Pelayanan Kontrasepsi Pasca Aborsi
Pelayanan Kontrasepsi Pasca Aborsi
DISUSUN OLEH:
DOSEN PEMBIMBING:
Elly Wahyuni,SKM,M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Pelayanan Kontrasepsi Pasca
Aborsi ini tepat pada waktunya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pelayanan Kontrasepsi Pasca Aborsi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kata Pengantar.......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Makalah.........................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pelayanan Kontrasepsi pasca Aborsi dengan kontrasepsi menggunakan
Kondom, PIL, dan Suntik?
C. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui bagaimana Pelayanan Kontrasepsi pasca Aborsi dengan kontrasepsi
menggunakan Kondom, PIL, dan Suntik.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Efektifitas: 88% - 98% (2-12 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
3. Cara kerja:
i. Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas
sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma
tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan
ii. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk virus hepatitis B, HIV, dan
AIDS dari satu pasangan kepada pasangan yang lain)
1. kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang mengandung hormon
progestin atau dikenal dengan istilah minipil.
2. sangat dianjurkan bagi ibu menyusui bayinya sampai 6 bulan (tidak menghambat
produksi ASI)
3. dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
4. Efek samping: gangguan perdarahan, perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur.
5. Efektifitasnya: 98,5% (1,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
6. Cara kerja: Mengentalkan lendir mulut rahim sehingga menghambat masuknya
sperma
7. Waktu penggunaan:
i. Mulai hari 1-5 siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi lain.
ii. Dapat digunakan setiap saat, syarat kehamilan (-). Bila menggunakan setelah hari-
5 siklus haid,
iii. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari/menggunakan kontrasepsi lain
untuk 2 hari saja.
iv. Dapat digunakan sejak 3 hari setelah bersalin.
8. Keuntungan kontrasepsi minipil:
i. Sangat efektif bila digunakan secara benar
ii. Tidak menghambat produksi ASI
iii. Kesuburan cepat kembali jika putus konsumsi kontrasepsi pil
iv. Nyaman dan mudah digunakan juga tidak mengganggu hubungan seksual
v. Dapat dihentikan setiap saat
9. Yang dapat menggunakan:
i. Usia produktif
ii. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang tidak mengganggu produksi ASI
iii. Pascapersalinan dan menyusui
iv. Tidak mempunyai tekanan darah tinggi (kurang dari 180/110 mmHg)
10. Tidak digunakan pada:
i. Hamil
ii. Perdarahan per vaginam yang belum jelas penyebabnya
iii. Ibu yang sedang minum OAT
iv. Riwayat stroke
v. Kanker payudara
A. Kesimpulan
Ada 76,8 persen wanita menggunakan alat kontrasepsi pasca kelahiran dan pasca
keguguran, meningkat dibanding SDKI 2007. Tetapi hanya 7,29 persen diantara yang
menggunakan alkon memilih MKJP (MOP, MOW,Susuk dan IUD) yang 70,5 persen
sumber pelayanan KB PP dan PK berasal dari bidan.
B. Saran