Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kasus: Manajemen Perawatan Gigi pada Pasien dengan Periodontitis Kronis disertai Diabetes

Mellitus

(Case Report: Dental Management of patient with chronic periodontitis and diabetes mellitus)

Agus Surachman1, Marsaa Paramita2*, Aris Aji Kurniawan3


1 Bagian Bedah Mulut, RSGMP Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
2* Program Studi Profesi Dokter Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia
3 Bagian Ilmu Penyakit Mulut Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman,

Purwokerto Indonesia

Abstrak

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang menunjukkan tubuh tidak bisa mengatur glukosa
dalam darah karena kekurangan insulin pada diabetes tipe I dan defisiensi insulin pada diabetes tipe II. Kondisi
diabetes dapat memperparah jaringan periodontalTujuan laporan kasus adalah menjelaskan tentang karakteristik,
manifestasi oral dan manajemen gigi pasien dengan diabetes. Seorang wanita 53 tahun mengeluh ingin dibuatkan
gigi palsu. Pemeriksaan intraoral menunjukkan terdapat kehilangan gigi 35, 36, 37, 46, 47 serta radiks gigi 23, 24, 27,
38, 48. Pasien punya riwayat penyakit diabetes dengan terapi oral saat ini Metformin 500 mg dan telah
mengkonsumsinya sejak 2016. Rencana perawatan yaitu edukasi, control plak dengan scaling supragingiva
kemudian ekstraksi radiks dan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Berdasarkan hasil uji lab menunjukkan kadar
glukosa dalam darah pada bulan oktober 177 mg/dl. Pasien diinstruksikan mejaga oral hygiene dibantu dengan
peresepan obat kumur dan melanjutkan pengobatan untuk penyakit diabetes.Perawatan gigi pada pasien dengan
penyakit diabetes harus mempertimbangkan berbagai hal seperti kondisi pasien, pengurangan stres, modifikasi diet
makanan, obat profilaksis, dan pemantauan rutin kadar glukosa darah

Kata kunci: Diabetes melitus, manifestasi oral dengan diabetes melitus, periodontitis

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disease in which blood sugar levels are abnormally because the body does
not produce enough insulin (type 1) and insulin deficiency (type II). The condition of diabetes can worsen the
periodontal tissue. Purpose of this case report is to explain the characteristics, oral manifestations and dental
management of patients with diabetes. A 53-year-old request to made aartificial denture. Intraoral examination
presented loss of teeth 35, 36, 37, 46, 47 and dental roots 23, 24, 27, 38, 48. Patients have a history of diabetes with
Metformin 500 mg oral therapy and have consumed it since 2016. The treatment plan is education, plaque control
with supragingival scaling then extraction of the roots dental and making of removable partial dentures. Based on
the results of lab tests showed blood glucose levels in October 177 mg / dl. Patients were instructed to maintain oral
hygiene with mouthwash prescriptions and to continue diabetes treatment. Dental care in patients with diabetes
must consider various things such as the patient's condition, stress reduction, dietary modifications, prophylactic
medications, and routine monitoring of blood glucose levels

Keywords: Diabetes mellitus, oral manifestations with diabetes mellitus, periodontitis

Korespondensi (Correspondence) : Marsaa Paramita, Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Jl Dr


Soeparno, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsoed, Banyumas, Jawa Tengah
53122. Email: marsaaparamita@ymail.com

