Anda di halaman 1dari 13

PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK

2021

PERJANJIAN KERJA
Nomor: 021/K/SUBMARINE/BPS/ZUMAR/IV/2021

Tentang

PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK

Antara

PT. BANGUN PRIMA SEMESTA

Dengan

PT. ZUMAR DAYA PERSADA

Perjanjian Kerja ini dibuat pada hari KAMIS tanggal SATU bulan APRIL tahun DUA RIBU
DUA PULUH SATU (01-04-2021), yang bertanda tangan dibawah ini:

1. PT. BANGUN PRIMA SEMESTA, berkedudukan di Menara Karya Lt.3 Suite D, Jl. H.R.
Rasuna Said, Blok X-5 Kav 1-2 Jakarta 12950, dalam hal ini diwakili secara sah oleh Willy
Gunawan selaku Direktur dari PT BANGUN PRIMA SEMESTA berdasarkan Akta
Pendirian Perusahaan Nomor 07 tanggal 29 Agustus 2006, dibuat dihadapan Notaris
Leolin Jayayanti, SH. Di Jakarta, dan Akte Perubahan Terakhir Nomor 16 tanggal 19
Agustus 2020, dibuat dihadapan dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.
2. PT. ZUMAR DAYA PERSADA, berkedudukan di Jl. Jaksa Agung Suprapto No.02 Kel.
Kauman Kec. NganjukKab. Nganjuk 64411 Jawa Timur – Indonesia, dalam hal ini diwakili
secara sah oleh …………………. selaku Direktur Utama dari PT. ZUMAR DAYA
PERSADA dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bertindak secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan
selanjutnya bertindak secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa:


1. PEMILIK PEKERJAAN dalam perjanjian ini adalah PT. Telkom Indonesia, Tbk;
2. PIHAK PERTAMA merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
advice dan engginering, infarstruktur telekomukasion kabel Untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan usahanya, PIHAK PERTAMA membutuhkan jasa
pekerjaan EPC Submarine dari PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA merupakan Pelaksana Pekerjaan lnstalasi Submarine yang
memiliki kemampuan, sumber daya manusia, dan fasilitas yang memadai untuk
memberikan jasa pekerjaan Pemasangan Kabel Submarine Fiber Optik sebagai
penunjang pelaksanaan kegiatan usaha PIHAK PERTAMA.

1
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

4. PARA PIHAK telah melaksanakan pembahasan mengenai pelaksanaan


pekerjaan yang diperlukan oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana PIHAK KEDUA bersedia
untuk memenuhi kebutuhan PIHAK PERTAMA tersebut.
5. PIHAK KEDUA telah menyatakan kesediaannya dan berjanji untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah diberikan oleh PIHAK PERTAMA dengan sebaik-baiknya, serta
mengikuti petunjuk dan arahan dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan syarat dan
kondisi yang ditetapkan dalam PERJANJIAN ini.
6. Bahwa PARA PIHAK menyetujui dan menandatangani Berita Acara Kesepakatan Harga.

Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di alas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat
PERJANJIAN KERJA untuk Pekerjaan Pemasangan Kabel Submarine Fiber Optik
(selanjutnya disebut "PERJANJIAN" ini), sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang
diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

1. Perjanjian adalah Kontrak Harga Satuan tentang pekerjaan Pengadaan dan


Pemasangan Kabel Submarine Fiber Optik yang berisi lampiran-lampiran dan
perubahanya apabila ada, yang telah disepakati oleh PARA PIHAK yang mengatur
hubungan hukum serta menegaskan ketentuan Pekerjaan mana harus dilakukan oleh
PT. Nautic dan Harga yang harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA;
2. Manager Proyek adalah pegawai PIHAK KEDUA yang ditunjuk dan ditetapkan oleh
PIHAK KEDUA sebagai pemimpin dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang setiap
harinya harus berada di lokasi;
3. Pengawas Pelaksana adalah pegawai Pihak Pertama yang ditunjuk untuk
melakukan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan;
4. Pengawas Lapangan adalah pegawai PIHAK PERTAMA yang ditunjuk oleh
Pengawas Pelaksana untuk mengawasi pekerjaan langsung tiap harinya di lokasi
pekerjaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Pengawas Pelaksana;
5. Surat Perintah Kerja adalah surat yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA berdasarkan perjanjian ini, yang berisi detail pekerjaan untuk
pemesanan pengadaan dan pemasangan Kabel Submarine Fiber Optik;
6. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan adalah surat yang menandakan pemeriksaan
pekerjaan dengan melampirkan progress pekerjaan dan ditandatangani oleh
Manager Proyek serta Pengawas Lapangan dan diketahui oleh Pengawas
Pelaksanan;
7. Berita Acara Rekonsiliasi adalah berita acara hasil perhitungan seluruh nilai akhir
pekerjaan baik berupa jasa dan material yang ditanda tangani oleh Manager
Proyek serta Pengawas Lapangan dan diketahui oleh Pengawas Pelaksana;
8. Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST-I) adalah Berita Acara Penerimaan
pekerjaan yang menyatakan bahwa pekerjaan telah selesai 100% dan sesuai secara
fisik maupun teknis, serta telah dilakukan pengujian dengan ditanda tangani oleh Direksi
Kedua belah Pihak;

