SKIZOFRENIA RESIDUAL
Disusun oleh :
Rega Setya Abeto Marko
1965050084
Dokter Pembimbing :
dr. Gerald Mario Semen, Sp.KJ (K), S.H
dr. Herny Taruli Tambunan, M. Ked (KJ), Sp.KJ
dr. Imelda Wijaya, Sp.KJ
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus “Skizofrenia Residual” sebagai salah satu syarat
menyelesaikan stase Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa pada Program Kepaniteraan Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia di Rumah Sakit Ketergantungan Obat
Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih sedalam – dalamnya kepada pihak – pihak yang sudah
banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini yaitu:
1. dr. Gerald Mario Semen, Sp.KJ. (K), S.H. selaku dokter pembimbing yang telah
menyediakan waktu dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan
kasus ini.
2. dr. Herny Taruli Tambunan,M.Ked.(KJ),Sp.KJ selaku dokter pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan dalam mengikuti kepaniteraan
ilmu kedokteran jiwa.
3. dr. Imelda Wijaya, Sp.KJ. selaku dokter pembimbing yang telah banyak memberikan
bimbingan dan ilmu pengetahuan dalam mengikuti kepaniteraan ilmu kedokteran jiwa.
4. Para staf, seluruh karyawan, dan perawat yang telah banyak membantu dan banyak
memberikan saran-saran yang berguna bagi penulis dalam menjalani kepaniteraan di
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta
5. Orang tua, keluarga terdekat dan teman sejawat yang telah memberikan doa dan
semangatnya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna serta masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dan
kesalahan.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan.
ii
DAFTAR ISI
iii
a. Faktor yang mempengaruhi prognosis:.....................................................................10
b. Kesimpulan prognosis...............................................................................................10
a. Organobiologi............................................................................................................11
b. Psikiatri......................................................................................................................11
c. Sosial / Keluarga........................................................................................................11
XI. TERAPI.....................................................................................................................11
a. Poliklinik Kejiwaan...................................................................................................11
b. Psikoterapi.................................................................................................................11
c. Sosioterapi.................................................................................................................11
d. Terapi Keluarga.........................................................................................................11
BAB II-FOLLOW UP PASIEN...............................................................................................12
1. 05 April 2021 (Poli Kejiwaan)..................................................................................12
2. 10 April 2021 (Home Visit)......................................................................................12
BAB III-DOKUMENTASI HOME VISIT..............................................................................13
iv
BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. JK
Tempat, Tanggal Lahir : Ambon, 15 Juli 1977
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / Warga Negara : Ambon/ Warga Negara Indonesia (WNI)
Agama : Kristen
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Jl. Raya Kelapa Dua Wetan Rt:07/Rw:04
No.24 A, Ciracas, Jakarta Timur.
1
a. Sebab Dibawa ke Rumah Sakit
Pasien laki-laki usia 44 tahun datang diantar oleh adiknya ke Poli Kesehatan
Jiwa RSKO pada 05 April 2021, karena pasien ingin melakukan kontrol rutin.
2
mendengar bisikan sudah tidak di alami oleh pasien. Hubungan pasien dengan
orangtuanya saat ini membaik dari pada sebelumnya.
Saat ini pasien sedang tidak bekerja, sebelum pandemi pasien berkerja sebagai
karyawan catering milik adik kandungnya di ciracas, Jakarta Timur. Namun
pekerjaannya di berhentikan selama pandemi. Pasien mengatakan bahwa dirinya
pernah merokok sejak tahun1995 hingga tahun 2010. Tetapi pasien menyangkal
bahwa pernah mengkonsumsi alcohol maupun penggunaan obat-obatan terlarang.
3
d. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Perkembangan Fisik
Pasien tidak pernah mengalami masalah dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Pasien dilahirkan dengan cara persalinan normal di Bidan.
Selama sekolah, pertumbuhan pasien normal seperti teman – teman sebayanya.
2. Riwayat Perkembangan Pribadi
a) Masa Kanak – Kanak
Pasien tergolong baik dalam proses tumbuh kembang, tingkah laku
normal dan sesuai dengan anak seusianya, Tidak ditemukan adanya
masalah.
b) Masa Remaja
Pasien merupakan remaja yang mudah bergaul dengan teman –
temannya dan pasien juga dekat dan akrab dengan sepupu-sepupunya.
c) Masa Dewasa
Pada masa dewasa pasien tergolong orang yang periang dan mudah
bergaul dengan lingkungan sekitar dan teman-temannya.
3. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA.
4. Riwayat Perkerjaan
Pasien saat ini tidak bekerja, sebelum pandemi pasien bekerja sebagai
karyawan catering milik adik kandungnya di Ciracas, Jakarta Timur.
5. Kehidupan Beragama
Sejak lahir pasien menganut agama Kristen. Sebelum pandemi pasien
rutin untuk melakukan ibadah di gereja setiap hari minggu.
6. Riwayat Psikoseksual dan Perkawinan
Pasien saat ini belum menikah.
4
e. Riwayat Keluarga
Pohon Keluarga
5
6
Pasien merupakan anak kandung kedua dari 5 (lima) bersaudara dari seorang
ibu yang bekerja sebagai ibu wiraswasta dan seorang ayah yang sudah pensiun
pegawai negeri sipil. Hubungan pasien dengan saudara kandung baik. Pasien
tidak memiliki riwayat keluarga yang memiliki gangguan jiwa.
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang laki-laki berusia 44 tahun dengan penampilan fisik sesuai dengan
usianya. Rambut pendek, berwarna hitam. Kulit berwarna sawo matang. Tubuh
pasien terlihat Ideal. Pada saat datang ke Poli Kejiwaan, pasien mengenakan kaos
lengan pendek, berwarna putih dan celana jeans panjang, berwarna hitam dan
sandal. Kebersihan dan kerapihan diri cukup. Ekspresi wajah pasien tampak
tenang.