Diabetes mellitus adalah kelainan berawal dari inflamasi gingiva yang kemudian
metabolisme umum yang menunjukkan tubuh mengalami kehilangan perlekatan klinis dari
tidak bisa mengatur kadar glukosa dalam jaringan periodontal dan jika tidak dilakukan
darah karena kekurangan insulin absolut perawatan akan menyebabkan kehilangan
(penurunan produksi insulin pada diabetes gigi4. Diabetes melitus bukan merupakan
tipe I) atau defisiensi insulin relatif penyebab timbulnya penyakit periodontal,
(peningkatan resistensi terhadap insulin oleh tetapi pada penderita diabetes melitus
jaringan pada diabetes tipe 2)1. Studi dengan kadar gula darah yang relatif tinggi
epidemiologi menunjukkan bahwa diabetes (>200mg/dl) akan cenderung meningkatkan
mellitus meningkatkan faktor resiko dan insiden dan keparahan periodontitis.
keparahan penyakit periodontal2,3. Perawatan rongga mulut pada pasien
Penyakit periodontal merupakan salah dengan diabetes juga berbeda dengan
satu penyakit rongga mulut yang disebabkan pasien tanpa diabetes. Oleh karena itu
oleh adanya plak. Penyakit periodontal dibutuhkan beberapa tahap pemantauan
dikenal sebagai infeksi bakterial yang dapat sebelum dilakukannya perawatan maupun
menyerang jaringan periodontal dan dapat selama perawatan. Tujuan artikel ini adalah
menimbulkan berbagai kondisi, terutama untuk menggambarkan hubungan antara
gingivitis dan periodontitis. Gingivitis ialah penyakit sistemik diabetes mellitus dengan
inflamasi gingiva tanpa terjadi kehilangan penyakit periodontal terutama periodontitis
perlekatan klinis, sedangkan periodontitis dan beberapa hal yang harus dilakukan

1
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 16 No. 1 2019: 1-6

dalam perawatan rongga mulut pasien menggunakan obat hirup (Inheler) kalau
dengan diabetes mellitus. terjadi sesak nafas. Penyakit hipertensi pada
pasien ini pernah tinggi hingga mencapai
LAPORAN KASUS 190/80 mmHg akan tetapi kondisi sekarang
sudah normal yaitu 130/80 mmHg. Pada
Seorang wanita usia 53 tahun datang ke pemeriksaan gula darah sewaktu terlihat hasil
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas sebesar 177mg/dl dari angka normal
Jenderal Soedirman Purwokerto dengan <140mg/dl. Pasien telah mengikuti program
keluhan ingin dibuatkan gigi palsu rahang PROLANIS untuk mengobati penyakit diabetes
atas dan rahang bawah. Pasien mengaku yang juga diberikan terapi obat minum oral
memiliki riwayat penyakit hipertensi akan Metformin 500mg sejak tahun 2016.
tetapi sudah terkontrol dan riwayat penyakit Pemeriksaan ekstraoral secara inspeksi
diabetes mellitus. Pasien mengkonsumsi obat menunjukkan tidak adanya kelainan.
rutin per oral yaitu Metformin. Pemeriksaan Pemeriksaan intraoral terdapat resesi gingiva
umum menunjukkan tekanan darah 130/80 pada area gigi anterior rahang bawah dan
mmHg, berat badan 45 kg dan tinggi badan mobilitas gigi derajat 2 pada gigi 14, 45.
142 cm. pasien mengikuti kegiatan PROLANIS Terdapat kalkulus supragingiva pada area
(Program pengelolaan penyakit kronis) di lingual anterior rahang bawah dengan oral
Puskesmas. Hasil pemeriksaan gula darah hygiene pasien yang cukup baik.
beberapa bulan lalu yang dilakukan saat Pemeriksaan klinis menunjukkan terdapat
kegiatan PROLANIS dan di RSGM (table 1 dan kehilangan gigi 35, 36, 37, 46, 47 serta radiks
2). gigi 23, 24, 27, 38, 48 (gambar 1). Pasien
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa
maupun alergi makanan, namun memiliki radiografi ekstra oral (panoramik) untuk
riwayat penyakit sistemik asma, hipertensi dan melihat kondisi tulang alveolar secara
diabetes. Untuk penyakit asma, pasien tidak keseluruhan (gambar 2).
mengkonsumsi obat oral rutin namun