2
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

9. Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST-II) adalah Berita Acara yang
menyatakan bahwa seluruh kewajiban Pihak Kedua pada pekerjaan ini telah
dipenuhi dengan baik termasuk didalamnya masa pemeliharaan 365 (tiga ratus enam
puluh lima) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah
Terima Pertama (BAST-I) dan PIHAK KEDUA telah menyerahkan gambar akhir
pelaksanaan. BAST-II ini ditanda tangani oleh Direksi Kedua belah Pihak;

PASAL 2
DASAR PELAKSANAAN

Dasar pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang disampaikan dalam Surat Penawaran, yang
bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN

1. Lingkup pekerjaan untuk Pekerjaan Pemasangan Kabel Submarine Fiber Optik


(selanjutnya disebut "PEKERJAAN"), melalui penerbitan Surat Perintah Kerja,
sebagaimana Pihak Kedua menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari PIHAK
PERTAMA dan sanggup melaksanakan pekerjaan dimaksud, sesuai lingkup pekerjaan,
Spesifikasi Teknis dan Volume Pekerjaan;
2. Pekerjaan yang dimaksud dalam ayat 1 (satu) Pasal ini , meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a) Mobilisasi dan Operational team dalam rangka pengerjaan;
b) Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan dalam rangka pengerjaan;
c) Menyediakan Kapal dengan kapasitas minimum . . .. Gross Ton;
d) Melakukan lnstalasi Kabel Submarine.
e) Menyediakan tenaga kerja yang berkualitas;
f) Mengadakan keseluruhan peralatan kerja yang layak;
g) Melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan (teknik, jadwal dan lingkup
pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PIHAK PERTAMA);
h) Melakukan dokumentasi kegiatan pekerjaan;
i) Bertanggung jawab atas Asuransi Tenaga Kerja;
3. Detail lingkup pekerjaan sebagaimana dimaksud pada poin a) s/d d) sebagaimana yang
disampaikan dalam Surat Penawaran xxxx.
4. Pekerjaan lain yang tidak dapat dirinci satu persatu namun menurut sifatnya merupakan
tanggung jawab Pihak Kedua untuk melaksanakannya sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan menurut kuantitas dan kualitas serta dalam Jangka Waktu Pelasanaan
yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini;
5. Pelaksanaan Pekerjaan dimaksud ayat 1 (satu) Pasal ini akan dilakukan dengan
peneribitan Surat Perintah Kerja yang ditanda tangani oleh Direksi dari PARA PIHAK.

3
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

6. Perjanjian ini bersifat eksklusif, dimana PARA PIHAK tidak dapat melakukan kerjasama
(baik secara langsung maupun tidak langsung) dengan pihak-pihak lain dengan tujuan
untuk melaksanakan Pekerjaan dalam Proyek ini.

PASAL 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Jangka Waktu Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung dari surat
perjanjian itu ditandatangani oleh PARA PIHAK namun tidak terbatas dari satu
pekerjaan serta dapat diperpanjang bilamana diperlukan.
2. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sebelum dimulainya jangka waktu pekerjaan lapangan.

