Kata Penganta1
Kata Penganta1
Disusun oleh:
ADMINISTRASI PERPAJAKAN
A4-18-1F
2018-2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami hanturkan kepada Allah Swt karena limpahan rahmat
dan serta Anugerahnya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “ Paradigma Klasik” .
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………...........……………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………….…………….........…….3
I.3.TUJUAN MAKALAH……………………………….........……. 5
BAB IV PENUTUP…………………………………………...…….....….. 17
KESIMPULAN……………………………………. ……..…......... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep yang pertama berkembang saat itu adalah konsep The Old Public
Administration. Konsep ini pertama kali dikemukan oleh seorang Presiden AS dan
juga merupakan Guru Besar Ilmu politik, Woodrow Wilson. Beliau menyatakan
bidang administrasi itu sama dengan bidang bisnis. Maka dari itu munculah konsep
ini, konsep Old Public Administration ini memiliki tujuan melaksanakan kebijaka dan
memberikan pelayanan, dimana dalam pelaksanaannya ini dilakukan dengan netral,
profesional, dan lurus mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan. Ada dua kunci
dalam memahami OPA ini, pertama, adanya perbedaan yang jelas antara politik
(policy) dengan administrasi. Kedua, perhatian untuk membuat struktur dan startegi
pengelolaannya hak organisasi publik diberikan kepada manajernya (pemimpin),
agar tugas-tugas dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
4
dengan keadaan saat itu. OPA lebih dianggap lebih tanggap terhadap kekuasaan
kelompok yang dominan dalam masyarakat, namun tidak tanggap terhadap
kekuasaan diluar struktur kekuasaan yang ada di setiap jenjang pemerintahan.
kemudian muncul suatu konsep baru yaitu New Public Administration.
5
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
MANFAAT PENELITIAN
6
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian Paradigma
Paradigma sangat diperlukan oleh peneliti dan ilmuwan bukan untuk sekedar
mencari model pemecahan masalah tetapi juga digunakan dalam menanggapi
keilmuan . paradigma bukanlah teori , melainkan cara berpikir atau cara memandang
, seperti yang dikemukakan oleh Gege (1986) bahwa paradigma adalah cara
berpikir atau jalan untuk mengembangkan pemikiran .
Dari pemikiran diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa “paradigma adalah
pandangan atau kerangka pemikiran sebagai dasar dalam menelaah dan atau
mengkaji sesuatu permasalahan “ .
Dasarnya paradigma dapat dibagi tiga elemen yaitu epistemologi , ontologi , dan
metodelogi . epistiemologi mempertanyakan bagaimana cara kita mengetahui
sesuatu , apa hubungan antara peniliti dengan pengetahuan . ontologi berkaitan
dengan pertanyaan dasar tentang hakikat realitas , metedologi memfokuskan
bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan .
7
Dari definisi dan muatan paradigma , maka paradigma sebagai alat bantu untuk
merumuskan hal yang berkaitan dengan : 1. Apa yang harus dipelajari , 2 .
persoalan apa yang harus dijawab , 3 . bagaimana metode untuk menjawabkan , 4.
Aturan apa yang harus diikuti dalam menginterprestasikan informasi yang diperoleh
Cara kita memandang sesuatu (point of view), sudut pandang, atau keyakinan
(believe).
Cara kita memahami dan menafsirkan suatu realitas.
Paradigma seperti ‘peta’ atau ‘kompas’ di kepala. Kita melihat atau
memahami segala sesuatu sebagaimana yang seharusnya.
8
Inilah yang dikenal sebagai konsep dikotomi politik dan administrasi.
Administrasi negara merupakan pelaksanaan hukum publik secara detail dan
terperinci, karena itu menjadi bidangnya birokrat tehnis. Sedang politik
menjadi bidangnya politisi.
