Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilham Octavian

NIM : K2518027
Kelas :B
Tugas Mereview film “Movements and Madness”
Film ini yaitu tentang penyakit sindrom Tourette yang diderita gadis Bali bernama Gusti
Ayu yang telah ia derita sejak kelas 4 SD. Berbagai cara sudah dilakukan untuk kesembuhan
Gusti Ayu, baik dilakukan secara medis maupun non-medis ( secara tradisional/dukun). Untuk
melihat pemahaman mengenai suatu penyakit yang dalam dunia medis dikenal sebagai
Tourette’s Syndrome, Lemelson menggunakan berbagai unit analisis, yakni: “konsep”,
“nilai/kultur”, dan “kepercayaan”. Ada tiga psikiater yang dihadirkan di sini, yaitu: Dr. I Gusti
Putu Panteri, Dr. Mahar Agusno, dan Dr. I Made Nyandra, serta satu traditional healer yang
bernama I Made Darta. Dr. Mahar menjelaskan bahwa ada kecenderungan dalam masyarakat
untuk mengabaikan seorang anggota keluarga yang dianggap mempermalukan harkat dan
martabat keluarga, baik itu karena tingkah lakunya maupun sakit jiwa. Dari segi ekonomi,
banyak anggota keluarga berpikiran lebih baik yang memiliki “kelainan” ini dibiarkan, namun
yang lain tidak terlantar. Ada juga dugaan bahwa Gusti Ayu tidak punya keinginan untuk minum
obat. Kemungkinan terdapat suatu kecemasan sebelum dia minum obat, akhirnya dia muntahkan
karena ada reaksi penolakan, sehingga Dr. Nyandra memikirkan dengan menambahkan obat anti-
cemas. Di Bali, Tourette’s Syndrome dipercaya dikarenakan oleh adanya magic. Menurut I Made
Darta (traditional healer), karena Gusti Ayu manis dan pendiam, maka ada seseorang yang iri
dan membuatnya sakit. Magic projectile terdapat di leher Gusti Ayu, yang kemudian menjalar ke
paru-paru dan otaknya. Penyembuhan melalui dukun ini dimulai dengan melalukan ritual do’a,
pemijatan menggunakan air suci, dan mengusap mata Gusti Ayu untuk mengeluarkan penyakit
Gusti Ayu melalui air mata yang berwarna putih. Kotoran yang keluar dari mulut berarti
penyakit paru-paru, sedangkan yang keluar dari hidung berarti penyakit otak.
Scene yang menarik dari film ini adalah pada saat interview via public screening dimana
Robert Lemelson memutar film Movements & Madness, yang merupakan film dokumenter
upaya penyembuhan Gusti Ayu selama 8 (delapan) tahun dan pada akhirnya tidak membuahkan
hasil. Dengan mengadakan acara ini, Lemelson berusaha memperkenalkan Tourette’s Syndrome
yang diderita Gusti Ayu kepada publik karena banyak orang yang tidak tahu-menahu tentang
penyakit ini, sehingga mengira penyakit tersebut adalah penyakit menular. Lemelson juga
menekankan bahwa penderita penyakit ini tidak sepantasnya dijauhi/dikucilkan dari kehidupan
masyarakat. Interview via public screening ini menurut saya adalah upaya etnografer untuk
mengobati Gusti Ayu secara psikis/mental setelah berbagai pengobatan medis dan non-medis
yang dilakukan tidak berhasil. Gusti Ayu diharapkan sembuh secara sosial dan mental meskipun
tidak sembuh secara fisik, sehingga dapat melanjutkan hidup layaknya orang-orang normal
lainnya. Upaya Lemelson ini merupakan solusi/alternatif yang baik untuk mengatasi kondisi
mental Gusti Ayu yang labil karena stigma masyarakat awam yang mengakibatkannya depresi.
Lemelson ingin masyarakat menerima keadaan Gusti Ayu dengan tangan terbuka dan tidak
memandangnya dengan sebelah mata. Melihat film dokumenter tersebut, Gusti Ayu sempat
meneteskan air mata. Acara tersebut dihadiri oleh keluarga Gusti Ayu, Dayu (sesama penderita
Tourette’s Syndrome), dan beberapa orang luar. Gusti Ayu mengatakan bahwa dia merasa sedih
setelah melihat film Movements & Madness tersebut. Gusti Ayu sedih melihat keadaannya
sendiri dan merasa menjadi orang yang tidak berguna, sehingga terkadang dia ingin mengakhiri
hidupnya agar tidak menjadi beban keluarga. Namun para hadirin mendukung untuk menguatkan
hati Gusti Ayu dan meyakinkan bahwa dia tidak sendiri, dia harus tetap kuat, menemukan
pasangannya, dan melanjutkan hidup dengan normal seperti teman-teman sebayanya.
1. Masalah apa yang ada dalam film tersebut?
Film Movements and Madnes adalah karya dari seorang antropolog
bernama Robert Lemelson, film ini menceritakan tentang gadis Bali yang bernama Gusti
Ayu, Gusti Ayu mengalami sindrom Tourette. Sindrom ini adalah penyakit
neuropsikiatrik yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan yang
spontan tanpa bisa mengontrolnya. Penyakit ini diwariskan secara turun temurun dan
seringkali dikaitkan dengan pengeluaran ucapan kata-kata kotor, kasar, atau menghina
yang tak dapat ditahan (koprolalia), namun gejala ini hanya ada pada beberapa orang
yang mengidap sindrom Tourette.
2. Terdapat 7 unsur universal kebudayaan menurut Koentjaraningrat, unsur apa saja yang
terdapat dalam film tersebut?
7 unsur universal kebudayaan menurut Koentjaraningrat yang terdapat dalam film
Movements and Madness adalah
1. Bahasa
Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan
sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan
atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan
dan bahasa tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam
sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan
meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu,
ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingkah laku sesama manusia, tubuh
manusia.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi social
Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa
satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang
meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem
kesatuan hidup, perkumpulan.
4. Sistem religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara
keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan
tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan,
sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara
keagamaan.
5. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia
terhadap keindahan. bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari
permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi
manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga
garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

Anda mungkin juga menyukai