PASAL 5
SURAT PERINTAH KERJA

1. Pelaksanaan Pekerjaan dimaksud dalam perjanjian ini akan dilakukan dengan


penerbitan Surat Perintah Kerja yang ditanda tangani oleh Direksi PARA PIHAK;
2. Sebelum Surat Perintah Kerja diterbitkan, PIHAK PERTAMA akan menerbitkan
penetapan Nilai Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA yang mencantumkan antara lain
tentang besarnya Harga Borongan dan Jangka Waktu Pelaksanaan/Penyerahan
Pekerjaan yang akan dicantumkan dalam Surat Perintah Kerja serta meminta PIHAK
KEDUA untuk segera menyerahkan Surat Kesanggupan;
3. Pelaksanaan Pekerjaan dan Penandatanganan BAST-I yang terakhir alas pekerjaan
dari Surat Perintah Kerja yang diterbitkan berdasarkan perjanjian ini, harus dalam
periode Masa Laku Surat Perintah Kerja bertalian;
4. Dalam setiap Surat Perintah Kerja yang dimaksud dalam ayat 1 (satu) Pasal
ini, akan mencantumkan antara lain sebagai berikut :
a) Lokasi Pekerjaan;
b) Barang dan/atau Jasa yang dipesan;
c) Bill of Quantity (BoQ) Volume Pekerjaan;
d) Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan;
e) Harga Borongan/Nilai Pekerjaan;
f) Besaran Jaminan Pelaksanaan/Jaminan Uang Muka/Jaminan Pemeliharaan (bila
ada).
5. Tanggal Surat Perintah Kerja yang diterbitkan PIHAK PERTAMA akan dihitung sebagai
tanggal pelaksanaan pekerjaan;
6. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan dari Surat Pesanan
yang telah diterbitkan berdasarkan Perjanjian ini tepat pada waktunya atau tidak
menunjukan kemajuan progress pekerjaan yang berakibat kelalaian serius dan/atau
kesalahan disengaja, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak menerbitkan Surat
Perintah Kerja selanjutnya dan/atau membatalkan Surat Perintah Kerja yang bertalian
untuk mengalihkan Pekerjaan dalam Surat Perintah Kerja kepada pihak lainya.

4
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

PASAL 6
SYARAT PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan Pekerjaan menurut Perjanjian ini, PIHAK KEDUA juga harus mentaati
hal-hal sebagai berikut:

1. Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini, gambar rencana dan
detailnya termasuk perubahannya yang disepakati oleh PARA PIHAK sepanjang
sesuai dengan perjanjian ini;
2. Setiap Surat Perintah Kerja diterbitkan berdasarkan Surat Perjanjian ini;
3. Perangkat yang dipakai telah memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Jnstansi
yang berwenang termasuk perpanjangannya apabila masa berlakunya telah berakhir,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
4. Memperhatikan tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
5. Peraturan dan Ketentuan lain yang terkait dengan pelaksanaan Perjanjian ini,
merupakan Peraturan dan Ketentuan yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, lnstansi Pemerintah yang berwenang.

PASAL 7
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Hal-Hal dibawah ini menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA yaitu sebagai berikut:
a) Menunjuk Pengawas Pelaksana dan Pengawas Lapangan sesuai dengan ketentuan
dalam perjanjian ini;
b) Menjamin kesiapan lokasi yang telah ditentukan oleh Pemilik Pekerjaan;
c) Memberikan ijin masuk/keluar dan bekerja kepada karyawan PIHAK KEDUA
dan pekerjapekerjanya di lokasi pekerjaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan;
d) Dalam batas kewenangan memberikan rekomendasi yang diperlukan PIHAK
KEDUA dalam memperoleh ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan Perjanjian ini
dan Surat Perintah Kerja;
e) Menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, Berita Acara Rekonsiliasi
Jasa dan Material, BAST-I, BAST-II dan BA lainya terkalt pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam Perjanjian ini tepat pada waktunya;
f) Melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sesuai ketentuan Perjanjian ini
tepat pada waktunya.

