Anda di halaman 1dari 2

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI

(INSTITUT STIAMI)
UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : PENGANTAR PERPAJAKAN Nama : Nurleina Rahmatillah


Nama Dosen : Winda Wulandari, SE.,MM NPM : CA201110030
Hari : Selasa Semester : 1
Tanggal : 19 Januari 2021 TA : 2020/2021
Nilai UAS : Program Studi : Konsentrasi : Tipe Soal : Tanda Tangan
Mahasiswa :

(diisi oleh dosen)


(boleh
dikosongkan)
Silahkan isi kolom yang kosong (untuk tipe soal jika soalnya hanya satu maka tidak perlu diisi)

1. Sistem pemungutan pajak yang masih berlaku di indonesia


 Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan penentuan
besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan. Contohnya : Pajak Adi
sudah jatuh tempo pada waktu yang telah ditentukan. Adi lalu ke kantor pajak untuk membayar
pajak sesuai dengan jumlah yang ditetapkan
 Withholding System, besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib pajak
dan bukan juga aparat pajak/fiskus. Contohnya : Reina menerima gaji dari perusahaan tempatnya
bekerja. Jumlah uang yang diterima reina dipotong dengan jumlah pajak yang harus
dibayarkannya.
2. Jenis perpajakan
 Pajak yang terdapat dalam cerita ialah pajak penghasilan (PPh) dan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)
Pajak Penghasilan atau PPh adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan, baik
perorangan maupun instansi dan badan usaha. Sedangkan di soal yang tersedia itu adalah
jenis pajak PPh 21 yaitu pajak untuk mengatur perorangan berupa gaji, tunjangan, hadiah
ataupun pembayaran lain yang masih berkaitan dengan pekerjaan
Sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan yang dikelola oleh Dirjen Pajak pusat adalah pajak
untuk perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Sedangkan untuk bangunan di
pedesaan dan perkotaan dikelola oleh pemerintah daerah, sehingga masuk ke pajak
daerah.
 Kewajiban untuk melaksanakan pembayaran PPh merupakan tanggung seeorang
wajib pajak yang bersangkutan, sehingga tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
3. perbedaan tarif pajak Proporsional dan tarif pajak Progresif
 Tarif proporsional(proportional tax rate structure) yaitu tarif pajak yang presentasenya
tetap meskipun terjadi perubahan dasar pengenaan pajak.Contoh:Pajak Pertambahan
Nilai.
 Tarif progresif (progresive tax rate structure) yaitu tarif pajak akan semakin naik
sebanding dengan naiknya dasar pengenaan pajak. Contoh Pajak Penghasilan

4. Perlawanan pajak
 Merupakan upaya menghindari kewajiban pajak yang seharusnya dilaksanakan.
Biasanya, hal ini terjadi pada tahap pembayaran pajak. Tujuannya jelas, untuk mengambil
keuntungan sepihak agar pendapatan yang masuk tidak banyak terpotong pajak dari
pemerintah.
 Perlawanan aktif adalah perlawanan yang inisiatifnya berasal dari wajib pajak itu sendiri.
Hal ini merupakan usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan terhadap fiscus
dan bertujuan untuk menghindari pajak atau mengurangi kewajiban pajak yang
seharusnya dibayar.
 TAX AVOIDANCE (menghindarkan diri dari membayar pajak)
Yaitu: Perbuatan wajib pajak yang legal (tidak melanggar hukum) dalam rangka
menghindarkan diri dari pembayaran pajak sehingga mengurangi jumlah pajak yang
masuk ke kas negara. Contoh: Tidak merokok
 TAX EVASION (Penggelapan/ Pengelakan/ Penyeludupan Pajak)
Yaitu Perbuatan wajib pajak yang ilegal (melanggar hukum) dalam rangka
menghindarkan diri dari pembayaran pajak.
Ada dua macam penyeludupan pajak:
1. Penyeludupan Fisik
KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
(INSTITUT STIAMI)
UJIAN AKHIR SEMESTER
Contoh: Impor Barang yang tidak dilengkapi dokumen/surat.
2. Penyeludupan Administrasi
Contoh: Membuat faktur pajak fiktif, mengirim barang tidak sesuai dokumen,
membuat laporan keuangan yang tidak benar.
 Melalaikan Pajak
Dalam UU tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan diatur mengenai
kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
bagi masyarakat yang sudah mempunyai penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP)
5. Sanksi Pajak
 Jika seorang wajib pajak telat membayarkan pajak ia dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2% setiap bulannya.
 Tn Tono tidak terkena sanksi pajak dikarenakan belum sebulan berlalu setelah jatuh tempo.
Maka pajak yang dibayarkan oleh Tn Tono hanya sebesar Rp. 30.000.000

KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id

Anda mungkin juga menyukai