2021
PERJANJIAN KERJA
Nomor: 021/K/SUBMARINE/BPS/ZUMAR/IV/2021
Tentang
Antara
Dengan
Perjanjian Kerja ini dibuat pada hari KAMIS tanggal SATU bulan APRIL tahun DUA RIBU
DUA PULUH SATU (01-04-2021), yang bertanda tangan dibawah ini:
1. PT. BANGUN PRIMA SEMESTA, berkedudukan di Menara Karya Lt.3 Suite D, Jl. H.R.
Rasuna Said, Blok X-5 Kav 1-2 Jakarta 12950, dalam hal ini diwakili secara sah oleh Willy
Gunawan selaku Direktur dari PT BANGUN PRIMA SEMESTA berdasarkan Akta
Pendirian Perusahaan Nomor 07 tanggal 29 Agustus 2006, dibuat dihadapan Notaris
Leolin Jayayanti, SH. Di Jakarta, dan Akte Perubahan Terakhir Nomor 16 tanggal 19
Agustus 2020, dibuat dihadapan dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.
2. PT. ZUMAR DAYA PERSADA, berkedudukan di Jl. Jaksa Agung Suprapto No.02 Kel.
Kauman Kec. NganjukKab. Nganjuk 64411 Jawa Timur – Indonesia, dalam hal ini diwakili
secara sah oleh …………………. selaku Direktur Utama dari PT. ZUMAR DAYA
PERSADA dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bertindak secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan
selanjutnya bertindak secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
1
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di alas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat
PERJANJIAN KERJA untuk Pekerjaan Pemasangan Kabel Submarine Fiber Optik
(selanjutnya disebut "PERJANJIAN" ini), sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang
diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
PASAL 1
DEFINISI
2
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
9. Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST-II) adalah Berita Acara yang
menyatakan bahwa seluruh kewajiban Pihak Kedua pada pekerjaan ini telah
dipenuhi dengan baik termasuk didalamnya masa pemeliharaan 365 (tiga ratus enam
puluh lima) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah
Terima Pertama (BAST-I) dan PIHAK KEDUA telah menyerahkan gambar akhir
pelaksanaan. BAST-II ini ditanda tangani oleh Direksi Kedua belah Pihak;
PASAL 2
DASAR PELAKSANAAN
Dasar pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang disampaikan dalam Surat Penawaran, yang
bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN
3
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
6. Perjanjian ini bersifat eksklusif, dimana PARA PIHAK tidak dapat melakukan kerjasama
(baik secara langsung maupun tidak langsung) dengan pihak-pihak lain dengan tujuan
untuk melaksanakan Pekerjaan dalam Proyek ini.
PASAL 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Jangka Waktu Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung dari surat
perjanjian itu ditandatangani oleh PARA PIHAK namun tidak terbatas dari satu
pekerjaan serta dapat diperpanjang bilamana diperlukan.
2. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sebelum dimulainya jangka waktu pekerjaan lapangan.
PASAL 5
SURAT PERINTAH KERJA
4
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
PASAL 6
SYARAT PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan Pekerjaan menurut Perjanjian ini, PIHAK KEDUA juga harus mentaati
hal-hal sebagai berikut:
1. Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini, gambar rencana dan
detailnya termasuk perubahannya yang disepakati oleh PARA PIHAK sepanjang
sesuai dengan perjanjian ini;
2. Setiap Surat Perintah Kerja diterbitkan berdasarkan Surat Perjanjian ini;
3. Perangkat yang dipakai telah memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Jnstansi
yang berwenang termasuk perpanjangannya apabila masa berlakunya telah berakhir,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
4. Memperhatikan tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
5. Peraturan dan Ketentuan lain yang terkait dengan pelaksanaan Perjanjian ini,
merupakan Peraturan dan Ketentuan yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, lnstansi Pemerintah yang berwenang.
PASAL 7
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hal-Hal dibawah ini menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA yaitu sebagai berikut:
a) Menunjuk Pengawas Pelaksana dan Pengawas Lapangan sesuai dengan ketentuan
dalam perjanjian ini;
b) Menjamin kesiapan lokasi yang telah ditentukan oleh Pemilik Pekerjaan;
c) Memberikan ijin masuk/keluar dan bekerja kepada karyawan PIHAK KEDUA
dan pekerjapekerjanya di lokasi pekerjaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan;
d) Dalam batas kewenangan memberikan rekomendasi yang diperlukan PIHAK
KEDUA dalam memperoleh ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan Perjanjian ini
dan Surat Perintah Kerja;
e) Menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, Berita Acara Rekonsiliasi
Jasa dan Material, BAST-I, BAST-II dan BA lainya terkalt pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam Perjanjian ini tepat pada waktunya;
f) Melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sesuai ketentuan Perjanjian ini
tepat pada waktunya.
