Laporan Acara 3 Fix Skli
Laporan Acara 3 Fix Skli
PENDAHULUAN
yang pernah ada pada masa lampau termasuk evolusi dan interaksi satu dengan
dalam skala waktu geologi terutama yang diwakili oleh fosil. Paleontologi
menggunakan fosil atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan kerak
penelitian.
hidup. Pengenalan fosil sangat penting agar mengetahui kondisi kehidupan pada
masa lampau. Dalam mempelajari ilmu tentang fosil, terlebih dahulu kita harus
fosil tersebut, dan dimana lingkungan hidup dari fosil itu sebelumnya. Dalam
filum dari spesies-spesies yang menjadi fosil, yaitu filum Porifera, Coelenterata.
tempat tinggal organisme ini pernah hidup. Selain itu, kita dapat mengetahui
komunitas apa saja yang hidup di sekitar fosil ini pada waktu itu serta kegunaan
lain dari filum-filum tersebut. Pada kesempatan ini akan dilakukan praktikum
dan Coelenterata
Coelenterata
2.1 Porifera
Porifera atau biasa juga disebut bunga karang adalah organisme multiseluler,
yang mempunyai banyak pori sehingga air dapat melewatinya. Tubuh mereka
terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan tipis sel. Umumnya porifera hidup
berkoloni dengan cara melekat pada dasar perairan yang tidak terlalu dalam.
b) Tidak mempunyai mulut, tetapi berpori.Air masuk melalui kanal menuju suatu
ruangan yang disebut spongocoeldan keluar melalui lubang besar yang disebut
osculum
a) Hexactinellida (Hyalospongiae)
yang tersusun dari silika. Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.
Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.
tinggi.
tubuhnya rata-rata
rata 10-30
10 cm dengan saluran tipe
ipe sikonoid. Hewan ini hidup
b) Demospongia
c) Calcarea (Calcissponngie)
kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi atau
silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Struktur tubuh ada yang memiliki
Porifera memiliki ukuran tubuh sangat bervariasi, ada yang sebesar kacang
polong dan ada pula yang setinggi 90 cm dan lebar 1 m. Bentuk tubuh spons juga
bermacam-macam,
macam, kebanyakan berbentuk tidak beraturan dengan pola bervariasi
menghubungkan lingkungan luar dan dalam tubuh porifera yang terletak pada
luarnya terdiri atas pori-pori atau ousita.Membuka dan menutupnya ostis diatur
oleh sel porosity yang menghubungkan bagian luar dengan bagian dalam
tubuh.Sel-sel yang melapisi tubuh bagianluar ialah sel epitel berbentuk pipih atau
Bagian tubuh dari filum ini secara sederhana dapat digambarkan seperti
vas atau pot bunga dengan bagian atasnya yang terbuka dan menambatkan diri
Keterangan :
a) Oskulum : saluran penyebaran air dari tubuh. Tempat air keluar dari
spongocoel
dalam kantong
2.2 Coelenterata
lubang, dan enteron, yang berarti usus) karena bentuknya yang simetri radial,
tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya (acoelomata) dan hanya memiliki
c. Dinding tubuh terdiri dari : Epidermis (ektoderm) lapisan luar dan Endodermis
Adapun dasar-dasar dalam pembagian kelas dari filum ini yaitu sebagai
berikut:
Dari hal itu maka filum Coelenterata terdiri dari tiga kelas umum, yaitu
1.Hydrozoa
Hewan dalam kelas Hydrozoa ada yang hidup soliter dan ada yang
berkoloni dengan bentuk polip yang dominan dan beberapa jenis membentuk
mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan tahap medusa
yang seksual. Contohnya adalah spesies Obelia sp. Ada pula yang semasa
2.Anthozoa
bentuk polip. Polip Anthozoa lebih besar dari polip Kelas Coelenterata yang
Tiga hal penting yang dipelajari pada Kelas Anthozoa yaitu yang masih bertahan
hidup, terumbu karang (Sclerectina) dan yang telah punya yaitu Rugosa dan
Tabulata.