2. Hal-Hal ini merupakan menjadi tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA, yaitu
sebagai berikut:

5
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

a) Bertanggung Jawab terhadap desain sistem termasuk rincian bagian serta


ketelitianya. Tanggung jawab demikian tidak berkurang walaupun desain yang
diajukan oleh PIHAK KEDUA telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA;
b) Bertanggung jawab terhadap segala resiko yang timbul dalam pelaksanaan
pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja sampai dengan
diterimnya hasil pekerjaan yang dibuktikan dengan ditanda tanganinya BAST-I, serta
bertanggung jawab selama masa pemeliharaan;
c) Bertanggung jawab atas rancang bangun pekerjaan dan menjamin hasil pekerjaan
dimaksud dapat dioperasikan dengan baik. Tanggung jawab demikian tidak
berkurang walaupun rancang bangun yang diajukan oleh PIHAK KEDUA telah
disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan segala kekurangan yang menyebabkan
hasil pekerjaan tidak dapat dioperasikan atau dipergunakan menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA tanpa biaya tambahan;
d) Berkewajiban menyiapkan semua prosedur/tata cara instalasi, baik pengujian
dilapangan maupun pengujian integrase sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian ini,
serta menyediakan peralatan (alat kerja dan alat ukur) yang cukup untuk keperluan
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan;
e) Berkewajiban memiliki sertifikasi alas alat yang digunakan dalam keadaan laik pakai
yang diterbitkan oleh lnstansi terkait dan perpanjanganya apabila masa berlakunya
telah habis;
f) Berkewajiban memperoleh semua ijin pekerjaan yang diperlukan untuk
melaksanakan Pekerjaan menurut Perjanjian ini I Surat Perintah Kerja;
g) Berkewajiban menggunakan Tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan
pengalaman professional yang memadai;
h) Berkewajiban menggunakan produk/jasa dalam negeri sepanjang tidak bertentangan
dengan Spesifikasi Teknis yang ditentukan dalam perjanjian ini dan Surat Perintah
Kerja;
i) Berkewajiban melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
pihak lain atau orang atau tenaga kerja setempat yang ditunjuk untuk melakukan
pekerjaan pemasangan serta bertanggung jawab alas semua ala! , metode teknik,
urutan dan prosedur pemasangan serta koordinasi semua bagian dari pekerjaan.
j) Berkewajiban menyerahkan as built drawing sesuai permintaan dari Pemilik
Pekerjaan selambat-lambatnya sebelum diterbitkan BAST-I;
k) Apabila ada barang tiba di gudang PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA harus
memberikan laporan kepada PIHAK PERTAMA melalui Pengawas Lapangan .
Laporan tersebut berupa Nama Barang, Nama Lokasi Tujuan, dengan melampirkan
dokumen sebagai berikut :
(1)Sertifikat Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh Pemilik Pekerjaan
sesuai spesifikasi (STEL-K, STEL-L, dan CIQS) atau ketentuan lain yang relevan;
(2)Surat COO ( Certificate of Origin) dari pabrikan yang tertera dalam sertifikat
Quality Assurance;
(3)Surat Jalan.
l) Berkewajiban memberikan laporan mingguan dan bulanan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA mengenai kemajuan pekerjaan dan aktifitas lain yang
dilaksanakan;

6
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

m) Semua dokumentasi yang berhubungan dengan pekerjaan dimaksud dalam Perjanjian


ini dan Surat Perintah Kerja seperti gambar akhir pelaksanaan (as built drawing)
sebanyak 1 (satu) set hard copy asli dan 3 (tiga) soft copy dan informasi lainya yang
dianggap menjadi salah satu persyaratan penerbitan BAST-I.

3. PARA PIHAK akan melaksanakan tanggung jawab dimaksud ayat 1 (satu) dan 2 (dua)
Pasal ini dalam Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Surat Perintah Kerja, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal
dalam Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja.

PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. PIHAK KEDUA sanggup dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud dalam
Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja serta menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
dalam keadaan 100% selesai dan baik;
2. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sampai dengan BAST-I dari Surat Perintah
Kerja yang bertalian dengan mengacu hari penuh dalam satu pekan, tetapi tidak termasuk
jangka waktu pembuatan BAST-I.
3. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan maka akan dilakukan
Rekonsiliasi dan diterbitkan BAST-I.
4. Perpanjangan waktu dapat dilaksanakan apabila :
a) Fasilitas dan Kewajiban yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA belum
tersedia tepat waktu;
b) Adanya perintah tertulis dari Pemilik Pekerjaan untuk menunda sementara waktu
Pelaksanaan Pekerjaan;
c) Terjadinya Peristiwa I Kejadian Force Majeure yang menyebabkan terlambatnya
Pekerjaan.
5. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan diluar ayat 4 (em pat) Pasal ini,
hanya dapat diberikan kepada PIHAK KEDUA apabila menyampaikan permohonan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dengan menyampaikan alasan yang cukup
kuat alas dasar permohonan Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan tersebut
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum berakhimya Jangka Waktu
Pelaksanaan/Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perintah
Kerja.
6. Apabila Permohonan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 5 (lima) Surat Perjanjian
ini tidak diberikan sampai dengan Jangka Waktu Pelaksanaan/Penyelesaian
Pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja , maka PIHAK KEDUA
dianggap melepaskan hak nya untuk memperoleh Perpanjangan Jangka Waktu
Pelaksanaan/Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja.