Tabel 1. Pemeriksaan gula darah rutin pasien di PROLANIS


Pemeriksaan gula darah sewaktu 2019 Hasil
Juni 425mg/dl
Juli 320mg/dl
Agustus 400mg/dl
September 295mg/dl

Tabel 2. Pemeriksaan gula darah pada kunjungan pertama di RSGM


Pemeriksaan gula darah 2019 Hasil
Gula darah sewaktu 177mg/dl (normal <140mg/dl)

A B

Gambar 1. Kondisi klinis rongga mulut pasien bagian anterior RA dan RB (A); Kondisi klinis rongga mulut
pasien bagian posterior RB (B)

Gambar 2. Pemeriksaan penunjang radiografi panoramik

2
Laporan Kasus: Manajemen Perawatan Gigi pada Pasien dengan Periodontitis Kronis … (Surachman dkk)

Pada gambaran radiografi terdapat 30 tahun dan menjadi umum dengan


gambaran radiolusen pada ketinggian peningkatan usia5,6,7,8.
puncak tulang alveolar. Terlihat adanya Pengobatan diabetes melitus difokuskan
penurunan tulang secara horizontal pada pada penatalaksanaan kadar glukosa darah,
rahang bawah di area gigi 44, 43, 42, 41, 31, pemberian insulin atau agen hipoglikemik
32, 33, 34 kemudian pada rahang atas di oral, penatalaksanaan diet, kontrol terhadap
area gigi 13, 12, 11, 21, 22. Terlihat adanya berat badan dan pengaturan aktivitas7.
penurunan tulang secara vertikal pada area Hiperglikemi yang terjadi dari waktu ke waktu
gigi 45. Diagnosis pada kasus ini adalah dapat menyebabkan kerusakan berbagai
periodontitis kronis. Rencana perawatan yang sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh
akan dilakukan yaitu ekstraksi seluruh sisa akar darah.beberapa konsekuensi dari diabetes
gigi rahang atas dan bawah dilanjutkan yang sering terjadi berupa: meningkatnya
pembuatan gigi tiruan penuh. Pada resiko penyakit jantung dan stroke, neuropati
kunjungan pertama pasien diberikan Dental di kaki yang dapat meningkatkan kejadian
Health Education (DHE) diresepkan obat ulkus kaki, retinopati diabetikum yang
kumur povidone iodine 1% untuk membantu merupakan salah satu penyebab utama
menjaga kebersihan rongga mulut (kontrol kebutaan dan gagal ginjal9. Kriteria diagnostik
plak) dan edukasi tahapan perawatan. diabetes mellitus menurut American Diabetes
Setelah itu pasien dilakukan perawatan Association 2010 adalah sebagai berikut; 1.
periodontal awal yaitu scaling supragingiva. Gejala klasik DM dengan glukosa darah
Kemudian setelah mengkontrol plaknya, sewaktu > 200mg/dl. Glukosa darah sewaktu
pasien dilakukan rujukan kepada dokter merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada
spesialis penyakit dalam untuk konsultasi suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan
terkait kondisi sistemik pasien terhadap terakhir. Gejala klasik adalah poliuria, polidipsi
rencana perawatan berikutnya yang akan dan berat badan turun tanpa sebab. 2. Kadar
dilakukan. 2 hari sebelum tindakan glukosa darah puasa >126mg/dl. Puasa
pencabutan, pasien akan diresepkan obat adalah pasien tidak mendapatkan kalori
antibiotik per oral untuk mencegah komplikasi sedikitnya 8 jam. 3. Kadar glukosa darah 2 jam
saat tindakan pencabutan berlangsungdan PP> 200mg/dl. Tes toleransi glukosa oral
dilakukan pengecekkan gula darah sewaktu dilakukan dengan standar WHO yang
