Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NURLEINA RAHMATILLAH

KELAS : A4-20-01A
NPM : CA201110030
JURUSAN : ILMU ADM PUBLIK (PERPAJAKAN)
MATA KULIAH : MANAJEMEN PUBLIK

a. Jelaskan latar belakang munculnya Konsep Dasar Manajemen Publik yang Saudara ketahui
dari beberapa kajian literatur yang Saudara baca!
Konsep Dasar Manajemen Sektor Publik baru muncul setelah Taylor
memperkenalkan Konsep Scientific Management atau yang lebih popular di sebut sebagai
Ilmu Manajemen. Taylor berpendapat bahwa di dalam melakukan pengelolaan manajemen
haruslah lebih mengedepankan rasionalitas dikarenakan pada saat itu terdapat isu-isu
pengelolaan Manajemen Publik masih sangat kental berorientasikan pada Konsepsi Negara.
Hal tersebut juga di dukung oleh pendaapat Grindlle yang mengkritisi kajian Ilmu
Adminstrasi lebih banyak mengkaji tentang Negara. Menurut Grindlle Ilmu Administrasi Pulik
sebagai Ilmu Sosial harusnya bisa berbaur dengan kepentingan-kepentingan Pulik lainnya
terutama yang menyangkut kajian tentang masalah Publik.
Barry Bozeman dalam bukunya bertajuk All Organization Are Public: Bridging Public
and Private Organizational Theories berpendapat bahwa hanya beberapa organisasi yang
bersifat kepemerintahan, tetapi seluruh organisasi bersifat publik (kerakyatan). Lebih lanjut
Bozeman menegaskan bahwa kepublikan adalah kunci memahami perilaku dalam organisasi
dan manajemen di semua organisasi, tidak hanya ke pemerintahan. Bozeman menganggap
keabsahan manajemen terlegitimasi dengan kekuasaan otoritas politik dan itu difokuskan
kepada persoalan-persoalan yang dihadapi oleh organisasi pemerintah.
Konkritnya kasus yang bisa kita lihat pada manajemen publik adalah fungsi kontrol
pemerintah terhadap media massa yang di kelola oleh swasta. Pada tahapan ini pengaruh
politik dan pembuatan kebijakan dari pemerintah sedikit banyak berpengaruh pada media
massa yang dikelola oleh swasta di dalam menjalankan manajemennya dikarenakan ada
rambu-rambu yang telah ditetapkan pemerintah dalam pengelolaan manajemennya. Jadi
dapat dikatakan bahwa manajemen publik tidak hanya berpengaruh kepada manajemen
pemerintah saja tapi juga swasta.

b. Bagaimana keterkaitan antara pengelolaan Manajemen Publik pada Prinsip


pemberlakuannya di lihat dari sudut pandang pendekatan dalam Ilmu Politik, Ilmu Hukum
dan Studi Kebijakan Publik! Berikan argumentasi Saudara mengenai hal ini.
Ilmu Politik sebagai Ilmu Sosial tertua dan pembentuk Ilmu Administrasi Publik bisa
menjelaskan tentang fenomena yang terdapat dalam Adminstrasi Publik seperti: isu-isu yang
terkait dengan isu sosial dan aspek kehidupan lainnya. Ilmu Politik sebagai “art of
possibilities” atau seni tentang segala kemungkinan memungkinkan segala aspek kehidupan
bisa dipolitisasikan dengan melibatkan hukum positif dan kebijakan publik sebagai
pengambilan keputusan pada arah kekuasaan yang ada.
Perkenalan Ilmu Administrasi Publik dengan Ilmu Politik secara tegas disampaikan
Fayol sebagai studi yang tidak bisa dipisahkan karena menyangkut mengenai kebutuhan
manusia di muka bumi ini. Menurut Fayol, selama manusia masih punya keinginan maka
keinginan itu akan dapat terpenuhi dengan pemenuhan kebutuhan yang di maksud melalui
berbagai macam pendekatan.