Ide-ide yang berkembang pada tahun 1900-an memperkuat paradigma
dikotomi politik dan administrasi, seperti karya Frank Goodnow ”Politic and
Administration”. Karya fenomenal lainnya adalah tulisan Frederick W.Taylor
”Principles of Scientific Management (1911). Taylor adalah pakar manajemen
ilmiah yang mengembangkan pendekatan baru dalam manajemen pabrik di
sector swasta – Time and Motion Study. Metode ini menyebutkan ada cara
terbaik untuk melaksanakan tugas tertentu. Manajemen ilmiah dimaksudkan
untuk meningkatkan output dengan menemukan metode produksi yang paling
cepat, efisien, dan paling tidak melelahkan.Jika ada cara terbaik untuk
meningkatkan produktivitas di sector industri, tentunya ada juga cara sama
untuk organisasi public.Wilson berpendapat pada hakekatnya bidang
administrasi adalah bidang bisnis, sehingga metode yang berhasil di dunia
bisnis dapat juga diterapkan untuk manajemen sektor publik.
Teori penting lain yang berkembang adalah analisis birokrasi dari Max
Weber. Weber mengemukakan ciri-ciri struktur birokrasi yang meliputi hirarki
kewenangan, seleksi dan promosi berdasarkan merit system, aturan dan
regulasi yang merumuskan prosedur dan tanggungjawab kantor, dan
sebagainya. Karakteristik ini disebut sebagai bentuk kewenangan yang legal
rasional yang menjadi dasar birokrasi modern.
Ide atau prinsip dasar dari Administrasi Negara Lama (Dernhart dan Dernhart,
2003) adalah :
Fokus pemerintah pada pelayanan publik secara langsung melalui
badan-badan pemerintah.
Kebijakan publik dan administrasi menyangkut perumusan dan
implementasi kebijakan dengan penentuan tujuan yang dirumuskan
secara politis dan tunggal.
Administrasi publik mempunyai peranan yang terbatas dalam
pembuatan kebijakan dan kepemerintahan, administrasi publik lebih
banyak dibebani dengan fungsi implementasi kebijakan public
9
Pemberian pelayanan publik harus dilaksanakan oleh administrator
yang bertanggungjawab kepada ”elected official” (pejabat/birokrat
politik) dan memiliki diskresi yang terbatas dalam menjalankan
tugasnya.
Administrasi negara bertanggungjawab secara demokratis kepada
pejabat politik
Program publik dilaksanakan melalui organisasi hirarkis, dengan
manajer yang menjalankan kontrol dari puncak organisasi.
Nilai utama organisasi publik adalah efisiensi dan rasionalitas
Organisasi publik beroperasi sebagai sistem tertutup, sehingga
partisipasi warga negara terbatas
Peranan administrator publik dirumuskan sebagai fungsi POSDCORB
10
akademiknya lewat lahirnya Introduction To the study of Public
Administration oleh Leoanrd D White yang menyatakan dengan tegas
bahwa politik seharusnya tidak ikut mencampuri administrasi, dan
administrasi negara harus bersifat studi ilimiah yang bersifat bebas
nilai.
11
POSDCORB tidak menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh
administrator publik terutama dalam decision making. Kritik Simon ini
kemudian menghidupkan kembali perdebatan Dikotomi administrasi
dan Politik Kemudian muncullah pendapat Morstein-Mark ( element Of
Public Administration yang kemudian kembali Mempertanyakan
pemisahan politik san ekonomi sebagai suatu hal yang tidak realistik
dan tidak mungkin.
13
BAB III
14
sasaran, bagaimana pemerintah mengevaluasi diri sendiri dan yang lain, bagaimana
pemerintah membuat keputusan, bagaimana mereka memandang kesuksesan dan
kegagalan, bagaimana mereka berpikir tentang legitimasi tindakan mereka. Ini
adalah perhatian pemerintah pada cita-cita demokrasi dan kepentingan publik,
kewarganegaraan dan martabat manusia, pelayanan dan komitmen sebagai dasar
dari segala yang pemerintah atau birokrat lakukan.
15
keilmuan. Dunia telah mengakui kebesaran Taylor dalam membangun prinsip
manajemen yang profesional.
