1. Jenis Permainan
Usia anak prasekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena setiap waktunya diisi
dengan kegiatan bermain. Kegiatan bermain yang dimaksud disini adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan. Terdapat beberapa macam
permainan anak usia prasekolah menurut Yusuf (2002:172) yaitu sebagai berikut:
a. Permainan fungsi (permainan gerak), seperti meloncat-loncat, naik turun tangga, berlari-
larian, bermain tali, danbermain bola.
b. Permainan fiksi, seperti menjadikan kursi seperti kuda,main sekolah-sekolahan, dagang-
dagangan, perang-perangan, dokter-dokteran, robot-robotan, tembak-tembakan dan masak-
masakan.
c. Permainan reseptif atau apresiatif, seperti mendengarkan cerita atau dongeng, melihat
gambar, membaca buku cerita, melihat orang melukis, menceritakan kisahnya.
d. Permainan membentuk (konstruksi), seperti membuat kuedari tanah liat, membuat gunung
pasir, membuat kapal-kapalan dari kertas, membuat gerobak dari kulit jeruk,membentuk
bangunan rumah-rumahan dari potongankayu-kayu, puzzle.
e. Permainan prestasi seperti sepak bola, bola voli, tenis
Perawatan anak dirumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan stress, baik bagi
anak maupun orang tua. Beberapa bukti ilmiah, menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit
itu sendiri merupakan penyebab stress bagi anak dan orang tuanya, baik lingkungan fisik
rumah sakit seperti bangunan/ruang rawat,alat-alat, bau yang khas, pakaian putih petugas
kesehatan maupun lingkungan social, seperti sesama pasien anak, ataupun interaksi dan sikap
petugas kesehatan itu sendiri.
Perasaan, seperti takut, cemas, tegang, nyeri dan perasaan yang tidak menyenangkan
lainnya, sering kali dialami anak. Untuk itu, anak memerlukan media yang
dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu bekerja sama dengan petugas kesehatan
selama dalam perawatan. Media yang paling efektif adalah melalui kegiatan permainan,
permainan yang teraupetik didasari oleh pandangan bahwa bermain bagi anak merupakan
aktivitas yang sehat dan diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang anak
dan memungkinkan untuk dapat menggali dan mengekspresikan perasaan dan pikiran anak,
mengalihkan parasaan nyeri, dan relaksasi. Dengan demikian, kegiatan bermain harus
menjadi bagian integral dan pelayanan kesehatan anak dirumah sakit (Brennan, 1994).
Aktivitas bermain yang dilakukan perawat pada anak di rumah sakit akan memberikan
keuntungan sebagai berikut :
1) Meningkatkan hubungan antara klien ( anak keluaarga ) dan perawat karena dengan
melaksanakan kegiatan bermain, perawat mempunyai kesempatan untuk membina hubungan
yang baik dan menyenangkan dengan anak dan keluarganya. Bermain merupakan alat
komunikasi yang elektif antara perawat dan klien.
2) Perawatan dirumah sakit akan membatasi kemampuan anak untuk mandiri. Aktivitas
bermain yang terprogram akan memulihkan perasaan mandiri pada anak.
3) Permainan pada anak dirumah sakit tidak hanya akan memberikan rasa senang pada
anak, tetapi juga akan membantu anak mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas, takut,
sedih, tegang, dan nyeri. Pada beberapa anak yang belum dapat mengekspresikan perasaan
dan pikiran secara verbal atau pada anak yang kurang dapat mengekspresikannya, permainan
menggambar, mewarnai, atau melukis akan membantunya mengekspresikan perasaan
tersebut.
4) Permainan yang terupetik akan dapat meningkatkan kemampuan anak untuk mempunyai
tingkah laku yang positif.
5) Permainan yang memberikan kesempatan pada beberapa anak untuk berkompetisi secara
sehat, akan dapat menurunkan ketegangan pada anak dan keluarganya.
Sumber :
Noverita, Mulyadi, & Mudatsir. (2017). Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kecemasan Pada
Anak Usia 3 – 5 Tahun Yang Berobat Di Puskesmas Play Therapy on Anxiety Levels of
Children Aged 3-5 Years Old Treated at Community Health Center Hasil Riset
Kesehatan Dasar ( Riskesdas ). vol , 73-80.