kembali sesaat sebelum tindakan untuk menggunakan beban glukosa yang setara
memantau angka gula darah dalam tubuh. dengan 75gr glukosa anhidrus yang dilarutkan
Setelah dilakukan pencabutan semua sisa ke dalam air1. Kadar gula darah yang tidak
akar gigi, pasien dievaluasi untuk dibuatkan terkontrol akan menyebabkan komplikasi
gigi tiruan sebagian lepasan. diantaranya adalah komplikasi kesehatan
mulut10.
PEMBAHASAN Diabetes dapat dihubungkan dengan
berbagai macam komplikasi kesehatan
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit mulut. Pasien dengan diabetes yang tidak
metabolik yang ditandai oleh peningkatan terkontrol memiliki peningkatan resiko infeksi
kadar glukosa darah (hiperglikemi). Diabetes mulut, penurunan aliran saliva dan gangguan
merupakan suatu sindrom defisiensi sekresi penyembuhan luka11. Selain itu pada pasien
insulin atau pengurangan efektivitas kerja diabetes juga mengalami disfungsi sekresi
insulin atau keduanya. Insufisiensi insulin dapat kelenjar saliva yang disebut Xerostomia
disebabkan oleh gangguan produksi insulin dimana kualitas dan kuantitas produksi saliva
oleh sel-sel Langerhans kelenjar pankreas dirongga mulut menurun sehingga kondisi
atau disebabkan oleh kurangnya respontif sel- bakteri dan jamur meningkat. Respon
sel tubuh terhadap insulin. Diabetes terhadap plak bakteri juga berbeda karena
diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu tipe I dan meningkatnya kadar sitokin dalam jaringan
tipe II. Tipe I disebut juga sebagai diabetes gingiva dan juga peningkatan konsentrasi
mellitus bergantung insulin yang merupakan glukosa dalam cairan crevicular mampu
jenis diabetes yang paling berat dan paling mengubah komposisi bakteri dan mikrobiota
banyak dialami oleh usia muda serta muncul oral12. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
jika sirkulasi insulin tidak tampak secara nyata. oleh Aren dkk. menunjukkan kadar glukosa
Diabetes tipe 2 terjadi oleh karena kerusakan juga tinggi kandungannya dalam saliva.
molekul insulin atau gangguan reseptor insulin Peningkatan glukosa ini juga berakibat pada
yang mengakibatkan kegagalan fungsi insulin kandungan pada lapisan biofilm dan plak
untuk mengubah glukosa menjadi energi. pada permukaan gigi yang berfungsi sebagai
Pada dasarnya pada diabetes tipe 2 jumlah tempat perlekatan bakteri. Hal ini dapat
insulin dalam tubuh adalah normal bahkan menyebabkan terjadinya karies dan
jumlahnya bisa meningkat, namun karena perkembangan penyakit periodontal13.
jumlah reseptor insulin pada permukaan sel Penyakit periodontal termaksud gingivitis
berkurang menyebabkan glukosa yang dimana peradangan terbatas pada gingiva
masuk kedalam sel lebih sedikit. Hal tersebut dan periodontitis dimana peradangan meluas
akan terjadi kekurangan jumlah glukosa dan dan menyebabkan kerusakan jaringan serta
kadar glukosa menjadi tinggi didalam resorpsi tulang alveolar. Kerusakan jaringan
pembuluh darah. Diabetes tipe ini sering pada periodontitis menyebabkan kerusakan
terjadi pada dewasa yang berumur lebih dari serat kolagen ligamen periodontal yang