Max Weber, ahli hukum dan sosiologi terkenal, sekaligus filsuf ilmu sosial
yang terkenal , melahirkan adanya suatu konsep birokrasi ideal untuk
dijalankan dalam suatu negara . konsep itu adalah Weber mengemukakan
karakteristik-karakteristik teori birokrasi miliknya, :
Adanya pembagian tugas/tanggung jawab yg jelas dan formal,
sehingga batas-batas otoritas atau peran dari setiap unit organisasi
dapat diketahui dengan jelas dan tegas
Adanya hierarki tanggung jawab dan wewenang, dimana unit bawahan
dikontrol oleh unit atasan. Mata rantai komando disusun secara resmi,
prosedural, jelas dan tegas
Pengelolaan kegiatan dan interaksi antara unit-unit organisasi
dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen resmi
Hubungan bersifat impersonal
Pembagian tugas dan penunjukan jabatan resmi dilakukan
berdasarkan pertimbangan kompetensi teknis
Para individu dalam birokrasi dituntut bekerja sepenuh waktu (full time)
dan umumnya dalam jangka waktu yang panjang (bahkan umumnya
sampai pensiun)
Para birokrat atau pengelola birokrasi bertindak atau berperan dengan
harus mengikuti peraturan-peraturan tertentu è para birokrat dilindungi
secara hukum, bebas dari tekanan pihak manapun
Birokrasi tidak memihak atau secara politik adalah netral è harus
bertindak secara profesional juga mengajak untuk melaksanakan prinsip-
prinsip Taylor. Menurut Weber, ketika masyarakat berkembang semakin
kompleks maka dibutuhkan atau diperlukan suatu institusi yang rasional yaitu
“birokrasi”. Dalam birokrasi ini diatur perilaku yang tidak saja produktif tetapi
juga loyal terhadap pimpinan dan organisasi. Perilaku yang “impersonal” dan
“saklek” harus diterapkan. Hubungan kekeluargaan, kelompok sosial dan
sebagainya tidak mendapat tempat untuk dipertimbangkan dalam birokrasi.
Karenanya, para anggota organisasi harus ditempatkan berdasarkan
kemampuan yang dimiliki, dikembangkan dan dituntun dengan peraturan
yang jelas dalam menjalankan tugasnya.
16
Dalam perkembangannya, doktrin OPA di atas menghadapi masalah
(fallacies). Misalnya, Taylor sangat yakin bahwa hanya ada satu cara terbaik
(one best way of doing the task) untuk melakukan tugas, padahal dalam
perkembangan jaman terdapat banyak cara lain untuk bekerja terbaik, hasil
rekayasa teknologi dan ilmu pengetahuan (Taylor fallacy). Demikian pula,
Wilson cenderung melihat dunia administrasi publik sebagai kegiatan yang
tidak politis, padahal dalam kenyataannya bersifat politis (Wilson fallacy).
Weber yakin sosok organisasi birokrasi sangat ideal, padahal dalam
perkembangannya bisa berubah sifatnya menjadi sangat kaku, karena tidak
ada inovasi dari para karyawannya. bertele-tele karena sangat struktural
hierarkis , dan penuh red-tape atau pemnyimpangan-penimpangan dalam
suatu birokrasi itu sendiri. (Weber fallacy).
17
Meski demikian, dari paradigma OPA ini dapat dipelajari bahwa untuk
membangun birokrasi diperlukan profesionalitas, penerapan aturan dan
standardisasi secara tegas, sikap yang netral dan perilaku yang mendorong
efisiensi dan efektivitas.
Kelebihan dari administrasi publik klasik adalah politik yang tidak mencampuri
kegiatan administrasi di pemerintahan. Sehingga tidak ada hasil dari kegiatan
administrasi terhadap publik yang berbau politik. Administrasi publik klasik juga
memampukan birokrasi memiliki daya stabilitas yang sangat tinggi, karena para
birokrat diputuskan berdasarkan pertimbangan obyektif, para birokrat dilindungi dari
kesewenangan hukum, dan masa depan para birokrat terjamin. Struktur birokrasi
yang kompleks dan formal serta berdasarkan dokumen resmi akan menghindarkan
birokrasi dari penyalahgunaan wewenang baik oleh birokrasi karier maupun birokrasi
politisi yang berkuasa untuk sementara. Administrasi publik klasik ini juga dapat
diimplementasikan di negara berbentuk kerajaan. Selanjutnya, sifat netral dari
administrasi publik klasik ini dapat menghindarkan birokrasi dari kepentingan figur
atau kelompok-kelompok tertentu.
18
11 Hierarki
12 Segi Internal organisasi
13 Dampak minimal lingkungan
14 Tidak bermoral
15 Standarisasi
16 Proses-taknis
17 Nonpartisipatoris
18 Noninovatif
19 Lembaga-program permanen
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20