FARMASETIKA
DASAR
SERBUK
(Pulvis dan Pulveres)
Pengertian
SERBUK
Pulvis Pulveres
1
28/11/2020
Persyaratan Serbuk
Secara Umum, syarat serbuk meliputi:
1. Kering
2. Halus
3. Homogen
4. Memenuhi Uji Keseragaman Bobot (seragam dalam bobot) atau Uji Keseragaman Kandungan (seragam
dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk serbuk terbagi (pulveres) yang mengandung obat keras,
narkotika, dan psikotropika
Uji Keragaman Bobot (FI ed. IV) atau Uji Keseragaman Bobot (FI ed. III) untuk serbuk terbagi dilakukan
dengan cara berikut:
1. Timbang isi dari 20 bungkus satu per satu
2. Campur isi ke-20 bungkus tersebut dan timbang sekaligus
3. Hitung rata-ratanya
Syarat penyimpangan antara penimbangan satu per satu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15%
untuk 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk 18 bungkus
Serbuk oral tak terbagi (pulvis) hanya terbatas pada obat yang relative tidak paten, seperti laksan, antasida,
makanan diet, dan beberapa analgetik tertentu. Penggunaan serbuk ini memungkinkan pasien untuk dapat
menakar secara aman dengan menggunakan sendok teh atau penakar lainnya. Serbuk tak terbagi lainnya,
antara lain serbuk gigi dan serbuk tabur.
2
28/11/2020
Pulvis adspersorius (serbuk tabur/ bedak) adalah serbuk Pulvis sternutatorius (serbuk bersin) digunakan untuk
ringan untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam dihisap melalui hidung. Oleh karena itu, serbuknya harus
wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk halus sekali.
memudahan penggunaan pada kulit. Umumnya serbuk
tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100
mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang
peka.
We Create Pulvis efervesen adalah serbuk biasa yang sebelum
Quality
Harus memenuhi persyaratan berikut: diminum dilarutkan dahulu dalam air dingin atau air hangat.
Jika serbuk ini dilarutkan dalam air akan mengeluarkan gas
a) Harus halus, tidak boleh ada Professional
butiran-butiran kasar
b) Talk, kaolin, dan bahan mineral lainnya harus bebas CO2 yang kemudian membentuk larutan jernih. Serbuk ini
PPT merupakan campuran antara senyawa asam (asam sitrat,
dari bakter Clostridium tetani, C. welchii, dan Bacillus
anthracis, serta disterilkan Presentation
dengan cara D (cara kering) asam tartrat) dengan basa (Na-karbonat, Na-bikarbonat).
c) Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka Dalam pembuatannya, bagian asam maupun basa harus
dikeringkan secara terpisah. Gas CO2 (karbon dioksida)
digunakan untuk pengobatan, mempercepat absorpsi, atau
Pulvis dentrificius (serbuk gigi) biasanya mengandung menyegarkan rasa larutannya.
karmin sebagai pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam
kloroform atau etanol 90%.
Cara 2
Menuliskan jumlah obat setiap bungkus dan jumlah bungkus yang harus dibuat
Misalnya:
R/ Acidi acetylosalicyl. 0,5g
Sacch.lact. qs
mf. Pulv. dtd. no.XX
S. 3 dd 1
3
28/11/2020
d. Garam-garam yang mengandung air kristal, misalnya Na. Karbonat, FE (II) Sulfat, Al- & K-sulfat, Mg-sulfat, Na-sulfat: diambil
bentuk yang exicatus atau bentuk keringnya, misalnya Na-karbonat 50%, Fe (II) sulfat 60%, Al- & K-sulfat 67%, Mg-sulfat 67%,
Nas-sulfat 50% dari jumlah yang tertulis didalam resep
e. Iodium: tetesi dengan eter atau etanol 95% dan keringkan dengan zat tambahan; jika menggunakan amilum akan berubah warna
dari putih menjadi biru
f. FeI2, FeCl2, FeCO3: gunakan resep standar untuk pillulae.
4
28/11/2020
10
5
28/11/2020
11
Macam-Macam Dosis
Dosis Minimum
Takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi pada
Dosis Terapi penderita. Untuk mendapatkan ukuran dosis minimum yang
Takaran obat yang diberikan dalam keadaan biasa masih dapat memberikan efek terapi, perlu dilakukan
dan dapat menyembuhkan penderita. Untuk pengukuran persentase efek terapi seperti untuk mendapatkan
mendapatkan ukuran dosis terapi yang dapat ukuran dosis terapi tersebut di atas. Selanjutnya, dicatat ukuran
memberikan efek terapi yang efektif, perlu dilakukan dosis yang terkecil yang masih dapat memberikan efek terapi
pengukuran persentase efek terapi yang diharapkan yang diharapkan, namun tidak menimbulkan resistensi pada
pada penderita atau pada hewan percobaan. penderita.
Misalnya untuk mengukur dosis terapi obat tidur A,
obat tersebut diberikan kepada sejumlah hewan Dosis Toksik
percobaan dengan berbagai ukuran dosis, kemudian Takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebkan
dihitung jumlah hewan yang tertidur setengah jam keracunan pada penderita. Untuk mendapatkan ukuran dosis
setelah obat diberikan. Dosis yang dapat toksik yang dapat menimbulkan keracunan, perlu dilakukan
menyebabkan efek tidur pada 50% hewan percobaan pengukuran persentase efek keracunan pada penderita atau
disebut ED50. Dosis yang menyebkan efek tidur pada 10% hewan percobaan. Dalam hal ini, yang diukur adalah gejala
hewan percobaan disebut ED10 dan mungkin saja ED1, keracunan pada penderita atau hewan percobaan setelah diberi
ED20, ED99, ED100. obat selama waktu tertentu. Dosis yang dapat menyebabkan
keracunan pada 50% hewan percobaan disebut TD50. Dosis yang
dapat menyebabkan keracunan pada 10% hewan percobaan
disebut TD10 dan mungkin saja TD1, TD20, TD99, TD100.
