktur kalimat yang biasa dan tidak bersifat ekspresif sedangkan
puisi memiliki bahasa yang dapat digunakan kreatif, ekspresif serta sajak dan ritme yang
memberikan irama unik.
Nama : Efreni Yonica Saragih

NIM/Prodi : 01409200011/IND

LINGUISTIK UMUM

Hakikat bahasa ditinjau dari segi ilmu pengetahuan adalah bahasa merupakan sistem
tanda yang arbitrer dan konvensional. Dalam hal ini, sistem adalah sesuatu yang teratur.
Sedangkan tanda yang dimaksud dalam hal ini adalah bunyi, huruf, kata-kata, warna, gerak
yang menandakan informasi. Arbitrer adalah sewenang-wenang atau bebas. Serta
konvensional adalah bahwa bahasa disepakati secara umum.

Bahasa dalam perspektif kristen adalah bahasa merupakan Allah itu sendiri.Firman
adalah bahasa, dalam Yohanes 1:1 dikatakan,“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Ketika bahasa berada dalam
tangan manusia berarti bahasa itu adalah anugerah dari Allah kepada manusia.Dengan bahasa
maka kita dapat berkomunikasi dengan Allah dan sesama. Wujud bahasa pada mulanya
adalah baik. Bahasa yang digunakan oleh Adam dan Hawa sebelum jatuh ke dalam dosa
adalah baik,indah, damai,sejahtera, tidak ada yang buruk karena manusia belum jatuh ke
dalam dosa.Namun setelah manusia jatuh ke dalam dosa, seluruh sistem di dunia ini rusak
termasuk bahasa. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa muncul kosakata baru, muncul
kosakata yang tidak baik dan saling menuduh. Tetapi Kristus datang untuk memulihkan
bahasa itu dan mengembalikan bahasa menjadi bahasa kasih dalam Yesus Kristus dan
memulihkan komunikasi dalam bahasa. Demikianlah hakikat bahasa dari penciptaan,
kejatuhan, penebusan dan pemulihan.

TEORI SASTRA
Batasan sastraselalu bermunculan sepanjang zaman. Adapun yang menjadi batasan
sastra ada empat yaitu, unsur isi, yaitu berupa pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,
semangat, keyakinan, dan kepercayaan.Unsur ekspresi atau ungkapan, yaitu upaya
mengeluarkan sesuatu dari dalam diri manusia.Unsur bentuk, yaitu wujud pengekspresian
unsur isi, misal dalam bentuk bahasa, gerak, warna, suara, atau bunyi-bunyian yang dapat
berupa seni sastra, seni tari, seni rupa, seni bangunan, seni musik, dan sebagainya.Unsur
bahasa, yaitu ciri khas pengungkapan bentuk dalam sastra karena berperan sebagai bahan
utama untuk mewujudkan ungkapan pribadi dalam suatu bentuk yang indah.
Nama: Elieser Dwi Uza Saragih
NIM: 01409200004

 UTS Linguistik Umum:

Hakikat bahasa ditinjau dari segi ilmu pengetahuan bahasa yaitu sebagi media/sarana
untuk bepikir dan berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa merupakan lambang bunyi yang
arbitrer digunakan kelompok sosial untuk melakukan kerja sama, komunikasi, dan
identifikasi diri (Harimukti, 1997). Dari penjelasan diatas, maka hakikat bahasa adalah suatu
sarana/media yang digunakan dan dipahami oleh mahluk sosial untuk dapat berkomunikasi
dan berinterkasi.

Hakikat bahasa dari perspektif Kristen, yaitu “Bahasa” adalah “Firman. Yohanes 1:1
mengatakan, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah”. Firman dalam ayat ini berarti bahasa, sehingga bahasa itu adalah
Allah sendiri dan asal mula bahasa adalah dari Allah sendiri. Hal ini bisa kita pastikan dari
kitab Kejadian 1:1 hingga ayat seterusanya.Pada mulanya dunia ini Allah ciptakan dengan
Firman, ini membuktikan bahwa bahasa berawal dari Allah. Bahasa juga Allah gunakan
untuk memberi nama dari Firman-Nya Kejadian 1:1 yaitu memberi nama “langit dan bumi”.
Setalah manusia terjatuh ke dalam dosa, bahasa sebagai ciptaan Allah juga tercemar oleh
dosa manusia.