3
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 16 No. 1 2019: 1-6

menghasilkan pembentukkan periodontal yang tinggi dalam pembuluh darah akan


pocket antara gingiva dan gigi. Periodontal menyebabkan komplikasi saat proses
pocket tidak dapat diukur melalui visual pendarahan pada pencabutan. Oleh karena
sederhana, harus diukur menggunakan itu, dibutuhkan perhatian khusus terkait
periodontal probe. Tahap awal periodontitis perawatan pencabutan pada pasien
biasanya tanpa gejala, tanpa rasa sakit dan dengan diabetes.
banyak masyarakat tidak sadar sampai Pasien dengan diabetes yang tidak
kondisinya cukup berkembang sehingga terkontrol berisiko mengalami komplikasi oral
menyebabkan mobilitas gigi14. karena kerentanan mereka terhadap infeksi.
Periodontitis adalah penyakit Antisipasi operasi dentoalveolar
peradangan kronis yang kompleks dimana menggunakan antibiotik dapat membantu
inflamasi pada jaringan periodontal mencegah gangguan dan menunda
dirangsang oleh kehadiranjangka panjang penyembuhan luka. Infeksi orofacial
dari biofilm yang berada pada subgingiva membutuhkan pemantauan yang ketat.
(plak gigi). Keberadaan bakteri subgingival Sebaiknya kultur harus dilakukan untuk
seperti a. Actinomycetemcomitans, beberapa kemungkinan infeksi akut. Tindakan
Porphyromonas gingivalis memicu terjadinya sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan lebih
penyakit periodontal serta berperan penting disukai 2 jam setelah sarapan dan medikasi
dalam pembentukan poket dan destruksi pagi untuk menghindari waktu aksi puncak
tulang. Hal ini disebabkan karena adanya bagi pasien dengan suntikan insulin karena
produk yang dihasilkan bakteri seperti enzim kadar kortisol endogen umumnya lebih tinggi
proteolitik, leukotoksin, endotoksin, pada saat ini. Disarankan untuk menghindari
lipopolisakarida, asam lipoteikhoik, perjanjian perawatan apabila pasien: belum
peptidoglikan yang dapat merangsang memiliki obat atau makan, sedang
terjadi resorpsi tulang. Produk ini akan mengalami flu atau kelelahan, sudah lama
meningkatkan deferensiasi sel progenitor belum konsultasi dengan dokter pribadinya,
tulang menjadi osteoklas dan merangsang sel memiliki kadar gula <70 mg/dl atau >150
gingiva untuk mengeluarkan suatu mediator mg/dl, dan mengalami darurat akhir-akhir
inflamasi seperti IL-6 dan TNF-α yang dapat ini19. Pada suatu penelitian mengungkapkan
memicu terjadinya kerusakan tulang15.Respon beberapa kondisi yang terjadi setelah
inflamasi ditandai oleh sekresi tidak teratur pencabutan pada pasien diabetes. Pasien
dari mediator yang diturunkan dari inang dengan kadar gula dara 170–220 mg/dl