12
6
28/11/2020
Macam-Macam Dosis
Dosis Letalis
Takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan kematian pada penderita. Dosis yang dapat
menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan disebut LD50. Dosis yang dapat menyebabkan kematian pada 10% hewan
percobaan disebut LD10 dan mungkin saja LD1, LD20, LD99, LD100.
Dosis Maksimum
Takaran obat terbesar yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan
pada penderita. Daftar dosis maksimum menurut FI ed. III digunakan untuk orang dewasa yang berumur 20-60
tahun dengan bobot badan 58-60kg. Ada beberapa ketentuan untuk dosis maksimum, yaitu:
1. Untuk orang lanjut usia yang keadaan fisiknya sudah mulai menurun, dosis yang diberikan harus lebih kecil daripada dosis
maksimum, seperti aturan dibawah ini:
a. 60-70 tahun ⁄ dosis dewasa
b. 70-80 tahun ⁄ dosis dewasa
c. 80-90 tahun ⁄ dosis dewasa
d. 90 tahun keatas ⁄ dosis dewasa
2. Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan, sebaiknya obat diberikan dalam jumlah yang lebih kecil. Bahkan,
beberapa obat yang dapat mengakibatkan abortus dan kelainan janin dilarang penggunaannya. Wanita menyusui juga
tidak boleh menggunakan obat-obat tersebut karena obat dapat diserap oleh bayinya melalui air susu ibu (ASI).
13
Perhitungan Dosis
Pemilihan dan penetapan dosis memang tidak mudah karena harus memerhatikan beberapa faktor,
yaitu:
1. Faktor penderita, meliputi: umur, bobot badan, jenis kelamin, luas permukaan tubuh, toleransi,
habituasi, adiksi dan sensitivitas, serta kondisi penderita
2. Faktor obat, meliputi sifat kimia dan fisika obat, sifat farmakokinetik (ADME), dan jenis obat
3. Faktor penyakit, meliputi sifat dan jenis penyakit serta kasus penyakit.
Oleh karena aturan pokok perhitungan dosis untuk anak tidak ada, para pakar mencoba untuk
membuat perhitungan berdasarkan umur, bobot badan, dan luas permukaan tubuh (body surface area)
14
7
28/11/2020
Perhitungan Dosis
Perhitungan dosis berdasarkan umur:
a. Rumus Young (untuk anak di bawah 8 tahun)
( )
Dosis = x dosis dewasa
b. Rumus Fried (untuk bayi)
( )
Dosis = x dosis dewasa
c. Rumus Dilling (untuk anak di atas 8 tahun)
( )
Dosis = x dosis dewasa
d. Rumus Cowling
( )
Dosis = x dosis dewasa
(n adalah umur dalam satuan tahun yang digenapkan ke atas). Misalnya, umur penderita 1 tahun 1 bulan, maka n dihitung 2 tahun.
e. Rumus Gaubius
Rumus ini berupa pecahan yang dikalikan dengan dosis dewasa. Aturannya sebagai berikut:
0-1 tahun = ⁄ x dosis dewasa
1-2 tahun = ⁄ x dosis dewasa
2-3 tahun = ⁄ x dosis dewasa
3-4 tahun = ⁄ x dosis dewasa
4-7 tahun = ⁄ x dosis dewasa
7-14 tahun = ⁄ x dosis dewasa
14-20 tahun = ⁄ x dosis dewasa
21-60 tahun= dosis dewasa
f. Rumus Bastedo
( )
Dosis = x dosis dewasa
15
Perhitungan Dosis
Perhitungan dosis berdasarkan bobot badan Perhitungan dosis dengan pemakaian berdasarkan jam
a. Rumus Clark (Amerika) a. Menurut FI ed. III
Dosis =
( )
x dosis dewasa Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk pemakaian
sehari dihitung
b. Rumus Thremick-Fier (Jerman)
( ) Dosis = x ; n = selang waktu pemberian
Dosis = x dosis dewasa
Misalnya,
c. Rumus Black (Belanda)
( ) s.o.t.h (tiap 3 jam) : x = 8 x sehari semalam
Dosis = x dosis dewasa
b. Menurut Van Duin
d. Rumus Juncker & Glaubius (paduan umur dan bobot badan) Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam, kecuali
Dosis = % x dosis dewasa antibiotic dihitung sehari semalam 24 jam. Untuk
contoh yang sama, pemakaian sehari dihitung
Perhitungan dosis berdasarkan luas permukaan tubuh sebagai berikut:
a. Dari kumpulan kuliah farmakologi UI tahun 1968 + 1x = 5,3 + 1 = 6,3; dibulatkan 7x sehari semalam
Dosis = x dosis dewasa
,
b. Rumus Catzel
Dosis = x 100 x dosis dewasa
16
8
28/11/2020
a. Asetosal
1 kali = x 1g = 0,06g 1 hari = x 8g = 0,48g
a. Luminal
1 kali = x 0,3g = 0,018g 1 hari = x 0,6g = 0,036g
17
18
9
28/11/2020
19
THANK YOU
20
10