 UTS Teori Sastra:


Sastra memiliki batasan dalam membuat pemerian (deskripsi) dan juga suatu usaha
penilaian baik dan buruknya.Sebuah karya sastra disebut sastra jika karya tersebut bersifat
khayal, bernilai seni, dan memiliki bahasa yang khas sehingga sastra sering disebut sebagai
seni bahasa. Syarat sastra yang baik adalah memiliki keteraturan. Karya sastra yang baik
memiliki ciri: mengkristal (melampuai ruang dan waktu); memiliki sistem yang bulat (harus
memiliki keutuhan, keseimbangan, keselarasan, dan tekanan yang tepat); mengungkap isi
jiwa sastrawan dengan baik; menafsirkan kehidupan dan mengungkapkan hakikat kehidupan
(mengungkapkan sesuatu yang tidak dapat diungkapkan); tidak bersifat menggurui; tidak
memiliki kesan yang diatur; dan menunjukkan kebaruan, keindividualan, dan keaslian.
Beda puisi dan prosa, yaitu “puisi” memiliki gaya bahasa yang kreatif, bernilai seni,
bahasanya juga khas (subjektif, polisemantis), bersifat khayal dan ekspresifsedangkan
“prosa”adalah bentuk bahasa yang ekspansif menyampaikan pesan/makna melalui struktur
naratif, memiliki bahasa dan struktur kalimat yang biasa, dan tidak terlalu ekspresif.
Nama : Ema Fiana Manik
Nim : 01409200020
Mata kuliah :LinguistikUmum
SOAL
1. Jelaskan hakikat bahasa ditinjau dari segi ilmu pengetahuan bahasa dan perspektif Kristen!
Jawaban :hakikat bahasa ialah, dasar – dasar atau inti sari dari bahasa itu sendiri. Diantaranya
adalah, bahasa itu sistematis dan sistemik. Sistemik terdiri dari sub sistem yaitu(fonologi,
gramatika, leksikon). Bahasa merupakan, perpaduan dunia makna dan bunyi.Bahasa itu
bersifat unik dan dinamis, dimana bahasa mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan zaman.Bahasa juga universal yang artinya,terdapat ciri-ciri yang sama, yang
dimiliki oleh setiap bahasa di dunia.
Perspektif Kristen: di dalam Kekristenan, bahasa diyakini sama dengan firman. Keyakinan ini
menghantar pada kesimpulan bahwa, bahasa adalah Allah itu sendiri (Yohanes 1:1 pada
mulanya adalah firman). Semula bahasa baik adanya, tetapi setelah kejatuhan manusia
seluruh sistem bahasa menjadi rusak dan tercemar oleh dosa. Melalui penebusan Kristus
Yesus, Ia datang untuk menebus dan membaharui bahasa manusia dengan bahasa Kasih.
Untuk memahami bahasa kasih tersebut, manusia harus membangun komunikasi secara terus-
menerus dengan Allah.
Mata kuliah :Teori Sastra
Batasan Sastra, Sifat Sastra, Syarat Sastra yang Baik, Serta Beda Prosa dan Puisi.
Pengertian sastra adalah kata yang lebih mudah untuk mengartikan batasan sastra.
Kesulitan dalam member batasan atau pengertian sastra, terjadi karena pengertian tersebut
selalu merupakan penggambaran salah satu segi lainnya. Tetapi dapat saya simpulkan bahwa,
sastra adalah hasil pengungkapan fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan
manusia,dengan bahasa sebagai medianya. Khayal, bernilaiseni, serta penggunaan bahasa
yang khas adalah sifat sastra. Suatu karya sastra, dapat dikatakan sastra ketika memiliki