inflamasi dan kerusakan jaringan diantaranya memiliki komplikasi berupa nyeri dan
adalah IL-1β, IL-6 prostaglandin E2 (PGE2), pembengkakan di sekitar area yang di
TNF-α, receptor activator of nuclear factor kB ekstraksi. Untuk kadar gula darah 220-250
ligand (RANKL), matrix metalloproteinase mg/dl merasakan sensasi terbakar di sekitar
(MMPs), sitokin pengatur sel T (IL-12, IL-18) dan alveolus dan hambatan utama dalam
kemokin. penyembuhan luka dialam pada pasien
Mediator inflamasi ini dapat dengan kadar gula darah sekitar 250 mg/dl
menyebabkan peningkatan resistensi insulin yang memiliki kecenderungan terhadap dry
dan karenanya membuat pasien lebih sulit socket20.
untuk mempertahankan kontrol glikemik Diabetes mellitus bukan penyakit yang
5,11.Kedua diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 dapat disembuhkan. Pasien diabetes yang
dikaitkan dengan peningkatan tanda membutuhkan perawatan rongga mulut
peradangan sistemik. Pada pasien diabetes, dibutuhkan pemantauan ekstra agar tidak
menunjukkan adanya cacat dalam aktivitas terjadi komplikasi yang tidak terkontrol.
leukosit polimorfonuklear (PMN) seperti Beberapa yang perlu diperhatikan adalah21:
kecacatan dalam kemotaksis, fagositosis dan 1. Menjaga kadar glukosa sedekat
apoptosis sehingga menyebabkan mungkin dengan kadar gula darah
peningkatan retensi PMN pada jaringan normal
periodontal yang mengarah ke 2. Berusah mempertahankan berat badan
penghancuran jaringan periodontal dengan yang ideal
melepaskan MMPs dan reactive oxygen 3. Memilih perawatan yang sederhana
species (ROS)16,17. Pada sebuah penelitian dan sebaik-sebaiknya
memberi dukungan gagasan bahwa 4. Melakukan diet makanan dan
perbaikan dalam kontrol penyakit metabolik melakukan aktivitas fisik yang baik
dapat diantisipasi setelah perawatan sebelum tindakan perawatan
periodontitis yang efektif. Mekanisme 5. Memantau penggunaan insulin maupun
terjadinya hal ini belum jelas tetapi mungkin obat oral yang dikonsumsi secara teratur
berhubungan dengan berkurangnya 6. Diberikan profilaksis antibiotik sebelum
peradangan sistemik contohnya penurunan dilakukan tindakan invasif untuk
kadar serum mediator seperti TNF-α dan IL-6 mencegah infeksi luas
setelah perawatan dan perubahan 7. Memperbaiki pola hidup dan
peradangan periodontal18. Akan tetapi, menghindari stres22
apabila gigi tidak dapat dipertahankan maka 8. Hindari perawatan gigi bila gula darah
akan dlakukan proses pencabutan. tinggi dan tidak terkontrol22
Pencabutan gigi pada pasien diabetes 9. Menggunakan pembersih mulut
dibutuhkan perhatian khusus karena glukosa antibakteri untuk mengurangi bakteri

