Anda di halaman 1dari 10

2.

6 Marketing Mix

 Product
Satu Bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat
2 sachet berisi 5 bumbu-bumbu yang disertakan, yakni: kecap manis,
saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng, selain itu
juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram. Produk yang
diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai
macam varians. Ada Indomie goring, Indomie rasa soto, Indomie Kari
Ayam, dan bahkan ada Indomie citarasa tradisional seperti rasa
Cakalang, soto Betawi dan soto Madura, selain itu juga ada Indomie duo
dan Indomie goreng Premium. Hal tersebut menunjukan bahwa Indomie
ingin terus memberikan mie yang berkualitas kepada konsumennya,
dengan juga terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie
yang sesuai dengan selera konsumen.

 Price (Harga)
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket
5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga
Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar
Rp. 1700,- .

 Place
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan.
Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada
area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar
tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com ). Di
Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan
Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang
menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai
menu utama)
 Promotion

1. Tagline: Indomie Seleraku


2. Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
3. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar
SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April
2008.
4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta).
2.7 Segmenting, Targeting, Positioning

 Segmenting
1. Geografis : wilayah seluruh Indonesia, dari kepadatan tinggi sampai
rendah.
2. Demografis : jenis kelamin (semua), agama (semua), pekerjaan (semua),
pendidikan (tidak ada batasan), ras (tidak ada batasan).
3. Psikografis : gaya hidup konsumtif, praktis dan hemat.
4. Perilaku : tingkat pemakaian tinggi hingga rendah, loyalitas konsumen,
tujuan penggunaan.
 Targeting

Target pasarnya dalah semua umur kecuali balita.

 Positioning
1. Menanamkan di benak konsumen bahwa indomie adalah mie-nya orang
Indonesia, dengan cita rasa Nusantara dari berbagai daerah, sehingga sesuai
dengan taglinenya “Indomie Seleraku”.
2. Mie instant yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat dihidangkan
dengan lauk pauk lainnya.

2.8 Kompetisi Pasar


Hampir selama 4 dekade Indomie menjadi penguasa mutlak pasar mie
instant Indonesia. Pada tahun 2002 Indomie menguasai 90% pangsa
pasar sebagai dominantmarket leader, Indofood sempat terlena me-
maintain pasarnya sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh
pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang
Tua Group.

Persaingan cepat ini mengakibatkan Indomie kehilangan sebagian


pangsa pasarnya. Market share yang mencapai 90% menjadi 70%..
Penjualan Indofood tetap naik, namun ada sebagian pasar – bisa jadi
konsumen baru – yang direbut oleh merek baru. Sehingga di pasar yang
sebenarnya tumbuh, pertumbuhan pasar Indofood – karena besarnya –
tidak mampu mengimbangi pertumbuhan pasar secara total. Menyadari
hal ini, Indofood ‖bangkit‖ dari tidurnya. Raksasa mie instant ini
mengerahkan seluruh brand-nya untuk bertahan dan
mengembalikan market shareyang direbut kompetitor.

Indofood sebetulnya pernah bereaksi atas serangan Mie Sedaap


dengan meluncurkan Indomie Kriuk, varian baru Supermi Sedaaap,
dan gimmick ‖Beli 5 Gratis 1‖ dalam rentang waktu yang cukup panjang.
Reaksi Indofood yang cenderung impulsif ini dinilai para pengamat
kurang strategis, terlalu pragmatis, ‖terjebak permainanchallenger‖–
kesalahan yang sering dilakukan oleh big brands. Tidak mau tersandung
di batu yang sama untuk kedua kalinya, tahun ini Indofood meluncurkan
strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati
diri Indofood sebagaimarket leader. Hampir
semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali dengan kampanye
baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan
kampanye ‖Selera Nusantara‖ yang lebih modern. Sarimi lebih
difokuskan untuk membendung produk unggulan Mie Sedaap Soto
Ayam—dengan meluncurkan produk Sarimi Soto Koya yang di-
endorse oleh Luna Maya.
Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie
goreng rasa soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari
(GoKar). Indofood juga menggunakan Slank untuk meng-
endorse Supermi—Supermi tampaknya akan dijadikan brand unggulan
kedua Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir separuh
omset divisi noodle Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini
bisa dibilang melenggang sendiri tanpa head on competitor, Indofood
sudah mengantisipasinya dengan
upaya building brand melalui kampanye dan promosi di kalangan
remaja.