3. Scyphozoa
dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Permukaan tubuh bagian bawah
terdapat rongga mulut yang dikelilingi empat tentakel. Mulut ini berhubungan
dengan rongga pencernaan. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah
ini mempunyai bentuk tubuh simetri radial, yakni bagian yang sama
tengah. Hewan tersebut juga tidak mempunyai kepala serta segmen tubuh.
Keterangan:
Oral disk : lingkaran terluar dari tubuh fosil yang menyerupai disk
Oral opening : lingkaran terdalam dari tubuh fosil yang merupakan tempat
3.1 METODOLOGI
Metode yang akan digunakan dalam praktikum acara ketiga ini adalah
asisten memberi tugas pendahuluan yang menjadi syarat sebelum bisa mengikuti
kegiatan praktikum.
3.2.2 Tahapan Praktikum
sejauh mana ilmu yang ditangkap praktikan seusai asistensi acara. Setelah
sampel fosil untuk kemudian di deskripsikan dan dituliskan pada lembar kerja
praktikan.
Pada tahapan ini kami melakukan asistensi dengan asisten terkait lembar
kerja yang telah diisi dengan deskripsi sampel fosil untuk memperoleh hasil yang
benar.
dari asisten, dilanjutkan dengan penusunan laporan sesuai dengan format laporan
1. Buku penuntun
2. Sampel Fosil
4. Kartu kontrol
5. Lembar asistensi
6. Referensi berupa hardcopy
7. Pensil warna
8. ATK
9. HVS A4
10. Clipboard
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan pada praktikum ini setelah melakukan deskripsi pada
sampel adalah berupa endapan fosil yang berupa 4 fosil porifera dan 4 fosil
coelenterata.
4.2 Pembahasan
Hasil yang didapatkan pada praktikum ini setelah melakukan analisis pada
sampel adalah berupa proses pemfosilan yang terjadi pada fosil, bentuk, umur,
Proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah mineralisasi, Pada
kondisi lain, seluruh atau sebagian dari tubuh organisme mengalami penggantian
oleh mineral yang disebut proses mineralisasi. Meski material yang menyusun
organisme tersebut telah digantikan oleh mineral, struktur sel organisme tersebut
Tabular ini merupakan bentuk fosil yang menyerupai bentuk tabung. Fosil ini
memiliki bagian tubuh yang masih dapat diamati yakni test yaitu seluruh bagian
tubuh dari fosiltersebut.Fosil ini tidak bereaksi ketika di tetesi larutan HCl,
kimianya fosil ini memiliki lingkungan pengendapan berada pada daerah lautd
Montlivaltia sp.
Adapun bentuk tubuh dari fosil ini adalah Branching (bercabang), dimana
bentukdari fosil ini memiliki cabang.Jika di tetesi HCL 0,1 M maka fosil akan
kalsium karbonat (CaCO3), dimana jika suatu fosil bereaksi dengan HCL
menandakan bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
Berdasarkan skala waktu geologi, umur fosil ini adalah Jura Atas160-142 juta
(Koral),memiliki ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga, dan ordo
dimana bentuknya memusat pada satu titik.. Fosil ini memiliki bagian tubuh
yang masih dapat diamati yakni test yaitu seluruh bagian tubuh dari fosil
tersebut.
Fosil ini bereaksi ketika ditetesi larutan HCl, sehingga komposisi kimianya
berupa Karbonat (CaCO3). Dilihat dari komposisi kimianya fosil ini memiliki
lingkungan pengendapan berada pada daerah laut dangkal. Fosil ini berumur
Proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah mineralisasi, Pada
kondisi lain, seluruh atau sebagian dari tubuh organisme mengalami penggantian
oleh mineral yang disebut proses mineralisasi. Meski material yang menyusun
organisme tersebut telah digantikan oleh mineral, struktur sel organisme tersebut
Tabular ini merupakan bentuk fosil yang menyerupai bentuk tabung. Fosil ini
memiliki bagian tubuh yang masih dapat diamati yakni test yaitu seluruh bagian
tubuh dari fosil tersebut. Fosil ini tidak bereaksi ketika di tetesi larutan HCl,
kimianya fosil ini memiliki lingkungan pengendapan berada pada daerah laut
transportasi oleh media geologi berupa air, angin, atau es kedaerah cekungan.