7
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

PASAL 9
ASURANSI

1. PIHAK KEDUA atas biaya nya sendiri dianjurkan untuk dapat memberikan asuransi All
Risk PIHAK PERTAMA dengan jangka waktu berlaku minimal sampai dengan tanggal
BAST-I.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban memperpanjang Polis Asuransi All Risk dengan biayanya
sendiri apabila terjadi keterlambatan pelaksaan pekerjaan.

PASAL 10
PAJAK DAN BEA-BEA

Nilai Pekerjaan dalam Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja belum termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak lainnya yang berlaku dan ketentuan Pemerintah yang
berlaku dan oleh karenanya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 11
TATA CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran alas harga borongan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, akan
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui:
Bank :
Cabang :
Nomor Rekening :
Atas Nama :
Dengan biaya transfer menjadi tanggung jawab dari PIHAK KEDUA yang dipotong
langsung dari pembayaran tersebut.

2. Pembayaran akan dilakukan 100% (serratus persen) dari Harga Borongan termasuk
PPN 10% setelah pekerjaan selesai seluruhnya dari masing-masing Surat Perintah
Kerja, setelah dipenuhinya syarat-syarat sebagai berikut :
a. Setelah Perjanjian induk dan Amandemen di tanda tangani oleh PARA PIHAK;
b. Setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan pekerjaan dengan ditandai terbitnya BAST-I
yang telah ditanda tangani oleh PARA PIHAK;
c. Setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Gambar Akhir Pelaksanaan Pekerjaan (as built
drawing);

3. Dokumen tagihan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA dengan dokumen sebagai


berikut :
a. Asli Surat Permohonan Pembayaran;
b. Asli lembar Invoice dan Kwitansi bermaterai 6000;

8
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

c. Faktur Pajak;
d. Asli Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST-I);
e. Asli Berit Acara Rekonsiliasi Material dan Jasa
f. Copy Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan;
g. Copy tanda terima penyerahan as built drawing;
h. Copy SIUJK dan SBUJK;
i. Asli Jaminan Pemeliharaan;
j. Copy Jaminan Pelaksanaan dan Uang Muka;
k. Copy amandemen perjanjian dan amandemen Surat Perintah Kerja;

4. Pembayaran kepada PIHAK KEDUA dilakukan berdasarkan hasil berita acara


rekonsiliasi antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA;
5. Apabila terdapat perbedaan antara harga borongan yan tercantum dalam
Berita Acara Rekonsiliasi dengan Harga Borongan pada Surat Perintah Kerja
maka pembayaran akan dilakukan setelah adanya amandemen Surat Perintah Kerja;
6. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan mengalihkan sebagian atau seluruh Pekerjaan
dalam Perjanjian ini kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis PIHAK PERTAMA.
7. Dalam hal terdapat masalah atau kepentingan yang timbul akibat terjadinya ha! seperti
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, PIHAK KEDUA harus membebaskan PIHAK
PERTAMA dari segala tanggung jawab.

PASAL 12
PENGGUNAAN DOKUMEN PERJANJIAN

1. Dalam melaksanakan Perjanjian ini dan Surat Perintah Pekerjaan, PIHAK KEDUA
beserta personilnya wajib untuk menjaga kerahasiaan data termasuk tetapi tidak terbatas
pada informasi;
2. PIHAK KEDUA dilarang tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK
PERTAMA menggandakan/menyebarluaskan setiap informasi, dokumen, kepada
pihak manapun juga dengan cara apapun juga kecuali diperlukan untuk pelaksanaan
Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja;
3. Kewajiban dalam pasal ini, berlaku selama pelaksanaan perjanjian ini dan setelahnya
untuk waktu tidak terbatas, kecuali apabila informasi, keterangan dan dokumen-
dokumen dimaksud sudah dipublikasikan oleh PIHAK PERTAMA dan pengungkapan
tersebut tidak memberikan hak apapun kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 13
PENYERAHAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK KETIGA

1. PIHAK KEDUA dilarang menyerahkan pekerjaan baik sebagian atau keseluruhan tanpa
persetujan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan Pemilik Pekerjaan. Apabila persetujuan
tertulis dikeluarkan, maka Pihak Kedua tetap bertanggung jawab atas pekerjaan yang
dilaksanakan Pihak Ketiga dimaksud dalam satu tanggung jawab tunggal;

9
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

2. Apabila ketentuan dalam ayat 1 (satu) dilanggar, maka PIHAK PERTAMA berhak
memutuskan secara sepihak memutuskan perjanjian tanpa adanya tuntutan apapun
dari PIHAK KEDUA dan berhak menunjuk Pihak lain untuk meneruskan pekerjaan serta
Jaminan Pelaksanaan menjadi milik PIHAK PERTAMA.

