Pdri
Pdri
MENU
KONTEN PROMOSI
Latar Belakang
Daftar Baca Cepat Tampilkan
Pemimpin Republik Jawa sudah menduga kemungkinan agresi Belanda II dan
sudah membuat rencana menghadapi kemungkinan tersebut. Pada bulan
November 1948, wakil presiden Moh. Hatta mengajak Mr. Sjafruddin
Prawiranegara Menteri kemakmuran Republik ke Bukittinggi, dan Moh. Hatta
kembali ke Yogyakarta, Sjafruddin tetap tinggal untuk mempersiapkan
kemungkinan pembentukan suatu pemerintahan darurat di Sumatera
seandainya ibu kota Republik di Jawa jatuh ke tangan Belanda.
S N AP ON S M IL E
KONTEN PROMOSI
Tak Perlu Laser jika Mata Mulai Kabur! Ternyata Cukup Lakukan
Ini
Eyelab
Soekarno dan Hatta masih ada di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember saat
belanda menyerang dan menduduki kota itu. Di Bukitinggi, saat mendengar
berita Belanda menyerang Yogyakarta, Sjafruddin pada mulanya tak percaya
bahwa pemerintahan Republik bisa hancur sedemikian cepatnya atau bahwa
hampir semua anggota kabinet , termasuk Soekarno dan Hatta suda
membiarkan diri mereka tertahan.
Sejak saat itu PDRI memainkan peranan penting dan menjamin bahwa
perjuangan melawan Belanda masih dipimpin oleh pemerintahan yang sah
yang di akui oleh republik di seluruh nusantara. PDRI adalah simbol nasional
dan faktor pemersatu, khususnya untuk pasukan gerilya yang terpencar di
seluruh Jawa dan Sumatera, karena pemerintahan Sjafruddin diakui oleh
pasukan Republik (dibawah Panglima Besar Jend. Sudirman).
Mr. Sjafruddin selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain bahkan
sampai ke pelosok-pelosok daerah terpencil karena pemerintahan PDRI
sangat dicari oleh pihak kolonial Belanda untuk dihancurkan. Tapu ini bukan
berarti pemerintahan darurat ini tanpa adanya perlawanan karena pada
tanggal 1 Januari 1949 PDRI ini membentuk 5 wilayah pemerintahan militer di
Sumatera yaitu Aceh dengan gubernur Militer Tgk Daud Beureuh. Daerah
Tapanuli dan Sumatera Timur Bagian Selatan dengan Gubernur Militer dr.
Ferdinand Lumban Tobing sementara Riau dengan Gubernur Militer R.M
Utoyo.
Sumatera Barat dipimpin oleh Gubernur Militer Mr. Sultan Muhammad Rasjid
dengan Wakil Gubernur Militer Letnan Kolonel Dahlan Ibrahim. Sementara
Sumatera Selatan dengan Gubernur Militer dr. Adnan Kapau Gani. Mungkin
pembentukan ini dengan tujuan sebagai alat bertaha dari tentara
pemerintahan Belanda sehingga Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
masih terlindungi dari serangan musuh dan eksistensi Negara Indonesia
masih ada.
Agresi Militer Belanda II terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan
serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta
penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh
lainnya. Pada hari pertama Agresi Militer Belanda II, mereka menerjunkan
pasukannya di Pangkalan Udara Maguwo dan dari sana menuju ke Ibukota RI
di Yogyakarta. Kabinet mengadakan sidang kilat. Dalam sidang itu diambil
keputusan bahwa pimpinan negara tetap tunggal dalam kota agar dekat
dengan Komisi Tiga Negara (KTN) sehingga kontak-kontak diplomatik dapat
diadakan.
Pengembalian Mandat
Menjelang pertengahan 1949, posisi Belanda makin terjepit. Dunia
internasional mengecam agresi militer Belanda. Sedang di
Indonesia,pasukannya tidak pernah berhasil berkuasa penuh. Ini memaksa
Belanda menghadapi RI di meja perundingan. Belanda memilih berunding
dengan utusan Soekarno-Hatta yang ketika itu statusnya tawanan.
