Anda di halaman 1dari 8

1

HANDOUT MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


Panduan ini disiapkan/disusun oleh Nova Kristian, M.Pd.
(Dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia FEBI IAIN
Tulungagung)
2

Letak Spasi
TANDA BACA SPASI SPASI CATATAN
SEBELUM SETELAH
Tanda titik (.), koma Tidak Ya Tanda titik atau koma yang digunakan untuk
(,), titik koma (;), titik memisahkan bagian angka (bilangan atau
dua(:), tanya(?), seru waktu) tidak diberi spasi setelahnya,
(!) misalnya Rp12.678,90 dan pukul 15.40
Tanda titik yang digunakan untuk
memisahkan unsur-unsur singkatan tidak
diberi spasi setelah tanda titik pada unsur
singkatan terakhir, misalnya A.H. Nasution,
S.H.
Tanda titik dua kadang diberi spasi
sebelumnya untuk meratakan kolom
misalnya pada persuratan.
Tanda hubung (-), Tidak Tidak Untuk memperjelas pemisahan, tanda
pisah(—), garis hubung dan tanda pisah dapat diberi spasi
miring (/) sebelum dan setelahnya.
Tanda petik (“ dan ’) Ya Ya Spasi sebelum tanda pembuka dan setelah
dan tanda kurung (()) tanda penutup. Bagian yang diapit tidak
dipisahkan dengan spasi dengan tanda
pengapitnya. Contoh: “kalimat”, SIM (surat
izin mengemudi).
Tanda elipsis (…) Ya Ya Tanda elipsis yang berada di akhir kalimat
ditambahkan satu titik tanpa spasi di antara
kedua tanda tersebut.
Tanda apostrof (‘) Ya Tidak
3

PENULISAN CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA

Tujuan penulisan kutipan dan daftar pustaka:


1. agar terhindar dari tuduhan penjiplakan (plagiasi)
2. menghargai penulis sebelumnya
3. membantu pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan.

Darimana informasi terpercaya diperoleh?


1. Informasi yang bersumber dari buku ilmiah.
2. Informasi yang bersumber dari jurnal ilmiah.
3. Informasi yang bersumber dari laporan penelitian, artikel, atau makalah.
4. Informasi yang berasal dari kamus.
5. Informasi yang bersumber dari produk hukum (Undang-undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Menteri, Peraturan daerah, surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah secara
resmi melalui prosedur hukum konvensional).
6. Informasi yang bersumber dari media massa/elektronik.
7. Informasi yang bersumber dari penelusuran internet.
Ada beberapa sumber informasi dari internet yang dapat igunakan sebagai rujukan penulisan
karya ilmiah. Sumber-sumber informasi tersebut meliputi: buku PDF, E-book, jurnal online,
website resmi (lembaga pemerintah atau swasta), berita pada media online, makalah hasil
seminar yang diunggah dan disertai keterangan lengkap, informasi/berita audiovisual
(rekaman TV), informasi/berita audio (rekaman radio), laman pribadi yang teruji
keabsahannya,, materi perkuliahan atau diskusi yang diunggah melalui website, dan E-kamus.
Adapun merujuk sumber informasi dari blog adalah hal yang kurang disarankan. Hal tersebut
terjadi karena banyak informasi dari blog yang diragukan keabsahannya. Informasi yang
disajikan dalam blog sangat mungkin merupakan informasi yang benar, akan tetapi, sumber
primer informasi yang disajikan seringkali tidak dicntumkan.
4
Tata Pengutipan:
1. Innote
Innote adalah pengutipan atau penulisan rujukan dalam badan teks. Tata pengutipan ini
banyak digunakan di Indonesia. Salah satu instansi yang menggunakan tata pengutipan
tipe ini dalam penulisan karya ilmiah adalah UM.
2. Footnote
Footnote disebut juga catatan kaki. Sesuai dengan sebutannya, footnote berisi catatan
yang berada di bagian bawah (kaki) halaman karya ilmiah. Footnote berfungsi sebagai
lokasi pencantuman identitas sumber rujukan dari informasi yang telah dikutip di bagian
paragraf. Fungsi lain dari footnote adalah sebagai keterangan tambahan untuk informasi,
istilah, atau nama-nama tertentu.
3. Endnote
Perbedaan antara endnote dan footnote terletak pada keterangan identitas sumber
rujukan atau keterangan definisi istilah-istilah tertentu. Jika pada footnote keterangan
identitas rujukan diletakkan di bagian bawah halaman yang berisi kutipan, maka
keterangan identitas pada endnote diletakkan di bagian akhir, setelah seluruh
pembahasan pada karya ilmiah tuntas.

