Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

NTSI 6605 MANAJEMEN KUALITAS KONSTRUKSI


Dosen Pembimbing : Dr. H. Isnandar, M.T.

TUGAS TOTAL QUALITY MANAJEMEN


MANAJEMEN KUALITAS KONSTRUKSI

Chafiidh Oktoviliyanto 170523627091

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2020
"Pengendalian mutu total", disebut juga sebagai manajemen mutu total, merupakan suatu
pendekatan yang melampaui teknik-teknik pengendalian mutu statistik biasa dan metode-
metode peningkatan mutu. Pendekatan ini menyiratkan gambaran secara lengkap dan
evaluasi ulang dari spesifikasi-spesifikasi dari produk, tidak hanya mempertimbangkan fitur-
fitur terbatas yang dapat diubah-ubah dalam produk sebelumnya. Jika spesifikasi asli tidak
mencerminkan persyaratan mutu yang benar, maka kualitas dari spesifikasi tersebut tidak
dapat diinspeksi atau (bahkan) diproduksi menjadi produk. Misalnya, desain dari sebuah
bejana tekan harus mencakup tidak hanya material dan dimensi, tetapi juga bagaimana
tentang pengoperasiannya, dampak penggunaannya terhadap lingkungan, faktor-faktor
keamanan, keandalan dan persyaratan-persyaratan kemampu-rawatan, dan dokumentasi dari
temuan-temuan tentang persyaratan-persyaratan tersebut. Manajemen Mutu Total/ Total
Quality Management (TQM) mengacu pada metode manajemen yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam organisasi bisnis. TQM adalah pendekatan
manajemen yang komprehensif yang bekerja horizontal di seluruh organisasi, yang
melibatkan semua departemen dan karyawan, dan memperluas baik ke "belakang" maupun ke
"depan", termasuk bagi para pemasok dan klien. TQM hanya salah satu dari banyak akronim
yang digunakan untuk menamai sebuah sistem manajemen yang berfokus pada mutu.
Akronim lainnya termasuk CQI (Continuous Quality Improvement/ Peningkatan Putu
Berkelanjutan), SQC (Statistical Quality Control/ Pengendalian Kualitas Statistik), QFD
(Quality Function Deployment), QIDW (Quality in Daily Work/ Kualitas dalam Pekerjaan
Sehari-Hari), TQC (Total Quality Control/ Pengendalian Mutu Total), dll. Seperti halnya
pada sistem-sistem diatas, TQM menyediakan kerangka-kerangka kerja untuk menerapkan
produktivitas yang lebih berkualitas dan inovatif secara efektif yang dapat meningkatkan
profitabilitas dan daya saing organisasi .

Output dari pengendalian mutu total adalah pelayanan yang baik untuk memperoleh kepuasan
dari pelanggan. Untuk tercapainya manajemen mutu keseluruhan maka diperlukan
peningkatan mutu yang berkelanjutan. Dalam proses peningkatan mutu, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi, yaitu, kepemimpinan, komunikasi, pendidikan dan pelatihan,
struktur organisasi yang mendukung, pengukuran pencapaian, reward dan pengakuan.
Keenam faktor tersebut sangat mempengaruhi berhasilnya total quality management. Dalam
menjalankan hal tersebut maka diperlukan keterlibatan total dari pegawai dan perusahaan.
Peningkatan kualitas yang berkelanjutan akan meningkatkan juga fokus kepada pelanggan
yang mana akan memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Ada 2 teknik yang sudah terbukti sukses diterapkan pada pelatihan konsultan konstruksi,
yaitu, continous quality management dan process quality management model.

Prinsip-prinsip TQM

Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya adalah Bill
Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila ingin
sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada
kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses
dan produk.
2. Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan
karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi.
3. Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan
wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan
dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
4. Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip,
kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi.

Lebih lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus
dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu; Produk, Proses, Organisasi, Kepemimpinan, dan
Komitmen.

Lima Pilar TQM :

1)     Produk
2)     Proses
3)     Organisasi
4)     Pemimpin
5)     Komitmen

Anda mungkin juga menyukai