ketiga tersebut. Dengan pengetahuan ini, kita memahami bahwa semua karya sastra
merupakan seni, yang tercipta dengan makna mendalam oleh masing – masing penulis.
Karya sastra yang baik memiliki syarat untuk mencapai standar baik tersebut. Syarat
itu adalah, mampu menggambarkan isi jiwa penulisnya, dapat dipahami oleh pembaca,
adanya kaidah-kaidah seni, mampu member makna atau penghiburan bagi pembaca serta,
adanya keserasian antara isi,bentuk,bahasa, dan ekspresi pengarangnya. Terdapat beberapa
jenis karya sastra yang sering kita jumpai dan dapat kita nilai saat ini juga.Prosa dan puisi,
inilah contoh karya sastra yang sering kita jumpai.Prosa sendiri berbentuk cerita, dan tidak
mengandung rima, tidak banyak menggunakan majas, dan digunakan untuk memaparkan
suatu fakta atau ide. Prosa dapat digunakan dalam surat kabar,novel, ensiklopedia, serta
berbagai jenis media lainnya. Sedangkan puisi,bahasanya menggunakan majas-majas. Makna
dalam tiap baris kalimatnya perlu ditafsirkan terlebih dahulu. Kata-kata dalam puisi
dirangkum untuk membangun keindahan. Mulailah membaca karya – karya sastra tersebut
untuk menambah wawasan kita dan memperbanyak pembendaharaan kosakata kita.
Nama : Emanoella Marsha Priskila Sanria Huma
NIM : 01409200022
Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia (IND1)
UTS LINGUISTIK UMUM
Bahasa menurut Harimurti Kridalaksana adalah sistem tanda bunyi yang disepakati
untuk digunakan oleh para kelompok anggota masyarakat tertentu dalam bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Hal ini juga didukung strukturalisme oleh
Ferdinand de Saussure yang berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer dan
konvensional. Bahasa adalah sistem, artinya bahwa bahasa memiliki struktur bunyi, tanda,
dan unsur yang teratur. Namun, di sisi lainnya bahasa juga bersifat arbiter yaitu mana suka
atau sewenang-wenang. Maksudnya adalah orang-orang bebas untuk menjalin sebuah
komunikasi menggunakan bahasa, misalnya jika kita menggeleng-gelengkan kepalakita,
menandakan ketidaksetujuan kita atau pun dengan menganggukan kepala menandakan setuju
dengan sesuatu, padahal tidak ada aturan yang mengartikan bahwa anggukan artinya iya dan
menggeleng artinya tidak, hal ini yang dimaksudkan dengan bahasa sebagai arbiter. Bahasa
itu konvensional yang berarti sesuai dengan kesepakatan. Kesepakatan dalam arti jika banyak
kalangan atau kelompok yang menggunakan bahasa tersebut, berarti bahasa yang digunakan
telah mencapai titik kesepakatan.
Jika ditinjau dari sudut pandang Kristten, maka bahasa itu adalah anugrah dari Allah
yang diberikan kepada manusia dan bahasa adalah Allah itu sendiri. Dalam Yohanes 1:1,
Firman itu adalah Allah sendiri. Firman diutarakan oleh Allah melalui bahasa yang dapat
dimengerti oleh manusia. Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, bahasa pun ikut tercemar
sehingga memunculkan kosakata yang buruk, namun dengan penebusan oleh Yesus Kristus,
kita ditebus dan diperbaharui oleh bahasa kasih-Nya.