Indomie juga turut mengusung tema ―bergizi‖ seperti halnya yang


dilakukan oleh competitor utamanya yaitu mie sedaap. Kelemahannya
adalah kurangnya maintain dalam program tersebut. Kemiripan target
market produk Indofood group yakni Supermi, Pop Mie menyebabkan
terjadinya kanibalisme atau ‖perang saudara‖ antara sesama brand
Indofood.

Pasa tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%.
Begitu Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga
kompetitif, dan promo yang gebyar, pangsa pasar Indofood mulai goyah.
Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan menjadi sekitar
75%–25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya. Namun dengan
strategi yang tepat per data tahun 2012 Indomie kembali menguat
dengan posisi market share 77,9 %. Mie Sedaap terus gencar
melakukan promosi yang tidak hanya di above the line tetapi juga
intense dalam tataran trade marketing. Strategi Mie Sedaap antara lain
dengan mengakuisisi warung-warung/ retailer Indomie.

2.9 Analisis SWOT Produk Indomie

 Strength ( Kekuatan )
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
 Weakness (Kelemahan)
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
4. Mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh seperti MSG
 Threat (Ancaman)
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
3. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi mengeni kandungan
zat yang ada di Indomieterhadap produk lain
4. Menciptakan mie dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti bahan-bahan
organik
 Opportunity (peluang)
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
 Political.
1. Pemerintah yang menaikan harga bahan baku, dampaknya harga produk
indomie akan naik atau juga ukurannya menjadi lebih kecil dengan harga
tetap. (-)
2. Pemerintah yang menaikan harga bahan bakar atau BBM akan berdampak
pada peningkatan ongkos produksi, maka biaya ongkos produksinya
meningkat. (-)
 Economy.

Ketika gejala inflasi sedanng melanda, penjualan indomie bias dikatakan


stabil karena harganya yang terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat. (+)

 Social.
1. Gaya hidup masyarakat yang ingin praktis, maka kesempatan indomie untuk
memasarkan produknya lebih luas dengan varian terbaru. (+)
2. Orang zaman sekarang yang lebih suka makanan herbal (tidak mengandung
bahan kimia) akan berfikir ulang untuk membeli indomie yang mengandung
MSG. (-)
 Technology
1. Fokus pemerintah yang sangat mendukung kemajuan teknologi sangat
berpengaruh karena indomie bias diproduksi lebih banyak lagi tiap harinya.
(+)
2. Dengan kemajuan teknologi kita dapat mempromosikan indomie varian –
varian terbaru memanfaatkan teknologi internet. (+)
Keunggulan Indomie Dibanding Merk Mie Instant Lain (Value
Preposition)

1. Indomie menawarkan berbagai cita rasa selera nusantara dari Sabang sampai
Merauke.
2. Mie Indomie terbuat dari tepung bogasari yang dikenal bermutu tinggi
3. Rasa bumbu yang khas dengan kualitas yang premium
4. Komitmen dari Masyarakat terhadap Indomie, contoh:
Æ Sebutan Indomie dijadikan istilah generic yang merujuk kepada
semua merek mie instant di Indonesia.

Æ Banyak orang membawa Indomie saat bepergian ke luar negeri,


bila makanan di luar negeri tidak cocok.

Æ Saat terjadi bencana alam, orang Indonesia sering menyumbang


mie instant seperti Indomie.

Æ Untuk beberapa orang, Indomie menjadi makanan pokok dan


dimakan dengan nasi putih sebagai lauk.

Æ Ekuitas Pelanggan Indomie yang Tinggi


Æ Indomie memiliki harga yang terjangkau bagi konsumen, tanpa
mengurangi standard kualitasnya.

Æ Indomie telah memiliki brand image dan barand awareness yang


sudah melekat di pikiran konsumen mie instant di Indonesia.

