Anda di halaman 1dari 2

HARRY STACK SULLIVAN

Biografi :

Harry Stack Sullivan lahir di Norwich, yaitu kota kecil dekat New York pada 21 Februari
1892. Ia merupakan satu-satunya anak yang hidup dari orangtua Katolik Irlandia yang miskin.
Ibunya bernama Ella Stack Sullivan berusia 32 tahun ketika menikah dengan Timothy Sullivan
dan melahirkan Harry pada usia 39 tahun. Ayahnya merupakan seorang laki-laki pemalu,
menarik diri, dan pendiam yang tidak pernah berhubungan akrab dengan Harry sampai istrinya
meninggal dan Harry sudah menjadi seorang dokter. Sewaktu kecil, Sullivan diasuh oleh
neneknya ketika ibunya pergi secara misterius. Pada tahun 1911 ia masuk ke Chicago College of
Medicine and Surgeryl dan menyelesaikan studi kedokterannya pada tahun 1915. Namun, ia
tidak mendapatkan gelarnya dikarenakan ia belum membayar uang kuliah dan belum
menghabiskan semua mata kuliah dan masih harus menjalani kuliah praktik.

Pada tahun 1921, Sullivan bekerja di Rumah Sakit St. Ellizabeth di Washington D.C. dan
berhenti pada tahun 1930. Lalu, Sullivan pindah ke New York City dan membuka praktik
pribadi, berharap dapat menambah pengertiannya tentang hubungan-hubungan antarpribadi
dengan meneliti gangguan-gangguan yang bukan skizofrenik, khususnya mereka yang memiliki
sifat obsesif. Selama tinggal di New York, Sullivan dipercaya menjadi presiden pertama yayasan
dan menjadi editor jurnal Psychiatry. Pada bulan Januari 1949, Sullivan menghadiri pertemuan
World Federation dor Mental Health di Amsterdam. Ketika dalam perjalanan pulangnya, 14
Januari 1949, ia meninggal karena pembuluh otaknya pecah di sebuah kamar hotel di Paris,
beberapa minggu setelah ulang tahunnya yang ke 57 tahun.

Pandangan Tentang Manusia :

Harry Stack Sullivan merupakan orang pertama kelahiran Amerika Serikat yang
mengembangkan teori kepribadian. Menurutnya kepribadian adalah pola yang relatif menetap
dari situasi-situasi antar pribadi yang berulang, yang menjadi ciri kehidupan manusia. sullivan
meyakini bahwa manusia mengembangkan kepribadian dalam konteks sosial, karena tanpa orang
lain, manusia tidak akan memiliki kepribadian. Sullivan menyatakan bahwa jika ingin mengenali
pribadi manusia, maka dapat mengetahuinya melalui studi ilmiah mengenai hubungan
interpersonal.

Teori interpersonal dari Sullivan menekankan pentingnya setiap tahap perkembangan


manusia, mulai dari bayi, kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Perkembangan manusia yang sehat
ditentukan dari kemampuan manusia untuk memiliki hubungan intim dengan orang lain. Intim
yang dimaksud disini bukan mengacu pada seksual, tetapi merujuk kepada hubungan yang akrab.
Namun, sayangnya hubungan interpersonal yang intim pada tahap perkembangan manapun,
dapat mengalami kegagalan karena kecemasan. Hal ini khususnya terjadi pada masa remaja,
dimana pada masa ini seorang anak memiliki potensi untuk membina hubungan yang akrab
dengan temannya, tanpa disertai dengan nafsu seksual. Sayangnya, teori interpersonal ini tidak
dijiwai secara penuh oleh penggagas teori tersebut. Sullivan memiliki hubungan yang tidak
memuaskan dengan orang lain. Pada saat kanak-kanak, ia merasa sendirian dan terasing secara
fisik. Pada masa remaja, ia mengalami satu episode skizofrenia. Pada masa dewasa, ia
mengalami hubungan interpersonal yang ambiven. Walaupun ia sendiri justru memiliki kesulitan
dalam membina hubungan interpersonal, namun teorinya ini memiliki peran dalam memahami
kepribadian manusia.

Konsep Teori :

Anda mungkin juga menyukai