Dialog Pasien TB
Dialog Pasien TB
OLEH :
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2016
Pemeran :
Prolog:
Pada suatu pagi yang cerah di rumah sakit umum daerah kota Kendari,
tepatnya di depan poli penyakit dalam terlihat beberapa pasien sedang menunggu
giliran masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Diantara pasien-pasien tersebut ada
seorang ibu berumur kurang lebih 24 tahun datang bersama saudaranya untuk
memeriksakan kesehatannya..
Hari Pertama:
Pasien 1 : Iya.
Pasien 1 : Belakangan ini saya batuk disertai dahak dan belum juga sembuh
Pasien 1 : Biasanya sesak nafas sampai dada terasa nyeri. Belakangan ini juga
derita, dan jangan lupa membawa dahak ibu yang ditempatkan dalam
Pasien 1 : Oh iya dok kalau begitu besok saya kembali lagi setelah melakukan
pemeriksaan lab.
Dr : Iya bu sebaiknya begitu, jadi hari ini saya belum bisa memberikan
resep obat, kita tunggu saja dulu hasil pemeriksaan lab ibu.
Keesokan harinya Ibu Novi kembali kerumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lab
dan mengambil foto rontgen.
Analis : iya selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu bu?
Analis : silahkan tunggu sebentar yah bu. Oh iya bu untuk mengambil foto
rontgen, ibu bisa keruang............................
Beberapa saat kemudian hasil pemeriksaan lab dan foto rontgen ibu novi sudah
keluar.
Analis : iya bu, oh iya apa ibu sudah mengambil foto rontgen ibu?
Setelah hasil labnya keluar, ibu novi kemudian kembali menemui dokter untuk
melakukan pemeriksaan.
Hari Kedua
Dr : Selamat pagi bu
Pasien 1 : Pagi dok. kemarin saya disuruh kembali untuk membawa dahak saya
dan saya sudah membawa ke lab, dan juga sudah mengambil foto
rontgen.
Dokter kemudian memeriksa hasil lab dan foto rontgen yang dibawa oleh Ibu Novi.
Dr : dari hasil lab ibu, ibu novi postif terkena penyakit TBC.
Dr : Bisa bu. yang penting ibu teratur minum obat karena pengobatan TB
ini lumayan lama bu, selama 6 bulan dan jangan lupa berdoa
di apotek ya bu.
Suster : Selamat pagi bu, apa ibu sudah pernah berobat sebelumnya?
Pasien 2 : Begini dok, belakangan ini saya batuk disertai dahak dan belum juga
sesak.
Dr. : dari data rekam medik ibu, bu figol pernah terkena TBC ya bu ?
Pengantar 2 : jadi dok kakak saya ini sewaktu menjalani pengobatan TB, dia
hanya meminum obatnya selama 2 bulan karena kakak saya sibuk
dan merasa keadaannya sudah baikan jadi dia berhenti minum
obatnya. Tapi beberapa hari belakangan ini, kakak saya kembali
merasakan gejala seperti awal terkena TBC. Jadi sebelum kesini
kami berinisiatif untuk melakukan pemriksaan lab dan mengambil
foto rontgen. Ini hasilnya dok (menyerahkan amplop coklat)
Ibu Figol kemudian menuju apotek untuk menebus resep obatnya. Sementara itu di
sana telah ada Ibu Novi yang sebelumnya telah lebih dulu sampai untuk menebus
resep obat.
AA : Saya lihat dulu resepnya bu. Hmm, ini resep obat untuk penyakit
TBC ya?
AA : Oh, kalau begitu obatnya ditebus untuk satu bulan yah, bu. Jadi nanti
setiap bulan sebelum obatnya habis ibu datang lagi untuk menebus
Asisten apoteker kemudian menyiapkan obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh
dokter.
AA : Ibu Novi.. Ini obatnya dan copy resepnya. Kalau ibu ada waktu
Apt : Perkenalkan Bu saya Hana, saya apoteker di rumah sakit ini. Disini
saya akan menjelaskan mengenai resep obat yang ibu terima dari
dokter. Kalau boleh tau apa saja yang dokter sudah jelaskan mengani
resep obat ibu?
Apt : Baik bu. Jadi resep ini memang untuk pengobatan TBC. Maaf bu,
apa ibu sudah pernah terkena TB sebelumnya?