Ketentuan Penulisan Catatan Kaki Dan Daftar Pustaka


No Ketentuan penulisan catatan kaki Ketentuan penulisan daftar pustaka
1. Nomor urut kutipan dan catatan kaki Dalam penulisan daftar pustaka tidak
ditulis dengan efek superscript. memakai nomor urut.
2. Catatan kaki ditulis dengan spasi tunggal Daftar pustaka ditulis dengan spasi tunggal
dan baris pertama masuk 1 cm. dan jika terdiri dari dua baris atau lebih maka
baris kedua dst ditulis menjorok 1,5 cm.
Jarak antar rujukan yang satu dengan yang
lain adalah satu setengah spasi.
3. Nama pengarang ditulis tanpa Nama pengarang ditulis tanpa
mencantumkan gelar mencantumkan gelar
4. Nama pengarang ditulis lengkap. Jika Cara penulisan nama pengarang dengan
nama pengarang lebih dari 3 kata maka mendahulukan nama akhir kemudian diberi
cukup ditulis suku kata terakhir dalam tanda koma dan judul karangan dicetak
nama. miring.
5. Jika pengarang berjumlah 2 dan 3 maka Jika pengarang berjumlah 2 dan 3 maka
5

ditulis semua ditulis semua


6. Jika pengarang berjumlah lebih dari 3 Jika pengarang berjumlah lebih dari 3 yang
yang ditulis cukup nama pengarang yang ditulis cukup nama pengarang yang
pertama/nama ketua  nama pertama/nama ketua dibalik  Dewi, Sukma,
pengarang 1, et.all., et.all.,
7. Karangan yang tidak diterbitkan untuk Karangan yang tidak diterbitkan untuk umum,
umum, seperti diktat atau makalah, seperti diktat atau makalah, ditambahkan
ditambahkan kata tidak diterbitkan. kata tidak diterbitkan.
8. Judul karangan ditulis lengkap, termasuk Judul karangan ditulis lengkap, termasuk
anak judulnya (kalau ada) dengan cetak anak judulnya (kalau ada) dengan cetak
miring (italic) dengan diberi tanda titik miring (italic) dengan diberi tanda titik dua.
dua.
9. Karangan yang berupa terjemahan, Karangan yang berupa terjemahan, skripsi,
skripsi, atau tesis, keterangan tentang itu atau tesis, keterangan tentang itu
dicantumkan setelah judul karangan. dicantumkan setelah judul karangan. Khusus
Khusus karangan terjemahan karangan terjemahan dicantumkan juga
dicantumkan juga nama penerjemahnya. nama penerjemahnya.
10. Karangan yang dimuat dalam buku Karangan yang dimuat dalam buku kumpulan
kumpulan karangan, majalah, atau koran, karangan, majalah, atau koran, sesudah judul
sesudah judul karangan dicantumkan juga karangan dicantumkan juga judul kumpulan
judul kumpulan karangan, nama majalah, karangan, nama majalah, atau koran yang
atau koran yang memuatnya. memuatnya.
11. Apabila buku kumpulan karangan, Apabila buku kumpulan karangan, majalah,
majalah, atau koran, sesudah judul atau koran, sesudah judul karangan
karangan dicantumkan juga judul dicantumkan juga judul kumpulan karangan,
kumpulan karangan, nama majalah, atau nama majalah, atau koran yang memuatnya.
koran yang memuatnya.
12. Apabila buku kumpulan karangan Apabila buku kumpulan karangan tersebut
tersebut menggunakan editor, maka menggunakan editor, maka nama editor itu
nama editor itu dicantumkan dengan dicantumkan dengan diimbuhi singkatan ed.
diimbuhi singkatan ed. di dalam kurung. di dalam kurung. Apabila editornya lebih dari
Apabila editornya lebih dari satu orang, satu orang, maka yang dicantumkan hanya
maka yang dicantumkan hanya nama nama editor yang pertama dengan diimbuhi
editor yang pertama dengan diimbuhi singkatan eds. di dalam kurung.
singkatan eds. di dalam kurung.
13. Rujukan yang tidak menyebutkan nama Rujukan yang tidak menyebutkan nama
pengarang, tetapi menyebutkan nama pengarang, tetapi menyebutkan nama
lembaga yang menerbitkan, seperti lembaga yang menerbitkan, seperti
peraturan, perundangan, atau lainnya peraturan, perundangan, atau lainnya maka
maka nama lembaga yang menerbitkan nama lembaga yang menerbitkan dianggap
dianggap sebagai nama pengarang. sebagai nama pengarang.
14. Huruf awal tiap kata dalam catatan kaki Huruf awal tiap kata dalam daftar pustaka
ditulis dengan huruf kapital kecuali kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata
6