2. Hal-Hal ini merupakan menjadi tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA, yaitu
sebagai berikut:
5
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
6
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
3. PARA PIHAK akan melaksanakan tanggung jawab dimaksud ayat 1 (satu) dan 2 (dua)
Pasal ini dalam Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Surat Perintah Kerja, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal
dalam Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja.
PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. PIHAK KEDUA sanggup dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud dalam
Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja serta menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
dalam keadaan 100% selesai dan baik;
2. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sampai dengan BAST-I dari Surat Perintah
Kerja yang bertalian dengan mengacu hari penuh dalam satu pekan, tetapi tidak termasuk
jangka waktu pembuatan BAST-I.
3. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan maka akan dilakukan
Rekonsiliasi dan diterbitkan BAST-I.
4. Perpanjangan waktu dapat dilaksanakan apabila :
a) Fasilitas dan Kewajiban yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA belum
tersedia tepat waktu;
b) Adanya perintah tertulis dari Pemilik Pekerjaan untuk menunda sementara waktu
Pelaksanaan Pekerjaan;
c) Terjadinya Peristiwa I Kejadian Force Majeure yang menyebabkan terlambatnya
Pekerjaan.
5. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan diluar ayat 4 (em pat) Pasal ini,
hanya dapat diberikan kepada PIHAK KEDUA apabila menyampaikan permohonan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dengan menyampaikan alasan yang cukup
kuat alas dasar permohonan Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan tersebut
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum berakhimya Jangka Waktu
Pelaksanaan/Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perintah
Kerja.
6. Apabila Permohonan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 5 (lima) Surat Perjanjian
ini tidak diberikan sampai dengan Jangka Waktu Pelaksanaan/Penyelesaian
Pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja , maka PIHAK KEDUA
dianggap melepaskan hak nya untuk memperoleh Perpanjangan Jangka Waktu
Pelaksanaan/Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja.
7
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
PASAL 9
ASURANSI
1. PIHAK KEDUA atas biaya nya sendiri dianjurkan untuk dapat memberikan asuransi All
Risk PIHAK PERTAMA dengan jangka waktu berlaku minimal sampai dengan tanggal
BAST-I.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban memperpanjang Polis Asuransi All Risk dengan biayanya
sendiri apabila terjadi keterlambatan pelaksaan pekerjaan.
PASAL 10
PAJAK DAN BEA-BEA
Nilai Pekerjaan dalam Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja belum termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak lainnya yang berlaku dan ketentuan Pemerintah yang
berlaku dan oleh karenanya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 11
TATA CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran alas harga borongan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, akan
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui:
Bank :
Cabang :
Nomor Rekening :
Atas Nama :
Dengan biaya transfer menjadi tanggung jawab dari PIHAK KEDUA yang dipotong
langsung dari pembayaran tersebut.
2. Pembayaran akan dilakukan 100% (serratus persen) dari Harga Borongan termasuk
PPN 10% setelah pekerjaan selesai seluruhnya dari masing-masing Surat Perintah
Kerja, setelah dipenuhinya syarat-syarat sebagai berikut :
a. Setelah Perjanjian induk dan Amandemen di tanda tangani oleh PARA PIHAK;
b. Setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan pekerjaan dengan ditandai terbitnya BAST-I
yang telah ditanda tangani oleh PARA PIHAK;
c. Setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Gambar Akhir Pelaksanaan Pekerjaan (as built
drawing);
8
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
c. Faktur Pajak;
d. Asli Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST-I);
e. Asli Berit Acara Rekonsiliasi Material dan Jasa
f. Copy Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan;
g. Copy tanda terima penyerahan as built drawing;
h. Copy SIUJK dan SBUJK;
i. Asli Jaminan Pemeliharaan;
j. Copy Jaminan Pelaksanaan dan Uang Muka;
k. Copy amandemen perjanjian dan amandemen Surat Perintah Kerja;
PASAL 12
PENGGUNAAN DOKUMEN PERJANJIAN
1. Dalam melaksanakan Perjanjian ini dan Surat Perintah Pekerjaan, PIHAK KEDUA
beserta personilnya wajib untuk menjaga kerahasiaan data termasuk tetapi tidak terbatas
pada informasi;
2. PIHAK KEDUA dilarang tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK
PERTAMA menggandakan/menyebarluaskan setiap informasi, dokumen, kepada
pihak manapun juga dengan cara apapun juga kecuali diperlukan untuk pelaksanaan
Perjanjian ini dan Surat Perintah Kerja;
3. Kewajiban dalam pasal ini, berlaku selama pelaksanaan perjanjian ini dan setelahnya
untuk waktu tidak terbatas, kecuali apabila informasi, keterangan dan dokumen-
dokumen dimaksud sudah dipublikasikan oleh PIHAK PERTAMA dan pengungkapan
tersebut tidak memberikan hak apapun kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 13
PENYERAHAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK KETIGA
1. PIHAK KEDUA dilarang menyerahkan pekerjaan baik sebagian atau keseluruhan tanpa
persetujan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan Pemilik Pekerjaan. Apabila persetujuan
tertulis dikeluarkan, maka Pihak Kedua tetap bertanggung jawab atas pekerjaan yang
dilaksanakan Pihak Ketiga dimaksud dalam satu tanggung jawab tunggal;
9
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
2. Apabila ketentuan dalam ayat 1 (satu) dilanggar, maka PIHAK PERTAMA berhak
memutuskan secara sepihak memutuskan perjanjian tanpa adanya tuntutan apapun
dari PIHAK KEDUA dan berhak menunjuk Pihak lain untuk meneruskan pekerjaan serta
Jaminan Pelaksanaan menjadi milik PIHAK PERTAMA.