UTS TEORI SASTRA


Batasan sastra berkaitan dengan penulisan pada waktu tertentu, berkaitan dengan
penutur dan penulis tertentu, berkaitan dengan pendengar dan pembaca tertentu, dan
rintangan yang berkaitan dengan alam semesta
Sebuah karya dikatakan sebagai sebuah karya sastra apabila bersifat khayal, bukan
imitasi yang artinya bukan hasil meniru karya orang lain,bersifat seni, penggunaan bahasanya
khas, dan polisemis atau memiliki banyak makna. Setelah mengetahui sifat-sifat sastra,
adapun syarat sastra yang baik yaitu, karya yang dihasilkan tak lengkang oleh waktu atau
disebut mengkristal, karya sastra harus terdapat keutuhan, keseimbanga, keselarasan dan
tekanan yang tepat, sebuah karya sastra mengungkapkan isi jiwa sastrawannya, selain itu
karya sastra juga harus mampu menafsirkan dan mengungkapkan hakikat kehidupan serta
tidak menggurui, harus bersifat universal, karya sastra juga harus mampu menunjukan
kebaruan, keindividualan, dan keaslian
Puisi dan prosa adalah dua contoh dari sekian banyak karya sastra. Kedua jenis karya
ini terlihat sama namun tak persis. Terdapat beberapa perbedaan mendasar dalam prosa dan
puisi, menurut HB. Jassin prosa merupakan pengucapan dengan pikiran, sedangkan puisi
merupakan pengucapan dengan perasaan. Pendapat yang lain datang dari Djoko Pradopo
yaitu perbedaannya terletak pada aktivitas kejiwaan. Puisimerupakan hasil akivitas
pemadatan, yaitu proses penciptaan dengan cara menangkap kesan-kesan lalu
memadatkannya, sedangkan prosa merupakan aktivitas konstruktif, yaitu proses penciptaan
dengan cara menyebarkan kesan-kesan dari ingatan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa puisi
cenderung berkaitan dengan perasaaan hati sedangkan prosa lebih memaparkan apa yang ada
di pikiran.
Nama : Ernita Giawa ; NIM : 01409200025
1. Linguistik Umum
Hakikat bahasa ditinjau dari segi ilmu pengetahuan bahasa dan dari perspektif Kristen
Bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
kelompok sosial untuk berkomunikasi (Bloch dan George, 1942, 65). Menurut Saussure,
bahasa merupakan suatu sistem tanda. Sedang menurut Wittgenstein bahwa ungkapan bahasa
merupakan suatu ungkapan kehidupan (Kaelan, 1998, 159) Bahasa adalah alat yang
digunakan manusia dalam berinteraksi dengan sesama.
Berdasarkan pandangan Kristen Bahasa adalah Allah sendiri, karena pada mulanya
adalah firman, firman itu bersama-sama dengan Allah. Allah menciptakan bumi dan segala
isinya dengan firmanNya dan memberi kebebasan kepada manusia untuk menjaga dan
memberi nama. Bahasa adalah anugerah Allah yang diberikan kepada manusia dengan sangat
baik.
Teori Sastra
Sastra bukan ilmu, sastra adalah seni. Dalam seni banyak unsur kemanusiaan yang
masuk, khususnya perasaan, sehingga sulit diterapkan untuk metode keilmuan. Sebuah
batasan selalu berusaha mengungkapkan hakikat sebuah sasaran. Dan hakikat sesuatu itu
sifatnya universal dan abadi.. Karya satra lama memiliki keindahan bahasa. Karya sastra lama
berciri istana sentris, statis,bentuk karangan terikat pada bentuk yang sudah ada,
anonim.Sastra baru adalah karya sastra yang telah dipengaruhi oleh karya sastra
asing.Bahasanya tidak klise, proses perkembangan dinamis,tema karangan bersifat
rasional,bersifat modern.
Jakob Sumardjo dan Zaini KM (1988:5-8) mengajukan syarat karya sastra bermutu, yaitu
karya sastra adalah usaha merekam isi jiwa sastrawannya,sebagai komunikasi, sebuah
keteraturan, sebagaipenghiburan, Sastra adalah sebuah integrasi, artinya terdapat keserasian
antara isi, bentuk, bahasa, dan ekspresi pribadi pengarangnya.Sebuah karya sastra yang
bermutu merupakan penemuan.Prosa ditulis dengan gaya biasa, puisi memiliki fitur estetika
dan karenanya memiliki pola penulisan yang berbeda.Selanjutnya, prosa adalah bentuk
bahasa yang secara ekspansif menyampaikan pesan atau makna melalui struktur naratif.
Sebaliknya, puisi adalah suatu bentuk sastra dengan format penulisan yang unik, memiliki
pola, rima dan ritme.
Nama: EunikeElnisiManda

Nim : 01409200024

Hakikat bahasa ditinjau darisegi ilmu pengetahuan bahasa yaitu sebagai alat
komunikasi bermakna bahwa bahasa merupakan deretan bunyi yang bersistem, Setiap
bahasa memiliki fonem vocal dan fonem konsonan,setiap bahasa memiliki konstituen
untuk menunjuk orang (kata ganti orang pertama, kedua, danketiga, tunggal dan jamak,
tempat, waktu (deiksis), Setiap bahasa mengalami perubahan jumlah kalimat yang
dihasilkan dalam setiap bahasa tidaklah terbatas dan juga terdapat bahasa yang
mengalami konyugasi dan deklinasi,terdapat bahasa yang berafiks (menggunakan
imbuhan ada bahasa tidak berafiks Frasa adposisi yang dimiliki oleh sebuah bahasa
berupa preposisi atau postposisi.