Æ Indomie memiliki pelanggan yang setia. Kesetiaan pelanggan


indomie dapat terbentuk melalui pembentukan komunitas ataupun
program perlakuan khusus, contohnya: Indomie Jingle Dare dimana
secara tidak langsung meningkatkan kesetiaan pelanggan.

Penghargaan yang diperoleh Indomie

 2010
Top Brand Award 2010 – Indomie, Outstanding Achievement in Building
the Top Brand: Most Powerful Distribution Performance 2009–Indomie,
The Most Powerful Distribution Performance
 2009

Top Brand Award 2009 – Indomie, Outstanding Achievement in Building


the Top Brand: Most Powerful Distribution Performance 2009 – Indomie,
The Most Powerful Distribution Performance; The Most Powerful
Distribution Performance 2009 – Indomie, The Most Powerful Brand
Index; Indonesia Best Brand Award 2009 – Indomie, Platinum Brand
Award, Achievement of Indonesian Best Brand Award for 7 Consecutive
Years (2003-2009); Indonesian Customer Satisfaction Award 2009 –
Indomie, Diamond Award, The Best in Achieving Total Customer
Satisfaction for 9 Years (2001-2009); The Most Impactful Brand
Activation 2009 – Indomie Jingle Dare, The Most Interactive Road Show
Activation; Indonesia Best Packaging Award 2009 – Indomie Rasa Soto
Betawi, First Place of The Most Environment-Friendly Packaging, The
Most User-Friendly Packaging and The Safest Packaging
 2008
Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand
Award (IBBA); Superbrands; Top Brand; Indonesia Best Packaging
Award (As The Most Safety Indonesia Best Packaging); Indonesia Best
Packaging Award (As Best of The Best Indonesia Best Packaging); The
Most Powerful Distribution Performance; The Most Effective Ad

 2007
Top Brand; Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia
Best Brand Award (IBBA); Anugerah Asli Produk Indonesia (AAPI); The
Most Powerful Distribution Performance

 2006
Superbrands; Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia
Best Brand Award (IBBA); Indonesia Customer Loyalty Award; The Most
Powerful Distribution Performance; Anugerah Asli Produk Indonesia
(AAPI)

 2005
Guinness World of Record – The Largest Pack of Instant Noodles;
Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand
Award (IBBA); Indonesia Customer Loyalty Award; Packaging
Consumer Branding Award (Gold)

 2004
Superbrands; The Best Local Brand; Food, Tobacco & Restaurant;
Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand
Award (IBBA); Top Brand for Kids

 2003
Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand
Award (IBBA)
Pengembangan Produk

Product Development: Indomie Cabe Ijo

Idenya adalah, menggagas Indomie dengan konsep hidup sehat.


Dengan identifknya produk Indomie terhadap MSG, maka Indomie
mengusung produk yang bernuansa Hijau (Go Green) yakni Indomie
Goreng Cabe Ijo. Terbukti pada bulan Juni 2013 Indomie ―Goreng Cabe
Ijo‖ berhasil mendapatkan penghargaan ―Peduli Gizi 2013‖.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Brand Name yang telah melekat di masyarakat membuat Indomie tetap


menjadi Market Leader produk mie instant di Indonesia. Walaupun
terjadi persaingan yang sangat ketat, baik dengan grup Indofood itu
sendiri (Sarimi, Supermie, Pop Mie) maupun Wingsfood (Mie Sedaap)
dan brand-brand lain, yang melakukan strategi pemasaran yang sangat
gencar yang patut untuk diwaspadai oleh Indomie. Berbagai inovasi
dilakukan untuk mempertahankan posisinya sebagai Brand Market
Leader, salah satunya adalah keluarnya produk terbaru Indomie
―Indomie Goreng Cabe Ijo‖ dengan menonjolkan unsur sehat dan back
to nature. Keunggulan Indomie dibanding dengan produk lain antara
lain: cita rasa nusantara yang khas, terbuat dari tepung yang berkualitas
tinggi, rasa bumbu yang khas dengan kualitas premium, ekuitas
pelanggan dan komitmen masyarakat yang tinggi terhadap produk
Indomie.

Anda mungkin juga menyukai