PASAL 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Setiap penambahan atau pengurangan terhadap Volume Pekerjaan (BoQ) yang telah
ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja baru dapat dilaksanakan setelah adanya
persetujuan tertulis dari Direksi PIHAK PERTAMA yang dituangkan dalam amandemen
Surat Perintah Kerja;
2. Apabila harga satuan untuk pekerjaan tambahan tidak terdapat dalam perjanjian ini,
maka akan dilakukan negoisasi ulang dengan PARA PIHAK sesuai dengan analisa
harga satuan saat pelaksanaan;
3. Apabila PIHAK KEDUA melakukan penambahan pekerjaan tanpa adanya persetujuan
tertulis dari Direksi PIHAK PERTAMA maka harus dianggap suatu pelepasan Hak PIHAK
KEDUA terhadap setiap dan semua claim untuk Pembayaran atau Pekerjaan tambahan
yang dimaksud;
4. Apabila terjadinya Pekerjaan tambah kurang yang disebabkan oleh kesalahan PIHAK
KEDUA itu sendiri , maka disepakati hal-hal sebagai berikut :
a. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan , ternyata terdapat kekurangan
material/volume , maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk memenuhi
kekurangan dan semua biaya penambahan menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA;
b. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan, ternyata terdapat kelebihan material/volume
dari yang telah ditetapkan di dalam Surat Perintah Kerja , maka pembayaran
sebesar nilai terpasang dan maksimal sebesar harga borongan yang ditetapkan dalam
Surat Perintah Kerja.
PASAL 16
PENGGANTI KERUGIAN
1. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah kejadian atau hal yang tidak dapat
diketahui terlebih dahulu, diluar kekuasaan PARA PIHAK yang mengakibatkan suatu
penundaan atau penghentian Pekerjaan.
2. Yang termasuk dalam pengertian Force Majeure adalah perang, bencana alam :
banjir, kebakaran, gempa bumi, angin badai dan tanah longsor, kerusuhan dalam skala
nasional, huru hara, epidemi, pemogokan umum, pemberontakan/sabotase (bukan dari
pihak PIHAK KEDUA).
10
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
3. PARA PIHAK sepakat untuk tidak saling menuntut alas suatu kerugian dari masing-
masing pihak yang menderita kerugian akibat timbulnya suatu Force Majeure.
4. Apabila peristiwa Force Majeure sebagaimana disebutkan diatas mengakibatkan
tertundanya Pelaksanaan Pekerjaan, maka PIHAK KEDUA harus melanjutkan
Pekerjaan yang tertunda tersebut segera setelah berakhirnya peristiwa Force Majeure
sebagaimana dimaksud pada Pasal ini.
5. Apabila peristiwa Force Majeure berlangsung dalam jangka waktu lebih dari 6 (Enam)
bulan berturut-turut maka PARA PIHAK akan duduk bersama dan membicarakan
kelanjutan Perjanjian ini.
6. Apabila terjadi Force Majeure PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu 7 (Tujuh) hart kalender terhitung sejak
kejadian dimaksud, apabila PIHAK KEDUA tidak memberitahukan keterlambatan
pekerjaan akibat Force Majeure maka PIHAK PERTAMA menganggap keterlambatan
bukan akibat Force Majeure.