Pasien 1 : Tidak bu, ini yang pertama kali. Saya juga kaget bu, apalagi setelah
tau kalau pengobatannya lumayan lama bu.
Apt : Tidak apa bu, untuk pengobatan TB memang memakan waktu yang
cukup lama. Selama 6 bulan. Tetapi pengobatan ini juga untuk
kebaikan ibu agar ibu dapat kembali sehat. Jadi apa dokter sudah
menjelaskan mengenai tahap pengoabatan yang akan ibu jalani?
Pasien 1 : belum bu. Jadi selama 6 bulan itu saya harus minum obat terus
menerus bu?
Apt : iya bu. Jadi untuk pengobatan TB ini terbagi atas 2 tahap. Tahap
pertama selama 2 bulan merupakan tahap intensif. Pada tahap ini
biasanya menggunakan 4 macam obat. Jadi pada tahap ini diharapkan
penuruan jumlah kuman yang meyebabkan TB. Tahap kedua adalah
tahap lanjutan. Pada tahap ini biasanya menggunakan obat yang lebih
sedikit namun dengan jangka waktu yang lebih lama. Pengobatan
pada lanjutkan bertujuan untuk membersihkan kuman dan mencegah
terjadinya kekambuhan. Jadi untuk saat ini saya akan menjelaskan
mengenai pengobatan untuk tahap pertama terlebih dahulu. Apa
dokter sudah menjelaskan mengenai cara penggunaan obat ini bu?
Pasien 1 : belum bu, dokter hanya meminta saya untuk menebus resep di
apotek. Dan tadi kata AA saya harus menebus obat ini tiap bulan.
Apt : oh iya bu, jadi untuk tahap pertama ini, ibu harus meminum 4 obat
ini (isoniazid, rifampisin, pirazinamid dan etambutol) setiap hari.
Untuk isoniazid dan rifampisin diminum 1 kali sehari, sedangkan
obat pirazinamid dan etambutol diminum 3 kali sehari (menjelaskan
sambil memperlihatkan obatnya). Ini obat untuk satu bulan, jadi
untuk bulan berikutknya ibu datang lagi ke apotek untuk menebus
resep ini dan melanjutkan penggunaan obatnya selama 2 bulan.
Pengantar 1 : Jadi obat ini untuk penggunaan 1 bulan, kemudian bulan berikutnya
saya harus menebus obat yang sama dengan aturan pakai yang sama
bu?
Apt : benar sekali ibu, jadi 2 bulan itu untuk tahap pertama. Untuk
pengobatan tahap kedua akan saya jelaskan pada bulan ketiga. Jadi
saya harapkan bisa kembali bertemu dengan ibu di bulan 3.
Pasien 1 : begitu yah bu, baiklah saya akan kembali konsultasi pada bulan ke
tiga bu.
Pengatar 1 : Pengobatan TBC ini apa memang harus selama ini bu?
Apt : Iya bu. Karena kuman penyebab penyakit ini termasuk kuman yang
resisten “kebal” sehingga perlu pengobatan yang lama.
waktu yang lama karena ipar saya ini sedang hamil bu?
Apt : memang, sebaiknya ibu hamil tidak meminum obat. Tetapi ibunya
sudah terkena TB sehingga penting untuk melakukan pengobatan
dan sembuh dari TB agar bayinya juga nanti terbebas dari ancaman
terkena TB ini. Teang bu, obat ini masih dikategorikan aman untuk
ibu hamil. Dengan ia rajin minum obat, Insya Allah penyakit TB ini
tidak sampai mempengaruhi perkembangan janin si ibu.
Pengatar 1 : jadi bu apa ada hal-hal yang harus diperhatikan selama ipar saya
menjalani pengobatan ?
Apt : penting sekali untuk selalu ingat meminum obatnya, jangan sampai
terputus. Jadi saya harap ibu bisa mengingatkan ibu novi. Penting
juga untuk menjaga lingkungan tetap bersih, memakan makanan
yang bergizi dan selalu memakai masker, jangan sampai batuk atau
bersin saat sedang berhadapan dengan orang lain. Oh iya bu, jika
selama pengobatan tahap awal ini ibu melihat air kencing ibu
berwarna merah, ibu tidak perlu khawatir itu bukan efek samping
dari obat yang ibu minum. Jadi apa ibu sudah mengerti dengan
penjelasan saya tadi bu?