Perundingan itu menghasilkan Perjanjian Roem-Royen.
Hal ini membuat para tokoh PDRI tidak senang, Jendral Sudirman
mengirimkan kawat kepada Sjafruddin, mempertanyakan kelayakan para
tahanan maju ke meja perundingan. Tetapi Sjafruddin berpikiran untuk
mendukung dilaksanakannya perjanjian Roem-Royen. Perjanjian Roem
Royen (juga disebut Perjanjian RoemVan Royen) adalah sebuah perjanjian
antara Indonesia dengan Belanda yang ditandatangani pada tanggal 7 Mei
1949.
Dalam bidang diplomasi, pada saat berdirinya PDRI berhasil dilakukan upaya
perundingan antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda, yang salah satu
perundingan penting tersebut adalah pembicaraan antara Roem dan Van
Roeyen dan telah tercapai suatu undersanding antara keduanya itu, yakni
Yogya dikembalikan kepada Republik Indonesia, dan kemudian akan
diadakan erundingan-perundingan mengenai penyerahan kedaulatan. Setelah
selesai perundingan Roem-Royen itu, maka Yogyakarta berhasil
dikembalikan, serta Soekarno-Hatta dan menteri-menteri lain yang ditawan
dikembalikan ke Yogyakarta (Sjafruddin dalam Wild dan Carey
[ed.],1986:198-205).
KONTEN PROMOSI
Napas Bau, Parasit akan Keluar dari Tubuh jika Coba Ini
Detocline
Jangan Baca Ini jika Kamu belum Siap Menjadi Kaya dalam 36 Hari!
Money Amulet
Menderita Hipertensi? Ada Solusi Mudahnya!
Cardionormin
Sebarkan ini:
Facebook
Twit
WhatsApp
Posting terkait:
Hukum Termodinamika
Unsur Instrik Puisi
Posting pada SDDitag agresi militer belanda 1, agresi militer belanda 2 tirto, alasan
dibentuknya pemerintahan pelarian, apa itu pdri impor, apa penyebab munculnya
pemerintah darurat republik indonesia, belanda tirto, dampak agresi militer 2 bagi
belanda, dampak pdri, di mana pusat pemerintahan pdri, isi perjanjian linggarjati, jelaskan
fungsi pdri terhadap perjuangan mempertahankan kemerdekaan ri, jelaskan sebab sebab
dibentuknya pdri, jelaskan tentang keberadaan pdri, kesepakatan konferensi meja
bundar, konferensi asia di new delhi, latar belakang ktn, latar belakang pdri, maksud
pendirian pdri, mengapa pemerintah indonesia membentuk pdri di bukit tinggi, mr
assaat, pdr dibentuk sebagai akibat, pdri berpusat di, pdri pajak, pemerintah darurat
republik indonesia berkedudukan di, pentingnya pembentukan pdri, peran syafruddin
prawiranegara, perdana menteri pertama nkri dijabat oleh, perjanjian renville, perjanjian
roem royen, perjanjian setelah kemerdekaan, presiden ris, presiden sebelum
soekarno, presiden sementara di bukittinggi, roem royen, sebutkan hasil konferensi meja
bundar, serangan umum 1 maret, serangan umum 1 maret 1949, sjafruddin prawiranegara
prri, tokoh pemerintahan darurat republik indonesia, tugu pdri di payakumbuh, tujuan
dibentuknya pdri, tujuan dibentuknya pemerintahan darurat republik indonesia di
bukittinggi, tujuan pdri, tujuan sidang kmb, unci, wakil presiden indonesia
Pos-pos Terbaru
Teks Deskripsi
Kinemaster Pro
GB WhatsApp
HOME
SD
SMP
SMK
SMA
S1
S2
UMUM
Tutup Menu
undefined