depan seperti: yang, di, ke, dari, pada, depan seperti: yang, di, ke, dari, pada,
daripada, untuk, dengan, dan kata daripada, untuk, dengan, dan kata
semacamnya yang berfungsi sebagai semacamnya yang berfungsi sebagai
penghubung. penghubung.
15. Apabila terjadi pengulangan pengutipan Daftar rujukan disusun berdasarkan urutan
dari satu sumber (buku/internet) secara alfabetik dengn memakai nama pengarang.
berturut-turut, maka keterangan untuk
sumber yang kedua dan seterusnya
dinyatakan dengan kata ibid yang diberi
titik, ditambah dengan keterangan nomor
halaman jika tempat kutipan tersebut
berbeda halaman dengan yang
sebelumnya.
16. Apabila terjadi pengulangan pengutipan Penulisan nama pengarang yang sama untuk
dari satu sumber (buku/internet) secara urutan kedua dan seterusnya diganti dengan
tidak berturut-turut (sudah diselingi garis putus-putus sebanyak delapan karakter.
kutipan dari sumber lain), maka
keterangan untuk sumber yang kedua
dan seterusnya cukup dinyatakan dengan
nama akhir penulis (last name), beberapa
kata dari judul karangan dan nomor
halaman bila sumbe buku waktu diakses
bila sumber dari internet. Adapun op. cit
dan loc. Cit tidak perlu dipergunakan. 
contoh: Maryoto, Konsep Perbankan
Syariah…, hal. 45
17. Unsur-unsur informasi tentang suatu Unsur-unsur informasi tentang suatu sumber
sumber dalam catatan kaki dipisah dalam daftar pustaka dipisah dengan titik dan
dengan koma dan tidak ditutup dengan ditutup dengan titik.
titik.

Contoh Penulisan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka


Format dasar penulisan catatan kaki Format dasar penulisan daftar pustaka

Nama pengarang tidak dibalik, Judul, (Kota Nama pengarang dibalik dan dipisah dengan
terbit: Penerbit, tahun), hal (tanpa titik) koma. Tahun. Judul. Penerbit: Kota
Terbit.
Sumber buku Sumber buku

1 Almira Dewi, Perbankan Syariah, Dewi, Almira. 2017. Perbankan Syariah.


(Malang: Gramedia, 2017), hal. 5 Malang: Gramedia.
7

Sumber Kamus Sumber Kamus

1 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Tim Penyusun Kamus. 1988. Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
1988), hal. 5 Pustaka.
Sumber dari buku dengan 2 pengarang Sumber dari buku dengan 2 pengarang

1 Almira Dewi dan Hasan Basroni, Dewi, Almira dan Hasan Basroni. 2017.
Perbankan Syariah, (Malang: Gramedia, 2017), Perbankan Syariah. Malang: Gramedia.
hal. 5
Sumber dari buku dengan 3 pengarang Sumber dari buku dengan 3 pengarang

1 Almira Dewi, Hasan Basroni, dan Ibnu Dewi, ALmira, Hasan Basroni, dan Ibnu Jamil.
Jamil, Perbankan Syariah, (Malang: Gramedia, 2017. Perbankan Syariah. Malang:
2017), hal. 5 Gramedia.
Sumber dari buku dengan lebih dari 3 Sumber dari buku dengan lebih dari 3
pengarang pengarang

1AlmiraDewi, dkk., Perbankan Syariah, Dewi, Almira, dkk. 2017. Perbankan Syariah.
(Malang: Gramedia, 2017), hal. 5 Malang: Gramedia.