PASAL 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Setiap penambahan atau pengurangan terhadap Volume Pekerjaan (BoQ) yang telah
ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja baru dapat dilaksanakan setelah adanya
persetujuan tertulis dari Direksi PIHAK PERTAMA yang dituangkan dalam amandemen
Surat Perintah Kerja;
2. Apabila harga satuan untuk pekerjaan tambahan tidak terdapat dalam perjanjian ini,
maka akan dilakukan negoisasi ulang dengan PARA PIHAK sesuai dengan analisa
harga satuan saat pelaksanaan;
3. Apabila PIHAK KEDUA melakukan penambahan pekerjaan tanpa adanya persetujuan
tertulis dari Direksi PIHAK PERTAMA maka harus dianggap suatu pelepasan Hak PIHAK
KEDUA terhadap setiap dan semua claim untuk Pembayaran atau Pekerjaan tambahan
yang dimaksud;
4. Apabila terjadinya Pekerjaan tambah kurang yang disebabkan oleh kesalahan PIHAK
KEDUA itu sendiri , maka disepakati hal-hal sebagai berikut :
a. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan , ternyata terdapat kekurangan
material/volume , maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk memenuhi
kekurangan dan semua biaya penambahan menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA;
b. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan, ternyata terdapat kelebihan material/volume
dari yang telah ditetapkan di dalam Surat Perintah Kerja , maka pembayaran
sebesar nilai terpasang dan maksimal sebesar harga borongan yang ditetapkan dalam
Surat Perintah Kerja.

PASAL 16
PENGGANTI KERUGIAN

1. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah kejadian atau hal yang tidak dapat
diketahui terlebih dahulu, diluar kekuasaan PARA PIHAK yang mengakibatkan suatu
penundaan atau penghentian Pekerjaan.
2. Yang termasuk dalam pengertian Force Majeure adalah perang, bencana alam :
banjir, kebakaran, gempa bumi, angin badai dan tanah longsor, kerusuhan dalam skala
nasional, huru hara, epidemi, pemogokan umum, pemberontakan/sabotase (bukan dari
pihak PIHAK KEDUA).

10
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

3. PARA PIHAK sepakat untuk tidak saling menuntut alas suatu kerugian dari masing-
masing pihak yang menderita kerugian akibat timbulnya suatu Force Majeure.
4. Apabila peristiwa Force Majeure sebagaimana disebutkan diatas mengakibatkan
tertundanya Pelaksanaan Pekerjaan, maka PIHAK KEDUA harus melanjutkan
Pekerjaan yang tertunda tersebut segera setelah berakhirnya peristiwa Force Majeure
sebagaimana dimaksud pada Pasal ini.
5. Apabila peristiwa Force Majeure berlangsung dalam jangka waktu lebih dari 6 (Enam)
bulan berturut-turut maka PARA PIHAK akan duduk bersama dan membicarakan
kelanjutan Perjanjian ini.
6. Apabila terjadi Force Majeure PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu 7 (Tujuh) hart kalender terhitung sejak
kejadian dimaksud, apabila PIHAK KEDUA tidak memberitahukan keterlambatan
pekerjaan akibat Force Majeure maka PIHAK PERTAMA menganggap keterlambatan
bukan akibat Force Majeure.

