3 Konsep- Konsep Hukum yang Mempengaruhi Kewajiban
1. Konsep orang yang bijak
Auditor bukan penjamin atau penerbit laporan keuangan, auditor hanya diharapkan untuk melaksanakan audit dengan kemahiran, dan tidak diharapkan untuk benar 100%. Standar kemahiran ini serng disebut konsep orang yang bijak (prudent person concept). 2. Kewajiban atas tindakan orang lain Para partner mungkin akan bertanggung jawab atas pekerjaan orang yang mereka andalkan menurut UU Keagenan. Jika seorang karyawan melaksanakan audit yang tidak memadai, partnernya dapat ikut bertanggung jawab atas kinerja karyawan tersebut. 3. Tidak adanya komunikasi istimewa Menurut common law, akuntan publik tidak berhak menyembunyikan informasi dari pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut rahasia. Diskusi rahasia antara klien dan auditor tidak dapat disembunyikan dari pengadilan. 4. Syarat-syarat hukum yang mempengaruhi kewajiban akuntan publik - Syarat yang berkaitan dengan kelalaian dan penipuan a. Kelalaian biasa b. Kelalaian besar c. Penipuan konstruktif d. Penipuan - Syarat yang berkaitan dengan hukum kontrak a. Pelanggaran kontrak b. Manfaat pihak ketiga - Syarat-syarat lain a. Common law b. UU Statuter c. Kewajiban bersama dan tertentu d. Kewajiban terpisah dan proposional 5. Sumber-sumber kewajiban hukum a. Kewajiban kepada klien b. Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law c. Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal d. Kewajiban kriminal
5.4 Kewajiban pada Klien
Sumber tuntutan hukum yang paling umum terhadap akuntan publik adalah dari klien. Tuntutannya sangat bervariasi, meliputi klaim seperti kegagalan untuk menyelesaikan penugasan non-audit pada tanggal yang telah disepakati, menarik diri dari audit secara tidak semestinya, kegagalan untuk menemukan penggelapan, dan melanggar persyaratan kerahasiaan bagi para akuntan publik. Biasanya, nilai tuntutan ini relatif ekcil dan tidak ada publisitas mengenai tuntutan ini. Biasanya tuntutan dari klien ini disebabkan dai kurang mahirnya auditor untuk menemukan masalah yang mungkin ada dalam laporan keuangan. Pembelaan auditor terhadap tuntutan klien Kantor akuntan publik biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari 4 pembelaan dibawah: 1. Tidak ada tugas yang harus dilakukan KAP mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat atau yang dinyatakan secara jelas. 2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian KAP mengklaim bahwa audit dilaksanakan sesuai standaar auditing. Meskipun ada salah saji yang tidak terungkap, auditr tidak ebrtanggung jawab jika audit telah dilakukan dengan tepat. 3. Kelalaian kontribusi Auditor mengklaim bahwa tindakan klien telah mengakibatkan baik kerugian yang menjadi dasar denda ataupun campur tangan dalam pelaksanaan audit dengan cara sedemikian rupa Sehingga auditor tidak dapat menemukan penyebab kerugian itu. 4. Ketiadaan hubungan sebab-akibat Agar berhasil menggugat auditor, klien harus menunjukkan adanya hubungan sebab- akibat yang jelas antara kelalaian auditor dengan kerugian yang diderita klien. Contoh: auditor gagal menyelesaikan audit pada waktu yang diepakati, klien mengatakan abhwa hal ini menyebabkan bank tidak mau memperbarui pinjaman sehingga perusahaan mengalami kerugian. Auditor akan membela diri bahwa bank menolak memperpanjang pinjaman karena kondisi keuangan klien yang lemah.