Hakikat bahasa dari perspektif Kristen ialah bahasa sebagai alat komunikasi kita
manusia ciptaan Tuhan untuk bersaksi, memberitakan Firman Tuhan.Sebab ada tertulis
pada kitab Yesaya 49:6 “ tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-
bangsa supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi.”. Maka Allah
menciptakan bahasa untuk kita bisa berkomunikasi dengan sesama. Melalui alat
komunikasi yaitu bahasa kita memuliakan nama Tuhan.
Sastra memiliki batasan. Batasan tentang sastra selalu mengacu kepada apa yang
disebut karya sastra yang baik untuk suatu zaman dan suatu tempat.
Sastra memiliki sifat-sifat: a) khayalan; b) nilai-nilai seni dan; c)penggunaan bahasa yang
khas sebagai media sastra.
Jakob Sumardjo dan Zaini KM (1988:5-8) mengajukan sepuluh syarat karya sastra bermutu,
yaitu :
1.      Karya sastra adalah usaha merekam isi jiwa sastrawannya.
2.      Sastra adalah komunikasi, artinya bisa dipahami oleh orang lain.
3.      Sastra adalah sebuah keteraturan, artinya tunduk pada kaidah-kaidah seni.
4.      Sastra adalah penghiburan, artinya mampu memberi rasa puas atau rasa senang pada
pembaca.
5.      Sastra adalah sebuah integrasi, artinya terdapat keserasian antara isi, bentuk, bahasa, dan
ekspresi pribadi pengarangnya.
Bedanya Prosa dan Puisi
Prosa Puisi

Prosa bersifat pragmatis atau realistis Puisi bersifat kiasan

Prosa berisi paragraf, yang mencakup Puisi ditulis dalam ayat-ayat, yang dicakup
sejumlah kalimat, yang memiliki pesan atau dalam bait.
gagasan tersirat.

Prosa memiliki bahasa dan struktur kalimat Sementara dalam puisi, bahasa yang
yang biasa dan tidak terlalu bersifa digunakan kreatif, ekspresif, hingga
tekspresif. memiliki sajak serta ritme agar memberikan
irama unik.

Tidak ada jeda baris Ada sejumlah jeda baris,untuk mengikuti


irama atau untuk menekankan pada ide
Nama : Florida Rahmatyana Daeli
Kelas : 20IND1
NIM : 01409200026

SOAL LIGUISTIK UMUM


Hakikat Bahasa dari Segi Ilmu Pengetahuan dan Perspektif Kristiani

Dari segi ilmu pengetahuan bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati untuk
digunakan oleh sekelompok masyarakat dalam hal kerja sama, komunikasi dan identitas diri.
Menurut Ferdinand de Saussure bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer dan konvensional.
Tanda tersebut merupakan kesatuan dari dua aspek yang tidak dapat dipisahkan yaitu petanda
dan penanda. Penanda adalah aspek formal atau bunyi pada tanda sedangkan petanda adalah
aspek kemaknaan atau konseptual. Bahasa memiliki sistem yang teratur serta memiliki unsur.
Dari perspektif Kristiani, menurut Haliday fungsi bahasa yang paling purba atau yang
paling pertama digunakan adalah member nama. Hal itu dapat terlihat dalam kita Kejadian
1:1-31 saat Allah menciptakan segala sesuatu. Allah berfirman dan firman itu adalah Allah.
Sehingga bahasa itu berasal dari Allah dan Allah sendiri adalah bahasa.

SOAL TEORI SASTRA


Batasan Sastra, Sifat Sastra, Syarat Sastra yang Baik, Serta Beda Prosa dan Puisi.