4
Laporan Kasus: Manajemen Perawatan Gigi pada Pasien dengan Periodontitis Kronis … (Surachman dkk)

penyebab kerusakan gigi dan jaringan 7. Marrelli, TM. 2008. Buku SakuDokumentasi
lunak di sekitar gigi22 Keperawatan Ed. 3. Jakarta. Penerbitan
Pemantauan kondisi sistemik pasien Buku Kedokteran EGC
dengan diabetes mellitus dibutuhkan untuk
mendukung keberhasilan perawatan gigi. 8. Kinane, O. F., dan Marshall, G.J.,
Dilakukan beberapa pencegahan sebelum Periodontal Manifestation of Systemic
dilakukannya perawatan diharapkan mampu Disease, Australian Dental journal, 2001;
mengurangi tingkat kejadian komplikasi yang 46 (1):2-12
tidak diinginkan. Pemantauan secara rutin
kadar gula darah penting terutama sesaat 9. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Situasi
sebelum dilakukannya tindakan invasif. dan Analisis Diabetes. Jakarta. Pusat
Mengotrol kebersihan rongga mulut pasien Data dan Informasi Kementerian
dibutuhkan untuk menekan kejadian infeksi Kesehatan RI
lebih lanjut karena pasien dengan diabetes
rentan terhadap pertumbuhan bakteri 10. Keeling, HM. Wright, TL. 2015. Periodontal
maupun jamur. Disease and Diabetes Mellitus: Case
Report. Clinical Case Report. 3(2): 61-68
KESIMPULAN
11. Casanova, L. Hughes, FJ. Preshaw, PM.
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit 2014. Diabetes and Periodontal Disease:
metabolik yang ditandai oleh peningkatan A Two-way Relationship. British Dental
kadar glukosa darah (hiperglikemi). Diabetes Journal. 7(8): 433-437
dapat dihubungkan dengan berbagai
macam komplikasi kesehatan mulut. Pasien 12. Wang, TF. Jen, IA. Chou, C. Lei, YP. 2014.
dengan diabetes yang tidak terkontrol Effects of Periodontal Therapy on
memiliki peningkatan resiko infeksi mulut, Metabolic Control in Patient with Type 2
penurunan aliran saliva, gangguan Diabetes and Periodontal Disease. A
penyembuhan luka dan penyakit periodontal meta-analysis Medicine. 93(28): 292
diantaranya gingivitis dan periodontitis. Pada
perawatan rongga mulut dapat 13. Aren, G. Sepet, E. Ozdemir, D. Dinccag,
mempertimbangkan beberapa hal diantara, N. Guvener, B. Firatli, E. 2003. Periodontal
pemantauan kadar gula darah rutin, Health, Saliva Status and Metabolic
mengontrol plak, modifikasi diet makanan, Control in Children with Type 1 Diabetes
menghindari stres, penentuan jadwal Mellitus. Journal Peridontal. 74(12): 1789-
kunjungan perawatan dan menyediakan 1795
obat-obatan gawat darurat
14. Alfonso, L. Jepsen, S. Herrera, D.
DAFTAR PUSTAKA Konstantinidis, A. Makrilakis, R. Taylor.
1. American Diabetes Association. 2014. 2011. Periodontitis and Diabetes: A Two-
Diabetes care. Journal and Applied Way Relationship. Diabetologia. 5(5): 21-
Research an Education. 42(1): 51-193 31
2. Newman, MG. Takei, HH. Carranza, FA. 15. Caranza, F.A., Newman M.G., 2006,
2002. Carranza’s Clinical Periodontology. Clinical Perodontology. 10th edition,
9th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Co. Philadelphia, Toronto, W.B. Sounders Co,
452-466, 506-521, 561-580
3. Taylor, GW. 2003. The Effect of
Periodontal Treatment on diabetes. 16. Graves, DT. Liu, R. Alikhani, M. Al-Mashat,
JADA. 134 H. Trackman, PC. 2006. Diabetes-
Enhanced Inflammation and Apoptosis
4. Savira, NV. Hendiani, I. Komara, I. 2017. Impact on Periodontal Pathology. J Dent
Kondisi Periodontal Diabetes Mellitus Tipe Res. 85:15-21
I. J Ked Gigi Unpad. 29(2): 151-158
17. Naguib, G. Al-Mashat, H. Desta, T.
5. Preshaw, PM. Taylor, JJ. 2011. How has Graves, DT. 2004. Diabetes Prolongs the
Research into Cytokine Interaction and Inflammatory Respone to a Bacterial
Their Role in Driving Immune Responses Stimulus through Cytokine Dysregulation.
Impacted our Understanding of J Invest Dermatol. 123: 87-92
Periodontitis. Journal Clinical
Periodontolgi. 38(11): 60-84 18. Stratton, IM. Adler, AL. Neil, HA. Et al.
2000. Association of Glycaemia with
6. Suyuno, S. 2005. Patofisiologi Diabetes Macrovascular and Microvascular
Mellitus Terkini dalam Penatalaksanaan complication of Type 2 Diabetes:
Diabetes Melitus Terpadu. Balai Prospective Observational Study. BMJ.
Penerbitan FKUI. Jakarta 321: 405-412

5
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 16 No. 1 2019: 1-6

19. Singh, G. 2014. Dental Management of 21. Pandey, R. 2018. Dental Management of
Diabetic Patient: A Clinical Review. Oral Diabetes Mellitus: Review of Literature.
Medicine. 5(1): 26-30 Journal of Research and Advancement
in Dentistry. 7(3): 73-77
20. Gupta, B. 2017. Assessment of Post
Operative Wound Healing in Diabetic 22. Respati, Titi N. Iwanda. 2006. Hubungan
Patients After Extraction. International diabetes mellitus dengan karies gigi.
Journal of Advances in Scientific Jurnal UNDIP.1(2): 5-10
Research. 3(7): 77-81

Anda mungkin juga menyukai