7
Kesadaran:
Kesadaran Neurologis : Composmentis (E4M6V5)
Kesadaran Umum : Pasien tampak tenang
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Sebelum wawancara : Pasien terlihat tenang
Selama wawancara : Pasien tenang, pasien dapat menjawab semua
pertanyaan pemeriksa dan terdapat kontak mata
selama wawancara berlangsung.
Sesudah wawancara : Pasien langsung melanjutkan aktivitas
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Cara Berbicara : Pasien kooperatif dalam menjawab semua
pertanyaan yang diberikan oleh pemeriksa.
Gangguan Berbicara : Tidak terdapat gangguan berbicara
b. Alam Perasaan
1. Mood : Eutim
2. Afek : Serasi
Arus : Normal
Stabilitas : Stabil
Kedalaman : Dalam
Keserasian : Serasi
Pengendalian Impuls : Terkendali
Ekspresi : Eutim
Dramatisasi : Tidak Ada
Empati : Dapat diraba – rasakan.
c. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Auditorik (-)
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
e. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Produktivitas : Pasien menjawab sesuai pertanyaan
Kontinuitas Pikir : Koheren
Hendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir : Waham kejar (-)
f. Pengendalian Impuls
Impuls terkendali, selama wawancara berlangsung pasien dapat berinteraksi
dengan tenang terhadap pemeriksa serta dapat menjawab semua pertanyaan.
9
4. Nadi : 84 x/menit
5. Suhu : 36,7 °C
6. Frekuensi Pernafasan : 21 x/menit
7. Bentuk Tubuh
Kepala : Normocephali
• Mata : Dalam Batas Normal
• Telinga : Dalam Batas Normal
• Hidung : Dalam Batas Normal
• Tenggorokan : Dalam Batas Normal
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal
Abdomen : Dalam Batas Normal
Ekstremitas : Dalam Batas Normal
8. Sistem Kardiovaskular : Dalam Batas Normal
9. Sistem Respirasi : Dalam Batas Normal
10. Sistem Gastrointestinal : Dalam Batas Normal
11. Sistem Musculoskeletal : Dalam Batas Normal
12. Sistem Urogenital : Dalam Batas Normal
b. Status Neurologis
1. Saraf Kranial (I – XIII) : Tidak Dilakukan
2. Rangsang Meningen : Tidak Dilakukan
3. Mata : Tidak Dilakukan
4. Pupil : Tidak Dilakukan
5. Ofthalmoscopy : Tidak Dilakukan
6. Motorik : Tidak Dilakukan
7. Sensibilitas : Tidak Dilakukan
8. Sistem Saraf Vegetatif : Tidak Dilakukan
9. Fungsi Luhur : Tidak Dilakukan
10. Gangguan Khusus : Tidak Ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan LAB
Tidak Dilakukan.
10
b. Pemeriksaan Radiologi
Tidak Dilakukkan.
11
seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah
timbul sindrom ‘negatif’ dari skizofrenia. Tidak terdapat dementia atau
penyakit/gangguan otak organik lain, depresi kronis atau institusionalisasi
yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.
Aksis II : Gangguan Kepribadian atau Retardasi Mental
Pasien tidak memiliki gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Kondisi Medik Umum
Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah Psikososial dan Lingkungan
Pasien tidak memiliki masalah yang memicu keluhan pasien.
Aksis V : Global Assessment of Functioning (GAF)
GAF Scale 71-80 : Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
sosial, pekerjaan, sekolah, dll.
IX. PROGNOSIS
a. Faktor yang mempengaruhi prognosis:
1. Faktor yang mendukung prognosis baik
Adanya dukungan psikososial dari keluarga pasien
Pasien melakukan pengobatan di RSKO Cibubur
2. Faktor yang mendukung prognosis buruk
Pengobatan yang tidak teratur
b. Kesimpulan prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia
X. DAFTAR MASALAH
a. Organobiologi
Tidak ada
12
b. Psikiatri
Khawatir akan adanya kekambuhan
c. Sosial / Keluarga
Di keluarganya tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
XI. TERAPI
a. Poliklinik Kejiwaan
Risperidon 2 x 3mg (PO)
Trihexypheridyl 2 x 2 mg (PO)
Clozapine 1 x 12,5 mg (PO,malam hari)
b. Psikoterapi
Memotivasi dan mengingatkan pasien bahwa obat yang telah diberikan harus
diminum secara teratur.
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan masalahnya dan
meyakinkan pasien bahwa dia dapat mengatasi masalah tersebut
Mengingatkan agar pasien selalu terbuka dengan keluarga mengenai apa yang
dirasakan.
c. Sosioterapi
Memotivasi pasien agar terus dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti olahraga,
mengikuti kegiatan sosial dll.
d. Terapi Keluarga
Informasi dan Edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien, agar dapat
mengetahui dan memahami kondisi pasien.
Memotivasi keluarga agar terus mendampingi pasien dan mendukung pasien
untuk melakukan hal positif seperti pekerjaan, berinteraksi dengan lingkungan
sekitar, dan menjalani hobi yang disukai.
Mengingatkan keluarga bahwa obat yang telah diberikan harus diminum secara
teratur.
13
BAB II
FOLLOW UP PASIEN
P :
O : Tampak tenang, Afek Serasi, halusinasi auditorik (-), waham kejar (-)
Edukasi kepada keluarga untuk memberikan motivasi dan aktivitas kepada pasien
supaya mau berinteraksi dengan lingkungan.
Mengingatkan keluarga bahwa obat yang telah diberikan harus diminum secara teratur
setiap hari.
14
BAB III
15