Atau jika bukunya bahasa Inggris: Atau jika bukunya bahasa Inggris:

1Almira Dewi, et. all., Islamic Banking, Dewi, Almira, et. all. 2017. Islamic Banking.
(Newyork: Book Press, 2017), hal. 5 Newyork: Book Press.
Sumber dari buku terjemahan Sumber buku terjemahan

1John Wily, Islamic Banking (Perbankan Wily, John. 2000. Islamic Banking (Perbankan
Syariah), terjemahan Almira Dewi, (Malang: Syariah). Terjemahan Almira Dewi.
Gramedia, 2017), hal. 5 2017. Malang: Gramedia.
Sumber dari buku yang ada editornya Sumber dari buku yang ada editornya

1JohnWily, (ed.), Islamic Banking, (Malang: Wily, John, (ed.). 2017. Islamic Banking.
Gramedia, 2017), hal. 5 Malang: Gramedia.

Wily, John. 2017. Islamic Banking (Waseso,


Ed.). Malang: Gramedia.

Wily, John. 2017. Islamic Banking. Dalam


Waseso dan Hasan (Eds.). Malang:
Gramedia.
Sumber dari karangan yang berasal dari Sumber dari karangan yang berasal dari
dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan
8

oleh penerbit tanpa penulis dan lembaga. oleh penerbit tanpa penulis dan lembaga.

1Undang-Undang Republik Indonesia Undang-Undang Republik Indonesia tentang


tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sistem Pendidikan Nasional. 2017.
Gramedia, 2017), hal. 5 Jakarta: Gramedia.

Sumber pustaka yang berasal dari sebuah Sumber pustaka yang berasal dari sebuah
lembaga lembaga

1Pusat Pembinaan dan Pengembangan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.


Bahasa, Pedoman Penulisan Laporan, (Jakarta: 1999. Pedoman Penulisan Laporan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Departemen Pendidikan dan
1999), hal. 5 Kebudayaan.
Artikel dalam jurnal tercetak Artikel dalam jurnal tercetak
1Almira Dewi, “Peran Sentral Ekonomi”, Dewi, Almira. 2017. Peran Sentral Ekonomi.
Jurnal An Nisbah, 6 (1), 1—11 (Tulungagung: Jurnal An Nisbah, 6 (1), 1—11.
Gramedia, 2017), hal. 5 Tulungagung: Gramedia.
Artikel dalam jurnal online Artikel dalam jurnal online
1Almira Dewi, “Peran Sentral Ekonomi” Dewi, Almira. 2017. “Peran Sentral Ekonomi”.
dalam http.IAIN.co.id, diakses 4 Oktober 2017 Jurnal An Nisbah, (Online), 16 (1): 1—
11, (http.IAIN.co.id), diakses 4 Oktober
2017.
Skripsi/tesis/disertasi Skripsi/tesis/disertasi
1Nova Kristian, Pengembangan Bahan Kristian, Nova. 2017. Pengembangan Bahan
Ajar Perbankan Syariah untuk Siswa SMA, Ajar Perbankan Syariah untuk Siswa
(Tulungagung: Skripsi tidak Diterbitkan, 2017), SMA. Skripsi tidak Diterbitkan. Malang:
hal. 5 Pascasarjana UM.
Artikel yang dimuat dalam buku kumpulan Karangan yang dimuat dalam buku kumpulan
karangan, koran, dan majalah. karangan, koran, dan majalah.
1Nova Kristian, “Cerdas Menulis Karya Kristian, Nova. 9 Februari 2018. “Cerdas
Ilmiah”, dalam Radar Tulungagung, 9 Februari Menulis Karya Ilmiah”. Radar
2018, hal. 25 Tulungagung, hal. 25.
Artikel yang diambil dari internet Artikel yang diambil dari internet
1Nova Kristian, “Cerdas Menulis Karya Kristian, Nova. 2017. “Cerdas Menulis Karya
Ilmiah” dalam http://www.KTI.com, diakses 20 Ilmiah”, dalam http://www.KTI.com,
April 2017 diakses 20 April 2017.

Anda mungkin juga menyukai