Batasan-batasan dalam sebuah karya sastra terdapat pada isi, ekspresi dan bentuk serta
bahasa yang terkandung. Sastra memiliki sifat khayal atau imajinatif, bernilai seni,bahasanya
khas, memberi kebenaran tentang hidup,memberi pengetahuan dan kesenangan, juga dapat
memberi penghayatan hidup yang dalam. Selanjutnya syarat sastra yang baik adalah
mengkristal, memiliki sistem yang bulat, mengungkapkan jiwa sastrawannya dengan baik,
menafsirkan kehidupan dan mengungkapkan hakikat kehidupan, serta tidak bersifat
menggurui.
Perbedaan prosa dan puisi sederhanya terdapat dalam makna yang ada. Menurut H.B.
Jassine prosa merupakan pengucapan dengan pikiran yang berbeda sedangkan puisi
merupakan karya sastra yang pengucapan dengan perasaan. Prosa lebih ke makna yang
sesungguhnya atau mengandung makna leksikal. Sedangkan puisi memiliki banyak kiasan
dan arti yang berbeda dari yang seharusnya.
Nama : Gilbert Lamondang
NIM : 01409200014
Secara umum orang berpendapat bahwa definisi bahasa adalah sebagai alat
komunikasi. Namun, jika ditinjau lebih dalam, bahasa dilihat bukan saja dari segi fungsinya,
melainkan dapat ditinjau dari makna bahasa itu sendiri. Seperti yang dikemukakan
Kridalaksana (1983), bahasa merupakan sistem lambang bunyi bersifat arbiter, digunakan
oleh sekelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Sehingga, dari definisi tersebut terdapat hakikat bahasa dengan ciri dan sifat sebagai berikut:
(1) bahasa sebagai sebuah sistem, artinya, bahasa itu bukanlah sejumlah unsur yang
terkumpul secara tak beraturan melainkan sebaliknya, (2) bahasa sebagai lambang, artinya
lambang atau simbol kerap digunakan oleh masyarakat untuk menginformasikan sesuatu, (3)
bahasa adalah bunyi, hanya bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia saja yang dapat
digolongkan bahasa dan tidak semua bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia dapat disebut
bahasa, misalnya batuk atau bersin, (4) bahasa itu bermakna, (5) bahasa itu konvensional,
artinya, penggunaan lambang bunyi untuk suatu konsep tertentu berdasarkan kesepakatan
antara masyarakat pemakai bahasa.Hakikat bahasa ditinjau dari perspektif Kristen, yaitu
bahasa adalah Allah itu sendiri. Yohanes 1:1, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Oleh karena itu, bahasa
merupakan Firman dan Allah itu sendiri. Selain itu, dalam Kejadian 1:1-31, Allah
menciptakan segala yang sesuatu yang ada di bumi termasuk bahasa itu sendiri. Namun,
ketika manusia jatuh ke dalam dosa, hal ini merusak seluruh elemen hidup termasuk bahasa.
Tetapi, Kristus datang dan menebus dengan bahasa kasih sehingga pembaharuan bahasa
terjadi secara terus-menerus.
Sastra merupakan sebuah seni bahasa yang banyak diminati dan selalu
mengalami perkembangan. Definisi sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa
pengalaman kehidupan, perasaan, ide, dan keyakinan dengan bahasa yang imajinatif dan
emosional. Sehingga, dari definisi tersebut kita dapat menemukan sifat sastra yaitu: (1)
menggunakan bahasa yang khas atau berbeda dengan bahasa sehari-hari, (2) bersifat khayal,
dan (3) memiliki nilai seni, nilai keutuhan, nilai keragaman, dan nilai keselarasan. Sastra
memiliki batasan bahwa sastra memiliki penilaian baik dan buruk, batasan bahwa sastra sulit
menjangkau bentuk sastra lainnya,dan batasan bahwa sastra memiliki sasaran yang
bergantung pada waktu dan tempat. Oleh karena itu, kita harus mengetahui syarat
terbentuknya sebuah sastra yang baik yaitu: (1) merekam isi jiwa sastrawannya, (2) dapat
dipahami oleh orang lain, (3) memiliki kaidah-kaidah seni, (4) mampu memberi rasa puas
kepada penikmat sastra, (5) memiliki keserasian antara isi, bentuk, bahasa, dan ekspresi
pribadi pengarang, dan (6) bermutu. Salah satu jenis sastra adalah puisi dan prosa, dengan
perbedaannya sebagai berikut: puisi merupakan ungkapan perasaan tidak langsung dengan
bahasa terikat, kesatuan akustik, aktivitas pencurahan jiwa yang padat, sugesti, dan naratif.
Sedangkan prosa merupakan ungkapan pikiran secara langsung, bahasa tidak terikat, kesatuan
sintaksis, aktivitas konstruktif yang bersifat naratif, menguraikan dan informatif.
Sifat sastra lama adalah istana sentris, statis, bentuk terpaku pada jenis yang ada
seperti puisi, pengarangnya anonim. Dan yang menjadi sifat dari sastra baru adalah berpusat
pada kehidupan masyarakat, dinamis,individu bebas berkembang dan mendapat imbalan.
Syarat sastra yang baik adalah mengkristal, artinya melampaui ruang dan waktu,
karya sastra memiliki sistem yang bulat. Dalam karya sastra harus ada unity (keutuhan),
balance (keseimbangan), harmoni (keselarasan), right emphasis (tekanan yang tepat). Karya
sastra yang baik harus mengungkapkan isi jiwa sastrawannya dengan baik.Karya sastra yang
baik juga menafsirkan kehidupan dan mengungkapkan hakikat kehidupan, dapat
mengungkapkan sesuatu yang tak dapat diungkapkan orang lain, karya sastra yang baik tidak
bersifat menggurui. Pembaca juga diajak untuk merenungkan serta mengambil nasihat-
nasihat yang disampaikan pengarang secara tidak langsung.Karya sastra yang baik harus
universal, tidak memiliki kesan diatur.Karya sastra yang baik harus menunjukkan adalah
kebaruan, keindividualan, keaslian.
Prosa dan puisi merupakan jenis karya sastra. Prosamerupakan pengucapan dengan
pikiran yang berbeda dengan puisi yang merupakan pengucapan dengan perasaan.Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang
dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Yang
membedakan prosa dengan puisi adalah prosa merupakan jenis karya sastra yang tidak terikat
dalam aturan menulis, seperti diksi, rima, irama. Sedangkan puisi merupakan sebuah karya
sastra yang terikat dalam aturan menulis seperti rima, irama, dan penyusunan bait dan baris,
serta bahasanya terlihat indah dan penuh makan.
Nama : Kesita Dunam Rele Mariga