Sementara itu studi Kebijakan Publik dalam Ilmu Administrasi Publik diterjemahkan
rangkaian pilihan yang di anggap baik dan paling penting dalam kehidupan Organisasi baik
Pemerintahan ataupun Swasta. Dengan begitu Kebijakan Publik yang baik akan dapat
merealisasikan konsepsi politik dalam bentuk yang Rasionalitas.
Ilmu Hukum sebagai parameter mengambil Kebijakan Publik dalam Politik menjadi
satu-satunya produk sebuah Negara yang harus di junjung tinggi karena menyangkut fungsi
kontrol dari keinginan dan pilihan yang di ambil oleh manusia. Hukum secara tidak langsung
juga telah menjadi produk politik yang diformulasikan berdasarkan aturan yang mengikat.
Kebijakan yang di ambil akan menjadi jawaban atas aturan yang telah ditetapkan bersama
dan mengikat seluruh warga negara dan memberikan rasa keadilan pada masyarakat pada
umumnya.
c. Menjelaskan perbedaan dari NPM dan NPG berdasarkan penjelasan Materi di atas dengan
argumentasinya!

1. Dasar epistemologi
NPM menekankan pada teori ekonomi sedangkan NPS pada teori demokrasi dan
beragam pendekatan lain. Hal ini dapat kita lihat dalam penjabaran konsep NPM yang harus
sesuai dengan prinsip-prinsip dalam ekonomi. Akibatnya NPM melupakan hakekat asalnya
sebagai pegawai yang digaji rakyat untuk melayani rakyat. Masalah ini disadari oleh NPS
dengan mengembalikan fungsi awal birokrasi itu sendiri dengan mendasarkan pada teori-
teori demokrasi.
2. Konsep tentang kepentingan publik
NPM menekankan kepentingan individual sedangkan NPS mengutamakan kepentingan
bersama. Karena melihat pengguna sebagai konsumen akibatnya yang dilihat adalah
kepuasan masing-masing pelanggan, bukan kepentingan bersama seperti dalam NPS yang
melihatnya sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban yan sama.
3. Siapa yang dilayani
NPM melihat pengguna sebagai konsumen sedangkan NPS melihatnya sebagai
rakyat/warga negara.
4. Peran pemerintah
NPM steering atau mengarahkan sedangkan NPS serving melayani masyarakat. NPS
berusaha mengembalikan peran pemerintah seperti asalnya yang melayani warganya,
sehingga tidak bisa jika hanya sebagai katalisator. Karena pemerintah ada karena rakyat.
5. Rasionalitas dan model perilaku birokrat
Technical & economic rationality atau manusia ekonomi sedangkan NPS rasionalitas
strategis yang berdimensi dinamis ( politis, ekonomis, dan organisasional). Birokrat melihat
masalah yang ada tidak hanya dari untung rugi seperti dalam ekonomi, melainkan berbagai
aspek yang terlibat di dalamnya.
6. Akuntabilitas
Tolok ukur akuntabilitas selayaknya sesuai dengan mekanisme dan hukum ekonomi
dalam pasar. NPS tolok ukurnya adalah dengan kesepakatan rakyat. Pada NPM pemerintah
melakukan kontrak kepada pasar sedangkan dalam NPS pemerintah melakukan kontrak
terhadap masyarakat, sehingga akuntabilitas dalam pasar belum tentu sesuai dengan
akuntabilitas dalam pandangan masyarakat.
7. Keleluasaan administratif
NPM sangat luas sepanjang memenuhi tujuan ekonomis. NPS keleluasaan diperlukan
namun sesuai kebutuhan dan dapat dipertanggung jawabkan.
8. Struktur organisasi
NPM ramping terdesentralisasi, sedangkan NPS tidak harus ramping asalkan rasional,
proporsional, dan kolaboratif antara kepemimpinan eksternal dan internal.
9. Mekanisme pencapaian tujuan
NPM melalui organisasi privat dan non privat sedangkan NPS koalisi privat nonprivat
10. Dasar motivasi
NPM semangat wirausaha sedangkan NPS semangat melakukan sesuatu untuk
masyarakat.
d. Jelaskan Teori-teori Dasar Manajemen Publik yang Saudara ketahui dari beberapa kajian
literatur yang Saudara baca!