PASAL 17
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan perjanjian jika terjadi hal-hal sebagai
berikut:
a) PIHAK KEDUA berada dalam keadaan pailit;
b) PIHAK KEDUA dalam masa Perjanjian ini gagal dalam melakukan High
VoltageTest dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
c) PIHAK KEDUA terbukti melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, melakukan
penipuan, memindah tangankan pelaksanaan pekerjaan kepada pihak lain
tanpa perselujuan lerlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA;
d) Karena keadaan kahar, PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan bagian
pokok pekerjaan High Voltage Test ini selama sekurang-kurangnya 60 (Enam
Puluh) hari kalender.
2. Untuk pemutusan Perjanjian atas kehendak PIHAK PERTAMA dengan suatu alasan
bahwa Pekerjaan yang dilangani PIHAK PERTAMA diberhenlikan/diputuskan oleh Pemilik
Pekerjaan.
3. PIHAK PERTAMA setiap saat berhak memutuskan Perjanjian ini baik sebagian atau
keseluruhan dengan terlebih dahulu memberikan Surat Peringatan pertama (SP.1)
secara tertulis kepada PIHAK KEDUA, bilamana PIHAK KEDUA tidak dapal
memenuhi kewajibannya sebagaimana yang tertulis pada pasal 7 (lujuh) ayat 2 (dua)
dengan kondisi yang terdapat pada ayal 4 (empat) Pasal ini.
4. Dalam hal terdapat pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
Pasal ini, PIHAK KEDUA berkewajiban alas penyelesaian pekerjaan yang telah
dilaksanakan selama sebelum diterbilkannya Pemberitahuan Pemutusan Perjanjian ini.
5. Dalam hal terdapat pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
Pasal ini, PIHAK KEDUA berhak untuk mendapat pembayaran atas Pekerjaan yang
telah diselesaikannya, sampai dengan tanggal berlakunya pemulusan Perjanjian yang
11
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
ditelapkan. Hak atas pembayaran ini tidak mencakup hal-hal kerugian sampingan atau
kerugian akibat tidak langsung dari pemutusan Perjanjian.
6. PIHAK KEDUA harus menerima pembayaran tersebut sebagai pembayaran akhir dari
seluruh pembayaran dari PIHAK PERTAMA alas Pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
PIHAK KEDUA.
PASAL 18
HUKUM YANG BERLAKU
Perjanjian ini diatur dan ditafsirkan menurut Hukum Negara Republik Indonesia
PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Semua perbedaan pendapat, perselisihan atau tuntutan yang timbul berkaitan dengan
Perjanjian ini, baik selama pelaksanaan Pekerjaan maupun setelah penyelesaian
Pekerjaan akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah dan mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapainya suatu penyelesaian sesuai kesepakatan PARA PIHAK dan
dalam waktu yang wajar, maka perselisihan tersebut akan diserahkan oleh PARA
PIHAK dengan ditempuh melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
PASAL 20
KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilokasi pekerjaan selama pekerjaan berlangsung.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan PEKERJAAN
terhadap lingkungan sekitar.
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk melaksanakan Aspek pemenuhan K3:
a) PIHAK KEDUA berkewajiban mengurus safety permit dan working permit, membuat
HIRAC terkait keseluruhan Pekerjaan.
b) Selama melaksanakan Pekerjaan, diwajibkan menyediakan peralatan safety
(APO), seperti sabuk pengaman, helm, masker, dan lainnya serta mengikuti
peraturan K3 di lingkungan PT.Telkom Indonesia, Tbk.
c) Setiap Pekerjaan yang menggunakan api harus dalam pengawasan petugas safety
dan telah mendapatkan izin (hot work permit) dari LK3.
d) Manuver crane dalam pengawasan petugas safety dan LK3.
e) Karyawan yang tidak terdaftar tidak diizinkan melaksanakan pekerjaan di
area. PIHAK KEDUA harus menyediakan tempat fabrikasi dan istirahat personil
di tempat yang ditentukan direksi pekerjaan
12
(BPS)..................................(ZDP)..................................
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL SUBMARINE FIBER OPTIK
2021
PASAL 21
PENYERAHAN PEKERJAAN
Penyerahan atas Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan
dalam 1 (satu) tahap yaitu: Penyerahan Pekerjaan Tahap Pertama dilakukan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA apabila dicapai progress pemasangan 100%
yang dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST), yang ditanda
tangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PASAL 22
PENUTUP
Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani oleh masing-masing wakil sah dari
PARA PIHAK dan berlaku sejak Tanggal Perjanjian Pekerjaan ini sampai dengan telah
dipenuhinya semua kewajiban oleh PIHAK KEDUA sebagaimana disebutkan pada awal
Perjanjian ini. Dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, keduanya bermeterai cukup dan masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
13
(BPS)..................................(ZDP)..................................