NIM : 01409200006

UTS LINGUISTIK UMUM & TEORI SASTRA

1. Hakikat bahasa antara lain: bahasa sebuah system lambang, berupa bunyi, bersifat
arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.Bahasa sebagai sebuah system
berarti bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat
dikaidahkan.Lambang bunyi bahasa itu bersifat arbitrer, artinya hubungan antara lambing
dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib dan tidak dapat dijelaskan mengapa
lambing itu bermakna tertentu. Bahasa bersifat produktif, artinya dengan sejumlah unsur
yang terbatas dapat dibentuk ujaran-ujaran bahasa yang hamper tidak terbatas.Bahasa
juga bersifat dinamis, artinya bahasa tidak terlepas dari kemungkinan perubahan yang
sewaktu waktu dapat terjadi.Bahasa itu beragam, artinya sebuah bahasa mempunyai
kaidah-kaidah atau pola tertentu yang sama, tetapi karena bahasa itu digunakan oleh
penutur yang heterogen yang memiliki latar belakang sosial dan budaya yang berbeda,
maka bahasa itu beragam, baik pada tataran fonologis, morfologis, sintaksis dan leksikon.
Sedangkan Bahasa dalam perspektif Kristen, Bahasa merupakan atribut Allah karena
Allah menciptakan segala sesuatunya dengan firman atau berkata-kata. Bahkan Allah
menyatakan diri-Nya melalui Bahasa yang tertulis kan dalam manuskrip-manuskrip kono,
disalin, dikumpulkan, dialihbahaskan, atau diterjemahkan ke dalam berbagai jenis Bahasa
sehingga seluruh dunia dapat mengenal Allah melalui Bahasa. Jadi, mempelajari Bahasa
berarti kita juga mengenal serta menggunakan atribut yang telah Allah sendiri ciptakan
supaya kita beroleh pengetahuan tentang Dia.
2. Batasan sastra

Selama berabad-abad, batasan sastra terus muncul. Beberapa orang mengatakan bahwa sastra
adalah seni bahasa. Sastra adalah ekspresi emosi yang spontan. Sastra adalah ekspresi ide
dalam bahasa. Sastra adalah inspirasi hidup yang disajikan dalam bentuk yang indah.
Dikatakan juga bahwa sastra adalah semua buku yang memuat perasaan manusia yang dalam
dan kebenaran moral, dengan sentuhan kesucian, pandangan luas dan bentuk yang menawan.

Sifat Sastra

 Bahasa sastra penuh dengan asosiasi ,mengacu pada ungkapan atau karya yang
diciptakan sebelumnya. Dengan kata lain bahasa sastra sangat “konotatif” sifatnya. 
 Bahasa sastra bukan sekedar bahasa referential, yang hanya mengacu pada satu hal
tertentu.
 Bahasa sastra mempunyai nada (tone) dan sikap pembicara atau penulisnya. 