 TEORI PILIHAN PUBLIK (PUBLIC CHOICE THEORY)
Teori Pilihan Publik (Public Choice Theory) mendapatkan perhatian publik pertama kali pada
tahun 1986 oleh James Buchanan. Teori Pilihan Publik (Public Choice Theory) menekankan
pilihan rasional individu (Politisi, Birokrat, dan Masyarakat) dalam urusan yang bersifat
kepada kepentingan publik. Teori ini mengasumsikan Pemerintah terdiri dari individu yang
bertindak di dalam Pemerintahan. Tindakan ini di buat dikarenakan peran individu tersebut
dalam Jabatan yang terpilih (Elect Official), Pejabat yang di tunjuk (Appointed Officials) atau
Birokrat.
Teori Pilihan Publik melihat aktor individu sebagai anggota dari Partai Politik, Kelompok
Kepentingan atau Birokrat, Pejabat di pilih atau di tunjuk, Masyarakat biasa atau Pemimpin
Eksekutif. Dengan kata lain Teori Pilihan Publik menjembatani perilaku individu dalam
Masyarakat, Politisi dan Birokrat sebagai analogi dari perilaku produsen dan konsumen.
Berdasarkan sudut pandang yang jelas, Model Pilihan Publik relevan dengan melakukan
analisa perilaku birokrasi dalam pemerintah khususnya dalam perumusan kebijakan
publiknya. Dalam perspektif ini pilihan publik menjadi penting karena didalamnya memuat
tuntutan-tuntutan publik yang keinginannya terefleksi terhadap suatu objek. Asumsi ini
menjadi dasar acuan bagi pemerintah untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang menjadi
tuntutan publik.
Teori Pilihan Publik ini memiliki 2 (dua) pendekatan:
a. Teori Pilihan Publik dalam Konteks Kepentingan Politisi.
Menurut Teori Pilihan Publik dalam Kepentingan Politisi, Politisi berusaha memenuhi
kepentingan publik, hanya untuk memenuhi tujuan agar popularitasnya terus meningkat
sehingga akan dapat terpilih kembali pada periode selanjutnya
b. Teori Pilihan Publik dalam Konteks Kepentingan Masyarakat
Kekuatan pada teori ini adalah melakukan penekanan pada Politisi agar mereka memperoleh
kebijakan sesuai dengan keinginannya.
Dengan kata lain dapat dikatakan Teori Pilihan Publik baik itu dalam Konteks Kepentingan
Politisi maupun Kepentingan Masyarakat menunjukkan tidak ada Politisi yang benar-benar
tulus membela kepentingan Masyarakat. Pemenuhan kepentingan publik semata-mata
dikarenakan adanya kepentingan para Politisi dan Pejabat Publik untuk memenuhi
kepentingan sendiri
 TEORI PEMERINTAH-SWASTA (PRINCIPAL AGENCY THEORY)
Teori ini sudah muncul sejak tahun 1970. Teori muncul awalmulanya dalam rangka
memahami interaksi antara pemilik perusahaandan karyawan pada organisasi sektor privat.
Lambat laun teori ini digunakan oleh publik juga untuk memahami permasalahan organisasi
sektor publik, khususnya perilaku Birokrat.
Dalam studi birokkrasi publik, hubungan antara kewenangan politik dan birokrat
dianalisakan sebagai kewenangan yang dapat mengatasi kesenjangan informasi dalam
hubungan antar birokrat yang professional dan informasi yang privat untuk mengontrol
bawahannya.
Beberapa gambaran penting dalam teori ini bisa di lihat sebagai berikut:
a. Ide Pokok. Hubungan ini direfleksikan dalam efisiensi informasi dan biaya organisasi
b. Unit Analisis. Terjadinya kontrak antara Principal dan Agent.