PASAL 17
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan perjanjian jika terjadi hal-hal sebagai
berikut:
a) PIHAK KEDUA berada dalam keadaan pailit;
b) PIHAK KEDUA dalam masa Perjanjian ini gagal dalam melakukan High
VoltageTest dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
c) PIHAK KEDUA terbukti melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, melakukan
penipuan, memindah tangankan pelaksanaan pekerjaan kepada pihak lain
tanpa perselujuan lerlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA;
d) Karena keadaan kahar, PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan bagian
pokok pekerjaan High Voltage Test ini selama sekurang-kurangnya 60 (Enam
Puluh) hari kalender.
2. Untuk pemutusan Perjanjian atas kehendak PIHAK PERTAMA dengan suatu alasan
bahwa Pekerjaan yang dilangani PIHAK PERTAMA diberhenlikan/diputuskan oleh Pemilik
Pekerjaan.
3. PIHAK PERTAMA setiap saat berhak memutuskan Perjanjian ini baik sebagian atau
keseluruhan dengan terlebih dahulu memberikan Surat Peringatan pertama (SP.1)
secara tertulis kepada PIHAK KEDUA, bilamana PIHAK KEDUA tidak dapal
memenuhi kewajibannya sebagaimana yang tertulis pada pasal 7 (lujuh) ayat 2 (dua)
dengan kondisi yang terdapat pada ayal 4 (empat) Pasal ini.
4. Dalam hal terdapat pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
Pasal ini, PIHAK KEDUA berkewajiban alas penyelesaian pekerjaan yang telah
dilaksanakan selama sebelum diterbilkannya Pemberitahuan Pemutusan Perjanjian ini.
5. Dalam hal terdapat pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
Pasal ini, PIHAK KEDUA berhak untuk mendapat pembayaran atas Pekerjaan yang
telah diselesaikannya, sampai dengan tanggal berlakunya pemulusan Perjanjian yang

11
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

ditelapkan. Hak atas pembayaran ini tidak mencakup hal-hal kerugian sampingan atau
kerugian akibat tidak langsung dari pemutusan Perjanjian.
6. PIHAK KEDUA harus menerima pembayaran tersebut sebagai pembayaran akhir dari
seluruh pembayaran dari PIHAK PERTAMA alas Pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
PIHAK KEDUA.

PASAL 18
HUKUM YANG BERLAKU

Perjanjian ini diatur dan ditafsirkan menurut Hukum Negara Republik Indonesia

PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Semua perbedaan pendapat, perselisihan atau tuntutan yang timbul berkaitan dengan
Perjanjian ini, baik selama pelaksanaan Pekerjaan maupun setelah penyelesaian
Pekerjaan akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah dan mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapainya suatu penyelesaian sesuai kesepakatan PARA PIHAK dan
dalam waktu yang wajar, maka perselisihan tersebut akan diserahkan oleh PARA
PIHAK dengan ditempuh melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

PASAL 20
KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilokasi pekerjaan selama pekerjaan berlangsung.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan PEKERJAAN
terhadap lingkungan sekitar.
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk melaksanakan Aspek pemenuhan K3:
a) PIHAK KEDUA berkewajiban mengurus safety permit dan working permit, membuat
HIRAC terkait keseluruhan Pekerjaan.
b) Selama melaksanakan Pekerjaan, diwajibkan menyediakan peralatan safety
(APO), seperti sabuk pengaman, helm, masker, dan lainnya serta mengikuti
peraturan K3 di lingkungan PT.Telkom Indonesia, Tbk.
c) Setiap Pekerjaan yang menggunakan api harus dalam pengawasan petugas safety
dan telah mendapatkan izin (hot work permit) dari LK3.
d) Manuver crane dalam pengawasan petugas safety dan LK3.
e) Karyawan yang tidak terdaftar tidak diizinkan melaksanakan pekerjaan di
area. PIHAK KEDUA harus menyediakan tempat fabrikasi dan istirahat personil
di tempat yang ditentukan direksi pekerjaan

12
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021

PASAL 21
PENYERAHAN PEKERJAAN

Penyerahan atas Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan
dalam 1 (satu) tahap yaitu: Penyerahan Pekerjaan Tahap Pertama dilakukan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA apabila dicapai progress pemasangan 100%
yang dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST), yang ditanda
tangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PASAL 22
PENUTUP

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani oleh masing-masing wakil sah dari
PARA PIHAK dan berlaku sejak Tanggal Perjanjian Pekerjaan ini sampai dengan telah
dipenuhinya semua kewajiban oleh PIHAK KEDUA sebagaimana disebutkan pada awal
Perjanjian ini. Dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, keduanya bermeterai cukup dan masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BANGUN PRIMA SEMESTA PT ZUMAR DAYA PERSADA

(RUDY YULIARKO) (………………………)


DIREKTUR UTAMA DIREKTUR UTAMA

13
(BPS)..................................(ZDP)..................................

Anda mungkin juga menyukai