Syarat Sastra yang baik

Jakob Sumardjo dan Zaini KM (1988:5-8) mengajukan syarat karya sastra bermutu, yaitu :
1.      Karya sastra adalah usaha merekam isi jiwa sastrawannya.
2.      Sastra adalah komunikasi, artinya bisa dipahami oleh orang lain.
3.      Sastra adalah sebuah keteraturan, artinya tunduk pada kaidah-kaidah seni.
4.      Sastra adalah penghiburan, artinya mampu memberi rasa puas atau rasa senang pada
pembaca.
5.      Sastra adalah sebuah integrasi, artinya terdapat keserasian antara isi, bentuk, bahasa, dan
ekspresi pribadi pengarangnya.
Bedanya Prosa dan Puisi

Prosa Puisi

Prosa bersifat pragmatis atau realistis Puisi bersifat kiasan

Prosa berisi paragraf, yang mencakup Puisi ditulis dalam ayat-ayat, yang dicakup
sejumlah kalimat, yang memiliki pesan atau dalam bait.
gagasan tersirat.

Prosa memiliki bahasa dan struktur kalimat Sementara dalam puisi, bahasa yang
yang biasa dan tidak terlalu bersifa digunakan kreatif, ekspresif, hingga
tekspresif. memiliki sajak serta ritme agar memberikan
irama unik.

Tidak ada jeda baris Ada sejumlah jeda baris,untuk mengikuti


irama atau untuk menekankan pada ide
Nama : Mellya Carlina Sari

NIM :01409200005

Kalimat majemuk terdiri lebih dari satu proposisi sehingga mempunyai dua predikat
yang tidak dapat dijadikan suatu kesatuan. Jika hubungan antara klausa yang satu dengan
klausa yang lain dalam satu kalimat itu menyatakan hubungan koordinatif, maka dinamakan
kalimat majemuk setara. Contoh, Andi pergi dan adiknya mulai menangis. Jika hubungan
subordinatif, yakni yang satu merupakan induk, sedangkan yang lain merupakan keterangan
tambahan maka dinamakan kalimat majemuk bertingkat. Contoh, Andi pergi sebelum
adiknya menangis.
Ciri-ciri objek adalah berwujud frasa nominal atau klausa, berada langsung di
belakang predikat, menjadi subjek akibat pemasifan kalimat, dan dapat diganti dengan
pronomina –nya. Contoh, Andi membeli buah di pasar. Ciri-ciri pelengkap adalah berwujud
frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa preposisional, atau klausa, berada langsung
di belakang predikat jika tak ada objek dan di belakang objek kalau unsur ini hadir, tak dapat
menjadi subjek akibat pemasifan kalimat, dan tidak dapat diganti dengan pronomina –nya
kecuali dalam kombinasi preposisi selain di, ke dari, dan akan. Contoh, Dina mengambilkan
saya air minum.
Kalimat berpredikat verbal dibagi menjadi tiga. Kalimat taktransitif, predikat dalam kalimat
tak berobjek dan tak berpelengkap. Contoh: Ibu sedang berbelanja. Kalimat ekatransitif,
kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap mempunyai tiga unsur wajib, yakni subjek,
predikat, dan objek. Contoh: Dia memberangkatkan kereta api itu terlalu cepat. Kalimat
dwitransitif, dalam bentuk aktif, masing-masing merupakan subjek, objek, pelengkap.
Contoh: Ida sedang mencari pekerjaan.
Kalimat berpredikat nominal adalah kalimat yang bila kedua nomina atau frasa
nominal yang dijejerkan dapat membentuk kalimat asalkan syarat untuk subjek dan
presikatnya terpenuhi. Contoh. Orang itu pencurunya.
Kalimat berpredikat numeral (kata bilangan) taktentu tidak dapat diikuti kata
penggolong, sedangkan predikat yang berupa numeralia tentu dapat diikuti penggolong.
Contoh: Uangnya hanya sedikit.
Kalimat berpredikat adjektival sering juga dinamakan kalimat statif (kadang
memisahkan subjek dari predikat). Contoh: Ayah saya sakit perut.

Anda mungkin juga menyukai