(ibu novi dan pengantar lalu menulis nomor telpon dan menyerahkan ke apoteker)
Pasien : baik bu kalau begitu kami permisi, terima kasih atas penjelasannya.
Setelah Ibu Novi keluar dari ruang konseling, asisten apoteker kemudian datang lagi
mengantar pasien Ibu Figol keruang konseling. Sebelumnya Ibu Figol telah menebus
resep obatnya di apotek.
Apt : Perkenalkan Bu saya Hana, saya apoteker di rumah sakit ini. Disini
saya akan menjelaskan mengenai resep obat yang ibu terima dari
dokter. Kalau boleh tau apa saja yang dokter sudah jelaskan
mengenai resep obat ibu?
Apt : benar bu resep ini untuk TB. Kalau boleh tau ibu menjalani
pengobatan TB sebelumnya berapa lama?
Pasien : saya hanya menjalani pengobatan selama 2 bulan bu. Karena saya
sibuk dan merasa sudah baikan saya lalu berhenti minum obat.
Apt : Jadi seperti itu, memang bu pengobatan TB memakan waktu yang
lama sehingga mungkin membuat pasien merasa bosan untuk minum
obat. Ditambah lagi kalau pasien sibuk jadi terkadang lupa untuk
meminum obatnya. Jadi, apa dokter sudah menjelaskan mengenai
tahap pengobatan yang akan ibu jalani?
Apt : secara umum sama bu, hanya saja karena ibu pernah menderita TB
dan tidak selesai pengobatannya, maka jangka waktu pengobatannya
itu lebih lama yaitu selama 8 bulan. Pengobatannya nanti terbagi atas
3 tahap. Tahap pertama selama 2 bulan, tahap kedua selama 1 bulan,
dan tahap ketiga selama 5 bulan. Jadi untuk saat ini saya akan
menjelaskan mengenai pengobatan untuk tahap pertama terlebih
dahulu. Apa dokter sudah menjelaskan mengenai cara penggunaan
obat ini bu?
Apt : iya bu, tapi untuk itu harus ada tenaga ahli yang megetahui tentang
cara pemberian obat secara suntik.
Pengantar : saya bisa bu, kebetulan saya ini kuliah dikeperawatan jadi saya tahu
tentang cara pemberian obat suntik bu.
Apt : syukurlah kalau begitu, jadi obat ini untuk pemakaina satu bulan,
untuk bulan selanjutkan ibu harus menebus resep ini kembali setiap
bulan. Memasuki bulan ketiga saya harap ibu bisa datang lagi kemari,
sehingga saya bisa menjelaskan lagi menenai pengobatan tahap
kedua.
Pasien 2 : Maaf bu, tapi kenapa pengobatannya sepertinya lebih lama dari
Apt : Iya bu, karena ibu pernah meminum obat TB sebelumnya kemudian
berhenti, ada kemungkinan bahwa bakteri di dalam paru-paru sudah
resisten atau kebal apalagi bakteri pada TB ini menetap dalam paru-
paru sehingga daya tahan tubuh tidak dapat menghentikan
perkembangbiakan kuman, akibatnya yang bersangkutan akan
menjadi penderita TB dalam beberapa bulan.
Pengatar : jadi bu apa ada hal-hal yang harus diperhatikan selama kakak saya
menjalani pengobatan ?
Apt : penting sekali untuk selalu ingat meminum obatnya, jangan sampai
terputus lagi, jangan berhenti minum obatnya sebelum jangka waktu
pengobatan selesai. Jadi saya harap adenya bisa mengingatkan
kakaknya agar rajin minum obat agar tidak lagi terkena TB. Penting
juga untuk menjaga lingkungan tetap bersih, memakan makanan
yang bergizi dan selalu memakai masker, jangan sampai batuk atau
bersin saat sedang berhadapan dengan orang lain. Jadi apa ibu sudah
mengerti dengan penjelasan saya tadi bu?
Pasien 2 : Iya sudah bu (menjelaskan ulang aturan pakai obat) Terima kasih bu.
Apt : Baik , nampaknya ibu sudah mengerti. Kalau boleh saya minta
nomor telpon ibu novi dan saudaranya, sehingga saya bisa
mengontrol pengobatan ibu.
(ibu figol dan pengantar lalu menulis nomor telpon dan menyerahkan ke apoteker)
Apt : kalau ada yang ingin ibu tanyakan silahkan hubungi saya bu, semoga
lekas sembuh bu.