c. Asumsi Individu. Mementingkan diri sendiri, rasionalitas terbatas, dan tidak mau
mengambil resiko
d. Asumsi Informasi. Informasi sebagai komoditas yang diperjualbelikan
e. Masalah Kontrak. Terdapat informasi yang tidak seimbang sebelum transaksi dan minimal
resiko
f. Domain Masalah. Memiliki tujuan yang berbeda serta preferensi dan pemahaman yang
berbeda terhadap resiko (Kompensasi, Regulasi, Kepemimpinan, Manajemen, Aturan,
Integrasi dan Harga)
Pentingnya mempelajari teori di atas disebabkan oleh beberapa hal seperti:
a. Adanya pendiskusian ulang tentang pentingnya insentif dan kepentingan pribadi di dalam
pemikiran organisasi
b. Untuk memahami reformasi sektor publik yang dilaksanakan dalam rangka memberikan
pelayanan publik
c. Organisasi dapat berinvestasi dalam sistem informasi untuk mengontrol kesempatan ayau
peluang yang ada
Adapun beberapa jenis dalam teori ini adalah:
a. Kontrak dalam Jangka Panjang. Birokrat bekerja seumur hidup untuk Institusi
b. Kontrak dalam Jangka Pendek. Pemerintah mengontrak pihak lain dalam melakukan
penyediaan barang dan jasa
Didalam prakteknya, Principal Agency Theory menjalankannya dengan beberapa
pertimbangan sebagai berikut:
a. Perjanjian antara kedua belah pihak (Contracting Out). Didalam Manajemen Publikk
Pejanjian di antara kedua belah pihak dikaitkan dalam penyediaan barang dan jasa dimana
Pemerintah memperkerjakan dan membiayai agen dari luar Pemerintah
b. Penyediaan Barang dan Jasa (Procurement). Adanya pengalihan tugas dalam penyediaan
barang dan jasa yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah yang kemudian dilaksanakan
oleh pihak lainnya
 TEORI KELEMBAGAAN
Teori Kelembagaan merupakan teori yang melihat organisasi sebagai pembatas social yang
di bentuk oleh seperangkat aturan, peran, norma, dan harapan yang mengatur
seseorang/kelompok dalam berperilaku dan menentukan pilihan.
Teori Kelembagaan ini muncul sebagai salah satu sudut pandang yang muncul karena
memahami kebijakan yang ada, juga memahami politik dan perilaku sosial dalam lingkup
yang lebih luas lagi
Teori Kelembagaan ini mendapat kritik dari Teori Kelembagaan Baru (New Institutionalism)
di mana Teori Kelembagaan memiliki pendekatan baru, yaitu:
a. Pendekatan Pilihan Rasional dalam Institusi.
Sebuah institusi tidak hanya dipengaruhi aktor saja tapi sebaliknya, institusilah yang
mempengaruhi institusi itu sendiri. Dengan kata lain, perubahan institusi upaya yang
dilakukan oleh aktor dalam institusi tersebut untuk memenuhi kepentingan sendiri (bukan
institusi)
b. Pendekatan dalam Sejarah Kelembagaan
Menekankan institusi agar mampu untuk memberikan pilihan kepada aktor untuk bertindak
sesuai keinginan institusi
Perubahan kelembagaan baru yang dimaksudkan terjadi karena:
1. Perubahan dalam Perspektif Normatif
Norma dan aturan di anggap penting untuk membentuk perilaku individu
2. Perubahan dalam Perspektif Pilihan Rasional dalam Institusi
Institusi merupakan produk dari aktorr politik dan produk dari pertambahan nilai. Dalam hal
ini, tugas pentingnya adalah memastikan agen telah melaksanakan hokum dan aturan yang
diinginkan oleh Principal.
3. Perubahan dalam Perspektif Sejarah Institusi
Institusi meliputi seperangkat norma yang dominan yang telah ada sejak lama.
4. Perubahan dalam Perspektif Sosiologis
Organisasi sebagai entitas yang dapat saling dipertukarkan.
Ada beberapa jenis model dalam perubahan institusi, antara lain:
a. Model Teori Organisasi.
Perubahan harus datang dari dalam Organisasi, didasarkan pada kebutuhan Organisasi agar
dapat menciptakan harmonisasi dengan lingkungan institusi
b. Model Berbanding Terbalik dengan Teori Organisasi.
Perubahan terjadi pada lingkungan eksternal institusi

Anda mungkin juga menyukai