Anda di halaman 1dari 3

A.

Manajemen Konflik di Dalam Kelas

Manajemen konflik merupakan proses aksi dan reaksi yang diambil pelaku konflik
maupun pihak ketiga secara seimbang dan rasional. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk
mengendalikan situasi serta kondisi perselisihan yang terjadi diantara pihak-pihak yang
berkonflik.

Untuk memahami lebih jauh apa arti manajemen konflik, maka kita bisa merujuk
kepada pendapat para ahli tentang definisi manajemen konflik. Berikut ini adalah pengertian
manajemen konflik menurut para ahli:

 Howard Ross
Manajemen konflik adalah langkah-langkah yang diambil pelaku atau pihak
ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin/ tidak
menghasilkan akhir berupa penyelesaian konflik, dan mungkin/ tidak menghasilkan
ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat atau agresif.

 Minery
Manajemen konflik adalah suatu proses rasional yang sifatnya iteratif, dimana
proses tersebut terjadi secara terus-menerus mengalami penyempurnaan hingga tercapai
model yang representatif dan ideal.

1. Konflik yang terjadi di dalam kelas


Kelas merupakan tempat proses belajar mengajar antara guru dengan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran.kelas yang baik adalah kelas yang di dalamnya selalu
terdapat interaksi baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Didalam
kelas tidak selamanya berjalan dengan baik. Banyak konflik-konflik yang terjadi dalam
kelas tersebut. Adapun konflik-konflik ini terjadi bila seorang siswa mengalami
permasalahan. Adapun permasalahan yang sering terjadi di dalam kelas:
a. Perbedaan pendapat
Saat pembelajaran belum berlangsung beberapa siswa mengadakan diskusi.
Mereka berdiskusi dengan hangatnya sehingga terjadinya perbedaan pendapat
diantara mereka. Ada beberapa siswa tidak menerima perbedaan tersebut sehingga
terjadilah konflik diantara mereka.
b. Perbedaan tingkah laku
Di dalam kelas, tidak semua siswa bertingkah laku sama. Ada yang watak keras,
yang lemah lembut dan sebagainya. Bila watak beberapa siswa agak keras dan
tidak mau mendengar perkataan orang lain padahal perkataan tersebut benar,
maka akan timbulnya perselisihan antara mereka.
c. Adanya kepentingan masing-masing individu didalam kelas.
d. Adanya kelompok didalam kelas itu sendiri
Kelompok-kelompok ini biasanya kurang menyukai menyukai teman yang tidak
sependapat dengan mereka atau tidak mengikuti kelompok mereka. Sehingga
dikelas tersebut terjadilah pengelompokan-pengelompokan yang mana kelas
tersebut tidak terjalin dengan harmonis antara siswa.
e. Kurangnya alat-alat pembelajaran didalam kelas
Jika kelas kurang lengkap dengan media yang pada hakikatnya kelas tersebut
tidak akan efesien. Sehingga akan mengganggu kelancaran pembelajaran.

Penyebab konflik

a. Adanya kesalah pahaman atau kegagalan konflik.


b. Keadaan pribadi individu yang saling konflik.
c. Perbedaan nilai, pandangan dan tujuan
d. Perbedaan standar penampilan
e. Kurangnya kemampuan berkomunikasi

2. Menangani konflik didalam kelas


a. Memberikan kesempatan kepada siswa-siswa yang terlibat konflikutuk
mengatakan masalah dan perasaan yang dirasakan dari sudut pandang mereka
masing-masing.
b. Memberikan pengertian kepadakedua belah pihak bahwa tindakan yang mereka
lakukan itu salah.
c. Mendiskusikan tentang cara terbaik untuk menyelesaikan konflik dan memilih
penyelesaian yang dapat diterima oleh mereka berdua.
d. Bila masalah telah terselesaikan maka para guru tinggal mengawasi mereka,
apakah mereka menjalankan hasil diskusi tersebut dan mengingatkan mereka jika
mereka lupa.
e. Menegur apabila terjadi tingkah laku siswa yang mengganggu kelas atau
kelompok dalam kelas.

Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang


walaupun guru telah melakukan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru dapat
meminta bantuan kepada kepala sekolah atau orang tua siswa. Bukanlah kesalahan
professional guru apabila dia tidak dapat menangani setiap problem siswa didalam kelas.

3. Beberapa hal yang harus diperhatikan guru


Agar kelas menjadi efesien dan terhindar dari konflik maka guru perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kelas adalah kelompok kerja yang organisir untuk tujuan tertentu, yang
dilengkapi dengan tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
b. Dalam situasi kelas guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tapi
untuk semua anak.
c. Kelompok mempunyai prilaku sendiri yang berbeda dengan prilaku masing-
masing individu dalam kelompok itu.
d. Praktek guru wakyu belajar cenderung berpusat pada hubungan guru dan siswa.
Semakin meningkat keterampilan guru mengolala secara kelompok, makin puas
anggota-anggota dalam kelas.
e. Struktur kelompok pada komnikasi dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara
guru mengelolah, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi
mereka yang masa bodoh.

4. Tip khusus mengelola konflik


a. Memiliki kemampuan untuk mengungakap kesulitan dan permasalahan.
b. Mampu menjelaskan batasan-batasan bagi peserta harus mengajukan alternative
lainnya.
c. Memili kemampuan untuk memotivasi dan mendorong semua peserta untuk
berpartisivasi aktif dalam forum diskusi yang sedang berlangsung.
d. Memiliki kemampuan mengulang pendapat seorang peserta dan menjelaskannya
dengan cara yang kurang jelas dan efektif.
e. Mempunyai kemampuan untuk membuat kesimpulan ketika hal itu dibutuhkan
peserta didik.

B. Menata kelas yang nyaman dan menyenangkan


Kelas merupakan tempat belajar bagi siswa, oleh karena itu kelas harus dikelola
sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan tempat belajar yang menyenangkan.
Menurut Ahmad syarat-syarat kelas yang baik adalah:
a. Tata ruang kelas dengan rapi, bersih, dan sehat.
b. Cukup cahaya yang menerangi.
c. Sirkulasi udara yang cukup.
d. Perabotan dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata dengan rapi.

https://pengertianmanagement.blogspot.com/2013/03/manajemen-konflik-definisi-ciri-
sumber.html

Anda mungkin juga menyukai