Selama transportasi mineral-mineral yang tidak resisten terhadap pelapukan akan
Setelah itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif
kelamaan material akan bertambah dan mengalami tekanan atau kompaksi yang
tersebut menjadi fosil. Proses yang dilakukan oleh fosil ini adalah mineralisasi.
oleh mineral yang di endapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga
Adapun bentuk tubuh dari fosil ini adalah Konikal (Kerucut) Jika ditetesi HCL
0,1 M maka fosil akan berekasi membentuk buih-buih, maka dapat diketahui
lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal. Berdasarkan skala
waktu geologi,umur fosil ini adalah Jura Atas160-142 juta tahun yang lalu.
4.2.6 Fosil peraga 6
penggantian sebagian atau bagian dari fosil oleh satu jenis mineral karena akibat
cangkang, atau material Fosil ini berbentuk Konikal (Kerucut), bentuk fosil
Konikal ini merupakan bentuk fosil yang menyerupai bentuk kerucut dimana
bentuknya memanjang dan memusat di satu titik. Fosil ini memiliki bagian tubuh
yang masih dapat diamati yakni test yaitu seluruh bagian tubuh dari fosil
kimianya berupa Karbonat (CaCO3). Dilihat dari komposisi kimianya fosil ini
memiliki lingkungan pengendapan berada pada daerah laut dangkal. Fosil ini
penggantian sebagian atau bagian dari fosil oleh satu jenis mineral karena akibat
cangkang, atau material. Fosil ini berbentuk Konikal (Kerucut), bentuk fosil
Konikal ini merupakan bentuk fosil yang menyerupai bentuk kerucut dimana
tubuhyang masih dapat diamati yakni test yaitu seluruh bagian tubuh dari fosil
tersebut. Fosil ini bereaksi ketika ditetesi larutan HCl, sehingga komposisi
kimianya berupa Karbonat (CaCO3). Dilihat dari komposisi kimianya fosil ini
memiliki lingkungan pengendapan berada pada daerah laut dangkal. Fosil ini
memiliki ciri khusus yaitu tubuh yangmenyerupai bunga, dan ordo Staurida.
Fosil ini merupakan bagian dari family Zaphrentidae, nama genus Heliophyllum,
penggantian sebagian atau bagian dari fosil oleh satu jenis mineral karena akibat
cangkang, atau material. Fosil ini berbentuk Konika l(Kerucut), bentuk fosil
Konikal ini merupakan bentuk fosil yang menyerupai bentuk kerucut dimana
bentuknya memanjang dan memusat disatu titik Fosil ini bereaksi ketika ditetesi
dari komposisi kimianya fosil ini memiliki lingkungan pengendapan berada pada
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah praktikum acara ini,antara lain:
tetapi berpori; hidup secara sesil; dan hidup di airlaut. Sedangkan ciri-ciri
sekitar mulut terdapat tentakel sebagai anus; mempunyai dua bentuk (polip
bud,dan canal. Sedangkan Coelenterata terdiri atas dua bentuk, yaitu polip
Scyphozoa,dan Anthozoa.
3. Sebaiknya sarana dan prasarana lebih memadai agar waktu untuk praktikum
lebih efisien.
1. Lebih sabar mengajari praktikan yang masih kurang paham dalam praktikum
Universitas Hasanuddin.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
ACARA III : PORIFERA DANCOELENTERATA
LAPORAN
OLEH
GYNA CHRISTIN EKKE
D061201021
GOWA
2021